Permasalahan SDM Dunia
Permasalahan SDM Dunia
Selasa 13 Juni 2017, SB-IPB menghadirkan Bapak Muhammad Arfian dalam kegiatan CEO Forum, beliau adalah CEO PT. Timur Pratama Tekhnik
yang sharing tentang “Isu dan Permasalahan Pengembangan SDM Indonesia: Studi Kasus Perusahaan Jepang di Indonesia”. Pak Aan, beliau biasa disapa merupakan lulusan MBA dari Hitotsubashi University dan juga pernah menjabat sebagai Business Analyst ATKearniey yakni sebuah perusahaan kunsultan yang berbasis di Amerika Serikat.
Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama salah satu perusahaan BUMD di Halmahera ini menyampaikan bahwa isu-isu terkait SDM di perusahaan Jepang yang berada di Indonesia cukup kompleks, baik di tingkat Eksekutif, Manajemen Menengah maupun staf. Menurut hasil wawancara beliau, pada tingkat Eksekutif, ada dua permasalahan utama yakni rendah level SDM meskipun pada tingkat eksekutif terutama pada perusahaan jasa dan belum ada orang yang bisa disebut tangan kanan pimpinan perusahaan pada perusahaan distribusi.
Pada tingkat Manajemen Menengah lebih banyak lagi menurut beliau, antara lain Jumlah dan Kualitas Manajer Masih Rendah, Team Work dan Rasa Tanggung Jawab, dan Kemampuan Membimbing dan Mengarahkan. Hal-hal tersebut menimbulkan kelemahan dalam perencanaan ke depan dan serta tidak adanya kemauan untuk membimbing disebabkan ketakutan akan diambilnya posisi yang ia jabat.
Masalah pada tingkat bawah (staf) juga tidak kalah memprihatinkan, ada sebuah paradok bagi staf atau karyawan jika tidak diawasi oleh leader atau supervisor kerjanya tidak benar. Tidak bisa membedakan kondisi normal dan tidak normal, sedangkan leadernya pura-pura tidak melihat kesalahan anak buahnya tersebut.
Tiga karakteristik perusahaan yang berhasil dalam melakukan pembinaan SDM adalah:
Sistem dan Keberlanjutan, yakni sistemisasi pembinaan dan melakukan secara berkesinambungan
Pengelolaan dan Perencanaan, Ada SDM yang tidak hanya mampu mengelola, tetapi juga melakukan perencanaan
Pembentukan Budaya, Memperhatikan pembentukan budaya perusahaan
Akhirnya, menurut beliau sebagai seorang CEO atau Eksekutif Perusahaan, mengalokasikan waktu yang cukup untuk memikirkan tentang pembinaan SDM perusahaan. Kemudian melakukan perencanaan kegiatan pembinaan SDM, dan melaksanakannya baik secara mandiri maupun dengan bantuan pihak eksternal. Pelatihan karyawan yang baik adalah pelatihan yang memberikan inspirasi kepada karyawan untuk berubah mengikuti tingkah laku yang diharapkan. Dan peran CEO adalah menyampaikan pesan tersebut kepada peserta pelatihan melalui berbagai media. (misri)
Materi dapat diunduh disini.