CEO Forum: Strategi Pembiayaan dalam Menunjang Ekonomi Nasional di Sektor Agribisnis

(Selasa, 15/7), CEO Forum kali ini mengundang Dr. Endang S. Thohari (Tenaga Ahli Departemen Pertanian/Adviser Induk Koperasi Tani dan Nelayan) untuk memberikan penjelasan tentang topik ”Strategi Pembiayaan dalam Menunjang Ekonomi Nasional di Sektor Agribisnis” bertempat di ruang mahoni MB-IPB. Topik ini dirasa menjadi topik yang penting bagi mahasiswa yang bergelut di bidang manajemen dan agribisnis karena diharapkan para intelektual yang menekuni bidang ini mampu mengetahui secara detail mekanisme dan strategi pembiayaan yang tepat dalam mendukung kemajuan sektor agribisnis di Indonesia.

Pada awal presentasi Dr. Endang S. Thohari menekankan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang seharusnya menjadi prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional karena telah terbukti tangguh selama krisis ekonomi yang terjadi di tahun 1998 dan mampu memberikan pertumbuhan positif pada saat itu. Kondisi ini sebenarnya dapat menjadi acuan bagi pemerintah bahwa pembangunan pertanian bersifat strategis dalam menunjang ekonomi nasional. Mewujudkan pembangunan pertanian yang berkelanjutan tidak terlepas dari dukungan pembiayaan di sektor agribisnis itu sendiri. Oleh karena itu, perlu adanya strategi pembiayaan tersebut kearah sektor agribisnis nasional tersebut.

Beliau mengemukakan bahwa terdapat peluang pembiayaan untuk sektor pertanian itu sendiri. Hal ini dapat ditinjau dari sumber dana yang ada di bank/likuiditas perbankan  yang sangat  tinggi, sedangkan loan to deposit ratio (LDR) baru sekitar 69,87 persen, selain itu alokasi kredit sektor pertanian oleh perbankan masih relatif kecil (< 6 persen) dan potensi usaha mikro, kecil dan menengah di sektor pertanian juga cukup besar. Pemaparan beliau tidak sebatas pada peluang pembiayaan saja. Permasalahan akses pembiayaan pertanian dijelaskan oleh beliau, antara lain: 1) ketidakmampuan petani/ peternak menyediakan agunan; 2) terbatasnya pengetahuan petani/peternak membuat proposal/cash flow usaha; 3) terbatasnya jumlah dan jangkauan operasi bank dan 4) terbatasnya tenaga pendamping untuk menjembatani petani dan lembaga pembiayaan baik perbankan maupun non perbankan. Adapun model skim kredit/pembiayaan sektor pertanian yang dipaparkan adalah Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E), Skim Pelayanan Pembiayaan Pertanian (SP-3), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Pada sesi ini beliau menjabarkan secara detail perkembangan, fitur, penyaluran, ketentuan pokok, landasan teori hingga langkah-langkah menumbuhkan lembaga keuangan mikro dalam model skim pembiayaan tersebut. Pada akhir presentasi, beliau memberikan sebuah kredo pemberdayaan UMKM yang patut kita pikirkan bersama-sama yaitu : ”datangilah mereka, tinggallah bersama mereka, belajarlah dari mereka, cintailah mereka, mulailah dari apa yang mereka ketahui, bangunlah dari apa yang mereka miliki, dengan sumberdaya terbaik yang mereka miliki, ketika semua karya selesai, semua tugas tercapai mereka akan berkata : KAMI TELAH MELAKUKANNYA SENDIRI !”.

Seminar Nasional: Prinsip Syariah dalam Percepatan Pembangunan Pertanian Organik di Indonesia

Tepat hari Rabu, 9 Juli 2008 Pusat Kajian Pembangunan Syariah (PKPS) Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) IPB menyelenggarakan seminar nasional ”Prinsip Syariah dalam Percepatan Pembangunan Pertanian Organik Di Indonesia” bertempat di ruang mahoni MB-IPB. Seminar nasional ini mengundang Bapak Anton Apriyantono (Menteri Pertanian) dan Ibu Siti Ch. Fadjriah (Deputi Gubernur BI) sebagai keynote speech. Dalam seminar kali ini diskusi dibagi menjadi dua bagian dalam jam yang telah ditentukan panitia dengan topik tertentu.

