103398596_316345472700588_8165166327391983059_n

CEO Talk & Entrepreneurial Development Forum : Building Leader’s Resilience During and Post Covid-19

Bapak Dr. Ir. Yunus Triyonggo, MM., CAHRI yang merupakan HR & GA Director PT Bridgestone Tire Indonesia menjadi narasumber pada kelas Kapita Selekta Manajemen Bisnis (KSMB) angkatan E70 pada hari Sabtu tanggal 13 Juni 2020 pukul 10.30-12.00 WIB. Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) dari Jurusan Teknologi Industri Pertanian IPB University, Magister (S2) Manajemen Universitas Diponegoro dan Doktor (S3) Manajemen dan Bisnis dari SB-IPB University. Beliau telah bekerja di berbagai perusahaan papan atas seperti Indofood, Sampoerna, Unilever, dan Nestle. Pada kesempatan ini beliau menyampaikan materi “Building Leaders Resilience during and post Covid-19”.

Narasumber menyampaikan fakta-fakta mengenai kondisi saat wabah Covid-19 seperti pengangguran yang meningkat, GDP yang menurun, serta pertumbuhan ekonomi yang cenderung menurun di seluruh dunia. Terdapat beberapa sektor bisnis yang terpuruk tetapi juga terdapat sektor bisnis yang berkembang dalam masa pandemi. Hal tersebut menuntut para pelaku bisnis untuk mampu menghadapi tantangan tersebut untuk tetap bertahan dan beradaptasi melakukan transformasi.

Resilience atau ketahanan adalah kemampuan untuk beradaptasi dalam menghadapi keadaan yang menantang (challenging circumstances). Lalu, siapakah yang dimaksud resilience leaders? Resilience leaders have (1) the ability to cope with disruption, changes in direction and adversity, without engaging in dysfunctional behavior, dan (2) the ability to adapt under immense pressure, all whilst maintaining their high energy, and continuing to instill confidence in their employees and customers. Untuk membangun resilience leaders, seorang pemimpin perlu memiliki karakteristik self-leading, physical well-being, supportive networks, coping skills, flexibility of thought, dan positive attitude.

Terdapat 6 tips untuk yang dapat dilaksanakan dengan tim untuk tetap bertahan: (1) have an informal check-in daily, (2) communicate and then communicate some more, (3) spread the word around when good things happen, (4) keep feedback lines open, (5) be aware of specific challenges faced by all, dan (6) be patient. Sebagai contoh terdapat beberapa kasus perusahaan yang merespon cepat terhadap pandemi Covid-19 seperti Ibu Nurhayati Subakat dari PT Paragon Technology and Innovation yang memberikan bantuan alat kesehatan dan alat pelindung diri, Bapak Garibaldi Thahir dari PT Adaro Energy Tbk yang menginisiasi untuk bersama-sama, bersinergi dengan semua pihak dalam mengatasi dan mempercepat penanggulangan Covid-19, Bapak Chairul Tanjung dari CT Corp yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk pembangunan bangsal Health Care Unit (HCU) dan ICU di RS Airlangga Surabaya. Para pelaku bisnis dituntut beradaptasi dengan melakukan transformasi dalam bisnis mereka.

Setelah pemaparan materi, mahasiswa aktif berdiskusi dan sharing pengalaman pada masa pandemi Covid-19. Terdapat beberapa mahasiswa yang mengambil peluang dengan mengembangkan usaha pest-control melalui desinfektan ruangan dan hand-sanitizer, ada juga yang bertransformasi dengan memproduksi masker. Resilience leaders dituntut untuk bergerak cepat (speed), agility to change, dan melakukan PDCA yang siklus atau perputarannya lebih cepat. Terima kasih banyak Pak Yunus, semoga bisa datang ke SB-IPB secara langsung di lain kesempatan.