SB-IPB Gelar Program Magang/ Praktek Kerja

Dalam mengimplmentasikan merdeka belajar kampus merdeka SB-IPB menyelenggarakan program magang. Program Magang SB-IPB mulai dilaksanakan pada minggu kedua September 2021 selama satu semester. Adanya program magang ini diharapkan dapat menjadi media belajar sekaligus memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa melalui penerapan langsung berbagai teori bisnis di tempat kerja (experiential learning) dengan pendekatan project based learning untuk memperkuat hard skills (ketrampilan complex problem solving, analytical skills, dsb) maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi dan kerjasama dll). Program magang dilaksanakan dengan menggandeng alumni SB-IPB yang memiliki perusahaan yang selaras dengan pengembangan learning outcome di Program Sarjana Bisnis. Dari hasil proses seleksi yang dilakukan terpilih 6 mahahasiswa SB-IPB yang menjalankan program magang. Keenam mahasiswa tersebut tersebar dibeberapa perusahaan yang menjadi mitra dalam pelaksanaan program ini. Terdapat empat perusahaan yang menjadi mitra dalam pelaksanaan program magang ini yaitu PT. Permata Inti Proteksindo, PT. Permata Indo Realty, PT. Inti Mulia, serta Sekolah Ananda Bogor. Selama pelaksanaan magang, Selain mengerjakan tugas-tugas perusahaan di tempat magang, mahasiswa juga mendapatkan penugasan untuk memperkuat substansi mata kuliah yang ditransfer pada semester berjalan.

Laporan Kegiatan Pelatihan2

SB IPB Gelar The 7 Habits of Highly Effective People (Facilitator)

Sekolah Bisnis IPB bekerjasama dengan PT Dunamis dipercaya menyelengarakan Kegiatan The 7 Habits of Highly Effective People (Facilitator). Kegiatan ini diikuti oleh 18 (delapan belas) peserta yang berasal dari divisi/unit yang terdapat di lingkup Institut Pertanian Bogor . Kegiatan The 7 Habits of Highly Effective People (Facilitator) dilaksanakan selama 4 (empat) hari pada tanggal 27 – 30 September 2021 dengan durasi 4 (empat) jam perhari dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Dengan menggunakan Virtual blended learning yang merupakan kombinasi pelatihan dengan menggunakan pendekatan synchronous dan asynchronous learning.

Peserta pelatihan The 7 Habits of Highly Effective People diharapkan mampu mengimplementasikan dan juga menularkan kepada tenaga kependidikan lain yang tidak mengikuti pelatihan dalam lingkup unitnya. Untuk itu, pelatihan yang akan diadakan ini akan berfokus untuk menghasilkan peserta yang tidak hanya meningkatakan komptensi perserta sendiri, tetapi juga mampu menjadi fasilitator yang baik bagi tenaga kependidikan lainnya yang tidak mengikuti pelatihan, khususnya dalam lingkup unitnya. Sehingga pada akhirnya perubahan paradigma yang didapat dari pelatihan ini bisa ditularkan kepada seluruh tenaga kependidikan di IPB University. Untuk itulah maka pelatihan The 7 Habits of Highly Effective People untuk fasilitator perlu untuk diselenggarakan bagi tenaga kependidikan.

2

Kerjasama SB-IPB dan ASEAN-MAFF Japan HRD Project

SB-IPB melaksanakan acara pembukaan kegiatan kerjasama dengan ASEAN-MAFF Japan HRD Project (31/08). Kerja sama tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2015 sebagai fase pertama, tahun 2018 memasuki fase kedua dan tahun 2021 ini merupakan fase ketiga. Pembukaan kegiatan ini dihadiri oleh Mr. Hiroaki Kinoshita selaku Project Coordinator ASEAN-MAFF Japan HRD Project bersama tim (Ms. Kie Inoue, Ms. Megumi Tarui, Ibu Maria Octora Yanti, Ibu Deandra Arifianti Wisnuputri); Mr. Hiroshi Akutsu selaku perwakilan dari Japan Food Journal; dan Mr. Sato Chikara dari Agricultural Cooperative Japan (JA Zenchu) yang juga menyampaikan materi pada acara pembukaan tersebut. Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan opening remark dari Mr. Hiroaki Kinoshita selaku project coordinator yang menjelaskan perjalanan project beserta capaian dan harapan bahwa fase ketiga ini dapat berjalan dengan lancar.

