SB-IPB sebagai Narasumber “Prioritisasi Program Perunggasan Merebut Peluang Pasar MEA” Puslitbang Peternakan

News

SB-IPB sebagai Narasumber “Prioritisasi Program Perunggasan Merebut Peluang Pasar MEA” Puslitbang Peternakan

Dikusi bertopik “Prioritisasi Program Perunggasan Merebut Peluang Pasar MEA” telah diselenggarakan oleh Puslitbang Peternakan bertempat di Kantor Puslitbang Peternakan, Jl. Raya Pajajaran Kav. E.59, Bogor pada tanggal 22 Maret 2016.  Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec. (Direktur, Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis, Sekolah Bisnis IPB (SB-IPB) berkesempatan menjadi Narasumber sekaligus Pembicara Tunggal dalam diskusi tersebut. Diskusi ini dihadiri sekitar 30 orang peserta yang mewakili Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bappenas, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian (Puslitbangnak, BB Litvet, Balitnak), Perguruan Tinggi (IPB) dan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec. (Direktur, Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis, Sekolah Bisnis IPB (SB-IPB)) yang menyampaikan materi dengan topik “Restrukturisasi Bisnis Industri Ayam Ras Berkelanjutan Dalam Menghadapi Pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN”. Materi tersebut dibahas oleh 3 Pembahas yaitu (1) Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH, (2) Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ternak, Ditjen PKH, dan (3) Prof. Dr. Budi Tangendjaja (Balai Penelitian Ternak).
Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec. mengemukakan bahwa daya saing peternakan unggas dalam negeri ditentukan oleh berbagai faktor yang berinteraksi secara kompleks yaitu dapat dikelompokkan ke dalam faktor penentu dari (1) Sisi Permintaan, (2) Sisi Penawaran, (3) Kebijakan, dan (4) Faktor-faktor lainnya.  Peluang yang dimiliki industry perunggasan nasional diantaranya adalah (a) Permintaan domestik terus tumbuh yaitu antara 15-20% (broiler), (b) Konsumsi per kapita Indonesia yang rendah memberikan potensi yang cukup untuk tumbuh, (c) Ayam adalah sumber protein termurah, (d) Risiko harga bergeser dari petani ke integrator (Pertanian Kontrak), (e ) Teknologi dan keterampilan petani terus meningkat, (f) Pangsa pasar “becek” menurun, (g) Peluang untuk FDI (Foreign Direct Investment).
Pada bagian akhir Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec. menyampaikan bahwa strategi untuk meningkatkan daya saing industri perunggasan nasional dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal penting yaitu Ketersediaan biji-bijian (grain), Perbaikan rantai nilai & Intelijen market, Memperhatikan pengaruh politik, peraturan yang berlaku dan kebijakan perdagangan, Infrastruktur & cold chain marketing, Sistem produksi terintegrasi, Strategi perusahaan (konsolidasi, integrasi), Status sanitasi, Keamanan pangan, Pembiayaan, Human capital & keahlian manajerial, Investasi di bidang teknologi. (EH/REP)
Sumber:
http://peternakan.litbang.pertanian.go.id/index.php/index.php?option=com_content&view=article&id=47832%3Adiskusi-prioritisasi-program-perunggasan-merebut-peluang-pasar-mea&catid=4%3Aberita&Itemid=30 (Edit)