Buka Puasa Bersama Keluarga Besar MB-IPB

(Mahoni, 28/7/12) – Menyambut bulan suci Ramadhan 1433H, MB-IPB secara reguler kembali melakukan kegiatan Buka Puasa Bersama dan pemberian santunan kepada anak yatim.

Acara bertajuk “Buka Puasa Bersama Keluarga Besar MB-IPB” ini bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi antar citivitas dan akademika berserta keluarga besar MB-IPB. Dalam kesempatan tersebut tidak hanya dihadiri oleh Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc, selaku Direktur MB-IPB, juga dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama IPB, Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Pengembangan  IPB, Dr.Ir.Yusman Syaukat, M.Ec. Dekan FEM-IPB, Dr. Arif Satria, SP, M.Si Dekan FEMA-IPB, Prof. Dr. Ir. Indra Jaya, M.Sc Dekan FPIK-IPB, Dr.Ir. Kiagus Dahlan, M.Sc Wakil Dekan FMIPA-IPB, Dr.Drs. D. Iwan Riswandi, SE, M.Si Direktur Perencanaan dan Pengembangan (Renbang) IPB serta staf pengajar MB-IPB dan Keluarga besar MB-IPB. Tausiyah buka puasa bersama kali ini diisi oleh Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MS yang merupakan ketua umum BAZNAS.

Rangkaian acara buka bersama ini diawali sambutan dari Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc, selaku Direktur MB-IPB, serta sambutan dari Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng selaku perwakilan dari IPB, yang kemudian dilanjutkan dengan santunan anak yatim yang kali ini dari yayasan “ Ar-Ruhama“ yang secara simbolis diberikan secara langsung oleh Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc dan Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng. Menginjak Acara inti sebelum berbuka puasa berupa Tausiyah buka puasa oleh Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MS yang bertemakan “Menjadikan Bulan Ramadhan untuk Melatih Totalitas Keislaman ”. Dalam tausiyahnya Prof. Didin menyampaikan bahwa dalam bermasyarakat seharusnya umat muslim dapat bersikap inklusif  bukan eksklusif sehingga dapat membantu pemecahan dalam masyarakat. Dalam ramadhan ini dapat dijadikan sebagai momen untuk melatih totalitas keislaman seorang muslim. Hal tersebut dapat dicirikan dengan sikap yang diantaranya yang pertama  Jujur dan Ikhlas. “Jujur akan membawa kesuksesan, jujur membawa kreatifitas dan kemamuran” ungkap Prof. KH. Didin.

Ciri atau sikap yang kedua sabar, ulet dan tabah dalam cobaan, hal tersebut digambarkan dengan QS Al-Insyiroh(94); 5-6 yang artinya “Maka sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan. Sesunggunya di balik kesulitan ada kemudahan ”. Ciri yang ketiga adalah pemurah(infak/zakat) karena didalam ramadhan ini semua amalan akan dilipatgandakan hal ini disampaikan bahwa “Sesungguhnya Allah mencatat setiap amal kebaikan dan amal keburukan.” Kemudian Rasulullah menjelaskan: “Orang yang meniatkan sebuah kebaikan, namun tidak mengamalkannya, Allah mencatat baginya satu pahala kebaikan sempurna.  Orang yang meniatkan sebuah kebaikan, lalu mengamalkannya, Allah mencatat pahala baginya 10 sampai 700 kali lipat banyaknya.” (HR. Muslim). “Oleh karena itu, orang yang bersedekah di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya 10 sampai 700 kali lipat karena sedekah adalah amal kebaikan, kemudian berdasarkan Al A’raf ayat 16 khusus amalan sedekah dilipatkan-gandakan lagi sesuai kehendak Allah”, begitu ungkap Prof. KH. Didin.

Dalam sesi terakhir beliau mengingatkan agar para hadirin dapat menjadikan momentum ramadhan ini untuk menjadi pribadi muslim yang totalitas serta menjadikan ramadhan kali ini sebagai ladang untuk memperoleh banyak pahala dari Allah SWT. Kemudian acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Prof. Didin dan dilanjutkan buka saum bersama.