Pembicara yang mengisi diskusi panel 1 mengangkat tema tentang”Prinsip Syariah dalam Percepatan Pembangunan Pertanian Organik”adalah : 1) Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin (Baznas & IPB)), 2) Dr. Ir. Rachmat Pambudy, MS (LP2NU), 3) Dr. Zaenal Soejaiz (Maporina), 4) Prof. Dr. Ir. Bunasor Sanim, M.Sc (Kepala PKPS IPB) dengan moderator Dr. Ir. Ahmad Sulaeman. Sedangkan pembicara diskusi panel 2 tentang ”Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Percepatan Pembangunan Pertanian Organik” adalah : 1) Dr. Mulia M. Siregar (Direktorat Perbankan Syariah BI), 2) Ir. Andi Buchari, MM (Direktur Pemasaran & Administrasi BMI), 3) Ir. Wawan Ruswanto, MBA (PT. BRI) dan Ir. Lukman M. Baga, M.Ec sebagai moderator pada sesi tersebut. Seminar ini diikuti oleh berbagai kalangan yang berjumlah sekitar 150 orang mulai dari Pimpinan yang berada di lingkungan IPB, Perguruan Tinggi, Departemen-departemen pemerintah, asosiasi hingga mahasiswa

Seminar nasional kali ini bertujuan untuk membangun sebuah paradigma baru pembangunan pertanian, khususnya pertanian organik yang mengedepankan prinsip-prinsip syariah di Indonesia. Mengapa pertanian organik? ini disebabkan adanya perubahan life style kearah hidup sehat yang menjadi tren baru dikalangan masyarakat Indonesia kini bahkan dunia. Pasar produk pertanian organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan budidaya pertanian organik harus menjadi prioritas pengembangan pertanian di Indonesia. Keberhasilan pengembangan pertanian organik tersebut tidak terlepas dari modal pembiayaan yang menjadi subsistem pendukung dari usaha agribisnis. Sistem pembiayaan syariah diyakini mampu menjadi alternatif modal pembiayaan dalam  mengembangkan pertanian organik. Hal ini didasarkan bahwa penerapan prinsip syariah dalam pembiayaan agribisnis sebenarnya lebih sesuai dengan karakter petani dan pertanian di Indonesia, sehingga lebih memungkinkan untuk diterapkan, dibandingkan dengan sistem bunga. Dengan penerapan pembiayaan syariah para pelaku agribisnis khususnya wirausaha agribisnis dituntut kemampuan optimalnya. Dimana para wirausaha agribisnis dan petani memperoleh modal guna menjalankan usaha taninnya tanpa harus memikirkan cicilan pengembalian uang pokok dan bunganya pada waktu tertentu. Kewajiban petani adalah memproduksi komoditas pertaninnya yang kemudian hasilnya diserahkan kepada pemodal sesuai yang disepakati pada saat akad kredit.

Dengan adanya seminar ini diharapkan akan mampu meningkatkan penerapan prinsip-prinsip syariah dalam mengembangkan dan mengaplikasi pertanian organik di Indonesia serta teridentifikasinya konsep pengembangan pertanian organik yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, tepat, terarah dan mengedepankan keunggulan lokal.