Sesi berikutnya dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Mr. Sato Chikara mengenai Agricultural Cooperatives and Food Value Chain. Ada empat hal yang disampaikan. Pertama mengenai koperasi pertanian, prinsip-prinsip serta tujuannya. Kedua mengenai koperasi pertanian di Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang. Ketiga mengenai keterkaitan antara koperasi pertanian dan rantai nilai pangan dan keempat mengenai koperasi pertanian di Indonesia. Mahasiswa begitu antusias dan mengajukan banyak pertanyaan sehingga diskusi pun terjalin dengan hangat.

Prof. Dr. Noer Azam Achsani selaku Dekan SB-IPB memberikan closing remark pada acara tersebut. “Pada SB-IPB, pelaksanaan kerjasama ini diintegrasikan dengan kelas Kapita Selekta Manajemen dan Bisnis atau yang sebelumnya sering disingkat KSMB, namun sekarang berubah menjadi KSBM yang berarti Kapita Selekta Bisnis dan Manajemen. Dalam mata kuliah ini para praktisi bisnis dan expert diundang untuk sharing kepada mahasiswa SB-IPB, kegiatan ini juga disebut CEO Talk and Entrepreneurial Development Forum. Jadi ASEAN-MAFF Japan HRD Project memang sangat tepat dan sesuai dengan learning outcome yang ingin dicapai oleh mata kuliah KSBM di SB-IPB”, ungkap Prof Azam.

Adapun kegiatan rutin yang dilakukan dalam kerja sama ini adalah (1) Penyelenggaraan kuliah dengan pembicara-pembicara dari Jepang. Setiap tahun, berbagai pembicara dari industri maupun expert dari lembaga penelitian berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dalam hal food value chain. Ada sekitar enam hingga tujuh pembicara menyampaikan materinya dalam setahun; (2) Kunjungan ke industri di Jepang. Kunjungan tersebut sudah tiga kali dilakukan dengan sekitar tiga mahasiswa dan satu dosen pada setiap kunjungan. Manfaat dari kunjungan tersebut, selain menambah pengetahuan mahasiswa dan dosen SB-IPB mengenai industri pangan di Jepang juga memungkinkan terjadinya interaksi antara mahasiswa dan dosen dari negara ASEAN atau dengan kata lain terjalin pertukaran informasi dan networking; (3) Kunjungan ke perusahaan di Indonesia. Mahasiswa mata kuliah KSMB melakukan kunjungan ke perusahaan di Indonesia yang berada di sekitar wilayah Bogor sehingga dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai proses bisnis real yang dilakukan pada dunia industri; dan (4) Talk show bersama pelaku bisnis muda di bidang pertanian baik dari Jepang maupun Indonesia yang dilakukan tahun 2019.

Adanya pandemi Covid-19 pada Tahun 2020 menyebabkan kegiatan talkshow, kunjungan ke perusahaan di Indonesia dan exchange student ke Jepang yang telah direncanakan tidak dapat diselenggarakan. Sebanyak empat kegiatan kuliah dari pembicara Jepang sempat dilaksanakan secara off-line namun dua kuliah setelahnya dilakukan secara on-line melalui zoom. Agenda kegiatan mulai beradaptasi pada tahun 2021 ini. SB-IPB dan ASEAN-MAFF Japan HRD Project telah merancang lima pertemuan kelas dengan enam pembicara, virtual company visit ke perusahaan Jepang, serta talk show dengan public figure Melody Nurramdhani Laksani yang merupakan Japan-ASEAN Goodwill Ambassador on Food & Agriculture, JICA dan pelaku bisnis pertanian muda. Kelas KSBM yang akan mengikuti rangkaian kegiatan pada tahun ini berjumlah 72 orang yang terdiri dari kelas R65 (sebanyak 35 mahasiswa) dan R66 (sebanyak 37 mahasiswa).

