LPPM: Seminar Hasil-Hasil Penelitian IPB 2007

SEMINAR HASIL-HASIL PENELITIAN IPB 2007

(hibah bersaing, penelitian fundamental, hibah penelitian tim pascasarjana, riset unggulan terpadu)


Senin (17/12), Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan (LPPM) IPB menyelenggarakan seminar hasil-hasil penelitian IPB tahun 2007 dengan menggunakan ruangan-ruangan MB-IPB (ruang sungkai, ruang mahoni dan ruang bangkirai). Hasil penelitian yang dipresentasikan ini terdiri dari 37 penelitian. Presentasi hasil penelitian tersebut dibagi dalam tiga kelompak, yaitu kelompok A (Tanaman Obat dan Kesehatan), kelompok B (Rekayasa Pembenihan dan Proteksi Tanaman dan Hewan) dan kelompok C (Tanaman Lahan Kering, Lingkungan dan Rekayasa Proses).


Moderator pada kelompok A : Ir. Uha S. Satari, MS dengan reviewer 1) Dr. Ir. Dedi Duryadi Solihin, 2) Dr. Ir. Dahrul Syah dan Andrea Emma Pravitasari, SP sebagai notulis. Seminar penelitian yang termasuk dalam kelompok A pada sesi 1 adalah 1) Sambiloto (Andrografihis paniculata) sebagai Sustitusi Obat Anti Coccidian dan Anti Perdagangan untuk Menanggulangi Diare Berdarah pada Ayam Infeksi E.tenella oleh Dr. drh. Umi cahyaningsih, M.Si; 2) Model Otentifikasi Komposisi Obat Bahan Alam Diagram Kontrol Berbasis Plot Komponen Utama Spektra FTIR Bahan Penyusun Obat oleh Prof. Latifah K. Darusman/Dr.Ir. Dyah Iswantini, MS; 3)Kajian Potensi Anti Atherogenik dan Sifat Hipoglikemik Fraksi Protein dan Non Protein Kacang Komak (Lablab Purpureus (L.) Sweet) oleh Arief Hartoyo, STP, M.Si; 4) Manfaat Buah Merah untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan : Studi Sifat Fungsional Terhadap Peningkatan Sistem Imun dan Penghambatan Proliferasi Sel Kanker oleh Dr. Ir. Nurheni Sri Palupi; 5) Produksi Senyawa Bioaktif Daun Dewa (Gynura pseudochina (l.) Dc) Melalui Studi Agrobiofisik, Studi Keragaman, Lama Pencahayaan dan Optimalisasi Pemupukan oleh Dr. Ir. Munif Ghulamahdi; 6) Potensi Kejadian Meningitis pada Neonatus Akibat Infeksi Enterobacter Sakazakii yang Diisolasi dari Makanan dan Susu Bayi oleh Dr. drh. Sri Estuningsih,M.Si;


Sesi 2 pada kelompok A : 7) Penanggulangan Caplak Rhipicephalus Sanguineus dengan Vaksinasi oleh drh. Tutut Astywati, MS; 8) Khasiat Antioksidan Senyawa Bahan Alam dalam Penanggulangan Penyakit Kardiovaskular: Modulasi Mekanisme Apoptosis oleh drh. Sulistyani, M.Sc., Ph.D; 9) Karakteristik dan Evaluasi Nilai Gizi Protein Daging Sapi Darg Firm Dry (DFD) Hasil Fermentasi Lactobacillus Plantarum yang Diisolasi dari Daging Sapi oleh Irma Isnafia Arief, S.Pt, M.Si; 10) Antibodi Anti-Idiotipe Sebagai Alternative Pengganti Virus Avian Influenza untuk Keperluan Diagnostic (Penelitian Fundamental) oleh Dr.drh. Retno D. Soejoedono; 11) Pemanfaatan Telur Ayam Sebagai Pabrik Biologis, Produksi Karakteristik dan Identifikasi Marka Gen Pertumbuhan dan Produksi Susu Domba Local/Volk Immunoglobin (Igy) Anti Plaque Dengan Titik Berat Pada Anti Streptococcus Mutan, Escherlchla Coll Dan Salmonella Enteritdis (Penelitian RUT) oleh Dr. drh. Retno D. Soejoedono; 12) Deferensiasi DNA Mitokondria Lebah Madu Apis Cerana di Jawa, Lombok, Sumbawa dan Flores oleh Dr. Ir. Rika Rafiudin, MS; 13) Pemanfaatan Talas, Garut dan Sukun Sebagai Prebiotik dan Formulasi Sinbiotik Sebagai Suplemen Pangan oleh Dr.Ir. Feri Kusnandar.


