SB IPB dan Kementerian Keuangan adakan International e-Seminar
Sekolah Bisnis IPB (SB IPB) menyelenggarakan International E-Seminar: Towards Asean Chairmanship 2023 pada 13-15 Desember 2021 secara daring. Seminar ini merupakan kerja sama antara IPB University dan Kementerian Keuangan Indonesia dengan mengangkat tema Advancing The Concept of ASEAN Regionalism: Regional Value Chain and Connectivity, Recovery, and Collective Competitiveness. Kegiatan pada hari pertama dihadiri lebih dari 120 partisipan melalui aplikasi Zoom Clouds Meeting dan Youtube Streaming. Sebanyak 14 negara menjadi partisipan dalam kegiatan ini yaitu Indonesia, Vietnam, Bangladesh, South Korea, Pakistan, Malaysia, Philippines, India, Afghanistan, United Kingdom, Japan, Australia, England dan United States.
Call for Papers (CFP) pada seminar ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk menggali ide-ide baru dan up to date sehingga dapat menjadi salah satu acuan Indonesia dalam menyusun agenda di Finance Track yang meliputi: Sustainable Finance, Digital Economy, dan Human Capital. Seminar ini diawali dengan sambutan oleh Wempi Saputra (Director of Center for Regional and Bilateral Policy) dan Keynote Speech dari Suahasil Nazara selaku Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) serta Prof. Arif Satria selaku Rektor IPB University. Dalam sambutan (13/12/21), Bapak Wempi Saputra menyampaikan bahwa dengan mengundang partisipan dari dalam negeri dan luar negeri, diharapkan pengetahuan dan pelajaran yang di bagikan dalam seminar ini dapat memberikan wawasan luas dalam mempersiapkan Indonesia sebagai Asean Chair selanjutnya pada tahun 2023. “Saya berharap seminar ini dapat menjadi wadah interaktif untuk bertukar pemahaman dan pengalaman antara pemerintah, peneliti, akademisi, dan publik sebagai partisipan”, ungkapnya.
Selanjutnya dalam Keynote Speech Bapak Suahasil Nazara selaku Wamenkeu, beliau menyatakan bahwa tahun 2023 akan menjadi momen penting bagi Indonesia, karena pada tahun 2022 mendatang Indonesia akan memegang dan menyelesaikan tugas Presidensi G20 serta akan langsung melanjutkan sebagai ASEAN Chairmanship dan ASEAN Plus Three Co-Chairmanship. Beliau juga mengatakan bahwa kerja sama ASEAN menjadi sangat penting dalam mempromosikan lapangan kerja, konektivitas, dan rantai nilai global yang jauh lebih baik di antara negara-negara ASEAN. “Indonesia akan mampu memainkan peran yang sangat aktif dan signifikan di forum internasional. Maka sangat penting bagi kita untuk mengatur agenda dengan cara yang sangat strategis”, jelas Bapak Suahasil Nazara.
Rektor IPB University, Prof. Arif Satria turut memberikan Keynote Speech pada seminar internasional kali ini. Beliau menyatakan bahwa Science and Technology akan menjadi peran penting dalam Asean Chairmanship 2023. “New Economy sering kali di dibandingkan dengan revolusi industri dimana terdapat parallel antara kedua hal tersebut. Efek dari internet akan menjadi lebih besar dan faktanya dalam jangka panjang, tidak hanya pada industri yang akan ter revolusi, tetapi juga segala aspek dalam kehidupan termasuk sosiologi, psikologi, budaya, politik, sains, and bidang lainnya”, ungkap Rektor IPB.
International E-Seminar: Towards ASEAN Chairmanship 2023 berkolaborasi dengan beberapa dosen dari universitas mancanegara sebagai Scientific Committee seperti Prof. Dr. Zulkornain Yusof, Prof. Dr. Sazali Abdul Wahab dan Prof. Wan Fadzillah Wan Yusoff dari Putra Business School, Malaysia; Dr. Rafal Balina dari Faculty of Economic Sciences, Warsaw University of Life Sciences (SGGW), Poland; Prof. Dr. Azlan Amran dari Graduate School of Business Universiti Sains Malaysia, Malaysia; Masamu Kamaga, Ph.D dari Kirirom Institute of Technology (KIT), Cambodia. Sementara dari IPB University, Indonesia adalah Prof. Dr Noer Azam Achsani, Prof. Syamsul Maarif, Prof. Dr. Muhammad Firdaus dan Prof. Dr. Ir. Bambang Juanda, MS.
Tema paper pada seminar di hari pertama terkait dengan sustainable finance dengan topik paper yang beragam. Paper pertama dijelaskan oleh peserta dari mahasiswa SB-IPB, Rabiatul Adwiyah yang membahas terkait Green Supply Chain Management Performance of Palm Oil Products; Paper kedua terkait Financial and Economic Viability of Pumped Storage oleh Kahhar Hawari dari PLN Indonesia; paper ketiga terkait Sharia Stock Mutual Fund Performance in Indonesia and Malaysia oleh Galuh Hasanah dari Perbanas Institute serta paper terakhir terkait Value Relevance of Accounting Information in Sustainable Finance oleh Yuni Pristiwati. Pada akhir seminar, paper yang sudah dipresentasikan kemudian didiskusikan bersama dengan Henri Blas selaku Chief Content Officer dari Global Infrastructure Hub dan Noer Azam Achsani selaku dekan Sekolah Bisnis IPB (SB IPB) yang dimoderatori oleh Kristen Baker dari Australian Treasury. (RA/NF)