Kerjasama ini memberikan kesempatan yang berharga bagi mahasiswa SB-IPB untuk mempeluas pengetahuan dan wawasan langsung dari pembicara-pembicara Jepang yang kompeten. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan bisa meningkatkan kemajuan Jepang dan Indonesia (SJ/NF).

 

SB IPB Dalam Penguatan Kelembagaan dan Pemetaan Usaha Startegis Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN)

Sekolah Bisnis IPB bekerjasama dengan Bank Indonesia untuk melakukan kegiatan kajian Penguatan Kelembagaan dan Pemetaan Usaha Startegis Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN). Kajian dilaksanakan selama empat bulan yaitu dari bulan April hingga Juli 2021. Kajian ini diketuai langsung oleh Dekan SB-IPB Prof. Dr. Noer Azam Achsani, MS. dengan anggota tim kajian adalah dosen beserta peneliti SB-IPB yang berkompeten dibidangnya masing-masing. Tujuan dari pelaksanaan kajian ini adalah untuk menyusun standar pedoman dan aturan yang menjadi acuan dalam kegiatan pendampingan serta model pengembangan ekonomi yang sesuai berdasarkan dengan pemetaan klasifikasi pesantren. Kajian ini dilatarbelakangi keberadaan Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) sebagai wadah penguatan kemandirian pesantren yang ditujukan untuk mendorong akselerasi penguatan ekonomi dari unit usaha yang ada di pondok pesantren masih belum optimal sehingga diperlukan kerangka penguatan kelembagaan Hebitren serta rancangan penguatan kelembagaan Hebitren dalam upaya mendorong terbentuknya Badan Usaha Hebitren. Dalam kajian ini metode analisis yang digunakan yaitu Analisis deskriptif; Analisis klaster; Analisis faktor utama; Metode biplot; Regresi logit; serta Peta usaha Hebitren. Kebutuhan data dari kajian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada seluruh pesantren di Indonesia yang sudah tergabung dalam Hebitren.

14

SB-IPB University Kenalkan Budaya Nusantara Melalui Program E-Summer Course

Sukses menyelenggarakan e-summer course selama sepuluh hari sejak tanggal 05-13 Juli 2021, Sekolah Bisnis IPB University (SB-IPB) mengajak ratusan peserta dari tiga belas negara untuk menikmati budaya nusantara secara virtual.
Setelah melewati serangkaian perkuliahan online yang mengusung topik “The New Dynamics of Business Innovation & Engineering: Creating and Protecting Value in the Era of Industry 4.0 & Society 5.0” yang diisi oleh sebelas pengajar professional dari tujuh universitas mancanegara, SB-IPB menutup program e-summer course melalui rangkaian kegiatan seperti international competition, virtual visit dan gelaran budaya nusantara. Kunjungan budaya secara virtual tersebut dilakukan di Batik Bogor Tradisiku dan Gerai Nusantara. Peserta diajak untuk berkunjung secara live melalui zoom yang dipandu oleh Mojang dan Jajaka Bogor.
Kunjungan secara live ke Batik Bogor Tradisiku memberikan pengalaman kepada peserta untuk belajar mengenai proses pembuatan batik, dari mulai menggambar pola, mencanting, pewarnaan, menghilangkan lilin malam hingga proses akhir menjahit menjadi produk sesuai minat pasar. Peserta yang mengikuti secara virtual antusias mengikuti kunjungan tersebut dan menyampaikan ketertarikannya pada berbagai produk yang ditunjukkan. Salah satu produk yang menarik perhatian diantaranya masker dengan motif trendi dan ketopong yaitu ikat kepala ala masyarakat Suku Sunda. Pada kunjungan tersebut dijelaskan motif khas yang merupakan ikon Bogor diantaranya kujang, rusa, teratai, dan beberapa motif lain yang terinspirasi dari keanekaragaman hayati dan budaya Bogor.
Peserta e-summer course juga melakukan kunjungan virtual ke Gerai Nuasantara untuk melihat produk-produk inovasi dari masyarakat adat yang ada diseluruh pelosok negeri. Peserta diajak untuk melihat berbagai kain tenun yang dipintal secara manual dan diwarnai menggunakan pewarna alami. Kain-kain cantik dari berbagai daerah itu diceritakan secara detil makna dari setiap motif dan penggunaannya. Selain itu ada juga hiasan dinding, perhiasan dan tas cantik dari Baduy, Kalimantan, Papua yang tak kalah menarik perhatian peserta.
Pada penutupan kegiatan, program e-summer course BIM berkolaborasi dengan organisasi Himpunan Mahasiswa Profesi (Himpro) SB-IPB yaitu ABEST (Association of Business and Entrepreneurship Student). Peserta diajak menikmati kompilasi lagu-lagu daerah yang dinyanyikan secara medley diselingi video berbagai destinasi wisata alam di Indonesia.
Pada rangkaian sesi penutupan, peserta dari mancanegara berkesempatan juga untuk mengenalkan budaya di negaranya masing-masing dengan bercerita mengenai makanan khas daerah, tarian, tempat menarik, tren maupun kebiasaan unik. Dalam sesi testimoni, peserta asing turut menyampaikan harapan agar situasi pandemi yang sedang dihadapi semakin membaik sehingga mereka dapat melihat dan merasakan langsung pengalaman belajar di SB-IPB sekaligus mengenal lebih dekat budaya Indonesia.
Program E-summer Course BIM 2021 yang merupakan kerjasama antara SB-IPB University dengan Universiti Utara Malaysia, Putra Business School Malaysia, Hiroshima University Japan, Tokyo University of Agriculture Japan, Adam Smith Business School United Kingdom, Warsaw University of Life Sciences Polandia, dan Kirirom Institute of Technology Cambodia pada akhirnya telah resmi ditutup dengan adanya pengumuman kategori pemenang dalam kompetisi internasional mulai dari kategori best paper, best e-poster, best presenter, best undergraduate student dan best postgraduate student. (AW/NF)

