CEO Forum: Pasar Modal di Masa Mendatang

(Ruang Mahoni MB-IPB, 20/04/10) CEO Forum kali ini menghadirkan Prof. Dr. Adler H. Manurung (Direktur PT. Nikko Sekuritas Indonesia) dengan topik “Pasar Modal di Masa Mendatang”.  Bapak Adler adalah seorang praktisi Pasar Modal dan Pengajar di beberapa Universitas terkemuka. Dia juga telah menulis beberapa buku, antara lain “Reksadana Investasiku”, Financial Planner: Panduan Praktis Mengelola Keuangan Keluarga”, dan Kaya dari Bermain Saham. Tidak dipungkiri bahwa transaksi saham lebih berisiko tinggi ketimbang transaksi deposito, obligasi atau properti. Maka dari itu, beliau mengibaratkan bertransaksi saham sama seperti bermain cinta/asmara yang siap untuk patah hati. Umumnya, investor yang berusia masih sangat muda bisa menolerir transaksi saham yang nilainya sangat fluktuatif. Bermain saham tidak disarankan kepada investor yang tidak mampu menolerir risiko tersebut. Beliau menekankan bahwa menjadi investor itu harus diawali dengan memegang teguh prinsip 4C, yaitu coolcalmconsistence, dan confidence. Harus pandai-pandai menahan dan memainkan emosi, kalau tidak bisa jantungan,” ujar penulis kolom investasi di Harian Kompas ini. Beliau menambahkan bermain saham dapat dijadikan “jalan pintas” menjadi seorang kaya-raya. Namun, hal tersebut tidak semudah membalik telapak tangan. Bermain saham memiliki strategi-strategi yang harus diperhatikan, tidak hanya cukup mental saja karena dalam bernain saham harus mampu membaca dan menganalisis kapan membeli dan kapan waktunya menjual. Bursa modal pada tahun 2020 diperkirakan akan efisien yang menggambarkan bahwa infomasi lebih transparan, regulator akan lebih aktif, dapat melakukan transaksi dimana saja, produksi bervariasi, sudah mulai memasukkan informasi teknologi (IT), dan settlemen transaksi juga lebih efisien.

CEO Forum: Innovation is the Key

(Ruang Mahoni MB-IPB, 13 April 2010), CEO Forum kali ini bersama Iriawan Ibarat, CEO and President Director PT. Goodyear Indonesia, Tbk dengan menyampaikan topik tentang”Innovation is the key“. Iriawan Ibarat dapat dikatakan Direktur termuda yang telah mampu memimpin sebuah perusahaan terkenal untuk ban manufakturtersebut. Keberhasilan yang diperoleh Iriawan Ibarat ini tidak terlepas dari motto hidup dalam bekerja yaitu kerja keras dan konsistensi. Iriawan ibarat yang biasa dipanggil Alex mulai bekerja pada tahun 1994 sebagai akuntan dan analisis keuangan di Imitation Singapore Pte Ltd. Empat tahun kemudian Iriawan ibarat pindah bekerja di Kodak Singapore Pte Ltd sebagai manajer keuangan dan proses bisnis.

