agrianita(1)

Kegiatan Agrianita SB-IPB

Agrianita SB-IPB selaku organisasi wanita di tingkat sekolah bisnis yang beranggotakan istri pegawai dan pegawai wanita IPB mengadakan tiga acara yang dilaksanakan hari ini (Senin, 28/5).

Diantara tiga acara tersebut, pertama adalah informasi seputar kesehatan wanita yang disampaikan oleh dr. Latifah yang memberikan edukasi tentang kanker serviks dan kanker payudara.

Acara kedua adalah tausyiah ramadhan yang disampaikan oleh Ibu Agusnizar Saleh (Istri Wadek Akademik dan Kemahasiswaan SB Bapak @idqan ) tentang keseimbangan jasmani, rohani dan akal.

Pada sesi terakhir, Ibu Reni Lestari (Istri Dekan SB) selaku Ketua Agrianita SB-IPB memaparkan beberapa rencana Kegiatan yang akan dilakukan Agrianita SB selama tahun 2018.

Acara ini, selain menambah wawasan juga mempererat silaturahmi diantara anggota agrianita SB IPB juga diharapakan mampu memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan SB-IPB, dan mampu mengembangkan etika pribadi yang baik serta menjadi pedoman bagi keluarganya.

Buka Bersama Civitas Akademika SB-IPB

(Bogor, 26 Mei 2018) Sekolah Bisnis – Institut Pertanian Bogor (SB-IPB) kembali menyelenggarakan buka saum Civitas Akademika SB-IPB. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang rutin diselenggarakan oleh SB-IPB. Selain sebagai ajang untuk bersilaturahim antar civitas akademika, kegiatan buka puasa juga sebagai ajang berbagi ilmu dan sebagian rizki. Buka puasa SB-IPB selain dihadiri oleh mahasiswa, alumni, dosen dan tenaga kependidikan, juga dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Noer Azam Achsani, MS (Dekan Sekolah Bisnis), Dr. Ir. Idqan Fahmi, M.Ec (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Dr. Nimmi Zulbainarni, S.Pi, M.Si (Wakil Dekan  Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan), Neno Arif Satria (Ketua Agrianita IPB), Dr. Ir. Moh. Yamin, M.Agr.Sc. (Dekan Fakultas Peternakan), Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc. (Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc (Dekan Fakultas Ekologi Manusia), Dr.Ir. Aji Hermawan, M.M. (Kepala Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat), dan jajaran pimpinan IPB lainnya.

Acara diawali pembacaan lantunan ayat suci Alquran dilanjutkan sambutan dari Dekan SB-IPB. Dalam kesempatan ini juga dilakukan santunan anak yatim Yayasan Yatim Ar Ruhama. Penyerahan Santunan secara simbolis dilakukan oleh Dekan SB-IPB, Wakil Dekan Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SB-IPB, dan Prof. Hermanto Siregar, MEc.  Acara inti berupa Tausyiah disampaikan oleh Ust. Salahudin El Ayyubi, Lc, M.A dengan membawakan tema “Memahami Harta Dengan Baik”.

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”, QS Al-Kahf Ayat 46. Dalam ayat tersebut dapat diketahui bahwa harta lebih dahulu dibandingkan anak, bahkan terdapat 24 kali penyebutan harta dan anak di dalam Al-Quran.  Hal ini disebabkan harta bersifat umum, setiap orang memiliki harta meskipun berbeda beda jumlahnya. Sebaliknya, anak/keturuan tidak semua orang memiliki keturunan.

Dalam kehidupan sehari-hari segala sesuatu membutuhkan harta. Namun, anak juga merupakan bagian harta. Di Al-Quran, anak dapat diklasifikasi menjadi 4 kemungkinan yaitu sebagai musuh (QS At-Taghaabun: 14), Fitnah/Ujian (QS at-Taghabun: 15), Perhiasan (QS Al Kahfi:46), Penyejuk Mata (Qurrata A’yun) (QS Al-Furqan: 74). Dengan demikian, merawat anak (pendidikan anak) merupakan ridho Allah SWT “Dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pelindung-pelindung yang dapat menolong mereka selain Allah. Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidaklah ada baginya satu jalanpun (untuk mendapat petunjuk). (QS Asy-Syura Ayat 46)”.

Dalam akhir tausyiah Ust. Salahudin El Ayyubi, Lc, M.A menyampaikan bahwa harta dan anak bukanlah segala-galanya karena hanya sebagai perhiasan. “Hartaku kubawa ke Akheratku”, caranya dengan menjadikan harta dan anak yang kita miliki sebagai ladang amal dan pahala untuk bekal kelak.Kegiatan diakhiri dengan doa dan berbuka puasa bersama civitas akademika SB-IPB.

