Program Doktor Manajemen Dan Bisnis IPB kembali Mendapatkan Akreditasi A dari BAN PT

Program Doktor Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (SB-IPB) berhasil meraih predikat akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) berdasar Surat Keputusan No.1883/SK/BAN-PT/Akred/D/VI/2017. Dengan akreditasi A ini berarti SB-IPB dapat mempertahankan akreditasi A yang telah di raih pada periode sebelumnya. Proses visitasi oleh Asesor Badan Akreditasi Nasonal dilakukan pada tanggal 8 Mei 2017.

mib sbipb3

Muhammad Imam Baihaqi, Delegasi Indonesia pada Kegiatan Pertukaran Pelajar di Thailand yang Diselenggarakan oleh AIESEC

Muhammad Imam Baihaqi salah satu mahasiswa Program Sarjana Bisnis, SB-IPB Angkatan 52 menjadi salah satu delegasi Indonesia pada kegiatan pertukaran pelajar di Thailand yang diselenggarakan oleh AIESEC. Kegiatan pertukaran pelajar ini bertujuan salah satunya untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan melalui live experience ini menerjurkan para peserta untuk menjadi Volunteer di daerah terpencil di Chanthaburi province, Thailand. Para Volunteer yang berasal dari berbagai negara berkesempatan untuk mengajar bahasa Inggris dan memberikan pemahaman mengenai gaya hidup sehat. Kegiatan ini juga didukung oleh UNICEF Thailand.

Muhammad Imam Baihaqi, delegasi Indonesia pada kegiatan pertukaran pelajar di Thailand yang diselenggarakan oleh AIESEC

Muhammad Imam Baihaqi salah satu mahasiswa Program Sarjana Bisnis, SB-IPB Angkatan 52 menjadi salah satu delegasi Indonesia pada kegiatan pertukaran pelajar di Thailand yang diselenggarakan oleh AIESEC. Kegiatan pertukaran pelajar ini bertujuan salah satunya untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan melalui live experience ini menerjurkan para peserta untuk menjadi Volunteer di daerah terpencil di Chanthaburi province, Thailand. Para Volunteer yang berasal dari berbagai negara berkesempatan untuk mengajar bahasa Inggris dan memberikan pemahaman mengenai gaya hidup sehat. Kegiatan ini juga didukung oleh UNICEF Thailand.

Muhammad Imam Baihaqi, delegasi Indonesia pada kegiatan pertukaran pelajar di Thailand yang diselenggarakan oleh AIESEC

Muhammad Imam Baihaqi salah satu mahasiswa Program Sarjana Bisnis, SB-IPB Angkatan 52 menjadi salah satu delegasi Indonesia pada kegiatan pertukaran pelajar di Thailand yang diselenggarakan oleh AIESEC. Kegiatan pertukaran pelajar ini bertujuan salah satunya untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan melalui live experience ini menerjurkan para peserta untuk menjadi Volunteer di daerah terpencil di Chanthaburi province, Thailand. Para Volunteer yang berasal dari berbagai negara berkesempatan untuk mengajar bahasa Inggris dan memberikan pemahaman mengenai gaya hidup sehat. Kegiatan ini juga didukung oleh UNICEF Thailand.

Dr. Arief Daryanto: Kunci Sukses Ekspor Ternak Indonesia di Seminar ILDEX 2017

Dr Arief Daryanto, mengatakan bahwa dalam era persaingan yang sangat tinggi dan mengglobal dibutuhkan pemikiran-pemikiran yang bersifat metanoia. Yaitu pemikiran-pemikiran yang baru yang sesuai dengan dinamika persaingan yang terjadi.
 
Hal ini disampaikan Dr. Arief Daryanto saat menjadi pembicara dalam seminar nasional bertemakan “Peningkatan Dayasaing industri Protein Hewani di Era Hiper-Competition” (18/7). Seminar yang digelar dalam rangka menyambut pelaksanaan ILDEX 2017 (Indonesia Livestock Exhibition) yang akan digelar bulan Oktober mendatang.
 
Selain beliau, pembicara yang turut hadir yaitu Dr Erwidodo (Ahli Kebijakan Perdagangan Internasional, PSEKP) dan Dr Denni Purbasari (Ahli Ekonomi Industri, UGM dan Kantor Staf Presiden).
 
