Buka Saum bersama Keluarga Besar MB-IPB 1435 H

(Mahoni, 19/7/14) – Dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan 1435H, MB-IPB secara reguler kembali melakukan kegiatan buka saum bersama dan santunan anak yatim. Acara bertajuk “Buka Saum Bersama Keluarga Besar MB-IPB” diselenggarakan  untuk meningkatkan silaturahmi antar citivitas dan akademika berserta keluarga besar MB-IPB. Dalam kesempatan tersebut dihadiri oleh Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc, selaku Direktur MB-IPB, juga dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec (Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Pengembangan  IPB), Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (Wakil Rektor Bidang Komunikasi dan Bisnis), Prof. Dr. Ir. Tridoyo Kusumastanto, MS (Ketua Senat Akademik IPB), staf pengajar MB-IPB, Mahasiswa/i magister maupun doktor, alumni MB-IPB dan karyawan berserta Keluarga. Tausiyah buka saum bersama kali ini diisi oleh Prof. DR. KH Didin Hafiduddin yang merupakan Guru Besar IPB sekaligus Ketua Baznas.

Rangkaian acara buka bersama ini diawali sambutan dari Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc, selaku Direktur MB-IPB, Ramadhan kali ini sangat berbeda dikarenakan jumlah kelas yang meningkat, sehingga peningkatan kualitas dan pelayanan harus kita tingkatkan lagi, “ujar Dr. Arief Daryanto dalam sambutannya. Selanjutnya Pemberian Santunan anak yatim dari yayasan “ Ar-Ruhama“ yang secara simbolis diberikan oleh Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec dan Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc.

   

Tausiyah menjelang buka saum oleh Prof. DR. KH Didin Hafiduddin yang  menyampaikan “Sesungguhnya bulan ramadhan ini merupakan bulan pesantren/pendidikan bagi kaum muslimin, sehingga diharapkan dapat mendapatkan hasil yang maksimal”. Ramadhan menanamkan kesabaran, keuletan, dan kesungguhan yang merupakan sumber energi kehidupan atau diri.

Pada dasarnya manusia diciptakan dalam kondisi yang lemah dan salah sesuai dalam An Nisa’: 28 “Manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah.” Namun Allah menjawabnya dalam Yusuf : 87  “Dan janganlah kalian berputus asa dari Rahmat Allah. Sesungguhnya tidaklah yang berputus asa dari Rahmat Allah melainkan kaum yang kafir “. Sehingga dengan firman tersebut manusia tidak boleh menyerah ataupun berputus asa, karena Allah juga menjelaskan QS. Alam Nasyroh: 5-6 “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” Jadi Di balik satu kesulitan, ada dua kemudahan, ujar Prof. DR. KH Didin Hafiduddin.

Pada akhir tausiyah Prof. DR. KH Didin Hafiduddin menjelaskan dua kegembiraan orang yang berpuasa yaitu dalam berbuka dan bertemu dengan Allah (melalui pintu surga Ar Rayyan bagi orang yang berpuasa). Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Prof. DR. KH Didin Hafiduddin dan dilanjutkan buka saum bersama.