SB-IPB “Food Loss in Supermarkets: Are There Lessons from Developing Countries?”

With the growth of supermarkets in the developing world, how much impact can they have in addressing food loss and waste and are there lessons for or from developing countries for wealthier nations?

This will be the topic explored by Dr Arief Daryanto, Director of the Graduate Program of Management and Business and Senior Lecturer in the Faculty of Economics and Management, Bogor Agricultural University, to the Crawford Fund’s annual food security conference on 29 and 30 August. Titled ‘Waste Not, Want Not: The Circular Economy to Food Security,’ the event brings international and Australian specialists together to draw national attention to food loss and waste issues in production, in getting product to market, and in the management and reuse of waste.

“With the significant growth in supermarkets in emerging and developing economies, there is no doubt that there is an important role they can play in reducing food waste,” said Dr Daryanto.

“Food loss occurs along the entire food chain, including losses at wholesale and retail markets.”

“In developing countries, like Indonesia, food loss at the wholesale and retail level occurs at both traditional and modern markets, and is caused by poor handling, poor transportation systems, and poor analysis in demand and supply.”

Dr Daryanto reports that like many developing countries, the number of supermarket outlets in Indonesia is increasing significantly. Modern channels are gradually gaining stores through expansion of outlets and offerings. In the period of 2009-2014, convenience stores enjoyed the value growth at 34% per year, followed by supermarket and hypermarket at 15% and 13%, respectively. The traditional grocery retailers also enjoyed the value growth at 11% per year.

“Although traditional markets remain important, they are gradually being replaced by modern outlets. Hypermarkets, supermarkets and minimarkets continue to develop in Indonesia as increases in purchasing power, changes in consumer preferences, along with improves refrigeration and storage facilities.”

“Reducing food loss in supermarkets can increase profits, increase incomes for small farmers supplying to supermarkets, and improve food security in urban areas, as well as avoid environmental problems caused by food waste,” he said.

Dr Daryanto will review food loss in supermarkets and use a case study of a leading supermarket in Indonesia to highlight strategies to reduce food loss.

A set of innovative case studies from Australia and around the world will be highlight positive examples of what can be achieved to reduce food loss and waste and reuse wasted food.

Other speakers will include:

  • Dr Karen Brooks, Director, CGIAR Research Program on Policies, Institutions and Markets, who will look at the research and policy solutions needed to reduce losses and waste and benefit the environment
  • Professor Louise Fresco, President of Wageningen University and Research, addressing ‘The Future of Food’ and her new book “Hamburgers in Paradise”
  • Mr Brian Lipinski, Food Program, World Resources Institute who was involved in the development of the new international Food Loss and Waste Protocol, will highlight how to reduce on-farm losses

SB-IPB: International Transport and Logistics Semi-Internship-Training

Mahasiswa Magister Bisnis Kekhususan Port, Shipping and Logistics Management, Sekolah Bisnis IPB Angkatan EK20 mengikuti kegiatan International Transport and Logistics Semi-Internship-Training di Jerman dan Inggris. Kegiatan yang dilaksanakan selama sebulan tersebut dimulai sejak tanggal 29 Agustus 2016 dan akan berakhir pada 23 September 2016 mendatang, dengan pembagian waktu selama 3 minggu berkegiatan di Bremen-Hamburg, Jerman dan 1 minggu di London, Inggris.

Pada kegiatan tersebut, mahasiswa belajar tentang Integrated Supply Chain Management, Legal Framework of Maritime Transport, Shipping Key Performance Indicator, Shipping Market Analysis, Risk Management and Derivates in Shipping, serta berbagai topik menarik lainnya di bidang logistik dan kepelabuhanan. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara SB-IPB, PKSPL-IPB, Hochshule Bremen City University of Applied Science, Cass Business School dan Kementerian Perhubungan RI.

SB IPB: Seminar Industrialisasi Pertanian ke-6

Sekolah Bisnis, Institut Pertanian Bogor (SB-IPB) menjadi tuan rumah seminar Industrialisasi Pertanian ke-6 yang bertemakan Bisnis Produksi Padi Bernilai Tambah oleh Akitakomachi Producers Corporation yang diselenggarakan pada 24 Agustus 2016 di ruang Mahoni. Seminar ini merupakan kerjasama Price Waterhouse Coopers (PwC Jepang), Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) dengan IPB. Peserta kegiatan ini adalah praktisi dan akademisi serta birokrat yang berasal dari Kementerian Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Pupuk Indonesia, Triputra, Bulog Dan Kedutaan Besar Jepang.