Dalam paparannya, dalam menghadapi era persaingan global yang sangat tinggi dan dinamik, para pelaku dan pengambil kebijakan harus mendorong industri protein hewani untuk selalu meningkatkan efisiensi, produktivitas, kualitas, keamanan pangan, integrasi horizontal dan vertikal, nilai tambah dan branding di sepanjang rantai nilai industri.
 
Para pelaku dalam industri protein hewani khususnya perusahaan-perusahaan perunggasan skala besar juga harus didorong untuk melakukan ekspor daging ayam ke wilayah Asia atau global. Pendekatan yang dilakukan harus bersifat holistik dan terintegrasi.
 
”Kunci keberhasilan ekspor adalah biaya produksi yang rendah, produk potongan (cuts) sesuai dengan selera konsumen, tingkat penerapan sanitasi dan veteriner yang ketat, penerapan standard produksi sesuai dengan rujukan atau praktik terbaik di tingkat internasional, perluasan akses pasar dan distribusi jaringan yang modern dan luas,” ujar pria yang saat ini mengemban amanah sebagai Adjunct Professor di Sekolah Bisnis University of New England Australia ini.
 
Dalam kesempatan seminar tersebut, para peserta seminar mendapatkan souvenir berupa buku terbaru karangan Dr Arief Daryanto yang berjudul “Dayasaing dan Rantai Nilai Inklusif Industri Peternakan” yang diterbitkan oleh IPB Press. (**/Zul).
Editor: Naryo (Antaranews.com)

Penyambutan Mahasiswa Baru E64 Dan E65

 
Sekolah Bisnis IPB pada hari Senin 10 Juli 2017 dan Sabtu 15 Juli 2017 menyambut dua kelas angkatan baru Program Magister Manajemen yang akan memulai perkuliahan pada bulan Juli 2017. Dua kelas tersebut terdiri dari kelas E64 yakni kelas Eksekutif Jakarta serta E65 kelas Eksekutif Bogor. Adapun total mahasiswa yang diterima pada periode tersebut sebanyak 74 orang yang terbagi dalam 2 kelas yakni 38 orang kelas Eksekutif Jakarta dan  26 orang kelas Eksekutif Bogor.
Proses yang dilakukan oleh SB-IPB untuk menyeleksi 74 mahasiswa tersebut dilakukan melalui Tes Potensi Akademik, Tes Psikotes serta Tes Bahasa Inggris selama dua hari sehingga diharapkan mampu menyeleksi orang-orang terbaik untuk bergabung di SB-IPB. Sesuai dengan tagline IPB yakni “Mencari dan Memberi yang Terbaik“.
Senin (10 Juli 2017) malam, mahasiswa kelas E65 disambut oleh Bapak Dr. Aji Hermawan selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Dalam sambutanya, beliau menyampaikan ucapan selamat karena para mahasiswa telah lulus melalui serangkaian tes serta memberikan semangat kepada mahasiswa agar lulus tepat waktu dan tepat mutu sehingga mampu menjadi insan berguna dan siap memberikan kiprah terbaik dimana pun ia berada.
Sedangkan penyambutan mahasiswa kelas E64 pada hari Sabtu, 15 Juli 2017 dilaksanakan oleh Bapak Prof. Dr. Syamsul Maarif selaku Ketua Program Studi Pascasarjana SB-IPB. “Mahasiswa SB harus mampu membuktikan kwilitasnya terutama dalam bidang bisnis pertanian, kelautan dan biosains tropika sebagai core value IPB serta mampu melalui proses pembelajaran dengan baik dan benar”, tutur beliau.
Rangkaian penyambutan mahasiswa baru dilanjutkan dengan agenda dinamika kelompok pada masing-masing kelas agar saling mengenal serta mampu bekerja dalam tim sebagai satu kesatuan yang utuh dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.
Selamat datang dan selamat bergabung di SB-IPB. (misri)

