HC

The Survival of Human Capital in New Normal

Pada 24 Oktober 2020, Kapita Selekta Manajemen dan Bisnis (KSMB) Kelas E72 menghadirkan pembicara Bapak Naufal Mahfudz. Beliau merupakan Direktur Umum dan SDM BPJS TK, sebelumnya beliau bekerja di Perum LKBN Antara, PT IMQ Multimedia Utama, Sony Indonesia dan PT Wijaya Karya Intrade serta perusahaan lainnya. Beliau telah mendapatkan banyak penghargaan dalam bidang SDM baik tingkat nasional maupun internasional seperti Indonesia Human Capital Award tahun 2016, 2017, 2018 dan 2019, lalu The Best Human Capital Director of The Year 2020, Asian CHRO of the Year 2019 dan Global HR Leaders 2020. Beliau menyelesaikan S1 dari IPB dan S2 dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM, selain itu beliau mengikuti berbagai short course seperti dari Harvard Business School, University of California Berkeley, Keidanren, ITC Academy, Cheung Kong Graduate School of Business dan lainnya.

Bapak Naufal menyampaikan materi “The Survival of Human Capital in the New Normal”. BPJS Ketenagakerjaan atau dipanggil dengan sebutan BPJamsostek memiliki 6.140 karyawan, 11 kanwil, dan 325 kantor cabang. Nilai BPJamsostek adalah nilai budaya menyatukan seluruh insan BPJamsostek ke dalam satu komunitas besar, dan menjadi satu kesatuan yang utuh mewujudkan visi dan misi BPJamsostek. Nilai BPJamsostek disingkat dengan Iman-ETHIKA dimana ETHIKA merupakan kependekan dari Ekselen, Teladan, Harmoni, Integritas, Kepedulian dan Antusias.

Dengan merebaknya Covid-19, kebijakan pemerintah adalah bekerja dari rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah. CEO dan CHRO BPJamsostek memberikan pesan yang utama adalah keselamatan karyawan serta belajar harus jalan terus, distance learning jadi solusi. Isu penting HR selama pandemi adalah working policy, productivity dan competency. Work policy meliputi health and safety, work remotely, business traveling dan employee transfer. Isu HR yang penting selama pandemi untuk kompetensi adalah up-skilling, re-skilling, job shifting dan free flow career. Adaptasi di era pandemi dengan tahapan dipaksa, terpaksa, bisa, biasa dan akhirnya menjadi budaya.