Seminar Nasional Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB
Seminar Nasional Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB
Seminar nasional Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB diselenggarakan melalui aplikasi Zoom setiap hari Jumat oleh Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB, sampai saat ini telah diselenggarakan sebanyak 5 kali, topik dan tema yang diangkat bervariasi mulai dari isu ekonomi, sosial dan isu lainnya. Seminar ini dibuka oleh Ketua Himpunan Alumni SB IPB dan Dekan/ Wakil Dekan Sekolah Bisnis IPB. Pada minggu pertama 01 Mei 2020 tema yang diusung adalah “Regulasi Ekonomi di tengah pandemi COVID-19 Solusikah?” dengan narasumber Dr. Aviliani, beliau merupakan seorang ekonom.
Pada minggu kedua (08 Mei 2020) tema yang diangkat yaitu “Apakah UMKM Mampu Mengubah Ancaman Menjadi Peluang dalam Pandemi Covid-19?” Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi yang sangat besar pada perekonomian bangsa. Tercatat pada tahun 2019, UMKM mampu menyumbang 60,34% dari total PDB Indonesia, serta menyerap 116.673.416 (97%) tenaga kerja Indonesia. Karena kontribusinya yang signifikan tersebut dan tema pada minggu ke dua membahas mengenai UMKM, Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB University (HA SB-IPB menggandeng Pegiat Pemberdaya UMKM sekaligus Dosen Magister Manajemen Universitas Mercu Buana yaitu Dr. Ririn Wulandari, SE, MM. Ririn menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 1 2020 yang hanya sekitar 2.97% yang kemungkinan akan semakin rumit dengan pandemi covid-19. Hal tersebut tentunya menjadi tantangan luar biasa bagi para pelaku UMKM yang saat ini kondisinya sangat variatif dari kesiapan pemanfaatan teknologi, akses terhadap pasar, kemampuan modal, dan manajemen sumber dayanya. Banyaknya tantangan yang dihadapi oleh UMKM harus secepatnya diadaptasi dengan inovasi. Ada beberapa poin yang disampaikan Ririn, diantaranya fokus pada produk-produk yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen terlebih dahulu, Value Product, memanfaatkan teknologi dan mencoba memenuhi supply chain di lingkup regional terlebih dahulu.
Pada minggu ketiga (15 Mei 2020) Seminar ini mengangkat tema “Cara Memenangkan Hati Konsumen di Masa New Normal” Narasumber pada minggu ke lima adalah Dr. Mukti Ali. Beliau merupakan CEO Marketing & Management Akademi Founder Rumah Mikir, Presiden Direktur sekaligus pemilik PT. Global Teknik Engineering dan Marketing & Management Academy (MMA Center), PT. Trimukti Teknik, PT. SynergiAl Indonesia. Beliau menyampaikan dalam kondisi krisis dan setelah krisis akibat suatu bencana, khususnya Pandemi Covid-19 terjadi perubahan Perilaku dan Ekspektasi Konsumen, sehingga seorang Marketer harus berfikir dan bertindak tepat dan cepat untuk meningkatkan Value Konsumen bukan hanya sekedar apa produk/layanan yang ditawarkan, ada beberapa poin penting tips and trick untuk seorang marketer dalam memenangkan hati konsumen diantaranya Faster, Flexible, Agility, Speedier, Technology, Emphaty, Responsive, Fokus, Unik, Konsisten dan mengetahui konsumen. Beliau memberikan closing statement “ Bukan seberapa besar dan kuat perusahaan bisa bertahan pada saat dan setelah masa pandemi COVID-19, akan tetapi seberapa cepat perusahaan tersebut mampu merespon untuk beradaptasi dengan mengadopsi cara baru dalam proses bisnisnya”. Pada minggu keempat (22 Mei 2020) mengangkat tema “Bisnis Sosial selama pandemi dan sebagai Jalan Keluar dari Krisis Ekonomi” Narasumber pada minggu ke empat yaitu Dr. Ir. Judianto Hasan, MM. Beliau merupakan Director PT. Berjaya Nusantara Energi dan Chairman di APNENINDO. Pada minggu kelima (29 Mei 2020) mengangkat tema “Pembelajaran dari Pandemic COVID-19 untuk Bisnis, Pemerintahan dan Keluarga” Narasumber pada minggu ke lima yaitu Dr. Darmin Ahmad PXella. Beliau merupakan founder AACIM, Penulis “Problem Implementasi Strategi” dan “Transformasi Manajemen Kinerja”. Selain itu, seminar ini berkolaborasi dengan @sharingyuk_co, sebuah komunitas penggiat sosial untuk berdonasi secara online. Pada akhir sesi seminar tim @sharingyuk_co menjelaskan program donasi yang sedang dijalani, bulan April komunitas tersebut telah membagikan 1000 hand sanitizer kepada para pekerja informal, bulan Mei telah membagikan 100 paket sembako, 150 Nasi Box, 120 Takjil, produk yang disalurkan merupakan produk dari mitra UMKM yang terkena imbas COVID-19. Jumlah partisipan setiap diskusi sebanyak 80-450 orang terdiri dari berbagai profesi, yaitu pengusaha, akademisi, mahasiswa, pemerintah dan masyarakat umum.