Penyambutan Mahasiswa Baru E64 Dan E65

Sekolah Bisnis IPB pada hari Senin 10 Juli 2017 dan Sabtu 15 Juli 2017 menyambut dua kelas angkatan baru Program Magister Manajemen yang akan memulai perkuliahan pada bulan Juli 2017. Dua kelas tersebut terdiri dari kelas E64 yakni kelas Eksekutif Jakarta serta E65 kelas Eksekutif Bogor. Adapun total mahasiswa yang diterima pada periode tersebut sebanyak 74 orang yang terbagi dalam 2 kelas yakni 38 orang kelas Eksekutif Jakarta dan  26 orang kelas Eksekutif Bogor.
Proses yang dilakukan oleh SB-IPB untuk menyeleksi 74 mahasiswa tersebut dilakukan melalui Tes Potensi Akademik, Tes Psikotes serta Tes Bahasa Inggris selama dua hari sehingga diharapkan mampu menyeleksi orang-orang terbaik untuk bergabung di SB-IPB. Sesuai dengan tagline IPB yakni “Mencari dan Memberi yang Terbaik“.
Senin (10 Juli 2017) malam, mahasiswa kelas E65 disambut oleh Bapak Dr. Aji Hermawan selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Dalam sambutanya, beliau menyampaikan ucapan selamat karena para mahasiswa telah lulus melalui serangkaian tes serta memberikan semangat kepada mahasiswa agar lulus tepat waktu dan tepat mutu sehingga mampu menjadi insan berguna dan siap memberikan kiprah terbaik dimana pun ia berada.
Sedangkan penyambutan mahasiswa kelas E64 pada hari Sabtu, 15 Juli 2017 dilaksanakan oleh Bapak Prof. Dr. Syamsul Maarif selaku Ketua Program Studi Pascasarjana SB-IPB. “Mahasiswa SB harus mampu membuktikan kwilitasnya terutama dalam bidang bisnis pertanian, kelautan dan biosains tropika sebagai core value IPB serta mampu melalui proses pembelajaran dengan baik dan benar”, tutur beliau.
Rangkaian penyambutan mahasiswa baru dilanjutkan dengan agenda dinamika kelompok pada masing-masing kelas agar saling mengenal serta mampu bekerja dalam tim sebagai satu kesatuan yang utuh dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.
Selamat datang dan selamat bergabung di SB-IPB. (misri)

kelas-E-2017

Penyambutan Mahasiswa Baru E64 dan E65

Sekolah Bisnis IPB pada hari Senin 10 Juli 2017 dan Sabtu 15 Juli 2017 menyambut dua kelas angkatan baru Program Magister Manahemen yang akan memulai perkuliahan pada bulan Juli 2017. Dua kelas tersebut terdiri dari kelas E64 yakni kelas Eksekutif Jakarta serta E65 kelas Eksekutif Bogor. Adapun total mahasiswa yang diterima pada periode tersebut sebanyak 74 orang yang terbagi dalam 2 kelas yakni 38 orang kelas Eksekutif Jakarta dan  26 orang kelas Eksekutif Bogor.

Proses yang dilakukan oleh SB-IPB untuk menyeleksi 74 mahasiswa tersebut dilakukan melalui Tes Potensi Akademik, Tes Psikotes serta Tes Bahasa Inggris selama dua hari sehingga diharapkan mampu menyeleksi orang-orang terbaik untuk bergabung di SB-IPB. Sesuai dengan tagline IPB yakni “Mencari dan Memberi yang Terbaik“.

Senin (10 Juli 2017) malam, mahasiswa kelas E65 disambut oleh Bapak Dr. Aji Hermawan selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Dalam sambutanya, beliau menyampaikan ucapan selamat karena para mahasiswa telah lulus melalui serangkaian tes serta memberikan semangat kepada mahasiswa agar lulus tepat waktu dan tepat mutu sehingga mampu menjadi insan berguna dan siap memberikan kiprah terbaik dimana pun ia berada.

Sedangkan penyambutan mahasiswa kelas E64 pada hari Sabtu, 15 Juli 2017 dilaksanakan oleh Bapak Prof. Dr. Syamsul Maarif selaku Ketua Program Studi Pascasarjana SB-IPB. “Mahasiswa SB harus mampu membuktikan kwilitasnya terutama dalam bidang bisnis pertanian, kelautan dan biosains tropika sebagai core value IPB serta mampu melalui proses pembelajaran dengan baik dan benar”, tutur beliau.

