Peluang Pasar dan Daya Saing Produk Hortikultura di Tengah Turbulensi Covid-19
Peluang Pasar dan Daya Saing Produk Hortikultura di Tengah Turbulensi Covid-19
Sekolah Bisnis IPB University (SB-IPB) menyelenggarakan CEO Talks and Leadership Forum bertemakan “Peluang Pasar dan Daya Saing Produk Hortikultura di Tengah Turbulensi Covid-19” dengan Narasumber praktisi dan profesional yaitu Sandi Octa Susila. Sandi merupakan CEO dari PT Sinergi Tani Indonesia, Duta Pertanian Millenial Kementerian pertanian, dan Ketua tani Mitra Tani Parahyangan yang terdiri dari 385 Petani.
CEO Talk diselenggarakan secara virtual melaui Zoom Meeting pada 24 September 2020 dan wajib bagi mahasiswa Prodi Sarjana Bisnis Angkatan 55. Pada awal pemaparan, ditayangkan sebuah video mengenai profil pribadi dan profil usaha dari pembicara. Sandi menggeluti bisnis pertanian sejak tahun 2014, ketika menjadi mahasiswa semester 5. Usaha dimulai dengan berfokus pada Horeka (Hotel, Restoran, Katering) dan ritel. Saat ini, bisnis Sandi tidak hanya pada supply hortikultura tetapi juga beberapa lini usaha seperti agroeduwisata, mini market MTP, peningkatan client N-user dan rencana membuat smart farming.
Menurutnya, “Petani itu keren”. Petani itu bukan hanya sekedar cangkul mencangkul, pergi ke kebun, tetapi lebih dari itu. Sandi memantik semangat dengan memberikan motivasi agar memaksimalkan ilmu yang sedang kita tekuni, supaya ketika nanti terjun langsung kepada masyarakat dapat menggabungkan antara ilmu empiris dengan ilmu teoritis.
Menurut Sandi, bisnis berbasis pada ilmu, inovatif, strategi, niat yang kuat, informasi dan teknologi, serta supel. Jangan hanya menunggu tetapi harus bisa melangkah, kita harus extraordinary berpikir dan bertindak no box atau tidak ada batasan, segera pindah dari zona nyaman. Sandi juga memberikan tips dan trik yaitu bicaralah sesuai kemampuan: ketika berbicara dengan petani lebih baik diksi disesuaikan seperti menghindari kata-kata hybrid, disruptif dan bahasa lainnya yang kurang dipahami oleh petani.
Salah satu cara agar tetap bertahan di masa sekarang adalah strategi emergency exit, yaitu strategi ketika menghadapi kondisi yang tidak terduga. Mitra Tani Parahyangan juga bekerjasama dengan Kedai sayur. Di era saat ini kita tidak bisa berdiri sendiri tetapi harus saling bersinergi. Selain itu, teknologi dan digitalisasi menjadi faktor penting agar bisnis di bidang pertanian dapat bersaing.
Bisnis pertanian tidak akan ada matinya, sektor yang memiliki benefit. Dalam menjalankan sesuatu hal yang terpenting adalah integritas dan kredibilitas. Ketika ingin menggeluti suatu bidang kita harus mengetahui “medan perang”, kualitas, kuantitas, kontinuitas dan legalitas.
Harapannya dengan diadakannya CEO Talk ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada masyarakat, khususnya mahasiswa dan civitas SB-IPB dalam menjalankan bisnis berdasarkan pengalaman empiris yang bersumber dari praktisi.