seleksi doktor

Seleksi Program Doktor Manajemen dan Bisnis Peride 2 Tahun 2020 Sekolah Bisnis IPB University

SB-IPB telah melaksanakan seleksi wawancara dalam rangka penerimaan mahasiswa baru program Doktor Manajemen dan Bisnis Periode 2 Tahun 2020 untuk Program Doktor angkatan 16 (DMB16).Peserta di wawancarai oleh evaluator melalui Zoom. Proses seleksi ini dilaksanakan selama tiga hari (10-12 September 2020). SB-IPB membuka penerimaan program Magister dan Doktor Manajemen dan Bisnis 2 kali dalam setahun. Perkuliahan Program Doktor dimulai serentak ketika penerimaan periode 2 selesai. Silahkan persiapkan diri untuk mendaftar pada Periode 1 Tahun 2021 mendatang! Cek selalu pendaftaran online program SB-IPB melalui link : www.admisi.ipb.ac.id, Narahubung 08111108358 (Admisi SB-IPB)

business nect draft

Rilis Majalah Business NextDraft

Bertepatan dengan momen Dies Natalis IPB University ke-57 pada 01 September 2020, Sekolah Bisnis IPB University secara perdana resmi merilis majalah BUSINESS NEXTDRAFT. Dr. Idqan Fahmi selaku pemimpin redaksi menuturkan bahwa kelembagaan Sekolah Bisnis sudah beberapa kali berubah dari awalnya Magister Manajemen Agribisnis (MMA-IPB) tahun 1992 menjadi Manajemen dan Bisnis (MB-IPB) tahun 2005 dan terakhir Sekolah Bisnis (SB-IPB) tahun 2015. Lingkungan bisnis memang terus berubah dengan kecepatan yang semakin tinggi sehingga dikenal dengan istilah Volatile, Uncertain, Complex dan Ambiguous (VUCA). Sehingga, sekedar berubah sudah tidak lagi memadai. Sebuah lembaga, termasuk bisnis, harus berubah lebih cepat daripada perubahan yang terjadi di lingkungannya agar dapat bertahan.

Majalah yang selama ini selalu digunakan oleh SB-IPB untuk berkomunikasi dengan para mitranya, AGRIMEDIA, tidak terkecuali dari tuntutan untuk bertransformasi. Setelah lama tidak menyapa para pembaca, kami hadir kembali dengan nama dan format baru. To keep relevant, merupakan alasan kenapa majalah lama AGRIMEDIA harus berevolusi menjadi BUSINESS NEXTDRAFT.

BUSINESS NEXTDRAFT tidak sekedar nama baru, tetapi juga membawa misi dan substansi yang berbeda. Kata NextDraft menunjukkan bahwa materi yang disajikan bersifat kekinian dan menginspirasi next practice dalam berbisnis. Tagline yang diusung adalah Shared Vision dan Beyond Business. SB-IPB berharap majalah ini tidak hanya menginspirasi, tetapi juga connecting ideas para stakeholders, connecting people untuk berkolaborasi, bahkan connecting present to the future. Pada gilirannya, semua ini diharapkan menjadi visi bersama (shared vision) SB-IPB, para pemangku kepentingannya dan masyarakat secara luas. SB-IPB juga ingin mengajak para pembaca untuk melihat bisnis sebagai sebuah aktivitas yang tidak hanya berorientasi keuntungan dan materi, tetapi juga peduli dengan dampaknya baik terhadap lingkungan masyarakat maupun alam tempat dia berada (beyond business).

Majalah Business Nextdraft edisi pertama hadir dengan mengangkat topik “DNA Bisnis Era Pandemi: Implikasi dan Strategi”. DNA bisnis diartikan sebagai materi genetik yang membangun nucleus bisnis menjadi tangguh, memiliki daya tahan tinggi dalam menghadapi berbagai ketidakpastian termasuk pada era pandemi. Dengan DNA bisnis tangguh dan agile, diharapkan dunia usaha mampu tumbuh dan berkembang menjadi mesin penggerak kehidupan dalam era yang penuh ketidakpastian di masa depan. Tulisan-tulisan dalam edisi ini ditujukan sebagai referensi dan inspirasi bagi pelaku bisnis agar mampu membangun optimisme saat era Pandemi dan mampu melihat peluang bisnis saat masyarakat beradaptasi dengan kebiasaan baru.