Selama bertahun-tahun Iriawan ibarat bekerja di luar negeri, termasuk di Myanmar dan Vietnam, hingga 2003 dia kembali ke Indonesia dan bekerja pada berbagai perusahaan dengan memegang posisi strategis. Pada tahun 2006, Iriawan ibarat mulai bergabung di PT. Goodyear Indonesia, Tbk sebagai kepala kantor keuangan. Dalam waktu dua tahun, Iriawan ibarat memperoleh gelar Master dari Amerika Serikat, Australia dan Singapura serta dipromosikan menjadi Direktur Goodyear Indonesia. Dalam perjalanan karirnya bahwa mengelola dan memimpin perusahaan manufaktur ban merupakan pekerjaan paling sulit karena tidak dipungkiri kompetisi pada bisnis ini semakin berkembang ditambah harga bahan baku berfluktuasi mengikuti tren harga di pasar dunia. Diakui bahwa seluruh produsen ban menjadi pemain utama yang memiliki skala triliunan rupiah. Perusahaan dengan jenis skala besar ini yang menjadi tantangan tersendiri dalam menekuni bisnis ban tersebut karena mencermikan bahwa komponen biaya tetap maupun biaya-biaya lainnya sangat tinggi. Maka dari itu, inovasi menjadi kunci dan memiliki peran penting dalam memenangkan persaingan dalam bisnis ini. Dalam bisnis manufaktur ban, Goodyear menempati posisi peringkat No. 2 di Indonesia. Goodyear bukan ingin menjadi perusahaan yang memimpin pasar tetapi perusahaan yang menantang pasar. Disamping itu, Goodyear sebagai perusahaan ban yang terkemuka memegang suatu standarisasi bahwa jaminan kualitas dan produk inovasi merupakan investasi besar dalam sebuah inovasi melalui riset dan pengembangan. Goodyear tidak menganggap ban sebagai bagian dari kendaraan, melainkan sebagai jaminan bagi pengguna. Oleh karena itu, Goodyear tidak pernah berkompromi pada kualitas, sedangkan harga tergantung pada pilihan konsumen.

Inovasi merupakan kata kunci selama ini dalam menjalankan bisnis manufaktur ban bagi PT. Goodyear Indonesia, Tbk. Sejak berdirinya pada tahun 1943 bagian penelitian di Goodyear telah banyak menciptakan inovasi dalam bentuk ribuan paten dan hak cipta. Goodyear telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membedakan dari perusahaan ban lain dalam memenangkan persaingan di bisnis ban ini. Sebagai contoh, Goodyear Duraplus Tredlife dengan teknologi, yang membuat ban tahan lama, artinya 100 000 km. Ada juga sebuah jaminan bahwa Goodyear ArmorGrip Technology, yang meningkatkan keamanan melalui desain yang unik, “dalam kerucut wafel Blade”, memberikan pegangan atas di jalan licin dan basah atau kering. Goodyear juga telah menciptakan inovasi baru  Goodyear Wrangler AT/SA, yang memiliki Silent Armor Technology yang terdiri dari dua sabuk baja tegangan tinggi dan lapisan yang terbuat dari Kevlar dan karet dinding sisi Durawall khusus untuk perlindungan kasar pinggirnya. Bahkan, pada tahun 2005 Goodyear meluncurkan RunOnFlat, ban pertama yang dapat berjalan pada kecepatan 80 km per jam dengan tusukan. Pada tahun 2007, Goodyear Eagle Fl asimetrik diperkenalkan di Jerman. Kemudian pada tahun 2008, Goodyear membuat ban yang terbuat dari logam untuk NASAs Mars Rover.

Bagi Iriawan Ibarat, langkah pertama dalam menjalankan sebuah karir adalah dengan mempelajari karakter bisnis dan kemudian langkah-langkah perbaikan dapat diciptakan. Dia mengatakan masyarakat harus memiliki gairah untuk meningkatkan suatu bisnis. “Berikan yang terbaik dari awal, menetapkan target jangka panjang dari awal, tentukan sendiri terpisah dari yang lain dan kerja keras. Semua elemen ini pada akhirnya akan berguna bagi karir,” jelas Iriawan Ibarat. Dia mengakui bahwa dia tidak pernah bermimpi menjadi presiden diangkat sebagai direktur dari sebuah perusahaan besar seperti Goodyear. Dalam menghadapi krisis keuangan dunia tidak dipungkiri berdampak langsung pada industry ban, maka dari itu Iriawan Ibarat sebagai pimpinan memperkenalkan sejumlah langkah pencegahan dan melaksanakan berbagai strategi untuk menghadapi badai ekonomi tersebut. Jika kita dapat bertahan selama masa-masa sulit lebih mudah untuk bertahan hidup di masa depan. Walaupun terjadi fluktuasi harga minyak, kenaikan harga bahan baku, ekspor menurun dan pasar domestik yang lambat, Goodyear masih dapat menutup biaya-biaya tersebut. Hal ini tdak terlepas dari komitmen yang tinggi PT. Goodyear untuk konsistensi dalam memproduksi berbagai jenis ban berkualitas tinggi.

