Seminar Nasional “Improving Entrepreneurial Ecosystem for Sustainable Business Competitiveness”

Pada tanggal 26 Mei 2012, Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis-Institut Pertanian Bogor (MB-IPB) kembali menyelenggarakan acara tahunan berupa penglepasan alumni Program Magister Manajemen (MM) dan Program Doktor Manajemen Bisnis (DMB) Tahun Akademik 2011/2012 di Grand Hyatt Hotel, Jakarta. Pada kesempatan ini MB-IPB melepas 163 orang alumninya yang telah menyelesaikan studi dan lulus dengan baik pada tahun akademik 2011/2012. Diantara 163 orang lulusan tersebut, terdapat 128 orang lulusan MM dan 35 orang lulusan DMB. Dengan demikian hingga saat ini, MB-IPB telah meluluskan 2.756 alumni MM dan 51 alumni DMB sejak berdirinya tahun 1991 untuk berkiprah dan berkarya nyata di masyarakat. Alumni yang telah diluluskan memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari para eksekutif berbagai perusahaan, pegawai pemerintah pusat dan daerah, wirausahawan serta para pelaku usaha.  Jumlah alumni MB-IPB tersebut turut memberikan kontribusi terhadap jumlah alumni IPB secara keseluruhan yang jumlahnya sampai dengan periode wisuda terakhir sudah mencapai 107.470 alumni.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, acara Penglepasan Alumni kali ini juga dibarengi dengan acara seminar nasional. Seminar Nasional kali ini mengangkat tema “Improving Entrepreneurial Ecosystem for Sustainable Business Competitiveness”. Tema tersebut merupakan rangkaian lanjutan dari tema besar mengenai peningkatan daya saing dunia usaha Indonesia yang telah diangkat selama beberapa tahun terakhir oleh MB-IPB dalam setiap Seminar Nasional yang diselenggarakan, yaitu yang diawali dengan studium generale tahun 2006 oleh Presiden Republik Indonesia, Dr. Susilo Bambang Yudhoyono yang menyampaikan kuliah dengan tema  ”Peningkatan Daya Saing Bisnis dan Iklim Investasi Pada Era Transisi Demokrasi”.  Pada tahun berikutnya (2007) Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, Drs.H. Muhammad Jusuf Kalla menyampaikan dalam Keynote Speech-nya yang bertemakan ”Kepemimpinan Bisnis: Salah Satu Kunci Menuju Persaingan Global”. Selanjutnya pada tahun 2008, tema yang diangkat adalah ”Increasing Indonesia’s Competitiveness Through Performance Excellence” dengan keynote speaker Dr. Sofyan Djalil, Menteri Negara BUMN RI. Tema tersebut dilanjutkan pada tahun 2009 dengan menghadirkan Ibu Dr. Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan RI/Plt. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI) sebagai Keynote Speaker yang berjudul ”Building Competitive Advantage in Agribusiness : Lessons from Regional Initiatives”. Pada tahun 2010, Ir. Hatta Rajasa, Menko Bidang Perekonomian RI menyampaikan Keynote Speech-nya yang bertema “Sustainable Business Competitiveness: The Next Challenge”. Terakhir, pada tahun 2011 yang lalu, MB-IPB kembali menyelenggarakan seminar nasional yang masih terkait dengan tema besar daya saing, yaitu “Improving The Enabling Environment For Agribusiness and Agroindustry Competitiveness” dengan keynote speaker yaitu Dr.Ir. Suswono, MM (Menteri Pertanian RI) dan Dr.Ir. Mustafa Abubakar, MSi (Menteri BUMN RI).