SB IPB

Persiapan New Normal: Protokol Kesehatan SB-IPB University

IPB University secara resmi menerbitkan surat edaran mengenai penetapan awal tahun akademik 2020/2021 dan penyelenggaraan kegiatan akademik dan kemahasiswaan pada 10 Juni 2020. Dengan surat edaran ini, Prof. Dr. Arif Satria, M.Si selaku rektor pelaksana kegiatan akademik di IPB University dalam Orde Baru Normal. Pada surat edaran sebelumnya, Pimpinan IPB University memutuskan untuk secara bertahap melonggarkan larangan masuk ke kampus IPB (Partially Close Down) sejak 30 Mei 2020 dengan protokol yang berfungsi pada situasi normal baru.

Kegiatan belajar dan bekerja di rumah masih dilakukan secara online atau non-tatap muka dengan yang lainnya, namun masing-masing Satker IPB (termasuk SB-IPB) telah melaksanakan tugas staf piket pada setiap hari kerja. Hal tersebut membuat SB-IPB menyiapkan protokol kesehatan yang memadai untuk mendukung kebijakan yang telah dikeluarkan IPB University. Beberapa protokol kesehatan dalam tatanan normal baru yang telah diterapkan oleh SB-IPB adalah protokol masuk kampus dengan pengecekan suhu oleh petugas keamanan, pemberian rambu peringatan untuk menerapkan social/physical distancing baik saat memasuki kampus maupun di lobby dan spot-spot pelayanan pada kampus, menyediakan hand sanitizer di setiap sudut kampus, memfasilitasi staf dan dosen SB-IPB dengan membagikan masker dan pelindung wajah, mensosialisasikan peraturan staf atau dosen yang kurang sehat untuk Bekerja Dari Rumah serta tetap meminimalisir pelayanan serta agenda tatap muka dengan memaksimalkan teknologi dan admin online.

Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) XVI, 12-13 September 2017

Sebagai sistem keuangan dan industri yang tergolong baru, keuangan syariah perlu ditopang oleh aktivitas riset dan pengembangan berkualitas agar tumbuh lebih cepat, stabil, efisien, dan berdaya saing sehingga dapat berperan penting dan berkontribusi optimal dalam perekonomian nasional. Area riset keuangan syariah yang belum dikembangkan masih sangat luas. Akademisi dan peneliti di bidang ini perlu ditingkatkan jumlah dan kualitasnya agar dapat mengimbangi laju kebutuhan industri keuangan syariah yang semakin pesat.

Menjawab permasalahan tersebut, otoritas perbankan sejak tahun 2010 telah mengembangkan program yang disebut Forum Riset terkait Ekonomi, Keuangan, dan Perbankan Syariah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berdasarkan undang-undang menjadi otoritas pengaturan dan pengawasan sektor keuangan termasuk Keuangan syariah memiliki semangat kuat untuk menumbuhkembangkan sektor jasa keuangan syariah, salah satunya dengan menjaga kesinambungan pelaksanaan forum riset. Ragam kegiatan dalam forum riset ini dikemas sedemikian rupa untuk menjadi acara tahunan para akademisi dan peneliti di bidang keuangan syariah.

Dalam pelaksanaan Forum Riset tahun 2017 ini, OJK dan DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret sebagai perguruan tinggi tuan rumah menyelenggarakan Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) XVI dengan tema “Menuju Paradigma Baru Pengembangan Industri Keuangan Syariah Indonesia: Penguatan Peran Pemerintah” pada tanggal 12-13 September 2017 di Solo.

