Bedah Buku: Membangun Ekonomi Komperatif Strategi Meningkatkan Kemakmuran Nusa dan Resiliensi Bangsa
Bedah Buku: Membangun Ekonomi Komperatif Strategi Meningkatkan Kemakmuran Nusa dan Resiliensi Bangsa
(Ruang Mahoni MB-IPB, 10/01/12), Dalam rangka Pembukaan Kegiatan CEO and Entrepreneurial Development Forum Tahun 2012, MB-IPB menyelenggarakan acara Bedah Buku “Membangun Ekonomi Komparatif : Strategi Meningkatkan Kemakmuran Nusa dan Resiliensi Bangsa” karya Prof. Dr. Ir. Eriyatno, MSAE (Guru Besar TIN-IPB), dengan pembahas Dr.Ir. Yusman Syaukat, MEc (Dekan FEM-IPB) dan Dr.Ir. Arief Daryanto, MEc (Direktur MB-IPB). Bertindak sebagai moderator adalah Dr.Ir. Noer Azam Achsani, MS. Buku ini menyajikan dasar pemikiran Sistem Ekonomi Komparatif berdasarkan studi literatur dan studi banding diberbagai negara. Sistem Ekonomi Komperatif merupakan tatanan perekonomian yang berbasis lokal, berorientasi pada masyarakat dan mengabdi untuk membangun kehidupan yang lebih baik bagi semua, serta tidak hanya meningkatkan keuntungan. Dengan dijiwai semangat patriotik, dinamika sistem tersebut membutuhkan keberanian dan perubahan yang kreatif dari cara mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi serta mengorganisir sektor finansial. Disamping itu, buku ini merumuskan Agenda Ekonomi Komparatif dalam konteks Indonesia: SEKRI (Sistem Ekonomi Komparatif Republik Indonesia), pertama, “4 Sehat 5 Sempurna” untuk meningkatkan daya tahan bangsa melalui pemberdayaan ekonomi akar rumput
- Penyehatan haluan kebijakan ekonomi
- Penyehatan kedaulatan ekonomi negara
- Penyehatan kemandirian komunitas
- Penyehatan pajak dan pendapatan bagi pemerataan pembangunan
- Restrukturisasi pasar finansial
Kedua, pengarusutamaan pembangunan nasional melalui pengembangan ekonomi rumahtangga dan pembangunan UKM berbasis teknologi. Pembangunan Industri rumahan merupakan suatu sistem produksi bukan perdagangan, yang berarti ada produk yang dihasilkan melalui proses nilai tambah dari bahan baku tertentu, yang dilakukan di tempat rumah perorangan dan bukan di suatu pabrik. 70% pelaku Industri Rumahan adalah kaum perempuan. Umumnya produk dari Industri Rumahan (IR) adalah buatan tangan (hand made) dan atau bersifat unik pada cara-cara yang berbeda nyata, yang sering dikaitkan dengan kearifan lokal (local wisdom) dan teknologi tepat sasaran. Kewirausahaan atau Pemuda menjadi wirausaha adalah salah satu solusi prospektif dalam membangun Sistem Ekonomi yang Komparatif, kerena langsung mengurangi beban penyediaan lapangan kerja di sektor formal. Selain itu keberlanjutan usahanya di tingkatUKM juga terkait dengan aplikasi teknologi serta inovasi dan kreativitas dari wirausaha muda. Ketiga, pentingnya penegakan hukum.