Perpustakaan: Koleksi Buku Terbaru Juni 2008

KOLEKSI BUKU TERBARU JUNI 2008

NO NAMA BUKU PENERBIT
1 Corporate Social Responsibility/Hendrik Budi Untung Sinar Grafika
2 Menyemai Impian Meraih Sukses Mulia: Inspirasi ……/Jamil Azzaini Gramedia
3 Mandiri Belajar SPSS /Dwi Priyatno Media Kom
4 Aplikasi Excel untuk Perencanaan Bisnis /Johar Arifin Elex Media Komputindo
5 Seri Metode Kuantitatif: Analisis Deret Waktu Satu Ragam/M.Firdaus IPB Press
6 Becoming a Star/Mario teguh External Publishing
7 Seri Manajemen : Aplikasi Metode Kuantitatif…/M.Firdaus IPB Press
8 Aligment/Robert S.Kaplan.. HBS Press
9 Pemasaran Strategik/Fandy Tjiptono Andi Yogyakarta
10 The Power of Marketing/Nelly Nilatie Ma’arif Salemba Empat
11 Prosiding Business Dialogue :Increasing Indonesia’s Competitiveness Through Corporate Performance Excellence MB-IPB

CEO Forum: Peta Bisnis Lanskap di Indonesia

(Selasa, 10 Juni 2008), CEO Forum kali ini menghadirkan pembicara dari lingkungan IPB yaitu Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, MS Ketua Departemen Arsitektur Lanskap IPB dengan tema ”Peta Bisnis Lanskap di Indonesia” di ruang mahoni MB-IPB. Di awal presentasi beliau menyajikan surat di tahun 2070 yang menampilkan betapa pentingnya sumberdaya air bagi kehidupan dan memberikan makna yang mendalam bahwa kerusakan lingkungan harus segera dihentikan sebelum malapetaka yang lebih dahsyat lagi datang di bumi kita tercinta. Ibarat ”pilih kiamat atau cinta bumi”. Beliau mengutarakan bahwa carrying capacity (daya dukung) merupakan hal yang harus diperhatikan karena indikator ini menjadi acuan sejauhmana sumberdaya mampu digunakan secara berkelanjutan oleh manusia. Ilmu lanskap inilah yang menjadi salah satu pendukung untuk menyeimbangkan hal tersebut. Seperti analogi Thaoism dimana ilmu lanskap mampu menyeimbangkan antara Yin dan Yang.

Pengertian arsitektur lanskap itu sendiri menurut beliau adalah gabungan seni dan ilmu dalam penataan dan pengubahan pemandangan alam di atas suatu luasan lahan untuk memperoleh efek keindahan dan fungsi kegunaan yang sesuai dengan yang diinginkan (indah, nyaman dan aman). Menurut beliau bisnis lanskap di Indonesia sangat prospektif karena potensi alam Indonesia yang besar yang memberikan peluang besar landscaper untuk menata alam Indonesia menjadi eco-cities. Bisnis lanskap ini sekaligus memiliki kontribusi positif terhadap menanggulangi global warming. Beliau mengutarakan bahwa terdapat tiga masalah dalam landscaping entrepreurshipsyaitu 1) degradasi lingkungan bio-fisik, 2) rendahnya apresiasi lingkungan dan 3) rendahnya penegakan hukum. Peta bisnis lanskap yang dapat dikembangkan di Indonesia dapat digeneralisir menjadi tiga hal : 1) konsultan lanskap, 2) kontraktor lanskap, 3) pemasok material dan tanaman serta 4) pengelolaan lanskap. Pandangan beliau peluang bisnis lanskap di Indonesia pada masa yang akan datang atau mungkin sekarang dapat ditangkap melalui eco-villages dan agropolitant, eco-citiesgreen buliding dan architecturegreen roof gardens, konservasi biodiversitas, penataan tanaman yang indah dan peluang lainnya.

Beliau juga mengungkapkan indikator keberhasilan dari berbisnis lanskap di Indonesia ialah lingkungan-biofisik yang ditandai dengan meningkatnya luas RTH, kuantitas air, kualitas air, meningkatnya keragaman biologi, menurunnya bahaya kekeringan dan kebanjiran; sosial budayaditandai dengan meningkatnya nilai-nilai dan norma pada masyarakat, dan pengetahuan lokal; ekonomi dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan politik dengan meningkatnya stabilitas keamanan masyarakat serta adanya keterlibatan stakeholders.

