16804065_724729767705457_412104081018059188_o

Ceo Forum : Peran Perusahaan Benih Dalam Global Food Value Chain

CEO Forum – Kegiatan CEO Forum Selasa, 21 Februari 2017 kembali dilanjutkan melalui Kerjasama antara MAFF (Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries) dan SB-IPB. Pembicara kali ini mendatang Presiden perusahaan benih Mikado Kyowa. Beliau adalah Madoka Koshibe yang juga Executive Director JASTA (Japan Seed Trade Association). Kedatangannya kali bertujuan untuk memaparkan peran perusahaan benih dalam Global Food Value Chain. Selain itu, CEO Forum yang dimoderatori oleh Siti Jahroh, PhD ini dihadiri oleh mahasiswa program magister (S2) dan program sarjana (S1)

Mikado Kyowa merupakan salah satu perusahaan benih yang berpusat di Chiba, Tokyo. Perusahaan ini juga memproduksi benih sayuran dan buah-buahan yang mana hasil benih yang ditanaman memiliki kualitas yang diinginkan oleh pasar. Oleh karena itu peran industri benih ini merupakan titik awal dari Food Value Chain, sehingga meningkatkan nilai tambah mata rantai perbenihan akan meningkatkan nilai tambah pada mata rantai on-farm dan juga off-farm. Beliau juga mengungkapkan, bahwa meningkatkan nilai tambah pada industri perbenihan dapat dilakukan dengan mengembangkan varietas buah atau sayur berdasarkan, rasa, hasil panen, ukuran, warna, tahan terhadap hama, ataupun selera konsumen. Pemaparannya juga menjelaskan bahwa industri perbenihan Jepang dalam Global Value Chain telah melakukan penguatan dalam hal keanekaragaman hayati, teknologi, dan kerjasama sehingga dapat mendukung ketahanan pangan untuk dunia.

Uraian dari pemaparan yang telah dijelaskan tersebut, maka perlu diketahui bahwa keanakegaraman hayati yang dimiliki Indonesia sangat melimpah dan perlu dilakukan pengembangan salah satunya dari perbenihan. Hal ini perlu dilakukan karena potensi di Indonesia yang memiliki iklim tropis dan tanah yang subur akan menjadikan Indonesia pusat perbenihan sayuran dan buah tropis di dunia. Oleh karena itu, peran industri benih di Indonesia juga perlu dilakukan penguatan seperti yang telah dilakukan Jepang dalam hal keanekaragaman hayati, teknologi, serta kerjasama setiap aktor perbenihan. (AR)