28

Raih Best Student, Mahasiswa SB-IPB Juarai Kompetisi Internasional Pada E-Summer Course Bim 2021

Sebanyak dua orang mahasiswa SB-IPB yaitu Ardelia Nadhilah Rosyad dan Istianah meraih kategori “Best Student” pada kegiatan International E-Summer Course Business Innovation and Management (BIM) 2021 yang merupakan kerjasama antara Sekolah Bisnis IPB University (SB-IPB) dengan tujuh universitas mancanegara (14/07).

Kegiatan yang berjalan selama sepuluh hari ini melibatkan sebelas pengajar professional dari

 berbagai universitas diantaranya SB-IPB University Indonesia (Prof. Dr. Noer Azam Achsani dan Dr. Idqan Fa

hmi), Universiti Utara Malaysia (Associate Prof. Farizal Rajemi dan Dr. Emy Ezura), Putra Business School Malaysia (Prof. Sazali Abdul Wahab dan Dr. Ahmad Shaharuddin), Hiroshima University Japan (Dr Yusuke Hayashi), Warsaw University of Life Sciences Polandia (Dr. Rafal Balina), Kirirom Institute of Technology Cambodia (Dr. Masamu Kamaga), Tokyo University of Agriculture Japan (Dr. Ramadhona Saville), dan Adam Smith Business School United Kingdom (Dr. Marianna Koukou).

Pada rangkaian kegiatan e-summer course ini peserta tidak hanya sekedar mengikuti perkuliahan secara daring namun wajib menyelesaikan berbagai penugasan individu dan tim sebagai bagian dari penilaian juri. Peserta ditantang untuk menulis paper yang berkaitan dengan topik utama “The New Dynamics of Business Innovation & Engineering: Creating and Protecting Value in the Era of Industry 4.0 & Society 5.0” dalam kurun waktu lima hari yang kemudian harus dipresentasikan setelah rangkaian perkuliahan selesai dihadapan para juri. Adapun empat juri yang melakukan penilaian terdiri dari Dr. Emy Ezura dan Associate Prof. Farizal Rajemi (Universitas Utara Malaysia) serta Dr. M. Mukti Ali dan Dr. Idqan Fahmi (S

B-IPB).