Selamat Wisudawan/Wati Lulusan MMA IPB

MB-IPB mengucapkan selamat kepada para lulusan program strata dua (S2) Manajemen Agribisisnis IPB yang akan diwisuda Tahap III, Tahun 2007-2008 pada tanggal 11 Juni 2008. Semoga para wisudawan/wisudawati MM-Agribisnis IPB dapat mengabdikan dirinya bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara serta menjadi alumni MB-IPB yang membanggakan dan selamat berkarya.



DAFTAR PESERTA WISUDAWAN

No Nama
1 Abdullah Abid, S. Hut, MM
2 Aditya Bayunanda, S.Hut, MM
3 Agung Pribadi, SE, MM
4 Ahmad Yani, S.Pi, MM
5 Ali Amran, SE, MM
6 Ali Asyak, SP, MM
7 Amalia, SP, MM
8 Amru Sahmono Boang Manalu, S.TP,MM
9 Ardi Irfandi, ST, MM
10 Arga Hapsara, S.Pt, MM
11 Arif Muhammad Iqbal, S.Kom, MM
12 Astrid Indrajati Ekandini, S.TP, MM
13 Bakhtiar Effendi, Ir. , MM
14 Budi Hidayat, SP, MM
15 Edy Pramana, Drs., MM
16 Eriska Novianita Iskandar, ST, MM
17 Erry Setyawan, drh. , MM
18 Evi Raudha Hidayati, SE, MM
19 Felix Ferryanto Lukman, S.Pi, MM
20 Fitriyandi Radsyi, SP, MM
21 Giatno, drh. , MM
22 Harry Surono, SE, MM
23 Hedmon Yusfid, SE, MM
24 Hendy Derhavin, SE, MM
25 Henny Setyawati, SE, MM
26 I Made Sumadra, S.Si.T, MM
27 Ice Isma Neltamura, S.Hut, MM
28 Ii Fithri Yunindari Sholichin, S.Pi, MM
29 Iman Hurustyadi, SP, MM
30 Ineke Ongkowijoyo, SP, MM
31 Inna Nurul Huda, SP, MM
32 Irawan, SP, MM
33 Irwan Kurniawan, S.Sos, MM
34 Kartika Indahsuminar, S.St, Ak, MM
35 Karyawati Zarbiatun, SE, MM
36 Lenny Pahlianti Dwita, ST, MM
37 Matheis Yohanes Talakua, SP, MM
38 Maulana Indrawan, SP, MM
39 Mawardi, S.Pi, MM
40 Mei Mei Meilani, S.Pi, MM
41 Mirawati, SP, MM
42 Mohamad Fahrizal, S. STP, MM
43 Mustofa Anwar, drh. , MM
44 Nadya Tanaya, SP, MM
45 Nova Sillia, S.Pt, MM
46 Rifi Rivaldi, Drs. , SH, MM
47 Samuel Saortua Manullang, S.TP, MM
48 Sandra Wibawa, Ir. , MM
49 Setya Hendro Wardhana, SH, MM
50 Srinola Yandiana, S.Pt, MM
51 Suseno Wangsit Wijaya, S.Pi, MM
52 Susilawati, drh., MM
53 Sutan Muhammad Thamrin Nul Hijrah, Ir. , MM
54 Tri Restu Ramadhan Putra, Ak, MM
55 Vidi Aryandi, SE,MM
56 Wan Idris, S.Sos, MM
57 Wan Sri Saadun, SH, MM
58 Widya Jayarini, SP, MM
59 Yani Kusnitarini, SP, MM
60 Yose Rizal, S.TP, MM

CEO Forum (Pembiayaan Usaha Mikro: Status Pengalaman Praktis PT. Bank Syariah Mega Indonesia)