Rangkaian penyambutan mahasiswa baru dilanjutkan dengan agenda dinamika kelompok pada masing-masing kelas agar saling mengenal serta mampu bekerja dalam tim sebagai satu kesatuan yang utuh dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.

Selamat datang dan selamat bergabung di SB-IPB. (misri)

AD-IIDSS-2017

Ahli Ekonomi Pembangunan IPB Diundang Seminar Internasional UNHAN

Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc (Ketua Program Studi Pascasarjana Sekolah Bisnis IPB) pada tanggal 13 Juli diundang oleh Universitas Pertahanan (Unhan) untuk menyampaikan paparan dengan topik “Food Security for Defense Economy Projections” dalam Indonesia International Defense Science Seminar  (IIDSS) 2017.

Seminar internasional pertama yang diselenggarakan oleh Unhan tersebut mengambil tema “New Thinking for Strategic Policy in the Field of Security, Stability and Humanities Affairs in Region of Asia Pacific and Oceania”. Pada tanggal 12 Juli 2017, seminar ini secara resmi dibuka oleh Menhan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu sekaligus menjadi keynote speaker.

IIDSS merupakan seminar pertama yang digelar oleh Unhan dengan fokus pada ilmu pertahanan. Undangan utama antara lain adalah para rektor atau dekan dari 11 universitas pertahanan di dunia, seperti dari Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, India, Vietnam, Thailand, Prancis, Inggris, Etiopia, Australia, dan Qatar.

Dalam paparannya, Dr. Arief Daryanto menjelaskan mengapa Ketahanan Pangan dan Nutrisi itu sangat penting. Ketahanan Pangan dibahas dalam konteks “Human Security”. Ada tujuh isu yang sangat penting dikaitkan dengan “Human Security”, yaitu “economic security”, “food security”, “health security environmental security”, “personal security”, “community security”, dan “political security”. Ketujuh isu ini saling terkait (interlinked) satu dengan yang lainnya dan memiliki efek domino.

Disamping itu, Dr. Arief Daryanto menyatakan bahwa “food insecurity”, “malnutrion”, “hunger”, “conflict” dan “violence” juga merupakan fenomena yang saling terkait. Solusi terhadap persoalan ketahanan pangan dan nutrisi harus holistik, komprehensif dan tidak parsial (fragmented).

Ahli Ekonomi Pembangunan IPB diundang Seminar Internasional Unhan

Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc (Ketua Program Studi Pascasarjana Sekolah Bisnis IPB) pada tanggal 13 Juli diundang oleh Universitas Pertahanan (Unhan) untuk menyampaikan paparan dengan topik “Food Security for Defense Economy Projections” dalam Indonesia International Defense Science Seminar (IIDSS) 2017.
Seminar internasional pertama yang diselenggarakan oleh Unhan tersebut mengambil tema “New Thinking for Strategic Policy in the Field of Security, Stability and Humanities Affairs in Region of Asia Pacific and Oceania”. Pada tanggal 12 Juli 2017, seminar ini secara resmi dibuka oleh Menhan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu sekaligus menjadi keynote speaker.
IIDSS merupakan seminar pertama yang digelar oleh Unhan dengan fokus pada ilmu pertahanan. Undangan utama antara lain adalah para rektor atau dekan dari 11 universitas pertahanan di dunia, seperti dari Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, India, Vietnam, Thailand, Prancis, Inggris, Etiopia, Australia, dan Qatar.
Dalam paparannya, Dr. Arief Daryanto menjelaskan mengapa Ketahanan Pangan dan Nutrisi itu sangat penting. Ketahanan Pangan dibahas dalam konteks “Human Security”. Ada tujuh isu yang sangat penting dikaitkan dengan “Human Security”, yaitu “economic security”, “food security”, “health security environmental security”, “personal security”, “community security”, dan “political security”. Ketujuh isu ini saling terkait (interlinked) satu dengan yang lainnya dan memiliki efek domino.
Disamping itu, Dr. Arief Daryanto menyatakan bahwa “food insecurity”, “malnutrion”, “hunger”, “conflict” dan “violence” juga merupakan fenomena yang saling terkait. Solusi terhadap persoalan ketahanan pangan dan nutrisi harus holistik, komprehensif dan tidak parsial (fragmented).