Ragam kegiatan dalam FREKS XVI terdiri dari presentasi paper penelitian yang diseleksi dari Call for Papers, kegiatan prominent scholar lecture oleh pakar keuangan syariah internasional, general lecture oleh pakar keuangan syariah nasional, dan dua side event yaitu:

1. Forum Bersama
Kegiatan ini merupakan forum bagi pengembangan kurikulum dan peningkatan pengajaran Ekonomi dan Keuangan Syariah di perguruan tinggi. Dalam workshop ini, dihadirkan narasumber dari Kemenristekdikti, Kemenag, dan DPP IAEI.
2. Workshop Metodologi Riset dan Penulisan Jurnal Ilmiah di Bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah
Workshop ini merupakan bentuk dukungan langsung OJK bagi peneliti muda di bidang ekonomi dan keuangan syariah yang tergabung dalam Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI). Workshop ini bertujuan untuk memberikan update mengenai isu-isu riset terkini dan untuk meningkatkan kualitas riset atau penulisan ilmiah di bidang keuangan syariah dengan menghadirkan para praktisi dan akademisi.

OJK, IAEI dan UNS kembali menyelenggarakan FREKS (Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah) XVI. Tema tahun ini adalah “Menuju Paradigma Baru Pengembangan Industri Keuangan Syariah Indonesia: Penguatan Peran Pemerintah”.

Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) XVI

Selasa-Rabu (12-13 September 2017) | Universitas Sebelas Maret

Menuju Paradigma Baru Pengembangan Industri Keuangan Syariah Indonesia: Penguatan Peran Pemerintah

Sektor: Perbankan Syariah

Subtema 1: Memperkuat Peran Pemerintah dalam Pengembangan Perbankan Syariah
Topik:

  • Menginisiasi Dan Mengembangkan Islamic Investment Bank Terutama dalam Rangka Pembiayaan Proyek-proyek Pemerintah.
  • Mendorong Keterlibatan Bank Syariah Dalam Pengelolaan Dana Pemerintah Pusat/Daerah dan Dana BUMN/BUMD.
  • Kerangka Insentif Perluasan Pembiayaan Produktif Jangka Panjang untuk Sektor Pemerintah dan Korporasi.
  • Kurikulum Perbankan Syariah dalam Kerangka Pendidikan Nasional.

Subtema 2: Peranan dan Kontribusi Perbankan Syariah dalam Pembangunan yang Berkelanjutan dan Inklusif
Topik:

  • Implementasi Green Banking dalam Perspektif Perbankan Syariah.
  • Isu, Permasalahan dan Solusi Terkait Microbanking Syariah Termasuk Pola-pola Kemitraan Serta Inovasi Model Bisnis Perbankan Syariah.
  • Pengembangan Bisnis Rintisan (Start-Up Business) Melalui Perbankan Syariah
  • Peran Perbankan Syariah dalam Pengembangan Halal Industry (Halal Tourism, Food, Fashion, Etc.)

Subtema 3: Peningkatan Efisiensi dan Daya Saing, Serta Inovasi Produk dan Jasa Perbankan Syariah
Topik:

  • Pemanfaatan Teknologi Untuk Peningkatan Efisiensi, Akses dan Kualitas Layanan Perbankan Syariah Termasuk Branchless Banking.
  • Produk dan Layanan Bersama (Cross-Sector Product) Antara Perbankan Syariah dengan Lembaga Keuangan Syariah Lainnya.
  • Kajian Mengenai Permasalahan atau Isu-Isu Fikih yang Belum Terpecahkan Untuk Pengembangan Produk dan Instrumen Manajemen Risiko.

Sektor: Pasar Modal Syariah

Subtema 1: Percepatan Peningkatan Supply dan Demand Produk Syariah di Pasar Modal yang berdaya saing global
Topik:

  • Pengembangan Bundling Product Investasi di Pasar Modal Syariah dengan Produk Lain.
  • Pengembangan Pasar Modal Syariah Melalui Pemanfaatan Infaq, Sodaqoh, dan Wakaf.
  • Potensi Pengembangan BUMN Melalui Penerbitan Sukuk.
  • Peran Pemerintah dalam Mendorong Pembentukan Pool of Demand Efek Syariah.