CEO Forum hari Selasa kemarin (6 Mei 2008) mengundang Beny Witjaksono (Direktur Utama PT. Bank Syariah Mega Indonesia) dengan tema “Pembiayaan Bisnis Mikro : Status Pengalaman Praktis PT. Bank Syariah Mega Indonesia”. Dalam penjelasannya beliau memaparkan bahwa pembiayaan usaha mikro adalah sebuah sasaran tepat untuk perbankan syariah. PT. Bank Syariah Mega Indonesia menggunakan tiga fisolopi dari ekonomi syariah dalam menjalankan bisnis perbankan, yaitu pertama menetapkan tujuan yang meletakan suatu dasar tercapainya kesejahteraan yang mencakup kebahagiaan (spiritual) dan kemakmuran (material) pada tingkatan individu dan masyarakat. Kedua, merujuk pada tiga pilar ekonomi syariahyaitu 1) aktifitas ekonomi yang berkeadilandengan menghindari eksploitasi berlebihan, spekulatif, dan kesewenang-wenangan, 2) adanya keseimbangan aktivitas di sektor riil-finansial, pengelolaan risk-return, aktivitas bisnis-sosial, aspek spiritual-material dan azas manfaat-kelestarian lingkungan,  dan 3) orientasi pada kemaslahatanyg berarti melindungi keselamatan kehidupan beragama, proses regenarasi, serta perlindungan keselamatan jiwa, harta dan akal. Ketiga, menggunakan pondasi ekonomi syariah dengan meletakkan tata hubungan bisnis dalam konteks kebersamaan universal  untuk mencapai kesuksesan bersama, kaidah-kaidah hukum muamalah di bidang ekonomi yang membimbing aktivitas ekonomi sehingga selalu sesuai dengan syariah, akhlak yang membimbing aktivitas ekonomi senantiasa mengedepankan kebaikan sebagai cara mencapai tujuan serta pengawasan  sang penciptayg menimbulkan kesadaran bahwa setiap aktivitas manusia memiliki akuntabilitas kepada  Allah.

Selanjutnya Beliau menyampaikan bahwa ada lima alasan PT. Bank Syariah Mega Indonesia fokus dalam segmen pembiayaan mikro, yaitu : 1) Out of the box thinking, 2) Spreading risk, 3) High gain high risk, 4) Purple ocean strategyavoid directly competition with Bank Mega Conventional, dan 5) The gate to involve deeply in other type financing of micro segment. Fokus pembiayaan mikro PT. Bank Syariah Mega Indonesia didasarkan juga pada analisis SWOT yang dimiliki usaha mikro dan kecil. Beliau menjelaskan secara detail dan terpinci kondisi riil usaha mikro dan kecil di Indonesia serta tantangan yang dihadapi perbankan syariah.

Pada sesi terakhir beliau memberikan beberapa kesimpulan antara lain: pertama, pengusaha mikro dan kecil memiliki posisi tawar yang sangat strategis dalam mendukung ketahanan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Kedua, kekurangan akses pengusaha mikro dan kecil terhadap lembaga keuangan dapat dikurangi dengan memaksimalkan seluruh potensi yang ada baik perbankan, koperasi dan lembaga keuangan mikro lainnya. Ketiga, pembiayaan pengusaha mikro dan kecil menggunakan prinsip syariah belum significant perannya, lebih karena belum intensifnya perbankan syariah memanfaatkan peluang yang ada. Keempat, dipandang tepat pembiayaan pengusaha mikro dan kecil menggunakan prinsip syariah karena 80-90 % mereka Islam dan secara sistem lebih sesuai dengan kultur yang ada di masyarakat terutama untuk bagi hasil.  Beny Witjaksono tidak hanya menarik kesimpulan semata tetapi juga memberikan rekomendasi untuk pembiayaan usaha mikro dalam perbankan syariah antara lain bahwa keunggulan secara rational dan aspek bisnis yang dimiliki oleh perbankan syariah harus terus diwujudkan dalam praktek dan perlu adanya tindak lanjut untuk merealisasikan pembiayaan usaha mikro dan kecil melalui sistem syariah dengan jumlah dan layanan yang lebih significant, yaitu dengan melakukan exercise atas beberapa model yang ada, baik direct maupun indirect.