Fokus pembahasan dari tema yang diangkat pada Seminar Nasional tahun 2012 ini adalah penciptaan ekosistem kewirausahaan yang berdaya saing tangguh, berkelanjutan serta saling menunjang dan berkesinambungan, yaitu sinergi dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, akademisi, sektor swasta, bank, dan elemen terkait lainnya. Untuk itu pada Seminar Nasional kali ini, MB-IPB mengundang Menteri Keuangan RI yaitu Bapak Agus D.W. Martowardojo sebagai Keynote Speaker sekaligus mewakili dari elemen pemerintah. Menteri Keuangan RI memfokuskan pembahasan pada kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dalam bidang keuangan untuk mencapai kesinambungan daya saing dalam rangka meningkatkan ekosistem kewirausahaan yang kondusif. Selain itu Menteri Keuangan RI juga memberikan masukan terkait dengan upaya meningkatkan ekosistem kewirausahaan, termasuk kebijakan di Kementerian Keuangan RI dalam mewujudkan daya saing yang berkelanjutan di tingkat nasional maupun global. Dengan terciptanya Entrepreneurial Ecosystem yang berdayasaing tangguh pada akhirnya akan bermuara pada perekonomian nasional yang kuat dan keberlanjutan, khususnya dalam menghadapi persaingan global.
Selain Menteri Keuangan RI yang mewakili elemen pemerintah, dalam seminar kali ini juga menghadirkan elemen dari sektor swasta atau praktisi usaha, yaitu  Dr(HC).Ir. Arifin Panigoro (Pemilik dan Pendiri MEDCO Group).  Praktisi dari sektor swasta ini diperkaya dengan pembahasan dari sudut pandang unsur akademisi yaitu Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D (Direktur MM FEB UGM) serta Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec (Direktur MB-IPB). Perspektif dari kaca mata praktisi yang diperkuat dengan perspektif dari kalangan akademisi tersebut, selanjutnya melahirkan kesepahaman yang sinergi, serta solusi dalam upaya penciptaan ekosistem kewirausahaan yang tangguh dan kondusif serta berdayasaing.
Dr(HC).Ir. Arifin Panigoro memfokuskan pembahasan materi pada pandangan dari sisi pelaku usaha terkait dengan kondisi ekosistem kewirausahaan yang ada di Indonesia saat ini, serta  pengalaman dan strategi yang telah dijalankan dalam menciptakan perusahaan yang berdayasaing, baik di tingkat nasional maupun global. Lebih lanjut Bapak Arifin Panigoro menyatakan bahwa Indonesia memerlukan populasi wirausaha atau entrepreneur yang lebih banyak dan lebih berkualitas. Kelompok wirausaha ini ditantang untuk menghasilkan produk, jasa, teknologi, cara pendekatan dan sistem kerja baru yang meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengatasi tantangan di bidang pangan, energi dan lingkungan hidup. Hal tersebut juga harus didukung oleh pemerintah melalui perumusan dan penerapan peraturan, perundang-undangan dan kebijakan yang inovatif. Selain itu, yang tidak boleh dipisahkan adalah tanggung jawab sosial yang juga harus diemban oleh setiap entrepreneur. Keberhasilan suatu perusahaan hendaknya dapat dirasakan sebagai keberhasilan masyarakat tanpa ada yang dikorbankan kepentingan atau kesejahteraannya.
Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D dan Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec. lebih membahas kepada persepsi dari kalangan akademisi mengenai kondisi ekosistem kewirausahaan saat ini yang ada di Indonesia dan juga dibandingkan dengan negara lain. Selain itu, juga dibahas mengenai kendala dan permasalahan yang harus dihadapi serta strategi yang dilakukan oleh para pelaku usaha untuk mampu mewujudkan daya saing usaha yang berkelanjutan sehingga pada akhirnya mampu membentuk ekosistem kewirausahaan yang besar dan kuat. Lebih lanjut, kalangan akademisi juga memfokuskan pada enam aspek yang mendukung ekosistem kewirausahaan nasional yang meliputi policy, finance, culture, supports, human capital dan markets. Dengan demikian, ekosistem kewirausahaan yang tumbuh besar dan kuat dari ketiga unsur tersebut, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan dayasaing bisnis, sehingga mampu menjadi salah satu penopang perekonomian nasional.