Seminar penelitian yang termasuk dalam kelompok B (rekayasa pembenihan dan pada sesi 1 adalah 1) Perakitan Varietas Semangka (Citrullus Lanitus (Thunberg) Matsam & Nakai) Tanpa Biji Tahan Terhadap Penyakit Layu Fusarium dengan Memanfaatkan Marka RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) oleh Dr. Ir. Memen Surahman, MS; 2) Potensi dan Pengembangan Varietas Tanah untuk Pengendalian Penyakit Daun Keriting Kuning Cabaioleh Dr. Ir. Sri Hendrastuti Hidayat, M.Sc; 3) Optimalisasi Daya Regenerasi dan Multiplikasi Tunas In Vitro Bawang Merah untuk Mendukung Penyediaan Bibit Berkualitas oleh Ir. Diny dinarti, M.Si; 4) pengembangan formulasi insektissida botani untuk pengelolaan hama tanaman kubis-kubisn dalamupaya mengurangi penggunaan insektisida sintetik oleh Dr.Ir. Dadang; 5) Penentuan Waktu Matang Fisiologi Trikoma Kelenjar Artemisia Annua L. dalam Hubungannya dengan Produksi Artemisinin oleh Dr.Ir.Juliarni; 6) Kajian Sifat Bio-ekologi dan Bio-molekuler Virus Mosaik Bengkuang di Indonesia oleh Dr. Ir. Tri Asmira Damayanti.


Sesi 2 dalam kelompok B adalah 7) Pengamatan Hama Libnotes Immaculipennis Senior-White (Diptera:Limonilidae) Pada Pertanaman Jamur Tiram oleh Dr. Ir. Nina Maryana, MS; 8) Distribusi Sel Mast Pada Ikan Konsumsi Air Tawar dan Laut yang Terinfestasi Cacing Parasitik Sebagai Alergi oleh Dr. drh. Risa Tiuria; 9) Studi Pewarisan dan Identifikasi Penanda Terpaut Sifat Ketahanan Terhadap Antraknosa (Collectorichum Gleosporiodes) pada Cabai (Capsicum Spp.) oleh Dr. Ir. Sriani Sujiprihati, MS; 10) Pelestarian Plasma Nutfah dalam Pembentukan Bank Genom Melalui Optimalisasi Sistem Reproduksi dan Aplikasi Teknologi Reproduksi Bantuan Pada Domba Garut oleh drh, Arief Boediono, Ph.D; 11) Teknik Reproduksi Spons Laut Kelas Demospongiae untuk Sediaan Senyawa Bioaktif dari Laut oleh Prof. Dedi Soedharma; 12) Pemanfaatan Steroid dari Teripang Sebagai Aprodisiaka Alami dan untuk Pengembangan Budidaya Perikanan (Udang Galah dan Ikan Hias) oleh Dr. Ir. Etty; 13) Rekayasa Teknologi Akreasi Mineral (Mineral Accretion) dalam Upaya Rehabilitasi Habitat Karang yang Artistik dan Ramah Lingkungan oleh Dr.Ir. Neviaty P.Zamani, M.Sc; 14) Karateristik dan Identifikasi Marka Gen Pertumbuhan dan Produksi Susu Domba Lokal oleh Dr. Ir. Cece Sumantri; 15) Deteksi Integritas Genomik Pisang Hasil Iradiasi In Vitro Berdsarkan Penanda Mikrosatelit oleh Dr. Rita Megia, DEA. Moderator Dr. Ir. A. Bey Pane dengan reviewer 1) Dr. Ir. Sobir, 2) Dr. Ir. Suryahadi dan Setyo Pambudi Nugroho sebagai notulis.