Sebagai perwakilan pemenang  dari SB-IPB, Ardelia berhasil menduduki peringkat pertama sedangkan Istianah menduduki peringkat kedua pada kategori “Best Postgraduated Student”. Adapun posisi ketiga diraih oleh Bavaani a/p Balakrishnan dari Universiti Utara Malaysia. Selain berlaku pada tingkat pascasarjana, kategori “Best Student” berlaku juga pada peserta tingkat Sarjana. Kategori “Best Undergraduated Student” berhasil diraih oleh seluruh mahasiswa asing dengan urutan pemenang 1-3 sebagai berikut : Chlarissa Mae C. Urbi (Mariano Marcos State University, Philippines), Mark Gil C. Adorna (Mariano Marcos State University, Philippines), Yaw Jia Min (Universiti Utara Malaysia).

Pada International Competition E-Summer Course BIM 2021, selain kategori “Best Student” terdapat juga kategori lain yang dilombakan yaitu “Best Paper”, “Best E-Poster” dan “Best Presenter”. Kategori tersebut ditentukan dari penilaian kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta yang merupakan perpaduan peserta dari dalam maupun luar negeri. Beberapa judul paper yang meraih terbaik peringkat pertama yaitu “Online Food Delivery Services During COVID-19 Pandemic: Potential, Prospects, Plausibility” untuk kategori “Best Paper”, “Business Model during Covid-19 for Hotel Industry: A Literature Review” untuk kategori “Best E-Poster” dan “Social Business Model Canvas Analysis for Social Project: Feel Safe Application” untuk kategori “Best Presenter”.
Pada agenda penutupan e-summer course, Dr. Idqan Fahmi selaku Wakil Dekan bidang Akademik SB-IPB dan Prof. Sazali Abdul Wahab selaku n

arasumber dari Putra Business School Malaysia menyampaikan harapannya agar e-summer course ini menjadi ajang pembelajaran yang baik, sinergitas antar mahasiswa dari berbagai negara dan media untuk saling mengenalkan budaya bangsa. (AW/NF)

SB IPB Menyusun Modul Peningkatan Kapasitas SDM di Kawasan Transmigrasi Lamunti-Dadahup

Selokah Bisnis ditunjuk oleh Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi untuk menyusun modul pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat transmigrasi di kawasan Lamunti-Dadahup. Penyusunan modul dilaksanakan selama satu bulan yaitu dari tanggal 15 Juni hinga 14 Juli 2021. Ada delapan modul yang disusun oleh tim SB-IPB yaitu modul pelatihan Budidaya Hortikultura (cabai, terong, jahe merah, gelinggang, timun, nanas, dan bawang merah); Budidaya Ternak Unggas Itik dan Ikan Nila; Budidaya Ternak Kambing; Pembuatan Pupuk dan Pakan Ternak; Fungsionalisasi dan Perawatan Alsintan; Manajemen Korporasi; Industri Pengolahan Hasil; dan Strategi Pemasaran/Pemasaran Produk. SB-IPB menggandeng dosen-dosen ahli di IPB yang berkompeten dibidangnya dari berbagai fakultas sebagai tim penyusun modul. Adanya Modul tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan dan mengelola potensi sumber daya alam di wilayah tersebut. Kedelapan modul tersebut menjadi bahan utama yang digunakan oleh trainer pada program pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementrian Desa, PDT dan Transmigrasi. Keberadaan modul tersebut sangat penting karena salah satu faktor penting dalam pelaksanaan program pelatihan yang berkualitas adalah adanya modul pelatihan yang memiliki kesesuaian materi dengan kebutuhan, terstruktur dan terarah sehingga tujuan dari pelaksanaan tersebut dapat tercapai. Selain menyusun modul, tim SB-IPB juga memberikan pelatihan kepada para trainer yang nantinya akan memberikan materi pelatihan yang ada pada modul tersebut kepada masyarakat di Kawasan tersebut. Training to Trainer dilaksankan secara online pada tanggal 12 Juli – 16 Juli 2021 dengan jumlah peserta sebanyak 165 trainer.