Recruitment PT. Mosanto Indonesia

(Senin, 5 Mei 2008), telah dilakukan proses penyeleksian dan wawancara bagi alumni Magister Manajemen Agribisnis-Institut Pertanian Bogor (MMA-IPB) dalam program Management Trainee dengan PT. Monsanto Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang Agrikultur Bioteknologi di ruang gaharu MB-IPB pada pukul 09.00-18.00 WIB. Dalam hal ini, PT. Monsanto Indonesia menggandeng empat Perguruan Tinggi ternama di Indonesia, seperti Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Pertanian Bogor (IPB). MB-IPB sebagai bagian dari Program Pascasarjana IPB terpilih untuk mengikutsertakan 10 orang kandidat berbakat dari MB-IPB karena program Magister Manajemen Agribisnis sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan PT. Monsanto Indonesia. Sehubungan dengan hal ini, MB-IPB mengucapkan selamat kepada para kandidat yang telah masuk ke babak selanjutnya pada rekrutment PT. Monsanto Indonesia.

Selamat Lulusan MMA IPB (Periode Mei 2008)

MB-IPB mengucapkan selamat kepada para lulusan program strata dua (S2) Manajemen Agribisisnis IPB pada periode Mei 2008. Semoga para lulusan MM-Agribisnis IPB dapat mengabdikan dirinya bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara serta menjadi alumni MB-IPB yang membanggakan dan selamat berkarya.



DAFTAR NAMA LULUSAN BARU MMA IPB

No Nama Tanggal Lulus
1 drh. Susilawati, MM 02 Mei 2008
2 Wan Idris, S.Sos, MM 02 Mei 2008
3 Mirawati, SP, MM 02 Mei 2008
4 Yose Rizal, S.TP, MM 02 Mei 2008
5 Iman Hurustyadi, SP, MM 02 Mei 2008
6 Wan Sri Saadun, SH, MM 02 Mei 2008
7 Budi Hidayat, SP, MM 02 Mei 2008
8 Ahmad Yani, S.Pi, MM 08 Mei 2008
9 Fitriyandi Rasdsyi, SP, MM 08 Mei 2008
10 Windoto Aribowo, SE, MM 08 Mei 2008
11 Setya Hendro Wardhana, SH, MM 14 Mei 2008
12 Eriska Novianita Iskandar, ST, MM 14 Mei 2008
13 Irawan, SP, MM 14 Mei 2008
14 Ir. Sandra Wibowo, MM 14 Mei 2008
15 Abdullah Abid, S.Hut, MM 14 Mei 2008
16 Felix Ferryanto Lukman, S.Pi, MM 14 Mei 2008
17 Mawardi, S.Pi, MM 23 Mei 2008
18 Samuel Saortua Manullang, S.TP, MM 26 Mei 2008
19 Henny Setyawati,SE, MM 26 Mei 2008
20 Ice Isma Neltamura, S.Hut, MM 26 Mei 2008
21 drh. Giatno, MM 26 Mei 2008
22 Drh. Erry Setyawan, MM 26 Mei 2008
23 Arif Muhammad Iqbal, S.Kom, MM 26 Mei 2008
24 I Made Sumadra, S.Si.T, MM 26 Mei 2008
25 Widya Jayarini, SP, MM 26 Mei 2008
26 Amalia, SP, MM 28 Mei 2008

CEO Forum: Prospek Bisnis Tungku Sekam Padi (Biomassa)

