thailand_20170427_003208

Kenali Industri Perunggasan di Thailand, Mahasiswa S2 IPB Belajar Produk Pangan Halal

TRIBUNNEWSBOGOR.COM – Sebanyak 45 mahasiswa Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) belajar industri peternakan mulai dari hulu ke hilir di Thailand. Selama empathari, mereka mengunjungi pabrik perusahaan peternakan besar di Thailand, Charoen Pophand.

Pertama, mereka berkunjung ke pabrik Charoen Pokphand Food (CPF) di Saraburi, Thailand. Direktur CPF Saraburi, Virachai Ratanabanchuen mengungkapkan kunci sukses CPF adalah memperhatikan keamanan pangan bagi konsumen mereka di seluruh dunia. “Semoga dengan adanya kunjungan ini bisa semakin meningkatkan hubungan antara Thailand dengan Indonesia dalam industri pangan,” ucap Virachai Ratanabanchuen dalam siaran pers yang diterima TribunnewsBogor.com. Dalam kesempatan ini, juga menayangkan profil CP Group.  Dalam tayangan Profil CP Group bahwa CPF Thailand memiliki 3 bisnis utama, antara lain terdapat di Bangkok, Saraburi, dan Nakhon Ratchasima (Korat). Produk yang dihasilkan dari hulu ke hilir didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor ke negara-negara di Asia dan Eropa. Rumah potong hewan (slaughterhouse) CPF Thailand sendiri dapat melakukan pemotongan ayam sekitar 300.000 ayam per hari dan untuk processing plant sekitar 3.000 pounds per bulan. Selanjutnya, mahasiswa diajak untuk melihat langsung slaughterhouse dan processing plant CPF di Saraburi.

Lebih lanjut, Virachai Ratanabanchuen mengatakan CPF Thailand menggunakan sistem komputerisasi untuk melakukan kontrol terhadap farm (dapat mengontrol setiap kandang/closed house) yang terkoneksi dengan internet. Data yang dihasilkan bersifat real time dan dapat diatur untuk memonitor farm selama 24 jam. “Kami menerapkan biosekuriti yang ketat untuk menghindari penyakit atau virus masuk ke dalam kandang. Dan yang terpenting juga adalah farm harus terjaga kebersihannya,” ujarnya. Usai melakukan kunjungan ke CPF di Saraburi, rombongan berkesempatan untuk bertandang ke Kedutaan Besar RI untuk Thailand dan melakukan diskusi seputar pertanian dan pangan, termasuk peternakan di Indonesia. Mahasiwa juga berkesmepatan mengunjungi The Halal Science Center di Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand untuk mengetahui perkembangan berbagai produk pangan halal di sana. Tempat yang menjadi pusat pembelajaran dan jaringan laboratorium di Thailand ini didedikasikan untuk menjaga standar halal dalam suatu produk, khususnya pangan. The Halal Science Center ini merupakan lembaga yang menjadi tombak verifikasi halal sebuah produk di Thailand. Badan ini bertugas menjamin sebuah produk dimulai dari tahap raw material, tahap produksi, produksi jadi, logistik hingga tiba di konsumen. The Halal Science Center didirikan juga didasarkan karena konsep halal saat ini tidak berbatas produk saja, tetapi juga merambah sistem industri dan ekonomi “The Halal Economy”. Bagi mereka, produk halal bukan lagi sekedar tuntutan hidup umat muslim, saat ini sudah menjadi jaminan kualitas halal pasar.

Sementara, Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia, Jemmy Wijaya mengatakan Indonesia akan membutuhkan waktu yang panjang untuk mempersiapkan diri menjadi lumbung pangan dunia beberapa tahun ke depan. “Persiapan ini tidak datang dari mesin atau teknologi, tetapi datangnya dari manusia yang salah satunya dari mahasiswa-mahasiswi di sini,” ujar Jemmy Wijaya selaku Direktur PT CPI dalam sambutannya pada kegiatan kuliah umum yang diselenggarakan di SB-IPB, pada Senin (17/4/2017). ia juga berharap fieldtrip ke Thailandbisa menambah pengetahuan dan saat pulang ke Indonesia jadilah pembawa perubahan (agent of change) supaya Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia.