candar

CEO Forum: Sustainable Business & Development

(Bogor, 7/9/2023) Sekolah Bisnis IPB menghadirkan Dr. Candra Dermawan, B.Eng., M.Eng. (PT Perkasa Mandiri Cemerlang) dalam kegiatan CEO Forum. Kegiatan ini dimoderatori oleh Siti Jahroh, PhD dengan peserta mahasiswa magister SB-IPB secara Hibrid.
Dr. Candra Dermawan dalam pertemuan ini beliau menjelaskan mengenai Konsep Sustainable Business Development (SBD). Sustainable Business mengacu pada perusahaan yang dapat mencapai tujuan bisnis jangka panjang dan berkomitmen menambah nilai dengan memasukan tiga aspek penting yang berkaitan yaitu aspek Lingkungan (Pelestarian, hemat penggunaan sumber daya, ramah lingkungan, material), Aspek Sosial (Pemberdayaan masyarakat lokal, jaminan, ketentraman) dan Aspek Ekonomi (Profitabilitas, Manajemen, Pemasok).

Bisnis tak hanya fokus pada keuntungan profit semata, malainkan membawa dampak positif dan manfaat terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Dalam perkembangan, bisnis memiliki 3 kategori jangka waktu:
•Bisnis jangka pendek: < 1 tahun, Mengutamakan efisiensi, Pasar baru, Perputaran bisnis yang cepat.
•Bisnis jangka menengah: 1-3 tahun, Ekspansi merek, Kompetitif, Investasi R&D.
•Bisnis jangka panjang: > 3 tahun, fokus pada inovasi, diversifikasi, dan global.

Dalam Development terdapat 8 aspek yang harus diperhatikan yaitu Produk, Pasar, Keuangan, Sumber Daya Manusia, Inovasi, Kemitraan, Pengukuran dan Evaluasi. Konsep sustainable business sangat perlu diterapkan karena apa yang kita lakukan sekarang, mungkin akan berdampak positif atau negatif. Hal ini bagaimana kita menerapkan konsep tersebut untuk meminimalkan dampak negatif pada keberlanjutan bisnis tersebut.
Selain membahas tentang Sustainable Business Development, Pak Candra juga menekankan 3 alasan mengapa kita harus menjadi seorang wirausahawan, yaitu Kebebasan finansial, Kebebasan waktu, dan Kebebasan penyakit. (Nike Anita Putri/Rafi Alatas)

ceo 29 agus 23

SB-IPB Gelar CEO Forum tentang “Increase Employee Service Excellent for Customer Satisfaction”

(Bogor, 29 Agustus 2023) Sekolah Bisnis IPB menghadirkan Ahmat Setiabudi (GM HRD dari Hisana Group) dalam kegiatan CEO Forum. Kegiatan ini dimoderatori oleh Siti Jahroh, PhD dengan peserta mahasiswa magister SB-IPB.

Ahmat Setiabudi mengangkat topik tentang “Increase Employee Service Excellent for Customer Satisfaction”. Hisana berawal dari gerai kecil UMKM yang menjual ayam goreng tepung dan kemudian berkembang menjadi franchise yang besar di seluruh Indonesia. Menurut Ahmat Setiabudi, dalam bisnis food and beverage rasa merupakan faktor yang penting. Bumbu tepung dan ayam yang disajikan harus panas dan fresh. Hal ini membuktikan bahwa Hisana mementingkan rasa dan kualitas yang baik untuk memuaskan pelanggan agar dapat melakukan repeat order dan menjadi pelanggan setia Hisana. Hisana juga menyajikan produk mereka dengan inovasi menu makanan lainnya dengan menyajikan variasi berbagai macam saus dan olahan daging ayam lainnya.

Ahmat Setiabudi mengungkapkan Employee Service Excellent merupakan faktor penting yang menjadi kunci kesuksesan suatu bisnis fast food. Hisana menerapkan Employee Service Excellent dengan menjaga dengan ketat pelayanan karyawan Hisana di seluruh gerai di Indonesia. Dalam hal ini sebagai pelaku bisnis harus pintar memilih Customer Service Excellent yang ideal dengan model bisnis yang sedang dijalani. Hisana juga mengontrol kualitas rasa 6 bulan sekali dengan menggunakan blind test untuk memastikan rasa dari Hisana masih sesuai dengan konsumen dan bisa bersaing dengan kompetitor. Keunggulan Hisana di kelas bisnis menjadikan Hisana pelopor rasa yang paling enak dengan kombinasi yang varian.

