WhatsApp Image 2022-01-28 at 14.30.25

Pembukaan Kelas Pendalaman Digital Business, SB – IPB University Gelar Kuliah Umum bersama CTO Microsoft Indonesia

Perkembangan teknologi digital begitu pesat dan telah memenuhi semua lini aktivitas keseharian manusia termasuk aktivitas bisnis. Fakta ini membuat dunia bisnis harus mampu beradaptasi dan memanfaatkan perkembangan tersebut untuk kemajuannya. Menyadari hal tersebut, Sekolah Bisnis IPB University sebagai institusi akademis yang berperan dalam pengembangan ilmu bisnis kembali membuat terobosan dengan membuka kelas pendalaman digital business pada Program Sarjana S1 Bisnis. Pembukaan kelas pendalaman ini sejalan dengan implementasi K2020 sebagai kurikulum baru di IPB University. Seremoni pembukaan kelas pendalaman dilakukan dengan kuliah umum yang bertema “Data Driven Digital Transformation” yang dilaksanakan pada Jumat, 28 Januari 2022. Pada kegiatan kuliah umum ini, Bapak Panji Wasmana, Chief Technology Officer (CTO) Microsoft Indonesia, yang juga merupakan alumni IPB University hadir sebagai pembicara. Kegiatan tersebut dihadiri oleh lebih dari 250 mahasiswa multistrata dan dosen di lingkungan SB – IPB University.

Kuliah umum dibuka dengan sambutan dari Prof. Dr. Noer Azam Achsani selaku Dekan SB – IPB University. Beliau dalam sambutannya menyampaikan bahwa perkembangan teknologi digital seperti internet of things (IoT), artificial intelligence (AI), bahkan perkembangan terbaru metaverse yang banyak dibicarakan tidak dipungkiri merupakan bisnis masa depan. Oleh karena itu, sebagai amanat dari Rektor, SB – IPB University memberanikan diri untuk turut serta mengambil peran dalam mengembangkan bisnis digital. Kelas pendalaman digital business ini mulai dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2021/2022. Adanya pendalaman ini akan melengkapi kelas pendalaman yang sudah terdapat di Program Sarjana Bisnis sebelumnya, yaitu pendalaman entrepreneurship dan intrapreneurship.

Agenda kuliah umum selanjutnya diisi dengan pemaparan materi oleh pembicara yang dipandu oleh Dr. Arif Imam Soeroso. Bapak Panji Wasmana dalam pemaparannya menunjukkan bahwa transformasi digital merupakan sebuah perjalanan (journey) di dalam organisasi. Jika ditinjau, berbeda dengan agenda evolusi yang perlahan, agenda transformasi dicirikan dengan disrupsi yang muncul terkait dengan sumberdaya manusia (people), proses, dan saat ini didorong oleh penggunaan data. Dahulu banyak perusahaan dan bisnis konvensional yang resisten untuk tetap berada pada status quo dikarenakan keinginan untuk menguasai high value supply chain dan high value product development namun mengakibatkan proses produksi menjadi lebih mahal. Transformasi digital kemudian membawa perubahan pada organisasi bisnis sehingga banyak terjadi kolaborasi melalui downward supply chain yang justru mengurangi risiko, membuka ceruk pasar yang baru bahkan model bisnis baru.

Pengalaman dari Microsoft menunjukkan bahwa inovasi dan transformasi bagi organisasi bisnis bertujuan untuk mampu lebih mendekatkan dengan konsumen, mampu memberdayakan karyawan, mengoptimalkan aktivitas operasi bisnis, dan mentransformasi produk dari organisasi bisnis itu sendiri. Bapak Panji juga membagikan “rumus” yang digunakan oleh Satya Nadella, CEO Microsoft Global, ketika suatu organisasi ingin melakukan transformasi digital, maka diperlukan tech intensity yang dibangun dari tech adoption dan tech capability di dalam internal organisasi serta diperkuat dengan jaminan keamanan (trust).

Mencontohkan perjalanan Microsoft dalam memimpin transformasi digital global, Microsoft memulai dengan membangun data foundation yang mengumpulkan data dari semua unit bisnis. Data yang dimiliki kemudian digunakan sebagai scorecard untuk menilai kinerja setiap lini bisnis, yang dilanjutkan dengan proses analitika bisnis yang digunakan untuk memahami perilaku konsumen dan memperoleh insight yang lebih luas. Terakhir, Microsoft memanfaatkan teknologi machine learning (ML) dan AI untuk memperkaya kapabilitas dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, menurut beliau beberapa atribut yang diperlukan untuk kesuksesan transformasi digital antara lain, yaitu data capabilities (tata kelola dan pemanfaatan data accross entity), data culture (data-driven di setiap tataran kerja dalam organisasi), dan right partner to support.

Bapak Panji dalam penutup pemaparannya menyampaikan bahwa pada akhirnya agenda transformasi digital harus dilakukan pada 3 wilayah, yaitu pada semua aplikasi, semua proses, dan semua karyawan sehingga transformasi berwujud inklusif. Kegiatan kuliah umum “Data Driven Digital Transformation” kemudian diakhiri dengan agenda foto bersama dan penutup dari Dr. Dikky Indrawan, selaku Ketua Program Studi Sarjana Bisnis SB – IPB University. (BN)