START (to) UP

Berita / Pojok Buku

START (to) UP

Haruskah aku kembali bangkit dari trauma dan kembali merintis bisnis (lagi)? Jika aku bangkit, akankah bisnisku kali ini berhasil? Akankah Mr T bernama trauma itu lenyap dari dalam diriku selamanya?

Start (to) Up merupakan sebuah buku yang hadir dengan genre baru ‘Fusion 3 in1’ yang meleburkan teori dan praktik membangun start up bisnis ke dalam sebuah cerita novel kehidupan yang ringan dibaca. Sebuah karya yang lahir dari pemikiran dan tangan Fitri Kinasih Husnul Khotimah (Alumni S1 SB IPB yang tengah menempuh pendidikan di jenjang S2 SB IPB) dan David Cornelis (Mahasiswa S3 SB IPB) yang diterbitkan oleh penerbit Elexmedia. Resmi beredar di seluruh Gramedia pada tanggal 18 November 2019. Berlatarkan kampus SB IPB, Start (to) Up bercerita tentang proses jatuh bangun merintis start up bisnis yang dipadukan dengan kisah jatuh bangun dalam perjalanan cinta dan kehidupan. Disajikan dengan elaborasi quotes di setiap halamannya, mampu memotivasi para pembaca yang tengah menikmati kisahnya.

Parviz Shipping Company hancur terdisrupsi lawan-lawan tak kasat mata yang menyebabkannya merugi triliunan rupiah. Memutar roda kehidupan keluarga Parviz menuju titik terendah. Meninggalkan jejak trauma di dalam benak putera semata wayangnya, Denial Parviz. Aku adalah Denial yang terbelenggu mahluk asing bernama Trauma. Takut dan cemas hadir bersamanya, setiap kali aku bersinggungan dengan realita kejamnya dunia bisnis. Terlebih saat takdir selalu membawaku pada dunia itu, dunia yang sama sekali tak pernah kukehendaki. Hingga akhirnya aku dipertemukan dengan Millen yang juga diperdaya rasa trauma. Bersahabat dengannya seperti sepasang trauma yang mencoba hidup bersama.

Sanggupkah aku hidup dalam bayang-bayang trauma? Berhasilkah segala upayaku untuk menaklukannya? Atau justru rasa trauma lah yang akan terus menguasaiku? Berkali-kali aku mencoba untuk bangkit dari trauma itu dengan merintis berbagai jenis bisnis, berkali-kali pula aku jatuh dalam trauma yang lebih besar karena bisnis yang kujalankan berulang kali gagal. Sampai pada akhirnya aku bertekad untuk mengakhiri hidupku dengan cara yang sia-sia, bunuh diri. Sayangnya, Millen dan Reynand datang sebelum aku mengakhiri hidupku. Millen, gadis yang diam-diam kucintai itu memintaku untuk mencoba untuk kembali bangkit dari trauma dan kembali merintis bisnis (sekali lagi).