CEO Forum: Konsep Value Chain dalam Menghasilkan Produk Prima dan Inovatif: Kasus Hortikultura Aeroponik dan Organik Amazing Farm

CEO Forum kali ini menampilkan Danny K. Rusli (Presiden Direktur PT. Momenta Agrikultura) dengan tema “Konsep Value Chain dalam Menghasilkan Produk Prima dan Inovatif : Kasus Hortikultura Aeroponik dan Organik Amazingfarm”. PT Momenta Agrikultura merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan sayur-sayuran yang ditanam  melalui media air dan metode aeroponik yang telah berdiri selama 12 tahun. Ide terjun ke bisnis aeroponik timbul akibat adanya krisis ekonomi yang berimbas pada perusahaan tempatnya bekerja. Ia memutuskan untuk mencari alternatif bisnis yang tidak berimbas pada fluktuasi dolar. Pilihan bisnis yang digelutinya adalah agrobisnis. Pilihan ini pun didasarkan pada latar belakang Pak Danny S-1 pertanian dari Universitas Padjadjaran, Bandung. Bisnis pertanian hidroponik menjadi pilihan usaha yang digeluti pada bidang pertanian dengan bertani secara modern. Dalam menggeluti bisnis pertanian ini tidak terlepas dalam kegagalan-kegagalan yang dialami. Kegagalan tersebut tidak menyurutkan jiwa kewirausahaan Pak Danny. Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Danny selama menekuni bisnis ini, ia berhasil melakukan adaptasi teknologi canggih yang ada pada aeroponik dengan kondisi lokal hingga membuatnya berani terjun dalam pertanian aeroponik. Adapun beberapa alasan memilih pertanian aeroponik adalah Pertama, tumbuhan ini bebas pestisida. Kedua, daya tahannya lebih lama karena dijual dengan akarnya. Ketiga, rasanya lebih enak. Keempat, pembudidayaannya relatif mudah dan masa tanam sampai panen relatif singkat (sekitar sebulan).

Pemilihan jenis tanaman pada bisnis pun ini tidaklah sembarangan. Sebelumnya, dilakukan serangkaian riset dan pengamatan. Ukuran yang menentukan satu tanaman akan dikembangkan adalah seberapa banyak dikonsumsi alias digemari kalangan menengah-atas. Contohnya, selada. Tanaman ini bisa digunakan untuk berbagai santapan. Mulai dari sekadar lalapan sampai pelengkap hamburger. Brand dari tanaman ini pun dinamakan Amazing Farm karena produk yang dihasilkan memang luar biasa (amazing) dengan rasa yang sangat enak, dan renyah. Tentunya, dalam memasarkan produk-produk agribisnis beliau menggunakan 4 (empat) kekuatan yang harus diperhatikan, yaitu 1) commodity dengan memperhatikan pricing (market price); 2) goods dengan memperhatikan packaging (brand); 3) service melalui value added dan  4) experience dengan menciptakan berbagai pengalaman dalam menekuni bisnis ini. Strategi untuk dapat mengembangkan bisnis ini terletak pada pengembangan jaringan, pengembangan produk, strategi kerjasama, kekuatan jaringan dan fokus pada pemasaran produk tersebut.