CEO Forum: The Power of Transformational Leadership

(Ruang Mahoni MB-IPB,  6/4/10), CEO forum menghadirkan Bapak Rudjito, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan yang menyampaikan topik tentang “The Power of Transformational Leadership. Dalam melakukan tranformasi bisnis membutuhkan jiwa kepemimpinan yang juga transformasional. Beliau mengadopsi kepemimpinan yang dikemukakan oleh Cohen, Ph.D bahwa seorang pemimpin harus mampu memotivasi orang-orang disekitarnya untuk dapat memaksimalkan potensi yang ada. Disamping itu, pemimpin harus mampu mempengaruhi dirinya sendiri maupun orang lain dan memiliki kemampuan untuk selalu mengarahkan prinsip bekerjasama dalam membangun suatu entitas bisnis. Menurut Cohen, Ph. D juga terdapat delapan hal yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu : 1) maintain absolute integrity; 2) know your stuff; 3) declare your expectation; 3) show commitment; 4) expect positive result; 6) take care of your people; 7) put duty before self; dan 8) get out in front. Tranformasi dalam suatu bisnis memerlukan pendekatan secara holistik dan komperehensif yang dapat melakukan transformasi baik pada manajemen, strategi, struktural maupun budaya. Tujuan setiap perusahaan melakukan tranformasi bisnis tidak lain bertujuan kearah“much better performance”. Maka dari itu, transformasi manajemen yang dilakukan harus menentukan cara bertindak dan berpikir manajemen yang menghasilkan high performance; transformasi strategi harus mampu mengimplementasikan berbagai strategi ke dalam suatu tindakan; transformasi struktural berarti harus mampu melakukan perbaikan dalam proses, sistem, struktur dan teknologi; sedangkan transformasi budaya  harus mampu menentukan nilai-nilai baru yang membawa kemajuan pada suatu bisnis ataupun nilai-nilai lama diakselerasikan dengan nilai-nilai baru yang lebih baik untuk suatu entitas bisnis. Tidak dipungkiri dari keempat transformasi tersebut, transformasi budaya memiliki pengaruh yang besar untuk melakukan transformasi bisnis dan perbaikan maupun peningkatan produktivitas dalam bisnis.

Beliau juga mengadopsi gaya kepemimpinan transformasional berdasarkan kirkbride (2006) yang mengemukakan terdapat empat ciri kepemimpinan yang transformasional yaitu, pertama memiliki karisma yang menunjukkan kompetensi yang tidak biasa, merayakan pencapaian bawahan, menghadapi krisis secara langsung dan menggunakan kekuatan untuk memperoleh hasil positif. Kedua, memperhatikan setiap individu di sekitar dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan, serta hal-hal yang disukai dan tidak disukai orang lain, pendengar yang aktif, memberikan tugas berdasarkan kemampuan dan kebutuhan individu, mendorong bawahan untuk memiliki pandangan dua arah dan mempromosikan pengembangan diri. Ketiga, menjadi pemimpin yang inspirasi dan motivator dengan memberikan pandangan ke depan yang optimis dan dapat dicapai, membentuk harapan dan memberikan arti dari harapan tersebut, mengurangi permasalahan kompleks menjadi persoalan-persoalan kunci dengan bahasa yang sederhana dan menciptakan kepekaan terhadap prioritas dan tujuan. Keempat, selalu memberikan stimulasi-stimulasi yang bersifat intelektual dengan memeriksa ulang asumsi-asumsi, mampu mengenal pola yang sulit untuk dibayangkan, bersedia untuk meneruskan ide yang tampaknya aneh, mendorong bawahan untuk melihat kembali permasalahan dan menciptakan kesiapan untuk berbagai perubahan dalam pemikiran.