CEO Forum: The Power of Transformational Leadership

(Ruang Mahoni MB-IPB,  6/4/10), CEO forum menghadirkan Bapak Rudjito, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan yang menyampaikan topik tentang “The Power of Transformational Leadership. Dalam melakukan tranformasi bisnis membutuhkan jiwa kepemimpinan yang juga transformasional. Beliau mengadopsi kepemimpinan yang dikemukakan oleh Cohen, Ph.D bahwa seorang pemimpin harus mampu memotivasi orang-orang disekitarnya untuk dapat memaksimalkan potensi yang ada. Disamping itu, pemimpin harus mampu mempengaruhi dirinya sendiri maupun orang lain dan memiliki kemampuan untuk selalu mengarahkan prinsip bekerjasama dalam membangun suatu entitas bisnis. Menurut Cohen, Ph. D juga terdapat delapan hal yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu : 1) maintain absolute integrity; 2) know your stuff; 3) declare your expectation; 3) show commitment; 4) expect positive result; 6) take care of your people; 7) put duty before self; dan 8) get out in front. Tranformasi dalam suatu bisnis memerlukan pendekatan secara holistik dan komperehensif yang dapat melakukan transformasi baik pada manajemen, strategi, struktural maupun budaya. Tujuan setiap perusahaan melakukan tranformasi bisnis tidak lain bertujuan kearah“much better performance”. Maka dari itu, transformasi manajemen yang dilakukan harus menentukan cara bertindak dan berpikir manajemen yang menghasilkan high performance; transformasi strategi harus mampu mengimplementasikan berbagai strategi ke dalam suatu tindakan; transformasi struktural berarti harus mampu melakukan perbaikan dalam proses, sistem, struktur dan teknologi; sedangkan transformasi budaya  harus mampu menentukan nilai-nilai baru yang membawa kemajuan pada suatu bisnis ataupun nilai-nilai lama diakselerasikan dengan nilai-nilai baru yang lebih baik untuk suatu entitas bisnis. Tidak dipungkiri dari keempat transformasi tersebut, transformasi budaya memiliki pengaruh yang besar untuk melakukan transformasi bisnis dan perbaikan maupun peningkatan produktivitas dalam bisnis.

Beliau juga mengadopsi gaya kepemimpinan transformasional berdasarkan kirkbride (2006) yang mengemukakan terdapat empat ciri kepemimpinan yang transformasional yaitu, pertama memiliki karisma yang menunjukkan kompetensi yang tidak biasa, merayakan pencapaian bawahan, menghadapi krisis secara langsung dan menggunakan kekuatan untuk memperoleh hasil positif. Kedua, memperhatikan setiap individu di sekitar dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan, serta hal-hal yang disukai dan tidak disukai orang lain, pendengar yang aktif, memberikan tugas berdasarkan kemampuan dan kebutuhan individu, mendorong bawahan untuk memiliki pandangan dua arah dan mempromosikan pengembangan diri. Ketiga, menjadi pemimpin yang inspirasi dan motivator dengan memberikan pandangan ke depan yang optimis dan dapat dicapai, membentuk harapan dan memberikan arti dari harapan tersebut, mengurangi permasalahan kompleks menjadi persoalan-persoalan kunci dengan bahasa yang sederhana dan menciptakan kepekaan terhadap prioritas dan tujuan. Keempat, selalu memberikan stimulasi-stimulasi yang bersifat intelektual dengan memeriksa ulang asumsi-asumsi, mampu mengenal pola yang sulit untuk dibayangkan, bersedia untuk meneruskan ide yang tampaknya aneh, mendorong bawahan untuk melihat kembali permasalahan dan menciptakan kesiapan untuk berbagai perubahan dalam pemikiran.