SB-IPB: FGD Penyusunan Kurikulum Program Pascasarjana Kekhususan Industri Kelapa Sawit

Berita

SB-IPB: FGD Penyusunan Kurikulum Program Pascasarjana Kekhususan Industri Kelapa Sawit

(Bogor, 17/5/16) Sekolah Bisnis, Institut Pertanian Bogor (SB-IPB) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyenggarakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Penyusunan Kurikulum Program Pascasarjana Kekhususan Industri Kelapa Sawit yang bertempat di Kampus SB-IPB. Dalam FGD ini dihadiri antara lain oleh Dr. Fadhil Hasan (GAPKI), Bayu Krisnamurthi (BPDPKS), Dr. Arief Daryanto, MEC (SB-IPB), Dr. Idqan Fahmi, MEc (SB-IPB), Prof. Dr. Noer Azam Achsani, MS (SB-IPB), Prof. Dr. Iskandar (Direktorat Riset dan Inovasi – IPB) dan berbagai stakeholders terkait, yaitu pemerintah, peneliti, asosiasi, akademisi, praktisi, lembaga riset terkait kelapa sawit.

Tujuan FGD tersebut adalah menginisiasi kerjasama jangka panjang untuk merumuskan berbagai strategi dalam rangka menjamin proses transisi industri kelapa sawit yang lebih berkelanjutan. Salah satu kegiatannya adalah penyelenggaraan Program Pascasarjana (S2&S3) Kekhususan Industri Kelapa Sawit. Di sisi lain, kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan dan primadona bagi Indonesia. Saat ini industri sawit sedang memasuki masa transisi yang dihadapkan pada berbagai komplaksitas masalah, sehingga diperlukan kolaborasi berbagai pihak untuk merumuskan strategi dan solusi yang komprehensif. Masa transisi ini juga membuka kesempatan emas untuk mengembangkan industri sawit yang lebih berkelanjutan.

FGD diawali dengan sambutan oleh Bayu Krisnamurthi (BPDPKS) dan  Prof. Dr. Iskandar (Direktorat Riset dan Inovasi (DRI) IPB). Dalam FGD tersebut dimoderatori oleh Dr. Arief Daryanto, MEC. Adapun yang bertindak sebagai pemateri adalah Dr. Idqan Fahmi, MEc yang membahas terkait kurikulum Program Pascasarjana Kekhususan Industri Kelapa Sawit  baik S2 dan S3. Kurikulum tersebut diharapkan  dapat tersusun sesuai dengan kebutuhan industri  yang memperhatikan kelestarian lingkungan (planet), memiliki keberpihakan pada masyarakat (people) dan berdaya saing (profit).