CEO Forum: Innovation is the Key

(Ruang Mahoni MB-IPB, 13 April 2010), CEO Forum kali ini bersama Iriawan Ibarat, CEO and President Director PT. Goodyear Indonesia, Tbk dengan menyampaikan topik tentang”Innovation is the key“. Iriawan Ibarat dapat dikatakan Direktur termuda yang telah mampu memimpin sebuah perusahaan terkenal untuk ban manufakturtersebut. Keberhasilan yang diperoleh Iriawan Ibarat ini tidak terlepas dari motto hidup dalam bekerja yaitu kerja keras dan konsistensi. Iriawan ibarat yang biasa dipanggil Alex mulai bekerja pada tahun 1994 sebagai akuntan dan analisis keuangan di Imitation Singapore Pte Ltd. Empat tahun kemudian Iriawan ibarat pindah bekerja di Kodak Singapore Pte Ltd sebagai manajer keuangan dan proses bisnis.

Selama bertahun-tahun Iriawan ibarat bekerja di luar negeri, termasuk di Myanmar dan Vietnam, hingga 2003 dia kembali ke Indonesia dan bekerja pada berbagai perusahaan dengan memegang posisi strategis. Pada tahun 2006, Iriawan ibarat mulai bergabung di PT. Goodyear Indonesia, Tbk sebagai kepala kantor keuangan. Dalam waktu dua tahun, Iriawan ibarat memperoleh gelar Master dari Amerika Serikat, Australia dan Singapura serta dipromosikan menjadi Direktur Goodyear Indonesia. Dalam perjalanan karirnya bahwa mengelola dan memimpin perusahaan manufaktur ban merupakan pekerjaan paling sulit karena tidak dipungkiri kompetisi pada bisnis ini semakin berkembang ditambah harga bahan baku berfluktuasi mengikuti tren harga di pasar dunia. Diakui bahwa seluruh produsen ban menjadi pemain utama yang memiliki skala triliunan rupiah. Perusahaan dengan jenis skala besar ini yang menjadi tantangan tersendiri dalam menekuni bisnis ban tersebut karena mencermikan bahwa komponen biaya tetap maupun biaya-biaya lainnya sangat tinggi. Maka dari itu, inovasi menjadi kunci dan memiliki peran penting dalam memenangkan persaingan dalam bisnis ini. Dalam bisnis manufaktur ban, Goodyear menempati posisi peringkat No. 2 di Indonesia. Goodyear bukan ingin menjadi perusahaan yang memimpin pasar tetapi perusahaan yang menantang pasar. Disamping itu, Goodyear sebagai perusahaan ban yang terkemuka memegang suatu standarisasi bahwa jaminan kualitas dan produk inovasi merupakan investasi besar dalam sebuah inovasi melalui riset dan pengembangan. Goodyear tidak menganggap ban sebagai bagian dari kendaraan, melainkan sebagai jaminan bagi pengguna. Oleh karena itu, Goodyear tidak pernah berkompromi pada kualitas, sedangkan harga tergantung pada pilihan konsumen.

Inovasi merupakan kata kunci selama ini dalam menjalankan bisnis manufaktur ban bagi PT. Goodyear Indonesia, Tbk. Sejak berdirinya pada tahun 1943 bagian penelitian di Goodyear telah banyak menciptakan inovasi dalam bentuk ribuan paten dan hak cipta. Goodyear telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membedakan dari perusahaan ban lain dalam memenangkan persaingan di bisnis ban ini. Sebagai contoh, Goodyear Duraplus Tredlife dengan teknologi, yang membuat ban tahan lama, artinya 100 000 km. Ada juga sebuah jaminan bahwa Goodyear ArmorGrip Technology, yang meningkatkan keamanan melalui desain yang unik, “dalam kerucut wafel Blade”, memberikan pegangan atas di jalan licin dan basah atau kering. Goodyear juga telah menciptakan inovasi baru  Goodyear Wrangler AT/SA, yang memiliki Silent Armor Technology yang terdiri dari dua sabuk baja tegangan tinggi dan lapisan yang terbuat dari Kevlar dan karet dinding sisi Durawall khusus untuk perlindungan kasar pinggirnya. Bahkan, pada tahun 2005 Goodyear meluncurkan RunOnFlat, ban pertama yang dapat berjalan pada kecepatan 80 km per jam dengan tusukan. Pada tahun 2007, Goodyear Eagle Fl asimetrik diperkenalkan di Jerman. Kemudian pada tahun 2008, Goodyear membuat ban yang terbuat dari logam untuk NASAs Mars Rover.

Bagi Iriawan Ibarat, langkah pertama dalam menjalankan sebuah karir adalah dengan mempelajari karakter bisnis dan kemudian langkah-langkah perbaikan dapat diciptakan. Dia mengatakan masyarakat harus memiliki gairah untuk meningkatkan suatu bisnis. “Berikan yang terbaik dari awal, menetapkan target jangka panjang dari awal, tentukan sendiri terpisah dari yang lain dan kerja keras. Semua elemen ini pada akhirnya akan berguna bagi karir,” jelas Iriawan Ibarat. Dia mengakui bahwa dia tidak pernah bermimpi menjadi presiden diangkat sebagai direktur dari sebuah perusahaan besar seperti Goodyear. Dalam menghadapi krisis keuangan dunia tidak dipungkiri berdampak langsung pada industry ban, maka dari itu Iriawan Ibarat sebagai pimpinan memperkenalkan sejumlah langkah pencegahan dan melaksanakan berbagai strategi untuk menghadapi badai ekonomi tersebut. Jika kita dapat bertahan selama masa-masa sulit lebih mudah untuk bertahan hidup di masa depan. Walaupun terjadi fluktuasi harga minyak, kenaikan harga bahan baku, ekspor menurun dan pasar domestik yang lambat, Goodyear masih dapat menutup biaya-biaya tersebut. Hal ini tdak terlepas dari komitmen yang tinggi PT. Goodyear untuk konsistensi dalam memproduksi berbagai jenis ban berkualitas tinggi.