Ahli ekonomi pembangunan IPB diundang seminar internasional Unhan

Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc (Ketua Program Studi Pascasarjana Sekolah Bisnis IPB) pada tanggal 13 Juli diundang oleh Universitas Pertahanan (Unhan) untuk menyampaikan paparan dengan topik “Food Security for Defense Economy Projections” dalam Indonesia International Defense Science Seminar (IIDSS) 2017.

Seminar internasional pertama yang diselenggarakan oleh Unhan tersebut mengambil tema “New Thinking for Strategic Policy in the Field of Security, Stability and Humanities Affairs in Region of Asia Pacific and Oceania”. Pada tanggal 12 Juli 2017, seminar ini secara resmi dibuka oleh Menhan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu sekaligus menjadi keynote speaker.

IIDSS merupakan seminar pertama yang digelar oleh Unhan dengan fokus pada ilmu pertahanan. Undangan utama antara lain adalah para rektor atau dekan dari 11 universitas pertahanan di dunia, seperti dari Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, India, Vietnam, Thailand, Prancis, Inggris, Etiopia, Australia, dan Qatar.

Dalam paparannya, Dr. Arief Daryanto menjelaskan mengapa Ketahanan Pangan dan Nutrisi itu sangat penting. Ketahanan Pangan dibahas dalam konteks “Human Security”. Ada tujuh isu yang sangat penting dikaitkan dengan “Human Security”, yaitu “economic security”, “food security”, “health security environmental security”, “personal security”, “community security”, dan “political security”. Ketujuh isu ini saling terkait (interlinked) satu dengan yang lainnya dan memiliki efek domino.

Disamping itu, Dr. Arief Daryanto menyatakan bahwa “food insecurity”, “malnutrion”, “hunger”, “conflict” dan “violence” juga merupakan fenomena yang saling terkait. Solusi terhadap persoalan ketahanan pangan dan nutrisi harus holistik, komprehensif dan tidak parsial (fragmented).

Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) XVI, 12-13 September 2017

Sebagai sistem keuangan dan industri yang tergolong baru, keuangan syariah perlu ditopang oleh aktivitas riset dan pengembangan berkualitas agar tumbuh lebih cepat, stabil, efisien, dan berdaya saing sehingga dapat berperan penting dan berkontribusi optimal dalam perekonomian nasional. Area riset keuangan syariah yang belum dikembangkan masih sangat luas. Akademisi dan peneliti di bidang ini perlu ditingkatkan jumlah dan kualitasnya agar dapat mengimbangi laju kebutuhan industri keuangan syariah yang semakin pesat.
Menjawab permasalahan tersebut, otoritas perbankan sejak tahun 2010 telah mengembangkan program yang disebut Forum Riset terkait Ekonomi, Keuangan, dan Perbankan Syariah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berdasarkan undang-undang menjadi otoritas pengaturan dan pengawasan sektor keuangan termasuk Keuangan syariah memiliki semangat kuat untuk menumbuhkembangkan sektor jasa keuangan syariah, salah satunya dengan menjaga kesinambungan pelaksanaan forum riset. Ragam kegiatan dalam forum riset ini dikemas sedemikian rupa untuk menjadi acara tahunan para akademisi dan peneliti di bidang keuangan syariah.
Dalam pelaksanaan Forum Riset tahun 2017 ini, OJK dan DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret sebagai perguruan tinggi tuan rumah menyelenggarakan Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) XVI dengan tema “Menuju Paradigma Baru Pengembangan Industri Keuangan Syariah Indonesia: Penguatan Peran Pemerintah” pada tanggal 12-13 September 2017 di Solo.
Ragam kegiatan dalam FREKS XVI terdiri dari presentasi paper penelitian yang diseleksi dari Call for Papers, kegiatan prominent scholar lecture oleh pakar keuangan syariah internasional, general lecture oleh pakar keuangan syariah nasional, dan dua side event yaitu:
1. Forum Bersama
Kegiatan ini merupakan forum bagi pengembangan kurikulum dan peningkatan pengajaran Ekonomi dan Keuangan Syariah di perguruan tinggi. Dalam workshop ini, dihadirkan narasumber dari Kemenristekdikti, Kemenag, dan DPP IAEI.
2. Workshop Metodologi Riset dan Penulisan Jurnal Ilmiah di Bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah
Workshop ini merupakan bentuk dukungan langsung OJK bagi peneliti muda di bidang ekonomi dan keuangan syariah yang tergabung dalam Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI). Workshop ini bertujuan untuk memberikan update mengenai isu-isu riset terkini dan untuk meningkatkan kualitas riset atau penulisan ilmiah di bidang keuangan syariah dengan menghadirkan para praktisi dan akademisi.
OJK, IAEI dan UNS kembali menyelenggarakan FREKS (Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah) XVI. Tema tahun ini adalah “Menuju Paradigma Baru Pengembangan Industri Keuangan Syariah Indonesia: Penguatan Peran Pemerintah”.

Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) XVI

Selasa-Rabu (12-13 September 2017) | Universitas Sebelas Maret

Menuju Paradigma Baru Pengembangan Industri Keuangan Syariah Indonesia: Penguatan Peran Pemerintah

Sektor: Perbankan Syariah

Subtema 1: Memperkuat Peran Pemerintah dalam Pengembangan Perbankan Syariah
Topik:

  • Menginisiasi Dan Mengembangkan Islamic Investment Bank Terutama dalam Rangka Pembiayaan Proyek-proyek Pemerintah.
  • Mendorong Keterlibatan Bank Syariah Dalam Pengelolaan Dana Pemerintah Pusat/Daerah dan Dana BUMN/BUMD.
  • Kerangka Insentif Perluasan Pembiayaan Produktif Jangka Panjang untuk Sektor Pemerintah dan Korporasi.
  • Kurikulum Perbankan Syariah dalam Kerangka Pendidikan Nasional.

Subtema 2: Peranan dan Kontribusi Perbankan Syariah dalam Pembangunan yang Berkelanjutan dan Inklusif
Topik:

  • Implementasi Green Banking dalam Perspektif Perbankan Syariah.
  • Isu, Permasalahan dan Solusi Terkait Microbanking Syariah Termasuk Pola-pola Kemitraan Serta Inovasi Model Bisnis Perbankan Syariah.
  • Pengembangan Bisnis Rintisan (Start-Up Business) Melalui Perbankan Syariah
  • Peran Perbankan Syariah dalam Pengembangan Halal Industry (Halal Tourism, Food, Fashion, Etc.)

Subtema 3: Peningkatan Efisiensi dan Daya Saing, Serta Inovasi Produk dan Jasa Perbankan Syariah
Topik:

  • Pemanfaatan Teknologi Untuk Peningkatan Efisiensi, Akses dan Kualitas Layanan Perbankan Syariah Termasuk Branchless Banking.
  • Produk dan Layanan Bersama (Cross-Sector Product) Antara Perbankan Syariah dengan Lembaga Keuangan Syariah Lainnya.
  • Kajian Mengenai Permasalahan atau Isu-Isu Fikih yang Belum Terpecahkan Untuk Pengembangan Produk dan Instrumen Manajemen Risiko.

Sektor: Pasar Modal Syariah

Subtema 1: Percepatan Peningkatan Supply dan Demand Produk Syariah di Pasar Modal yang berdaya saing global
Topik:

  • Pengembangan Bundling Product Investasi di Pasar Modal Syariah dengan Produk Lain.
  • Pengembangan Pasar Modal Syariah Melalui Pemanfaatan Infaq, Sodaqoh, dan Wakaf.
  • Potensi Pengembangan BUMN Melalui Penerbitan Sukuk.
  • Peran Pemerintah dalam Mendorong Pembentukan Pool of Demand Efek Syariah.

Subtema 2: Pengembangan SDM dan Infrastruktur Untuk Menunjang Pasar Modal Syariah
Topik:

  • Peningkatan Kualitas SDM Melalui Pengembangan Kurikulum Pasar Modal Syariah dan Peran Institusi Pendidikan Tinggi.
  • Peningkatan Peran Profesi Penunjang  dan Pelaku Pasar Modal dalam Mendukung Pengembangan Pasar Modal Syariah.
  • Pengaruh Perpajakan Terhadap Pengembangan Pasar Modal Syariah.
  • Pengembangan Instrumen Pasar Modal Syariah untuk Mendukung Sektor Prioritas Pembangunan (Infrastruktur, Pangan dan Energi, Pendidikan, Kesehatan, Perlindungan Sosial).

