MB-IPB-PPHP Kementan : Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2014

News

MB-IPB-PPHP Kementan : Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2014

Program Pascasarajana Manajemen dan Bisnis IPB (MB-IPB) dan PT. Primakelola Agribisnis Agroindustri IPB bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Kementerian Pertanian RI untuk menseleksi para nominator Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2014.

Para nominee dari seluruh Indonesia sebanyak 45 pelaku usaha pengolahan dan pemasaran produk pertanian ini berlomba dalam dua belas kategori penghargaan produk olahan dan masing-masing satu penghargaan Produk Segar Berdaya Saing dan Produk Ekspor Berbasis Kemitraan. Selain itu juga dinobatkan Grand Award bagi Produk Unggulan Terbaik dan Produk Prospektif Terbaik,  sehingga ajang penganugerahan ini terseleksi 16 kategori pemenang.

Event penghargaan ini dilaksanakan dalam rangka menghadapi tantangan sektor pertanian Indonesia ke depan yakni bagaimana meningkatkan mutu komoditas pertanian dengan karakteristik yang sesuai keinginan konsumen dan memiliki daya saing yang tinggi, baik di pasar domestik ataupun pasar ekspor.
Para nominator diundang ke Jakarta untuk dikarantina dan menjalani penilaian akhir. Selama karantina mereka diberikan pembekalan oleh para narasumber diantaranya tentang motivasi berusaha, penyusunan business plan, bagaimana perilaku konsumen dan bagaimana menjadi entrepreneurship yang memiliki daya saing. Kemudian para pelaku usaha dinilai oleh para dewan pakar. Para pelaku usaha mempresentasikan produknya sambil melakukan diskusi dengan para dewan pakar dan kemudian dewan pakar memberikan pernilaian terhadap para pelaku usaha terkait kategori yang ditetapkan.

Adapun dewan juri pakar yang memberikan penilaian pada para nominee adalah para tokoh yang memiliki latar belakang dan keahlian yang relevan, yakni :

  1. Prof.Dr. Joko Said Damarjati, MSc (Mantan Dirjen PPHP, Ahli Peneliti Utama Balai Penelitian Teknologi Pasca Panen Badan Litbang Pertanian)
  2. Dr.Ir.Delima Azahari,MSc (Mantan Dirjen PPHP, Ahli Utama Pusat Studi Kebijakan dan Pertanian Badan Litbang Pertanian)
  3. Prof.Dr.Ir. Ujang Sumarwan, MSc (Ahli Perilaku Konsumen, MB-IPB)
  4. Ir. Maulana Jumantara (GM Unilever Indonesia)
  5. Ir. Hanibal Yudha Wijayanta,  MA (Manajer Produksi AnTV)

Bertempat di Auditorium Gedung F Lantai 1 Kantor Pusat Kementerian Pertanian Ragunan Jakarta (10/10/2014) lalu, acara puncak  “Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2014” telah dilaksanakan dengan dihadiri oleh Menteri Pertanian, Dr. Ir. H. Suswono,MMA beserta jajarannya.  Acara ini merupakan perhelatan tahun ketiga sejak tahun 2012 dan selanjutnya menjadi agenda rutin dari Kementerian Pertanian RI.

Berikut adalah para pemenang dari 16 kategori yang diperlombakan. Liwet Instan Pandanwangi, ED Coorp dan Teh Tahongai, CV Abitira Herba Center merupakan dua produk olahan yang meraih Grand Award untuk kategori Produk Unggulan Terbaik dan Produk Prospektif Terbaik.

Pemenang Kelas Usaha Prospektif (Omset dibawah Rp. 500 juta/pertahun)

  1.  Produk olahan terbaik tanaman pangan berdaya saing    Liwet Instan Pandanwangi, ED Coorp    Jawa Barat
  2. Produk olahan terbaik hortikulura berdaya saing    Minuman Kesehatan Tradisional, UD. Barokah    Jawa Tengah
  3. Produk olahan terbaik perkebunan berdaya saing  Chocolate Bar, Bobby Chocolate Bar, ABBA Cokelat    Kalimantan Selatan
  4. Produk olahan terbaik peternakan berdaya saing    Kapsul Jangkrik, Sri Rahayu    Riau
  5. Inovasi produk berdaya saing    Telor asin rasa udang “Herbal”, Candi P Jaya    DKI Jakarta
  6. Inovasi bisnis berdaya saing    Telur asin, UD Kenanga    Nusa Tenggara Barat
  7. Grand  Award untuk Kelas Prospektif    Liwet Instan Pandanwangi, ED Coorp    Jawa Barat

Pemenang Kelas Usaha Unggul (Omset Rp. 500 juta – 50 miliar/pertahun)

  1.  Produk olahan terbaik tanaman pangan berdaya saing    Liwet Instan 1001 & nasuwa instan 1001. CV 1001    Jawa Barat
  2. Produk olahan terbaik hortikulura berdaya saing    Teh Tahongai, CV Abitira Herba Center    Kalimantan Timur
  3. Produk olahan terbaik perkebunan berdaya saing    Kopi Bubuk Luwak B36, I Wayan Jamin    Bali
  4. Produk olahan terbaik peternakan berdaya saing    Nuget Ayam-Mamazy, Bright Riung Gunung    Jawa Barat
  5. Inovasi produk berdaya saing    Kopi Salacca, UD Salacca    Sumatra Utara
  6. Inovasi bisnis berdaya saing    Yoghurt Susu Asli, Gapoknak Sugih Mukti Mandiri    Jawa Barat
  7. Grand  Award untuk Kelas Unggul    Teh Tahongai, CV Abitira Herba Center    Kalimantan Timur