4

SB-IPB Libatkan Tujuh Universitas Mancanegara Gelar International E-Summer Course

Sekolah Bisnis IPB University (SB-IPB) kembali menyelenggarakan International E-Summer Course Business Innovation and Management (BIM) untuk kedua kalinya (05/07). Pada tahun 2021 ini, e-summer course BIM mengusung topik “The New Dynamics of Business Innovation & Engineering: Creating and Protecting Value in the Era of Industry 4.0 & Society 5.0”. E-Summer course BIM 2021 merupakan kerjasama antara IPB University; University Utara Malaysia, Putra Business School, Hiroshima University, Tokyo University of Agriculture, Adam Smith Business School, Warsaw University of Life Sciences, dan Kirirom Institute of Technology. E-Summer Course BIM ini akan diselenggarakan secara virtual pada 05 – 14 Juli 2021. Pembukaan menghadirkan Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Si yang memberikan apresiasi kepada SB-IPB selaku host dan sambutan kepada seluruh peserta. Dekan Sekolah Bisnis IPB University, Prof Dr Noer Azam Achsani menyampaikan bahwa selain sebagai platform pendidikan virtual, e-summer course ini dapat memfasilitasi para peserta untuk membangun jejaring global dan mendapat pengayaan pengetahuan dari para pengajar maupun mahasiswa lintas negara.

“Sebanyak lebih dari 100 peserta dari 13 Universitas telah mendaftar. Peserta yang mengikuti program ini berasal dari 6 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Jepang, Bangladesh, Filipina, dan China. Saat ini seluruh peserta telah menjadi bagian dari sivitas akademika Sekolah Bisnis IPB University. Saya harap kegiatan e-summer course ini bermanfaat bagi kita semua”, ungkap Dekan SB-IPB dalam sambutannya kepada seluruh peserta.

Terdapat 11 pengajar dari 7 universitas mancanegara yang akan menjadi narasumber dalam topik khusus yang menarik seputar Business Innovation and Management. Kegiatan e-summer course virtual ini dirancang dengan metode perkuliahan yang interaktif dan terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu kuliah online (synchronous/asynchronous), kuis/Self-Assessment, dan Team Assignments. Peserta akan mendapat pengalaman mengeksplorasi unit bisnis di Kota Bogor melalui virtual visit dan mengikuti kompetisi internasional membuat paper/e-poster secara berkelompok. Pada akhir kegiatan akan diumumkan kategori pemenang seperti best student, best paper dan best e-poster. Ruang lingkup tema diskusi seputar (a) Organization, Entrepreneurship, and Business Model; (b) Operation Management of Logistics and Supply Chain; (c) Big data, Open innovation, and Smart Agriculture; dan (d) Business Cycle and Finance. Rangkaian program E-Summer Course BIM 2021 ini menghadirkan kombinasi pengajar dari Sekolah Bisnis IPB University (Prof Noer Azam Achsani dan Dr Idqan Fahmi) dan pengajar dari universitas mancanegara yaitu University Utara Malaysia (Associate Prof Farizal Rajemi dan Dr Emy Ezura), Putra Business School Malaysia (Prof Sazali Abdul Wahab dan Dr Ahmad Shaharuddin); Hiroshima University Japan (Dr Yusuke Hayashi), Warsaw University of Life Sciences Polandia (Dr Rafal Balina), Kirirom Institute of Technology Cambodia (Dr Masamu Kamaga), Tokyo University of Agriculture Japan (Dr. Ramadhona Saville) dan Adam Smith Business School United Kingdom (Dr. Marianna Koukou). (NF)

tirta pakuan

SB IPB Gelar Press Release Kerjasama: Hasil Survey Kepuasan Pelanggan Perumda Tirta Pakuan Bogor

Pada tanggal 18 Desember 2020, Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB IPB) bersama dengan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menyelenggarakan Konferensi Pers Survei Kepuasan Pelanggan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Tahun 2020 secara daring. Dalam kesempatan ini dihadiri oleh Tim peneliti Sekolah Bisnis IPB Fitriyah Shalihati, SE.MM, Suhendi, SP.MM, M. Bachtiar, STP, MM dan Isma Anggareni, SP.MM serta dihadiri dari oleh Direktur Umum Perumda Tirta Pakuan Bogor Rino Indira beserta jajaran tim manajemen Perumda Tirta Pakuan Bogor. Acara dibuka langsung oleh Wakil Dekan Sumber Daya, Kerjasama dan Pengembangan SB-IPB Dr Nimmi Zulbairnarni, MS