Subtema 3: Perluasan Akses Masyarakat Terhadap Produk Syariah di Pasar Modal
Topik:

  • Strategi Promosi, Branding, dan Pemasaran Produk Investasi Syariah sebagai Gaya Hidup Masyarakat.
  • Pemanfaatan Financial Technology untuk Peningkatan Efisiensi, Akses dan Kualitas Layanan Industri Pasar Modal Syariah.
  • Pemanfaatan Produk Pasar Modal Syariah Dalam Pengembangan UMKM.
  • Strategi pemanfaatan produk pasar modal untuk masyarakat pedesaan.

Sektor: Industri Keuangan Non Bank Syariah

Subtema 1: Peluang pengembangan Industri Keuangan Non Bank Syariah dalam Mendorong Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat.
Topik:

  • Peran Pemerintah Sebagai Salah Satu Faktor Pendukung Optimalisasi Perkembangan Industri Keuangan Non Bank Syariah Dalam Pembangunan Infrastruktur
  • Penguatan Peran KNKS Dalam Rangka Pengembangan IKNB Syariah
  • Pengembangan Dana Haji, Zakat, Infaq, Wakaf, dan Sodaqoh Terhadap Pertumbuhan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah
  • Resolving Main Critical Points Towards Spin Off in Sharia Non Bank Financial Institution
  • Strategi Pemasaran Produk Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah yang Kreatif, Inovatif, dan Kontributif

Subtema 2: Strategi Inovasi dalam Rangka Meningkatkan Antusiasme Masyarakat Untuk Menggunakan Produk Industri Keuangan Non Bank Syariah.
Topik:

  • Inovasi  Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah Sebagai Bagian Dari Strategi  Untuk Meningkatkan Awareness  Masyarakat Dalam Rangka Mempersiapkan Masa Pensiun
  • Sharia Fintech in a Way of Supporting the Ease of Doing Business, Yes or No?

Subtema 3: Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Penguatan Produk Indsutri Keuangan Non Bank Syariah.
Topik:

  • Gadai Syariah sebagai Alternatif Solusi Keuangan Masyarakat Jangka Pendek
  • Optimalisasi Ujrah Asuransi Syariah Untuk Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Produk Asuransi Syariah
  • Penguatan Fungsi Penjaminan dalam Mendukung Pemerataan Perkembangan Ekonomi Syariah di Daerah

Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) XVI, 12-13 September 2017

Sebagai sistem keuangan dan industri yang tergolong baru, keuangan syariah perlu ditopang oleh aktivitas riset dan pengembangan berkualitas agar tumbuh lebih cepat, stabil, efisien, dan berdaya saing sehingga dapat berperan penting dan berkontribusi optimal dalam perekonomian nasional. Area riset keuangan syariah yang belum dikembangkan masih sangat luas. Akademisi dan peneliti di bidang ini perlu ditingkatkan jumlah dan kualitasnya agar dapat mengimbangi laju kebutuhan industri keuangan syariah yang semakin pesat.

Menjawab permasalahan tersebut, otoritas perbankan sejak tahun 2010 telah mengembangkan program yang disebut Forum Riset terkait Ekonomi, Keuangan, dan Perbankan Syariah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berdasarkan undang-undang menjadi otoritas pengaturan dan pengawasan sektor keuangan termasuk Keuangan syariah memiliki semangat kuat untuk menumbuhkembangkan sektor jasa keuangan syariah, salah satunya dengan menjaga kesinambungan pelaksanaan forum riset. Ragam kegiatan dalam forum riset ini dikemas sedemikian rupa untuk menjadi acara tahunan para akademisi dan peneliti di bidang keuangan syariah.

Dalam pelaksanaan Forum Riset tahun 2017 ini, OJK dan DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret sebagai perguruan tinggi tuan rumah menyelenggarakan Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) XVI dengan tema “Menuju Paradigma Baru Pengembangan Industri Keuangan Syariah Indonesia: Penguatan Peran Pemerintah” pada tanggal 12-13 September 2017 di Solo.

