Agribusiness Entrepreneurship: Belajar dari Bisnis Melon dan Aneka Buah

News

Agribusiness Entrepreneurship: Belajar dari Bisnis Melon dan Aneka Buah

(Selasa, 28 Oktober 2008), CEO Forum kali ini menghadirkan I Made Donny Waspada sebagai Direktur Utama PT. Moenaputra Nusantara, dengan tema “Agribusiness entrepreneurship : belajar dari bisnis melon dan aneka buah” pukul 10.00 – 12.00 WIB di ruang mahoni MB-IPB. Pada kesempatan ini beliau menjelaskan strategi menyiasati usaha dalam komoditas pertanian yang didasarkan pada pengalaman beliau dari bisnis aneka buah-buahan. Berdasarkan ringkasan kami dari presentasi yang dikemukakan I Made Donny, strategi berbisnis komoditas pertanian seyogianya diawali dengan pengetahuan tentang karakteristik dari komoditas pertanian itu sendiri. Dalam hal kasus buah-buahan, karakteristik komoditas pertanian terdiri dari tiga ciri, yaitu : 1) mudah rusak (perishable), 2) meruah (voluminous), artinya penanganan buah-buahan menjadi lebih sulit dan biaya angkutan, kemasan dan penyimpanan relatif mahal, 3) musiman (seasonal), artinya komoditas ini umumnya berbuah setahun satu kali atau dua kali melalui musim panen raya dan musim panen kecil. “Walaupun buah-buahan jenis tanaman semusim seperti melon, semangka, dsb tersedia sepanjang tahun tetapi tetap ada fluktuasi yang nyata. Buah-buahan yang terdapat di Indonesia dipetik pada saat buah tua sekali (over ripe) maka setelah diperam akan menghasilkan buah dengan cita rasa dan aroma yang extra ordinary, namun sayangnya daya simpan buah-buahan tersebut sangat rendah”, ujar I Made Donny Waspada.

Beliau mengutarakan bahwa sebenarnya sentral produksi komoditas pertanian terutama pada kasus buah-buahan dapat memanfaatkan pekarangan kebun tegalan yang tidak dirawat dan hasil hutan secara intensif. Dalam presentasi ini pun beliau menjabarkan bagaimana kondisi perdagangan buah di Indonesia. Buah-buahan di Indonesia saat ini belum memiliki standarisasi mutu dan kemasan, sehingga tidak dipungkiri kondisi ini mampu menyebabkan kerugian bagi pihak petani produsen maupun konsumen sendiri. Sementara perdagangan komoditas buah impor memiliki modal yang kuat dan menawarkan citra buah-buahan yang lebih bermutu dengan harga yang bersaing. Strategi lain dalam menyiasati usaha pada komoditas pertanian buah-buahan adalah seyogianya kita mampu menganalisa perilaku pedagang, konsumen maupun retailer besar buah-buahan Di Indonesia.

Penjabaran Agribusiness entrepreneurship ini pun dikaitkan dengan pengalaman beliau sendiri dalam merintis usaha buah-buahan PT. Moena Farms selama lebih dari 20 tahun. Beliau memilih Bali dalam pengembangan PT. Moena Farms karena kebutuhan terhadap buah-buahan di Bali tidak hanya sebagai konsumsi tetapi juga dimanfaatkan untuk kelengkapan dalam tradisis upacara, sehingga tidak dipungkiri kebutuhan buaha-buahan di Bali akan terus meningkat. Dalam kesempatan ini Beliau pun mengutarakan alasan bergerak pada usaha buah-buahan, karena usaha ini lebih mudah tingkat pengelolaan cash flownya dan mendapatkan tingkat margin yang lebih baik. Keberhasilan PT. Moena Farms ini dapat ditunjukkan dari kemampuanya dalam mengekspor buah melon ke Singapura, Hongkong, hingga Eropa. Dalam akhir presentasinya I Made Donny Waspada menyampaikan bahwa “Kerja keras, tekun dan semangat untuk berubah merupakan senjata ampuh dalam meraih sebuah impian menjadi kenyataan”.