(Selasa/22 April 2008), CEO forum kali ini menghadirkan pembicara dari lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) yaitu Dr.Ir. Irzaman Ketua Departemen Fisika IPB dengan tema “Prospek Bisnis Tungku Sekam Padi (Biomassa) sebagai Salah Satu Upaya Antisipasi terhadap Krisis Energi”. Beliau memaparkan terdapat empat hal penting yang mendasari pengembangan bisnis tungku sekam padi (biomassa) ini, yaitu pertama, bahan sekam padi (biomassa) melimpah ruah; kedua, daerah operasi tungku sekam padi sebagai pilot project di sekitar IPB namun dapat dikembangkan ke seluruh Indonesia, ketiga, tungku sekam padi menjadi alternatif pengganti kompor minyak tanah maupun kompor gas untuk upaya antisipasi terhadap krisis energi, keempat, jika dikelola secara profesional tungku sekam padi (biomassa) memiliki prospek bisnis yang cerah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan beliau memperlihatkan bahwa sekam relatif tidak memiliki nilai jual atau hanya sekitar Rp 2000 tiap karung berbobot 7 kg sedangkan biaya konsumsi elpiji sekitar Rp5.000/kg, minyak tanah Rp 2.500/l, dan briket batu bara Rp2.000/kg. Hasil penelitian beliau pun menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar sekam padi relatif lebih murah jika dibandingkan dengan bahan bakar gas elpiji maupun minyak tanah. Oleh karena itu, menurut beliau penggunaan tungku berbahan bakar sekam padi lebih efisien dan perlu adanya intervensi pemerintah untuk menggalakkannya, agar krisis energi dapat di atasi secara massal. Dengan demikian, beralihnya penggunaan migas dalam sebagian kegiatan sehari-hari ke tungku sekam akan mengurangi beban pengeluaran masyarakat atau industri kecil

CEO Forum: Memulai Bisnis Restoran

(Selasa/15 April 2008), kali ini CEO Forum mengundang Ir. Bojono Indrajaya, MM (Pemilik Rasane Seafood/Alumni MMA Angk 20E) dengan tema “Memulai Bisnis Restoran dengan Menerapkan Konsep Diferensiasi : Suatu Pengalaman Praktis Rasane Seafood”. Beliau memaparkan ada lima kunci dalam berbisnis seafood, yaitu 1) segmentasi; 2) lokasi; 3) menu; 4) bahan baku serta rantai pasok dan 5) pelayanan. Dalam hal segementasi, beliau menjelaskan bahwa perlu memperhatikan segmentasi pasar berdasarkan demografi (keluarga, karyawan, wisatawan, pengusaha atau anak-anak) serta penentuan life style  dari bisnis restoran tersebut seperti tempat nyaman, musik ataupun konsep baru yang diusung. Kaitan dengan lokasi, beliau memberikan penjelasan berupa aspek lokasi yang harus memperhatikan antara lain : sitting capacityaccess point (3 in 1, busway), trafficparking arealayout , fasum (pam, air tanah, pln, sampah), ownership (rental, joint operation, self ownership), competitor dan market.

Beliau juga memaparkan bahwa komposisi menu merupakan hal yang paling mendasar dalam bisnis restoran. Oleh karena itu, pemilihan menu utama, harga menu maupun proses produksi dan penyajian adalah unsur yang paling penting. Tidak ketinggalan bahan baku dan rantai pasok dalam pemenuhan menu utama juga perlu diperhatikan mulai dari availability of stocksuppliermanagement stockquality controlstorage serta fresh & live seafood. Beliau juga menekankan bahwa pelayanan merupakan unsur pemikat dalam menarik pangsa pasar bisnis restoran. Pelayanan ini tidak hanya mencakup good attitude namun mencakup juga kebersihan serta kecepatan (serving time (20 menit)). Bapak Bojono Indrajaya membangun bisnis restoran seafood dengan menerapkan konsep diferensiasi yang berarti memiliki ciri khas yang berbeda dari yang lain seperti menyajikan masakan kepiting asap & kangkung lombok. Tidak hanya penerapan diferensiasi produk, beliau juga menggunakan sistem promosi yang menarik, konsep yang baru (life style), lokasi yang lebih baik dan lebih luas, pengembangan outlet serta tidak lupa beliau menekankan perlunya partnership dalam berbisnis restoran.