Acara dimoderatori oleh Dr. Arief Daryanto (Direktur program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis, SB-IPB). Sambutan diberikan oleh Dr. Edy Hartulistyo selaku direktur kerjasama dan program internasional IPB. Pembicara yang pertama adalah Takahiro Shimbo yang merupakan atase pertanian, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia. Dalam paparannya menyampaikan tinjauan dan latar belakang dari Industrialisasi pertanian ke-6. Pembicara selanjutnya Natsuko Kikawa (PwC Jepang) menyampaikan studi kasus model bisnis melalui konsep Industrialisasi ke-6 dengan melakukan integrasi pada Pertanian, Kehutanan, Pertanian, Manufaktur dan Retailer.

Dalam seminar ini juga hadir narasumber lainnya yaitu Toru Wakui (Presiden Akitakomachi Producers Corporation) dan Takayuki Kato (Akitakomachi Producers Corporation). Dalam paparannya Presiden Akitakomachi Producers Corporation menyampaikan terkait bagaimana membangun jalur pengembangan pertanian baru bersama Akitakomachi Producers Corporation Business di Indonesia, diantaranya dengan memperluas pasar melalui pengembangan produk free gluten. Selanjutnya, Takayuki Kato menyampaikan materi model bisnis produksi padi bernilai tambah sekaligus memperkenalkan Akitakomachi pada peserta seminar.

Pada sesi Selanjutnya diisi dengan berbagi pengalaman program pelatihan di Akitakomachi Producers Corporation yang disampaikan oleh Nurihyatun Teguh Sardjono (Kementerian Pertanian, Dirjen Tanaman Pangan), Gita Bina Nugraha (PT Pupuk Indonesia), Perwakilan PT Petrokimia Gresik), Ahmad Junaedi (Dept. Agronomi dan Hortikultura, IPB), serta Faleh Setia Budi (Dept. Ilmu dan teknologi Pangan, IPB). Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi.

Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71

Keluarga Besar SB-IPB mengucapkan ”Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71″ – Indonesia Kerja Nyata

Pembukaan Management Training PT Godrej Indonesia

(Bogor, 8/8/16) Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB-IPB) bekerjasama dengan PT.  Godrej menyelenggarakan Management Training (MT) bagi karyawan Godrej Group untuk Angkatan ke-4. Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi sarana dalam menciptakan sumberdaya manusia yang handal dalam perusahaan manufacturing.  MT ini dikuti oleh 7 karyawan PT.  Godrej yang disiapkan pada posisi manajerial. MT ini dilaksanakan tanggal 8 Agustus hingga 3 September 2016 untuk periode klasikal (in class training). Selanjutnya, kegiatan project improvement (PI) selama 2 minggu dengan studi kasus dari Godrej.

Tujuan diselenggarakannya MT adalah Mempersiapkan tenaga SDM di lingkungan Godrej Group yang profesional dengan memiliki jiwa soft skills dan hard skills dalam menjalankan tugas yang menjadi  tanggung jawabnya. Mempersiapkan tenaga SDM yang memiliki orientasi keterpaduan dan wawasan strategis khususnya dalam bidang manajemen operasi dan produksi; dan manajemen penjualan. Serta, menggali kompetensi masing – masing peserta GDP dalam fungsi manajemen operasi dan produksi; dan manajemen penjualan.

Management Training (MT) dibuka langsung oleh Dr. Ir. Idqan Fahmi, MEc (Asdir Akademik dan Kemahasiswaan) di Ruang Gaharu,SB-IPB.  Kegiatan ini juga dihadiri dari pihak PT.  Godrej  yaitu Ibu Yani (perwakilan manajemen PT Godrej).  Dalam pembukaannya Dr. Ir. Idqan Fahmi menyampaikan beberapa kegiatan MT serta hal terkait SB-IPB maupun pengenalan kampus SB-IPB. Acara pembukaan diakhiri oleh campus tour dan dilanjutkan penyampaian materi pertama yaitu Business Communication and Presentation Skill.