Pemenang Kategori Khusus (Ekspor Berbasis Kemitraan dan Produk Segar)

  1. Produk Ekspor Berbasis Kemitraan    Honey Sweet Potatoes, CV Tekhtar Farm and Food    Jawa Barat
  2. Produk Segar    Sayur Segar, Asosiasi Aspakusa Makmur Boyolali    Jawa Tengah

Teh Tahongai

Minuman herbal yang diproduksi oleh CV Abitira Herba Center Samarinda Kaltim menjadi pemenang Grand Award Produk Unggul Berdaya Saing karena memiliki keunggulan baik inovasi produk maupun inovasi bisnisnya. Heri Romadon sebagai pemilik CV Abitira Herba Centre telah berhasil menyulap tumbuhan asli Kaltim ini menjadi extract teh celup yang praktis dan berkhasiat.

“Teh Tahongai secara empirik berkhasiat menggempur hepatitis, tetapi juga mampu menurunkan kadar gula dalam darah dan menurunkan kolesterol, sebab mengandung Betasitosterol, senyawa yang mampu menurunkan kadar gula dalam darah, dan bermanfaat memblok penyerapan kolesterol”, demikian Romadon dalam penjelasannya.

Selanjutnya Romadon menyatakan bahwa Tahongai juga mengandung antioksidan yang tinggi, yaitu senyawa aktif Eleutherol dan Kaempferol 3-glukosida. Selain itu, Tahongai juga memiliki kemampuan mematikan sel kanker hati secara sinergi. Tahongai memperkuat hati untuk membersihkan racun yang beredar dalam darah, serta mengontrol produksi dan pengeluaran kolesterol.

Penyajian dalam bentuk teh ekstrak 40 kantong. Tujuannya adalah membantu konsumen agar dapat memenuhi harapannya dalam penyembuhan. Oleh karena itu dipilih dalam bentuk teh ekstrak, karena dapat lebih cepat diserap usus halus sehingga penyerapan zat-zat aktif oleh tubuh dapat lebih cepat. Dan memilih jumlah 40 kantong untuk dosis 40 hari, karena menginginkan konsumen terus mengkonsumsinya selama 40 hari kemudian dapat langsung dilihat hasilnya. Keunggulan lainnya adalah kemasan ringan dan tanpa hambatan dalam pengiriman (kemasan eksternal dari box kertas), serta tidak mengandung cairan sehingga pengiriman menggunakan udara tidak mengalami kendala.

Dari sisi bisnis produk ini didukung oleh reputasi dan keseriusan pengelolanya dalam mengembangkannya.  Hal ini terlihat bahwa produk Teh Tahongai adalah 100% berbahan baku lokal, dan tanaman ini memiliki riap pertumbuhan tanaman yang cepat, kecepatan riap tumbuh yang cepat yaitu tiga bulan ke posisi semula merupakan keunggulan tersendiri, sehingga pasokan bahan bakunya terjamin. Untuk lebih mengamankan pasokan bahan baku, maka saat ini CV Abitira Herba Center terus berinvestasi lahan untuk pengembangan luasan tanaman tahongai.

Dengan berbagai keunggulan inilah para dewan juri memutuskan Teh Tahongai mendapatkan Grand Award Produk Pertanian Berdaya Saing 2014.

Nasi Liwet Pandanwangi

Masak lezat tetapi cepat, demikian liwet instan pandanwangi mencitrakan produknya.  Saat ini secara total telah terjual sekitar 25 ribu box. Kedepan, ED Coorp bermimpi bisnis ini dapat berkembang, dengan harapan perkembangan omset ikut memberdayakan masyarakat di kampung halamannya, terutama para ibu rumah tangga yang ikut membantu dalam proses produksi Nasi Liwet Instan Pandanwangi produksi ED Coorp. Promosi dilakukan melalji berbagai saluran media social, liflet/brosur, pameran dan pameran.
Mario Davis, owner ED Coorp menjelaskan bahwa ide pembuatan nasi liwet pandanwangi berawal dari pemikiran bahwa pembuatan nasi liwet sangatlah rumit karena harus menyiapkan banyak bumbu dan rempah. “Berawal dari masalah tersebut maka kami ingin membawa budaya makan nasi liwet dari desa ke kota”, dan ini  menjadi solusi bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan atau di luar negeri yang bikin nasi liwet tetapi bingung membuatnya”, demikian ujar Mario.
Dengan beras terbaik (pandanwangi) yang lezat dan kemasan yang menarik maka produknya ini telah banyak dibawa sebagai buah tangan seperti ke Jerman, Belanda dan Jepang. Sementara pemasaran di dalam negeri, penjualan masih berkisar di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Selain itu terdapat pasar ekspor yang ingin diraihnya pula. “Sebenarnya ada pemintaan langsung dari kedutaaan besar Indonesia di Iran, Arab Saudi dan Jepang tetapi untuk saat masih terkendala pada perizinannya yang masih dalam proses”, katanya.

Kesempatan mengikuti acara Anugerah Pertanian Berdaya Saing ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi Mario.  “Saya mendapatkan banyak ilmu dan jaringan.  Dan hal ini tidak saya dapatkan dalam ajang penghargaan yang lain”, kata Mario.

Sebagai pemenang Grand Award Produk Pertanian Berdaya Saing Tahun 2014 Mario pantas berbangga karena pada kesempatan ini Gubernur Jawa Barat ikut hadir menyaksikan acara penting ini.