Pemaparan hasil kajian disampaikan oleh Fitriyah Shalihati, Dalam paparannya menjelaskan bahwa Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota Bogor yang bergerak di bidang pelayanan air bersih bagi masyarakat Kota Bogor. Evaluasi penting untuk dilakukan oleh Perumda Tirta Pakuan untuk meningkatkan perbaikan kinerja. Untuk senantiasa dapat meningkatkan kinerja produk dan layanannya, maka Perumda Tirta Pakuan melakukan Survey Kepuasan Pelanggan atau Customer Satisfaction Survey (CSS) setiap tahunnya. Kepuasan pelanggan yang tinggi akan meningkatkan performa positif bagi Perumda Tirta Pakuan dan loyalitas bagi pelanggan.

Survei kepuasan pelanggan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Tahun 2020 secara umum dimaksudkan untuk mendapatkan dasar bahan pertimbangan dan acuan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Evaluasi dan masukan dari pelanggan diharapkan dapat memberikan gambaran akan kebutuhan masyarakat Kota Bogor terhadap pelayanan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor. Adapun tujuan dari kegiatan Survei Kepuasan Pelanggan yang dilaksanakan pada tahun 2020 ini adalah: 1) Profiling/identifikasi karaktaristik dan perilaku pelanggan Perumda Tirta Pakuan; 2) Mengetahui penilaian pelanggan atas kinerja pelayanan produk Perumda Tirta Pakuan pada tahun 2020; 3) Mengetahui penilaian pelanggan atas kinerja pelayanan jasa Perumda Tirta Pakuan pada tahun 2020; 4) Memberikan masukan dan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja pelayanan Perumda Tirta Pakuan pada era new normal sehingga tingkat kepuasan pelanggan bertambah tinggi.


Tahun 2020 ini terjadi pandemic COVID-19 yang menghantam keras semua proses bisnis dan mengubah kebiasaan konsumen atau pelanggan. Tidak hanya Perumda Tirta Pakuan saja yang harus beradaptasi, namun juga para pelanggan dikarenakan pandemic ini mengubah perilaku konsumen, yaitu 1) gaya hidup stay at home yang semua aktivitasnya dilakukan dirumah (working-living-playing) karena adanya social distancing, 2) perubahan kebutuhan yang kembali ke bottom of the pyramid dimana jika mengacu kepada piramida Maslow pelanggan kini bergeser kebutuhannya dari “puncak piramida” yaitu aktualisasi diri dan esteem ke “dasar piramida” yaitu makan, kesehatan, dan keamanan jiwa-raga, 3) dengan adanya COVID-19 pelanggan menghindari kontak fisik manusia, mereka beralih menggunakan media virtual/digital, dan 4) banyaknya korban nyawa akibat COVID-19 melahirkan masyarakat baru yang penuh empati, welas asih, dan sarat solidaritas sosial (empathic society) (Yuswohady, 2020).

Berdasarkan metode penelitian yang dilakukan, responden yang dipilih merupakan hasil dari pengambilan sampel yang dilakukan dengan sistem klasterisasi responden dengan menggunakan Teknik Cluster Stratified and Systematical Unproporsional Sampling (CSUS) dengan penggolongan 17 golongan tarif yang dimatrikskan dengan enam zona pengaliran sampling yang jumlahnya mencapai 964 (sembilan ratus enam puluh empat) orang responden. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan secara deskriptif yang digunakan untuk menganalisis karakteristik pelanggan. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengevaluasi kinerja dan tingkat kepentingan atribut program bagi responden dengan menggunakan analisis Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance performance Analysis (IPA). Customer Satisfaction Index (CSI) atau Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap Perumda Tirta Pakuan. CSI mencerminkan tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh dengan memperhatikan tingkat kepentingan dan nilai kinerja konsumen terhadap atribut-atribut yang dimiliki oleh produk atau jasa yang digunakan oleh konsumen. Importance performance Analysis (IPA) adalah model yang digunakan untuk menganalisis sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan. Tingkat kinerja dan kepentingan yang diukur dapat menentukan tingkat indeks kepuasan pelanggan untuk produk dan jasa pelayanan.