Moderator pada kelompok C : Dr. Ir. Aji H. Wigena dengan reviewer 1) Dr. Ir. Naresworo Nugroho, 2) Dr. Bambang Pontjo dan Herwita Andriamasari, SP seabgai Notulis. Seminar penelitian yang termasuk dalam kelompok C (Tanaman lahan Kering, lingkungan dan rekayasa proses pada sesi 1 adalah 1) Intersepsi Hujan dan Dampaknya Terhadap Dinamika Energi dan Aliran Massa Air Pada Hutan Tropis Basah oleh Dr.Ir.Hidayat Pawitan, 2) Karakterisasi Xilanase Aktinomiset Asal Indonesia dalam Upaya Menggali Mikrob Penghasil Enzim Komersial oleh Dr. dra. Anja Meryandini, MS; 3) Analisis Gen Penyandi Protein yang Terlibat dalam Sistem Toleransi Bradyrhizobium Japanicum Kedelai Terhadap Cekaman Asam-Alumunium oleh Dr. Aris Tri Wahyudi, M.Si; 4) Model Dinamika Perubahan Distribusi Spasial Karbon dalam Tanah di Wilayah Dengan Perubahan Penggunaan Lahan oleh Dr. Ir. Widiatmaka, 5) Kajian Awal Proses Polimerasi Gliserol Pada Produksi Poligliserol dari Hasil Samping Industri Biodiesel oleh Dr. Ir. Illah Sailah, MS.


Sesi 2 dalam kelompok B adalah 6) Studi Enzim dan Senyawa Antioksidan yang Terlibat dalam Penyelamatan Spesies Oksigen Aktif (AOS) Akibat Cekaman Kekeringan Pada Kedelai oleh Dr. Ir. Hamim, M.Si; 7) Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah dengan Pendekatan Zero Waste (Nirlimbah) Berbasis Partisipasi Masyarakat oleh Dr. Ir. Sujono Hadi Sutjahjo, MS; 8) Produksi Lignosulfonat Berbasis Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan Lindi Hitam Pabrik Pulp oleh Dr. Ir. Ani Suryani; 9) Isolasi dan Karakteristik Gen-gen yang Berhubungan dengan Toleransi Tanaman Terhadap pH Rendah dan Alumunium Tinggi oleh Dr. Ir. Suharsono, DEA.

Sarasehan Sosialisasi RUU Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kamis (13/12), MB-IPB telah memprakasai penyelenggaraan sarasehan sosialisasi RUU Peternakan dan Kesehatan Hewan yang berlangsung di Ruang Mahoni MB-IPB pukul 12.00 WIB – selesai. Acara ini bertujuan untuk menghimpun masukan-masukan dari berbagai kalangan, khususnya stakeholder peternakan baik praktisi, asosiasi, pengusaha, pelaku industri, akademisi maupun pemerintah sehingga menghasilkan kesepakatan dalam menyempurnakan perbaikan RUU Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai instrument yang menentukan keberlanjutan usaha peternakan di masa yang akan datang. Dalam sambutannya, Direktur Program Pascasarjana MB-IPB Dr. Ir. Arief Daryanto, M.EC mengharapkan dengan adanya sarasehan ini berbagai kalangan, khususnya stakeholder peternakan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dan positif untuk perbaikan RUU Peternakan dan Kesehatan Hewan ke depan dan menciptakan RUU Peternakan dan Kesehatan Hewan yang berpihak pada kepentingan nasional dan tidak menjadi RUU luncuran (carry over). Beliau juga mengharapkan RUU Peternakan dan Kesehatan Hewan yang disahkan akan mampu memberikan iklim investasi yang kondusif bagi stakeholder peternakan. Sambutan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) yang diwakilkan oleh Wakil Rektor IV Dr. Ir. Asep Saefudin, Ph.D, menyatakan bahwa perbaikan RUU Peternakan dan Kesehatan Hewan  merupakan hal yang penting karena berkaitan dengan pangan dalam membangun kualitas SDM dan RUU Peternakan dan Kesehatan Hewan (RUU PKH) harus tetap mempertahankan subtansi yang masih relevan dan mengakomodasi substansi baru yang sesuai dengan kondisi sekarang dan masa yang akan datang.

