CEO Forum: “Implementasi Human Capital Management di Indonesia”

(Ruang Mahoni, 31/07/2012), CEO Forum kini menghadirkan Director Pramana AgriResources (INTA group affiliation) General Manager Training Center (INTA Group ), Ir. Andi Hanif Mursid MM, MBA, dengan mengangkat topik “Implementasi Human Capital Management di Indonesia”.

Pada kesempatan pertamanya beliau memberikan penjelasan Evolusi Fungsi Human Resource  dalam perusahaan itu sendiri, dari istilah Labor Mobilization di tahun 1700 dan sekarang yang lebih dikenal dengan istilah People Development yang menempatkan SDM sebagai salah satu fungsi organisasi yang mendukung pencapaian sasaran organisasi. Dalam perkembangannya Andi Hanif menyampaikan empat nilai dasar dalam pencapaian sasaran organisasi terkait SDM, yaitu respek terhadap individu, respek terhadap internal fungsi organisasi, tumbuhnya fairness dalam penerapan prosedur kerja dan dituntutnya transparansi oleh stakeholder .
Konsep dasar dari fungsi HRM dalam organisasi adalah Konsep delapan Pilar yang terdiri dari tiga bagian penting, yaitu organization culture sebagai fondasi, HRM process circle sebagai pilar penyangga dan people development sebagai sasaran strategis yang hendak dicapai, begitu ungkap Director Pramana AgriResources. organization culture merupakan serangkaian norma, nilai dan harapan yang tumbuh dalam sistem pikiran para anggota organisasi. Walaupun demikian, rangkaian norma, nilai dan harapan tersebut baru bisa dianggap sebagai budaya organisasi atau budaya perusahaan bila sudah terwujud dalam bentuk perilaku. HRM process circle tersebut terdiri Training & Development , Compensation & Benefit , Performance Management, Career Planning, Employee Relation, Separation Management, dan Recruitment & Assessment Center yang saling terintegrasi satu sama yang lainnya. Aspek terakhir adalah Dengan menempatkan people development sebagai salah satu business strategy, maka beban implementasi strategi ini tidak dapat sepenuhnya berada dalam tanggungjawab fungsi HRM semata. Setiap fungsi dalam organisasi memiliki kepentingan yang merata dan seimbang untuk melakukan pengembangan setiap anggota dalam fungsi yang bersangkutan. Dengan memberikan balancing ini kepada fungsi lain dalam organisasi, maka fungsi HRM dalam organisasi menjadi bergeser dan berkembang ke arah strategic partner bagi manajemen untuk dapat mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang berorientasi pada people.

Dalam mencapai sasaran organisasi maka diperlukan Strategic HR Model yang meliputi 4 kuadrant (Strategic ,Tactical, Task, People), karena salah satu keuntungannya sebagai basic measurement untuk memahami positioning dari fungsi HR menurut sudut pandang unit bisnis serta untuk mengembangkan program-program HR untuk menjembatani kesenjangan yang ada. Dari keempat parameter tersebut akan menghasilkan hasil yang berbeda : Strategic Business Partner(Integration ), Hr Relationship Manager (Credibility ), Hr Operations Group (Efficiency) Ataupun Performance Consultant(Impact ). Dari keempat hasil tersebut memiliki keuntungan dan kelemahan masing-masing.