Hasil dari Survey Kepuasan Pelanggan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Tahun 2020 adalah sebagai berikut:
• Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) untuk pelayanan produk memiliki nilai 73% dan masuk ke dalam kategori PUAS.
• IKP untuk pelayanan jasa memiliki nilai 70% dan masuk ke dalam kategori PUAS.
IKP pelayanan produk tertinggi sebesar 78% yang masuk kategori puas berada pada Zona 2, sedangkan IKP pelayanan produk terendah, berada dalam kategori cukup puas adalah sebesar 62% dan berada di Zona 6. IKP pelayanan jasa tertinggi sebesar 70% yang masuk ke dalam kategori puas dan berada pada Zona 4, sedangkan IKP pelayanan jasa terendah dan berada dalam kategori cukup puas adalah sebesar 62% dan berada di Zona 5 dan Zona 6.


Secara umum, pelanggan Perumda Tirta Pakuan sudah merasa PUAS dengan kinerja pelayanan produk maupun jasa yang ditawarkan. Namun, masih terdapat hal-hal yang harus segera ditindaklanjuti sehingga di tahun berikutnya kinerjanya dapat meningkat. Pada pelayanan produk, terdapat tiga unsur yang menjadi prioritas utama dalam perbaikan kinerja pelayanan produk meliputi unsur kualitas pengaliran air pada musim kemarau, unsur kualitas pengaliran air pada musim penghujan, dan unsur kualitas air terkait kejernihan. Sementara itu, pada pelayanan jasa terdapat empat unsur yang menjadi prioritas meliputi unsur penyelesaian pengaduan, unsur keadilan mendapatkan pelayanan, unsur kemampuan petugas admin media sosial dan website, serta unsur penyelesaian perselisihan dengan pelanggan.

Rekomendasi yang diberikan meliputi rekomendasi umum, rekomendasi produk dan rekomendasi jasa.

  1. Rekomendasi umum meliputi:
    • Memfokuskan pada unsur-unsur yang terdapat di kuadran IV & memberi perhatian lebih pada unsur yang bergeser dari kuadran I ke kuadaran IV.
    • Efisiensi sumber daya yang ada pada unsur yang bergeser dari kuadran I ke kuadran II
    • Diperlukan survei kepuasan pelanggan yang lebih detail pada indikator-indikator nilai (kurang baik) dan berulang dari tahun ke tahun
    • Melakukan survei secara rutin untuk memahami change of consumer behavior (Mega Shift Consumer Behavior).
  2. Rekomendasi pelayanan produk meliputi:
    • Melakukan pengecekan di lapangan dengan lebih intensif dengan pendekatan new normal
    • Meningkatkan sumber daya air dari sisi kuantitas dan kualitas
    • Meningkatkan sistem pengaliran dan distribusi air
    • Memastikan kontinuitas pasokan sumber daya air (khususnya saat ini konsumen lebih sering berada di rumah)
    • Meningkatkan fungsi pengawasan atas aspek-aspek yang menjadi perhatian lebih pelanggan.
  3. Rekomendasi pelayanan jasa meliputi:
    • Mengidentifkasi dan memaksimalkan jejaring komunikasi (digitalisasi media komunikasi, sistem dan alur webplikasi, aplikasi, dan sosial media)
    • Memberikan pelatihan kepada SDM khususnya terkait peningkatan keahlian pemanfaatan sosial media dan call centre berbasis sosial media
    • Memberikan informasi lebih awal (early warning) terhadap gangguan
    • Mengembangkan sistem informasi dan komunikasi Perumda Tirta Pakuan
    • Memberikan pelayanan new normal (shifting consumer behaviour).
    Dalam Sesi terakhir diisi dengan Diskusi dan Tanya jawab antara undangan maupun media yang dipandu oleh moderator.