Ragam kegiatan dalam FREKS XVI terdiri dari presentasi paper penelitian yang diseleksi dari Call for Papers, kegiatan prominent scholar lecture oleh pakar keuangan syariah internasional, general lecture oleh pakar keuangan syariah nasional, dan dua side event yaitu:

1. Forum Bersama
Kegiatan ini merupakan forum bagi pengembangan kurikulum dan peningkatan pengajaran Ekonomi dan Keuangan Syariah di perguruan tinggi. Dalam workshop ini, dihadirkan narasumber dari Kemenristekdikti, Kemenag, dan DPP IAEI.
2. Workshop Metodologi Riset dan Penulisan Jurnal Ilmiah di Bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah
Workshop ini merupakan bentuk dukungan langsung OJK bagi peneliti muda di bidang ekonomi dan keuangan syariah yang tergabung dalam Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI). Workshop ini bertujuan untuk memberikan update mengenai isu-isu riset terkini dan untuk meningkatkan kualitas riset atau penulisan ilmiah di bidang keuangan syariah dengan menghadirkan para praktisi dan akademisi.

OJK, IAEI dan UNS kembali menyelenggarakan FREKS (Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah) XVI. Tema tahun ini adalah “Menuju Paradigma Baru Pengembangan Industri Keuangan Syariah Indonesia: Penguatan Peran Pemerintah”.

Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) XVI

Selasa-Rabu (12-13 September 2017) | Universitas Sebelas Maret

Menuju Paradigma Baru Pengembangan Industri Keuangan Syariah Indonesia: Penguatan Peran Pemerintah

Sektor: Perbankan Syariah

Subtema 1: Memperkuat Peran Pemerintah dalam Pengembangan Perbankan Syariah
Topik:

  • Menginisiasi Dan Mengembangkan Islamic Investment Bank Terutama dalam Rangka Pembiayaan Proyek-proyek Pemerintah.
  • Mendorong Keterlibatan Bank Syariah Dalam Pengelolaan Dana Pemerintah Pusat/Daerah dan Dana BUMN/BUMD.
  • Kerangka Insentif Perluasan Pembiayaan Produktif Jangka Panjang untuk Sektor Pemerintah dan Korporasi.
  • Kurikulum Perbankan Syariah dalam Kerangka Pendidikan Nasional.

Subtema 2: Peranan dan Kontribusi Perbankan Syariah dalam Pembangunan yang Berkelanjutan dan Inklusif
Topik:

  • Implementasi Green Banking dalam Perspektif Perbankan Syariah.
  • Isu, Permasalahan dan Solusi Terkait Microbanking Syariah Termasuk Pola-pola Kemitraan Serta Inovasi Model Bisnis Perbankan Syariah.
  • Pengembangan Bisnis Rintisan (Start-Up Business) Melalui Perbankan Syariah
  • Peran Perbankan Syariah dalam Pengembangan Halal Industry (Halal Tourism, Food, Fashion, Etc.)

Subtema 3: Peningkatan Efisiensi dan Daya Saing, Serta Inovasi Produk dan Jasa Perbankan Syariah
Topik:

  • Pemanfaatan Teknologi Untuk Peningkatan Efisiensi, Akses dan Kualitas Layanan Perbankan Syariah Termasuk Branchless Banking.
  • Produk dan Layanan Bersama (Cross-Sector Product) Antara Perbankan Syariah dengan Lembaga Keuangan Syariah Lainnya.
  • Kajian Mengenai Permasalahan atau Isu-Isu Fikih yang Belum Terpecahkan Untuk Pengembangan Produk dan Instrumen Manajemen Risiko.

Sektor: Pasar Modal Syariah

Subtema 1: Percepatan Peningkatan Supply dan Demand Produk Syariah di Pasar Modal yang berdaya saing global
Topik:

  • Pengembangan Bundling Product Investasi di Pasar Modal Syariah dengan Produk Lain.
  • Pengembangan Pasar Modal Syariah Melalui Pemanfaatan Infaq, Sodaqoh, dan Wakaf.
  • Potensi Pengembangan BUMN Melalui Penerbitan Sukuk.
  • Peran Pemerintah dalam Mendorong Pembentukan Pool of Demand Efek Syariah.