Subtema 2: Pengembangan SDM dan Infrastruktur Untuk Menunjang Pasar Modal Syariah
Topik:

  • Peningkatan Kualitas SDM Melalui Pengembangan Kurikulum Pasar Modal Syariah dan Peran Institusi Pendidikan Tinggi.
  • Peningkatan Peran Profesi Penunjang  dan Pelaku Pasar Modal dalam Mendukung Pengembangan Pasar Modal Syariah.
  • Pengaruh Perpajakan Terhadap Pengembangan Pasar Modal Syariah.
  • Pengembangan Instrumen Pasar Modal Syariah untuk Mendukung Sektor Prioritas Pembangunan (Infrastruktur, Pangan dan Energi, Pendidikan, Kesehatan, Perlindungan Sosial).

Subtema 3: Perluasan Akses Masyarakat Terhadap Produk Syariah di Pasar Modal
Topik:

  • Strategi Promosi, Branding, dan Pemasaran Produk Investasi Syariah sebagai Gaya Hidup Masyarakat.
  • Pemanfaatan Financial Technology untuk Peningkatan Efisiensi, Akses dan Kualitas Layanan Industri Pasar Modal Syariah.
  • Pemanfaatan Produk Pasar Modal Syariah Dalam Pengembangan UMKM.
  • Strategi pemanfaatan produk pasar modal untuk masyarakat pedesaan.

Sektor: Industri Keuangan Non Bank Syariah

Subtema 1: Peluang pengembangan Industri Keuangan Non Bank Syariah dalam Mendorong Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat.
Topik:

  • Peran Pemerintah Sebagai Salah Satu Faktor Pendukung Optimalisasi Perkembangan Industri Keuangan Non Bank Syariah Dalam Pembangunan Infrastruktur
  • Penguatan Peran KNKS Dalam Rangka Pengembangan IKNB Syariah
  • Pengembangan Dana Haji, Zakat, Infaq, Wakaf, dan Sodaqoh Terhadap Pertumbuhan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah
  • Resolving Main Critical Points Towards Spin Off in Sharia Non Bank Financial Institution
  • Strategi Pemasaran Produk Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah yang Kreatif, Inovatif, dan Kontributif

Subtema 2: Strategi Inovasi dalam Rangka Meningkatkan Antusiasme Masyarakat Untuk Menggunakan Produk Industri Keuangan Non Bank Syariah.
Topik:

  • Inovasi  Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah Sebagai Bagian Dari Strategi  Untuk Meningkatkan Awareness  Masyarakat Dalam Rangka Mempersiapkan Masa Pensiun
  • Sharia Fintech in a Way of Supporting the Ease of Doing Business, Yes or No?

Subtema 3: Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Penguatan Produk Indsutri Keuangan Non Bank Syariah.
Topik:

  • Gadai Syariah sebagai Alternatif Solusi Keuangan Masyarakat Jangka Pendek
  • Optimalisasi Ujrah Asuransi Syariah Untuk Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Produk Asuransi Syariah
  • Penguatan Fungsi Penjaminan dalam Mendukung Pemerataan Perkembangan Ekonomi Syariah di Daerah

Form Kontrol Literature Review Untuk Karya Akhir Program S2/S3

Berdasarkan Surat Edaran perihal Literature Review Tesis dan Disertasi , mahasiswa wajib memenuhi persyaratan minimal 50 (lima puluh) pustaka untuk S2 dan minimal 150 (seratus lima puluh) pustaka untuk S3 *) yang terdiri dari:
1.    Jurnal Ilmiah                                    : 25 buah / 75 buah *)
2.    Tesis dan Disertasi                            : 10 buah / 25 buah *)
3.    Buku dan sumber pustaka lainnya      : 15 buah / 50 buah *)