Halal bil Halal Civitas Akademika SB-IPB 1439H
Halal bil Halal Civitas Akademika SB-IPB 1439H
Ali Misri
Beberapa tokoh dan sesepuh IPB turut hadir kali ini, diantaranya Prof.Dr.Ir. Edy Guharja (Sesepuh SB-IPB/Direktur MMA-IPB periode 1995-1997), Prof. Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat M.ScF.Trop (Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi IPB), Prof Dr Tridoyo Kusumastanto (Ketua Senat Akademik IPB), Prof. Dr. Ir. DS Priyarsono (Komisi Dewan Guru Besar IPB), Prof.Dr.Ir. Rizal Syarief (Sekretaris MWA-IPB), para Dekan IPB seperti Prof.Dr.Ir. Ujang Sumarwan dari FEMA, Prof.Dr.Ir. Kudang Boro Seminar dari FATETA, kemudian Dr.Ir. R. Rudy Irawan, MM (Ketua Himpunan Alumni SB-IPB), para pejabat IPB, dan Agrianita SB-IPB.
Acara halal bil halal diawali dengan sambutan Prof. Dr. Ir. Noer Azam Achsani, MS selaku Dekan SB-IPB. Pada sambutannya Prof. Azam menyampaikan bahwa tradisi halal bil halal dinilai khas dan sangat baik yang seyogyanya terus dibudayakan. Hal baik yang ada di halal bil halal adalah saling memaafkan, saling bersilaturahmi dan saling berkasih sayang. Mewakili segenap keluarga besar SB-IPB beliau mengucapkan selamat hari raya idul fitri 1439 H dan memohon maaf lahir dan batin kepada segenap civitas akademika SB-IPB apabila selama berinteraksi, mengajar dan melayani, banyak melakukan kesalahan dan kekhilafan. Dalam kesempatan tersebut Dekan SB-IPB juga menyampaikan beberapa perkembangan maupun prestasi SB-IPB yang telah diraih di tahun ini, diantaranya telah diresmikannya Gedung C kerjasama dengan PT Charoen Pokphand Indonesia, terakreditasinya 3 Jurnal Ilmiah yang dikelola SB-IPB oleh Kemenristek Dikti, prestasi nasional dan internasional mahasiswa SB-IPB pada beberapa kompetisi, serta informasi tentang student exchange yang bekerjasama dengan beberapa universitas di luar negeri.
Acara inti berupa tausiyah disampaikan oleh Dr. H. Ahmad Heryawan, Lc., M.Si (Gubernur Jawa Barat Periode 2013-2018) atau yang sering disapa juga dengan sebutan Pak Aher. Dalam tausiyahnya, Pak Aher menyampaikan bahwa Ramadhan sebagai Madrasah untuk pembersihan diri dari Dosa. Pembersihan diri dalam Agama Islam dibagi dalam pembersihan diri harian yaitu dengan sholat 5 waktu, mingguan dengan sholat jumat, tahunan dengan saum ramadhan. “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy Syams (91) : 9-10).
Mengambil dari perkataan Ibnu Mas’ud bawasannya hari yang dibenci adalah hari tidak dimana tidak bertambahnya ilmu dan amalan, karena hal itu sangat merugi. Dalam mengembangkan perekonomian umat Rasulluloh SAW setelah hijrah maka rasul membangun masjid kuba, masjid dan pasar. Hal ini menunjukkan keseimbangan kehidupan antara dunia dan akherat. “Dunia adalah kebun akherat” demikian ungkapnya.