Hisana Group berupaya untuk mengembangkan Hisana menjadi brand besar dengan beragam kuliner di Indonesia. Bapak Ahmat Setiabudi menjelaskan bahwa dalam menghadapi perkembangan, Hisana mengedepankan pemenuhan kebutuhan pelanggan. Meskipun beberapa gerai harus ditutup akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2021-2022, Hisana tetap bertahan dengan memahami segmen pelanggan dan berinovasi dengan layanan delivery. Pelayanan yang baik dan rasa produk menjadi fokus penting dalam mempertahankan pelanggan, dan konsep Employee Service Excellence menjadi kunci utama kesuksesan Hisana dalam bisnis makanan cepat saji. Hisana menerapkan prinsip-prinsip seperti Keunggulan Layanan, Kualitas Produk, dan Kebersihan Gerai untuk mencapai hal ini. Melalui program-program seperti orientasi pegawai baru, pelatihan on-the-job, dan kompetisi antar gerai, Hisana berusaha membangun sumber daya manusia yang mendukung keunggulan layanan karyawan. (Edwin Adhiwena/Lisani Alhay Lusarno)

ghifari

CEO TALK – Building the Business Resilience: A Lessons to Sustain the Business Growth (Case Study of BUMD Transportation Jakarta)

CEO TALK pada Kamis (06/04) yang dilaksanakan secara daring mengangkat topik “Building the Business Resilience: A Lessons to Sustain the Business Growth. (Case Study of BUMD Transportation Jakarta)” dengan narasumber Dr. Ahmad Giffari, S. Sos, MSE, MBA selaku Senior Urban Economic Planner Bappeda Provinsi DKI Jakarta. Kegiatana ini dipandu oleh Dr Asep Taryana selaku dosen Sekolah Bisnis IPB University.

Pandemi covid-19 telah menyebabkan BUMD DKI Jakarta mengalami turbulensi. Turbulensi tersebut diantisipasi oleh BUMD DKI Jakarta dengan melakukan resiliensi bisnis. Terdapat 4 atribut yang digunakan dalam resiliensi di antaranya ialah Adaptabiity, Cohesion, Efficiency, dan Diversity. Keempat atribut tersebut dapat diimplementasikan di dalam business process BUMD DKI Jakarta.

Implementasi kombinasi atribut resiliensi dan business process dapat dilihat dengan adanya integrasi moda transportasi antara MRT dan TransJakarta (TJ) di halte CSW & stasiun MRT ASEAN, pembangunan MRT phase 2, penyediaan LRT, dan system feeder collaboration antar operator dan moda transportasi. Dengan begitu, tujuan BUMD sektor transportasi sebagai penyedia distribusi barang dan jasa serta pendukung perekonomian dapat tercapai.

Resilience sendiri merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan dan diinginkan oleh seluruh pelaku bisnis. Tercapainya resilience tentu merupakan sebuah tantangan yang berat. Business resilience adalah kemampuan suatu perusahaan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap berbagai gangguan sembari mempertahankan operasi bisnis yang berkelanjutan serta menjaga aset dan ekuitas merek secara menyeluruh.

Dalam bisnis, ketahanan berarti menghadapi kesulitan dan guncangan serta terus beradaptasi untuk pertumbuhan bisnis process dalam menjalankan resilience bisnis meliputi sebagai berikut:
– Supply chain management (SCM)
– Human Resource Management (HRM)
– Capital Asst Management (CAM)
– Product & Service Develoment (PSD)
– Health, Safety & Environment (HSE)
– Financial Management (FM)
– Customer Relation Management (CRM)
– External Affairs Management (EAM)

IMG_0930

Food Value Chain of Vegetable of AEON

SB-IPB bekerjasama dengan ASEAN Secretariat dan Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF) Japan mengadakan kegiatan CEO Forum angkatan ke 5 pada Program Project for Human Resource Development in Food-related Areas through Partnership with Universities in ASEAN Region. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk sharing session pada mata kuliah Kapita Selekta Manajemen dan Bisnis.

Kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa Program Magister Manajemen dan Bisnis angkatan R60 tentang bisnis dalam bidang pertanian terutama yang dilakukan di Jepang.

Sharing session pertama diisi Mr. Etsuro Sakamoto dari Quality Management Departmen AEON Co. Ltd tentang FVC of Vegetable of AEON. Dalam pemaparanya, beliau menyampaikan bahwa quality management merupakan proses untuk memastikan keamanan setiap rantai pasok dimulai dari proses manufacturing, proses, displaying, dan penyimpanan. AEON Co. Ltd melakukan kerjasama penyediaan produk pertanian dengan Japan Agricultural Cooperatives, AEON TOPVALU dan AEON Farm.