Subtema 2: Pengembangan SDM dan Infrastruktur Untuk Menunjang Pasar Modal Syariah
Topik:

  • Peningkatan Kualitas SDM Melalui Pengembangan Kurikulum Pasar Modal Syariah dan Peran Institusi Pendidikan Tinggi.
  • Peningkatan Peran Profesi Penunjang  dan Pelaku Pasar Modal dalam Mendukung Pengembangan Pasar Modal Syariah.
  • Pengaruh Perpajakan Terhadap Pengembangan Pasar Modal Syariah.
  • Pengembangan Instrumen Pasar Modal Syariah untuk Mendukung Sektor Prioritas Pembangunan (Infrastruktur, Pangan dan Energi, Pendidikan, Kesehatan, Perlindungan Sosial).

Subtema 3: Perluasan Akses Masyarakat Terhadap Produk Syariah di Pasar Modal
Topik:

  • Strategi Promosi, Branding, dan Pemasaran Produk Investasi Syariah sebagai Gaya Hidup Masyarakat.
  • Pemanfaatan Financial Technology untuk Peningkatan Efisiensi, Akses dan Kualitas Layanan Industri Pasar Modal Syariah.
  • Pemanfaatan Produk Pasar Modal Syariah Dalam Pengembangan UMKM.
  • Strategi pemanfaatan produk pasar modal untuk masyarakat pedesaan.

Sektor: Industri Keuangan Non Bank Syariah

Subtema 1: Peluang pengembangan Industri Keuangan Non Bank Syariah dalam Mendorong Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat.
Topik:

  • Peran Pemerintah Sebagai Salah Satu Faktor Pendukung Optimalisasi Perkembangan Industri Keuangan Non Bank Syariah Dalam Pembangunan Infrastruktur
  • Penguatan Peran KNKS Dalam Rangka Pengembangan IKNB Syariah
  • Pengembangan Dana Haji, Zakat, Infaq, Wakaf, dan Sodaqoh Terhadap Pertumbuhan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah
  • Resolving Main Critical Points Towards Spin Off in Sharia Non Bank Financial Institution
  • Strategi Pemasaran Produk Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah yang Kreatif, Inovatif, dan Kontributif

Subtema 2: Strategi Inovasi dalam Rangka Meningkatkan Antusiasme Masyarakat Untuk Menggunakan Produk Industri Keuangan Non Bank Syariah.
Topik:

  • Inovasi  Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah Sebagai Bagian Dari Strategi  Untuk Meningkatkan Awareness  Masyarakat Dalam Rangka Mempersiapkan Masa Pensiun
  • Sharia Fintech in a Way of Supporting the Ease of Doing Business, Yes or No?

Subtema 3: Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Penguatan Produk Indsutri Keuangan Non Bank Syariah.
Topik:

  • Gadai Syariah sebagai Alternatif Solusi Keuangan Masyarakat Jangka Pendek
  • Optimalisasi Ujrah Asuransi Syariah Untuk Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Produk Asuransi Syariah
  • Penguatan Fungsi Penjaminan dalam Mendukung Pemerataan Perkembangan Ekonomi Syariah di Daerah

Batas Akhir Pendaftaran Program Doktor (S3) DMB-13 Gel II

Batas Akhir Pendaftaran Program Doktor (S3) DMB-13 Gel II : 16 September 2017
Tes Penerimaan : Oktober 2017
Pre Doctoral : November 2017 – Februari 2018
Perkuliahan : Maret 2018 – Agustus 2019
Disertasi : September 2019 – Februari 2021

Form Kontrol Literature Review Untuk Karya Akhir Program S2/S3

Berdasarkan Surat Edaran perihal Literature Review Tesis dan Disertasi , mahasiswa wajib memenuhi persyaratan minimal 50 (lima puluh) pustaka untuk S2 dan minimal 150 (seratus lima puluh) pustaka untuk S3 *) yang terdiri dari:
1.    Jurnal Ilmiah                                    : 25 buah / 75 buah *)
2.    Tesis dan Disertasi                            : 10 buah / 25 buah *)
3.    Buku dan sumber pustaka lainnya      : 15 buah / 50 buah *)

