CEO Forum: Bisnis Distribusi dan Transportasi Perishable Goods: Studi Kasus Minyak Kelapa Sawit

News

CEO Forum: Bisnis Distribusi dan Transportasi Perishable Goods: Studi Kasus Minyak Kelapa Sawit

(Selasa, 2 Februari 2010), Topik yang diangkat dalam CEO Forum kali adalah “Bisnis Distribusi dan Transportasi Perishable Goods : Studi Kasus Minyak Kelapa Sawit” yang disampaikan oleh Fathan Kamil (President Director PT. Primer Agroindustri Makmur (Primagro) dan President Director PT. Transamudra Usaha Sejahtera (TRUST)), seorang pengusaha yang bergerak di bidang agroindustri dan transportasi. Beliau juga merupakan lulusan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Jurusan Teknologi Industri Pertanian (TIN) Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA). Beliau fokus pada bisnis distribusi dan transportasi perishable goods, terutama pada komoditas palm oil terlebih didasarkan pada keyakinannya bahwa palm oil merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki prospek yang cerah ke depan. Pertumbuhan produksi CPO di Indonesia masih relatif lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain dan memiliki tren yang meningkat dari tahun ke tahun. Disamping itu, perkembangan konsumsi CPO juga masih terbuka lebar baik di pasar domestik maupun pasar internasional. Tentunya, prospek yang cerah pada komoditas CPO memerlukan sistem distribusi dan logistik yang baik. Maka dari itu, beliau membangun perusahaan pelayanan transportasi laut dengan fokus utama untuk kargo pengangkutan produk-produk liquid, termasuk komoditas minyak kelapa sawit, seperti CPO, Olein, Stearin, bahan-bahan kimia liquid (liquid chemicals) dan produk-produk perminyakan (petroleum product).

TRUST telah mengoperasikan lima tanker vessels dengan kapasitas total lebih dari 31.000 metrik ton. Sejauh ini PT. TRUST telah melayani jalur transportasi baik di domestik seperti, Indonesia bagian barat (Bealawan, Batam, Padang, Susoh, Tanjung Priok, Semarang, Pekanbaru, Melabouh, Bengkulu, Panjang, Palembang, Surabaya) dan Indonesia bagian timur (Samarinda, jayapura, Depta, Bitung, Manokwari, Asike, Tanjung Bakau, Palu, Makassar, Buol) maupun Internasional seperti Asia Barat (Pakistan, India Barat); Asia Timur (Srilanka, India Timur, Bangladesh), Asia Tenggara (Malaysia, Singapura, Philipina, Vietnam, Thailand) dan Hongkong.

Dalam bisnis di bidang shipping and logistic tersebut tidak dipungkiri peran value chain (rantai nilai) menjadi sangat penting. Value chain mampu menggambarkan sistem bisnis secara komprehensif dan mampu melihat titik-titik terbaik dalam sebuah sistem bisnis dari setiap lini yang ada sebagai sebuah langkah efisiensi bisnis untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Namun, satu hal yang juga penting dalam membangun bisnis shipping and logistic terletak pada mentality. Karena karakter (mentality) secara sadar maupun tidak sadar akan mampu mempengaruhi eksistensi suatu usaha/bisnis untuk menghadapi kondisi dan tantangan ke depan.