Pembicara dalam acara ini adalah 1) Dr. Bomer Pasaribu (DPR RI); 2) Prof. Dr. Ir. Tjeppy Sudjana (Dirjen Peternakan) diwakilkan oleh Dr. Drh. Syamsul Bahri, MS; 3) Soeprahtomo, SH. MH. M.Si (Kepala Biro Hukum Departemen Pertanian) diwakilkan oleh Suharto, SH. MA; 4) Dr. Drh. Sofyan Sudrajat, M.Sc (Mantan Dirjen Peternakan); 5) H. Don P Utoyo (Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia) dan Dr. Muladno (IPB) bertindak sebagai moderator. Sebelum Dr. Muladno mempersilahkan para pembicara untuk menyajikan pemikirannya tentang RUU PKH, terlebih dahulu beliau mengemukakan skema tentang perjalanan penyusunan RUU PKH.

Dr. Bomer Pasaribu memberikan pengalaman dan pengetahuan tentang UU Peternakan di luar negeri sebagai perbandingan dalam perbaikan penyempurnaan RUU PKH yang sedang dikaji. Beliau membandingkan dengan livestock act 2007 di Australia: perbandingan I Northern Terrritory, perbandingan II New South Wales dari segi penyakit hewan, perbandingan III New South Wales dari segi perdagangan ekspor impor dan perbandingan IV Federal Australia dari segi karantina. Beliau juga menjelaskan substansi dari RUU PKH ini yang berpihak pada kepentingan nasional.

Dr. Drh. Syamsul Bahri, MS memaparkan tentang kebijakan Dirjen Peternakan dalam penyusunan RUU Peternakan dan Kesehatan Hewan. Beliau mengemukakan bahwa UU No.6 Tahun 1967 sebagai dasar hukum bagi penyelenggaraan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan sudah tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan dan perkembangan yang ada sekarang ini, seiring dengan perubahan lingkungan strategis baik lokal, nasional dan internasional, terutama dikaitkan dengan pembangunan nasional dalam menghadapi era globalisasi, desentralisasi serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Beliau juga memaparkan beberapa argumentasi perubahan tentang RUU PKH, beberapa kebijakan Dirjen Peternakan dalam menghadapi dunia peternakan saat ini dan beberapa harapan dari UU PKH yang baru.

Suharto, SH MA perwakilan dari Biro Hukum Departemen Pertanian menyajikan kronologis penyusunan dan pembahasan RUU PKH serta penyampaiannya oleh pemerintah kepada DPR dengan menjabarkan pokok-pokok substansi RUU PKH dan konsepsi RUU PKH. Beliau mengharapkan substansi RUU PKH ini harus dapat mengakomodir substansi baik peternakan maupun kesehatan hewan. Dr. Drh. Sofyan Sudrajat, M.Sc (Mantan Dirjen Peternakan) mengharapkan pokok-pokok RUU PKH ini harus dibarengi dengan peraturan pemerintah dan mencantumkan sanksi yang tegas serta mencantumkan baik biosecurity maupun bioterorism.