Form Kontrol Literature Review Untuk Karya Akhir Program S2/S3

Berdasarkan Surat Edaran perihal Literature Review Tesis dan Disertasi , mahasiswa wajib memenuhi persyaratan minimal 50 (lima puluh) pustaka untuk S2 dan minimal 150 (seratus lima puluh) pustaka untuk S3 *) yang terdiri dari:
1.    Jurnal Ilmiah                                    : 25 buah / 75 buah *)
2.    Tesis dan Disertasi                            : 10 buah / 25 buah *)
3.    Buku dan sumber pustaka lainnya      : 15 buah / 50 buah *)
download form

Pelantikan Wakil Dekan dan KTU SB-IPB

(Bogor, 07/07/2017) Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc (Rektor IPB) telah melantik secara resmi Dr. Aji Hermawan sebagai Wakil dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Bisnis IPB (SB-IPB),  Dr. Ir. Idqan Fahmi  sebagai Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan SB-IPB, dan Ir. Tri Yudi Widayanti, MM sebagai Kepala Tata Usaha Sekolah Bisnis IPB. pada Jumat (7/7), di Lobby Gedung Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor. Proses penetapan pejabat ini mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku dan melalui proses yang dinilai sangat baik karena meliputi pertimbangan yang komprehensif. Penetapan pejabat IPB mengacu pada aspek-aspek kompetensi, dedikasi, loyalitas, mampu bekerjasama secara sinergis dengan pimpinan IPB serta memiliki pengalaman dan track record selama ini.

“Selamat dan sukses kepada yang dilantik  atas prestasi yang telah dicapai dan dedikasi yang diberikan kepada IPB selama ini, serta mampu meningkatkan kinerja dan selalu memberikan pelayanan prima, mampu membangun IPB menjadi institusi yang unggul dengan terus-menerus melakukan perbaikan dan mengembangkan kepemimpinan yang melayani (servant leadership)”. Sambutan Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto

Dengan dilantiknya Wakil Dekan dan KTU SB-IPB diharapkan dapat membawa SB-IPB lebih berkibar dikancah nasional maupun internasional.

Halal Bil Halal Sivitas Akademika SB-IPB 1438H / 2017

(SB-IPB, 8/07/17) Sekolah Bisnis -Institut Pertanian Bogor (SB-IPB) menyelenggarakan halal bil halal dengan para Pimpinan IPB,  seluruh civitas akademika SB-IPB (Dosen, Staf, dan Mahasiswa SB-IPB, baik Mahasiswa Program Magister,  Program Doktor maupun Program Sarjana) dan para mitra SB-IPB yang bertempat di halaman tengah Gedung SB-IPB.
Prof. Dr. Noer Azam Achsani, MS selaku Dekan SB-IPB memberikan sambutan dan sekaligus mewakili manajemen dan staf SB-IPB menyampaikan permohonan maaf lahir dan bathin. Dalam kesempatan tersebut Dekan SB-IPB menyampaikan beberapa perkembangan maupun prestasi SB-IPB tahun ini antara lain Re-Akreditasi BAN program magister oleh BAN PT dengan Hasil A. Selain itu SB-IPB juga telah mengajukan Re-akreditasi untuk program Doktor. Selanjutnya, SB-IPB juga memiliki tiga Terbitan berkala Ilmiah yaitu Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE) Terakreditasi pada April tahun 2017,  Jurnal Manajemen dan Agribisnis (JMA) Terakreditasi tahun 2015 dan Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manjemen (JABM) dalam proses persiapan pengajuan akreditasi Dikti.
Acara inti berupa tausiyah oleh Dr Adian Husaini yang merupakan salah satu cendekiawan dan aktivis pemikiran Islam di Indonesia sekaligus Ketua Program Studi Magister dan Doktor Pendidikan Islam Univeristas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor. Dalam tausiyah tersebut Dr Adian Husaini menyampaikan terkait pentingnya tunduk kepada Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT  yang berbunyi “Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia?” (Al-Hajj: 18).
Dengan firman tersebut, mengingatkan kepada kita untuk menjadikan orientasi hidup kita untuk selalu menuju Ridho Allah SWT (tunduk). Terakhir beliau menyampaikan bahwa ketundukan para akademisi adalah dengan menjadikan pendidikan sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Acara halal bihalal ini diakhiri dengan doa dan dilanjutkan dengan makan siang dan ramah-tamah sesama civitas akademika SB-IPB.

