Challenge to Current Agricultural Development in Indonesia
Challenge to Current Agricultural Development in Indonesia
(Selasa, 14/10), Brighten Institute bekerjasama dengan Korea FAO Assosiation menyelenggarakan Focus Groups Discussion (FGD) di Ruang Flamboyan, MB-IPB. FDG ini bertema “Challenge to Current Agriculture Development in Indonesia: Competition Between BioFuel and Food Security”. Penyelenggaraan FDG ini merupakan bentuk kepedulian tentang adanya fenomena yang terjadi di dunia pertanian yang gilirannya akan berdampak pada kondisi Indonesia secara agregat, yaitu adanya trade off antara ketahanan pangan dan pengembangan bioenergi. Permasalahan ini harus segera dipecahkan karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak : “Siapa yang menjadi prioritas utama : ketahanan pangan ataukah pengembangan energi ?”.
Acara FDG ini dihadiri oleh Harianto, Ph.D (Direktur Brighten Institute), D.S. Priyarsono, Ph.D sebagai Sekretaris Eksekutif Brighten Institute, Hermanto Siregar, Ph.D (Direktur Ekonomi dan Lingkungan Brighten Institute), Dr. Wahono Sumaryono dan Prasetyo Sunaryo dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Reni Kustiari, MSc, dari Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, dan Zulfan Tadjuddin,mahasiswa Ph.D dari University of Western Sydney. FDG ini memberikan beberapa kesimpulan, antara lain : pertama, prioritas utama terletak pada ketahanan pangan (food security). Hal ini dikarenakan dalam diskusi disepakati bahwa apabila ketahanan pangan dapat tercapai maka pengembangan biofuel atau biodiesel pun akan tercapai. Kedua, aspek kelembagaan juga merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam mendukung pencapaian kebijakan baik untuk pengembangan BBN maupun upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan food security. Ketiga, aspek spasial, pewilayahan dan insentif sangat penting pula diperhatikan agar kebijakan tersebut berjalan secara efektif. Keempat,diperlukan action lanjutan secara riil baik melibatkan pihak (mitra) luar maupun kerjasama-kerjasama penelitian. Dan kelima, pengembangan lebih lanjut dari hasil exercise mengenai model ekonometrika yang telah dilakukan. Saat ini penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis CGE menghasilkan bahwa untuk menghindari adanya trade off antara ketahanan pangan dan pengembangan biofuel adalah dengan peningkatan produktivitas merupakan upaya yang paling efektif. Maka dari itu, pemerintah sudah seyogiannya harus invest untuk penelitian dan pengembangan kearah peningkatan produktivitas tersebut.