  1. Don P Utoyo memaparkan beberapa masukan untuk melengkapi RUU PKH beserta usulan dari masyarakat perunggasan. Beliau juga mengemukakan harapan dari pelaku/produsen peternakan yaitu adanya UU PKH dapat mewujudkan dunia usaha peternakan yang berkembang, maju dan tangguh,road mapmenuju peternakan mandiri dan tangguh, adanya koordinasi intradepartemen dengan peraturan yang tidak kontraproduktif, adanya aspek keamanan, kelestarian dan lingkungan melalui bio-securitybioterorism, pangan yang aman-sehat-utuh-halal (ASUH), otoritas veteriner, dokter hewan, serta aspek welfareBeliau juga merekomendasikan RUU PKH ini diharapkan tercakup dalam UU lain seperti, Staadblatz2, UU Perlindungan Usaha, UU Kesehatan, UU Karantina Pertanian, UU Pangan, UU Lingkungan hidup dan sebagainya yang terkait peternakan dan kesehatan hewan serta mengharapkan RUU PKH ini mampu mengantisipasi dampak terhadap ketahahan pangan dan energi akibat dari perubahan iklim maupun kenaikan harga produk biji-bijian secara global.

Sesi diskusi dalam acara ini menghasilkan bahwa RUU PKH harus berpihak pada kepentingan nasional bukan RUU per departemen. Definisi yang tercantum dalam RUU PKH berdasarkan definisi yuridis yang dapat dipertanggungjawabkan di Mahkamah Konstitusi. Sarasehan ini juga menghasilkan bahwa RUU PKH ini dapat diterima oleh berbagai kalangan dengan beberapa catatan yang telah diterima oleh pihak terkait (pemerintah) dan Dirjen serta Biro hukum terkait segera menyiapkan rancangan peraturan pemerintah (perpu) dalam jangka waktu 1 tahun untuk mengimplementasikan RUU PKH.

Ruang Mahoni MB-IPB : Workshop Pengembangan Wisata Pendidikan Kampus Berbasis Teknologi Peternakan

RUANG MAHONI MB-IPB, KAMIS– Workshop dengan tema pengembangan wisata pendidikan kampus berbasis teknologi peternakan berlangsung pukul 08.30-selesai WIB. Keynote speak dan moderator dalam Workshop ini adalah Dr. Asep Saefuddin dan Dr. Muladno. Workshop dibagi dalam dua sesi. Pembicara dan topik pada sesi pertama workshop ini di antaranya adalah 1) Dr. Bambang Sulistyantara (Ketua Agro Edu Torism IPB) dengan materi program agro-edu torism IPB; 2) Ir. Suyatno (Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Bogor) dengan materi peluang kerjasama dengan pemerintah dalam pengembangan wisata pendidikan kampus berbasis peternakan; 3) Endi Rohendi, SP dengan materi peran Pemda Bogor dalam kemitraan pengembangan kampus berbasis teknologi peternakan membina lingkungan kampus.

Pembicara workshop sesi kedua terdiri dari 1) Prof. Dr. Hardinsyah dengan materi lesson learned eko tourism di Taiwan; 2) Dr. Ligaya Tumbelaka dengan materi success story Taman safari Indonesia dalam pengembangan wisata alam; 3) Dr. Siti Nuramaliati P dengan materi lesson learned pengembangan wisata pendidikan di museum zoologi LIPI; dan 4) Dr. Reni Lestari dengan materi tata kelola wisata alam di kebun raya Bogor. Dalam workshop ini juga terdapat diskusi kelompok tim agro edu tourism Fakultas Peternakan IPB yang terdiri dari dua kelompok. Kelompok pertama : perumusan dan perancangan model dan sebagai pembicara Dr. Sri Supraptini Mansjoer sedangkan untuk kelompok kedua : organisasi, kelembagaan dan kemitraan serta sebagai pembicara Dr. Muladno. Sesi akhir dari workshop ini berupa perumusan hasil dan rekomendasi yang disampaikan oleh tim agro edu tourism.