Halal Bil Halal Sivitas Akademika SB-IPB 1438H / 2017

(SB-IPB, 8/07/17) Sekolah Bisnis -Institut Pertanian Bogor (SB-IPB) menyelenggarakan halal bil halal dengan para Pimpinan IPB,  seluruh civitas akademika SB-IPB (Dosen, Staf, dan Mahasiswa SB-IPB, baik Mahasiswa Program Magister,  Program Doktor maupun Program Sarjana) dan para mitra SB-IPB yang bertempat di halaman tengah Gedung SB-IPB.
Prof. Dr. Noer Azam Achsani, MS selaku Dekan SB-IPB memberikan sambutan dan sekaligus mewakili manajemen dan staf SB-IPB menyampaikan permohonan maaf lahir dan bathin. Dalam kesempatan tersebut Dekan SB-IPB menyampaikan beberapa perkembangan maupun prestasi SB-IPB tahun ini antara lain Re-Akreditasi BAN program magister oleh BAN PT dengan Hasil A. Selain itu SB-IPB juga telah mengajukan Re-akreditasi untuk program Doktor. Selanjutnya, SB-IPB juga memiliki tiga Terbitan berkala Ilmiah yaitu Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE) Terakreditasi pada April tahun 2017,  Jurnal Manajemen dan Agribisnis (JMA) Terakreditasi tahun 2015 dan Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manjemen (JABM) dalam proses persiapan pengajuan akreditasi Dikti.
Acara inti berupa tausiyah oleh Dr Adian Husaini yang merupakan salah satu cendekiawan dan aktivis pemikiran Islam di Indonesia sekaligus Ketua Program Studi Magister dan Doktor Pendidikan Islam Univeristas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor. Dalam tausiyah tersebut Dr Adian Husaini menyampaikan terkait pentingnya tunduk kepada Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT  yang berbunyi “Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia?” (Al-Hajj: 18).
Dengan firman tersebut, mengingatkan kepada kita untuk menjadikan orientasi hidup kita untuk selalu menuju Ridho Allah SWT (tunduk). Terakhir beliau menyampaikan bahwa ketundukan para akademisi adalah dengan menjadikan pendidikan sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Acara halal bihalal ini diakhiri dengan doa dan dilanjutkan dengan makan siang dan ramah-tamah sesama civitas akademika SB-IPB.

Pelantikan Wakil Dekan dan KTU SB IPB

(Bogor, 07/07/2017) Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc (Rektor IPB) telah melantik secara resmi Dr. Aji Hermawan sebagai Wakil dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Bisnis IPB (SB-IPB),  Dr. Ir. Idqan Fahmi  sebagai Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan SB-IPB, dan Ir. Tri Yudi Widayanti, MM sebagai Kepala Tata Usaha Sekolah Bisnis IPB. pada Jumat (7/7), di Lobby Gedung Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor. Proses penetapan pejabat ini mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku dan melalui proses yang dinilai sangat baik karena meliputi pertimbangan yang komprehensif. Penetapan pejabat IPB mengacu pada aspek-aspek kompetensi, dedikasi, loyalitas, mampu bekerjasama secara sinergis dengan pimpinan IPB serta memiliki pengalaman dan track record selama ini.
“Selamat dan sukses kepada yang dilantik  atas prestasi yang telah dicapai dan dedikasi yang diberikan kepada IPB selama ini, serta mampu meningkatkan kinerja dan selalu memberikan pelayanan prima, mampu membangun IPB menjadi institusi yang unggul dengan terus-menerus melakukan perbaikan dan mengembangkan kepemimpinan yang melayani (servant leadership)”. Sambutan Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto
Dengan dilantiknya Wakil Dekan dan KTU SB-IPB diharapkan dapat membawa SB-IPB lebih berkibar dikancah nasional maupun internasional.