MB IPB dan APMMI Gagas Paradigma Baru Pendidikan Manajemen

Senin, 23 Juli 2007, Program Pascasarjana Manajemen Bisnis IPB bekerjasama dengan Asosiasi Program Magister Manajemen Indonesia (APMMI) menyelenggarakan Semiloka Nasional bertajuk “Komponen Science dan Craft, dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Manajemen”, (18-19 Juli) di Hotel Salak The Heritage, Bogor.

Kegiatan ini merupakan rangkaian terakhir dalam rangka menyusun kurikulum yang telah dilakukan sebelumnya. Semiloka dihadiri sekitar 84 orang peserta, yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang mengampu Program Manajemen, serta peserta lainnya seperti mahasiswa dan pengusaha. Seperti yang dipaparkan Ketua APMMI 2007, Drs. H. Basuki, MCom (Hons),Ph.D, Ak, diperlukan empat dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan manajemen yakni, Art, Soul, Sciencedan Craft. Dari keempat dasar ini diharapkan tercipta paradigma baru dalam pendidikan manajemen,” ujarnya saat mengisi sambutan. Pada kesempatan yang sama pula, Wakil Rektor I IPB/Plh Rektor IPB, Prof. Dr. M.A. Chozin, M.Agr menyatakan dengan adanya globalisasi baik yang bertaraf nasional dan internasional, keberadaan lembaga bisnis dan manajemen merupakan suatu keharusan dalam masyarakat. Diperlukan SDM yang handal dan profesional untuk meningkatkan komponen peluang yang harus ditangkap.

Program Magister Manajemen saat ini lebih membutuhkan sistem pendidikan sekolah bisnis yang lebih bersifat pragmatis dan praktis pada spesialisasi tertentu, sejalan dengan realita bisnis tanpa mengesampingkan relevansi teori, paparnya lebih lanjut saat membuka semiloka. Pesan ini juga disampaikan oleh Menteri BUMN, Dr. Sofyan Jalil, saat menjadi Dinner Speech malam sebelumnya. Seminar yang kemudian dilanjutkan dengan lokakarya nasional: “Komponen Science dan Craft  dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Manajemen” ini menghadirkan keynote addressDirektur Utama Trans TV, Dr. Ishadi SK, M.Sc. Pria yang kerap disapa pak Is ini mempresentasikan harapan perusahaan terhadap kualitas lulusan MM/MBA IPB dan pengembangannya di tempat kerja. Menurutnya, terdapat delapan kunci kesusksesan yang miliki oleh perusahaan yang dinaunginya dalam melatih pegawainya, yakni: No ExcuseNever Give UpNothing Impossible; Full Throttle All the Time; Be Humble, Smile and Science; Patriotic; Be Loyal, dan Beragama, menjunjung tinggi nilai agama dan moral.  Selain delapan kunci itu, pegawai harus mempunyai lima character building, yaitu jujur, kerja keras, IT, entrepreneurs, dan disiplin. Dengan itu kami (trans TV dan Trans 7–red) mampu menjadi televisi dengan rating tertinggi dalam waktu yang cukup singkat sejak berdirinya lima tahun lalu, ujarnya.

Lokakarya ini juga menghadirkan Prof. Jann Hidayat T, yang memaparkan bahasan tentang komponen sciences dalam kurikulum program MM/MBA di Indonesia, sedangkan Dr. Arief Daryanto memaparkan bahasan dengan tema Kurikulum Program MM/MBA dengan Penekanan pada Komponen Pengalaman (Craft) serta Prof. Eriyatno dan Prof. Marimin yang mengetengahkan Penerapan Soft System Methodology (SSM) pada Pendidikan Pascasarjana Manajemen.(zul/nUr)