community value

Nurturing Community Value for Sustainable Social Impact

Kapita Selekta Manajemen dan Bisnis (KSMB) Kelas E72 pada 22 September 2020 menghadirkan Ibu Aling Nur Naluri yang merupakan founder dari Salam Rancage. Salam Rancage bermula dari keinginan untuk memberikan contoh langsung kepada para murid di Sekolah Alam yang berawal dari Bank Sampah. Muncul ide untuk memanfaatkan limbah kertas menjadi kerajinan tangan. Setelah melalui tahapan percobaan yang panjang, akhirnya berhasil dibuat kerajinan yang berkualitas sehingga bisa diekspor ke Eropa, Amerika Serikat, Jepang dan lainnya. Pemilihan pasar ekspor memang dengan harapan jenisnya tidak banyak tetapi volumenya besar, sehingga para Ibu yang diberdayakan bisa menguasainya dengan baik.

Pemberdayaan para wanita tahun pertama untuk membuat kerajinan tangan hanya satu wanita yang bertahan. Tetapi Bu Aling tetap optimis, satu yang tersisa akan menginspirasi lainnya. Setelah berjalan sekitar delapan tahun, para Ibu yang tergabung dengan Salam Rancage sekitar 90 orang. Sebuah perjalanan yang panjang dengan menanamkan nilai kesabaran, ketekunan dan kemandirian.

Dari kegiatan kerajinan tangan, lalu dikembangkan program sakebun dan pasar dongko. Program sakebun digerakkan untuk menanam di sekitar rumah dan pekarangan. Para Ibu menanam berbagai macam sayuran. Program ini berjalan dengan baik dan terdapat kelebihan produksi sehingga dimunculkan pasar dongko untuk menjual hasil kebunnya. Pada pasar dongko ini para Ibu juga menjual berbagai makanan olahannya. Dalam masa pandemi Covid-19, Salam Rancage memproduksi masker sedangkan pasar dongko dijalankan sebagai online dengan pemesanan dan diantar ke rumah pemesan. Program pemberdayaan wanita yang dilakukan Salam Rancage bertujuan jangka panjang dan berkelanjutan. Para Ibu diharapkan bisa memiliki kepercayaan diri dan kemandirian