CEO Forum: Menyiasati Persaingan Bisnis pada Industri Media

(Ruang Mahoni MB-IPB, 27 April 2010), CEO Forum menghadirkan Soeryapratomo (News Director Metro TV) dengan topik “Menyiasati Persaingan Bisnis Pada Industri Media : Pengalaman Metro TV”. Tidak dapat dipungkiri bahwa informasi berkembang sangat  pesat dan tentunya setiap orang menuntut adanya informasi yang cepat. Adanya kebutuhan informasi yang tinggi ini menjadikan bisnis media sebagai salah satu bisnis yang memiliki prospek cerah baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Prospek bisnis ini yang membuat marak menjamurnya stasiun-stasiun televisi swasta yang menawarkan berbagai program informasi yang dibutuhkan masyarakat sehingga persaingan pada bisnis ini semakin ketat. Media sebagai pabrik informasi tidak hanya bersaing dengan sesama produsen, tetapi juga harus berkompetisi dalam pasar dengan khalayak alias konsumennya sendiri. Maka dari itu, perlu mengetahui bagaimana strategi-strategi yang diterapkan stasiun televisi sehingga mampu bertahan dalam persaingan bisnis media yang semakin ketat dari seorang Soeryapratomo yang telah berkecimpung di dunia media sekitar 22 tahun dan pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi di Kompas.

Beliau mengungkapkan berbicara persaingan berarti menggambarkan tidak ada perusahaan yang abadi jika tidak melakukan inovasi, transformasi dan penyesuaian diri dengan berbagai tantangan baru ke depan. Kita dapat belajar dari Nissan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang pernah hampir mengalami krisis pada tahun 1990 karena tidak mampu bertahan dengan persaingan yang ada sehingga Nissan pernah memiliki utang bunga mencapai 20 miliar US$, sementara kerugian setelah pajak mencapai 5 miliar US$. Masuknya Carlos Ghosn mencanangkan program Nissan Revival Program dengan menerapkan strategi-strategi pemulihan, yaitu full motivationcommitment and targetperformancemeasurement dan challenge. Strategi ini yang membuat Nissan kembali berjaya sebagai perusahaan otomotif dan  Carlos Ghosn dinobatkan sebagai salah satu CEO terbaik di dunia. Samahalnya dengan bisnis media bahwa persiangan harus dapat dihadapi dengan kemampuan inovasi dalam menyajikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat membutuhkan informasi yang cepat dan bersifat global sehingga informasi yang disajikan harus concise karena waktu yang dimiliki sangatlah terbatas, namun tetap informasi harus informatif dan memberikan makna. Maka dari itu, cara penyajian informasi pun harus berbeda, dimana 1) informasi harus ringkas, cepat dan padat; 2) pendekatannya harus berbasis teknologi; 3) cara penyajiannya harus dinamis; dan 4) harus ditopang dengan penyajian data yang bersifat visual thinking. Oleh karena itu, Metro TV sebagai stasiun televisi berita harus memenuhi kebutuhan informasi bagi manusia yang global dalam menghadapi ketatnya persaingan dunia bisnis media. Orientasi pemberitaan tidak cukup hanya bersifat lokal atau nasional, tetapi regional dan bahkan global. Disamping itu, penampilan di layar harus mencerminkan sesuatu yang bersifat dinamis dan modern. Metro TV juga harus memperhatikan sentuhan teknologi.