AD

SB-IPB: Food Loss and Waste Di Indonesia

Dr. Arief Daryanto (Sekolah Bisnis IPB) menjadi narasumber #MakanBijak dari Mylanta persembahan Johnson & Johnson Indonesia dalam rangka mengurangi food loss and waste di Indonesia. Dalam kegiatan tersebut, Dr. Arief Daryanto mengatakan berkaitan dengan ketersediaan atau ketahanan pangan, sering hanya fokus pada cara untuk meningkatkan produksi tanpa memikirkan bagaimana mengatasi tingkat food loss dan food waste.
“Padahal food loss dan waste persoalan penting yang kini menjadi perhatian di berbagai negara karena dapat memengaruhi ketahanan pangan di suatu negara, yang juga berimbas pada pemerataan kesejahteraan masyarakat,” ujar Arief di Jakarta pada Rabu (16/5/2018).

Dia menjelaskan food loss merupakan kehilangan pangan, atau makanan hilang sebelum sampai di tangan konsumen. Jadi, kehilangan yang terjadi saat makanan dalam tahap pengolahan atau distribusi, sedangkan untuk food waste adalah kehilangan yang terjadi pada tahap konsumsi.

Mengenai food loss dan food and waste, berdasarkan data dari Organisasi Pangan Dunia (FAO), sekitar 1,3 triliun ton makanan hilang setiap tahunnya di seluruh dunia dengan perincian tingkat kehilangan saat produksi 10%, saat tahap pengolahan 1%, saat pemasaran 6%, serta sisanya tahap konsumsi.

“Itu akan berdampak pada beberapa aspek bisa ekonomi, culture, kesehatan, dan lingkungan, karena hal tersebut memiliki implikasi yang luas. Dengan mengurangi food loss dan waste bisa menambah tingkat produktivitas,” ujar Dr. Arief katanya.

Mengurangi angka food loss dan food waste menurutnya bisa dilakukan dengan kerja bersama, bukan hanya tugas pemerintah.

Cara lainnya untuk menekan angka tersebut adalah menyajikan makanan dalam jumlah yang kecil. Sementara di Indonesia, kebanyakan orang terbiasa menyajikan makanan dalam ukuran besar. Namun, dia melihat masyarakat sudah mulai menyadari hal tersebut.

“Di kota besar sekarang sudah mulai, roti unyil kecil-kecil, sudah dipikirkan. Makan bijak ini menurut saya langkah kecil yang memiliki dampak besar,” tuturnya.

Berdasarkan Food Sustainability Index 2017 yang dirilis The Economist Intelligent Unit, terdapat hampir 1 miliar orang menderita kelaparan, tapi di sisi lain sepertiga makanan hilang atau terbuang.

kakao

Ceo Forum: Peluang dan Tantangan Kakao Indonesia

(Bogor, 15/05/18) SB-IPB kembali menyelenggarakan CEO Talk and Entrepreneurial Development Forum. Pada Kesempatan ini SB-IPB menghadirkan Bapak Sindra Wijaya selaku Corporate Affair Director PT. Bumitangerang Mesindotama (BT Cocoa). Kegiatan tersebut dihadiri 29 mahasiswa Program Magister Manajemen SB-IPB. Bapak Sindra Wijaya berbagi pengalaman tentang Peluang dan Tantangan Kakao Indonesia kepada mahasiswa Program Magister Manajemen dan Bisnis angkatan R59.

Menurut data yang disampaikan oleh beliau yang diambil dari ICCO (The International Cocoa Organization), tahun 2017 Indonesia berada pada peringkat ke 4 dunia sebagai penghasil kakao. Data tersebut mengalami penurunan setelah sebelumnya berada pada peringkat ke 2.

Penurunan disebabkan banyaknya alih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit, hama PBK dan VBS yg belum bisa diatasi secara tuntas, kondisi perkebunan yang sudah berumur diatas 30 tahun dan rendahnya produktivitas produksi.

Beliau berharap produksi dan produktivitas kakao Indonesia semakin baik dan meningkat serta mampu menciptakan nilai tambah sehingga dapat diekspor dengan nilai lebih tinggi dibandingkan ekspor biji kakaonya.

dmb

Seleksi Gelombang 1 Program Doktor Manajemen dan Bisnis

Rabu (9/5/2018), Sekolah Bisnis IPB kembali melaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa baru untuk Program Doktor Manajemen dan Bisnis. Seleksi gelombang 1 yang dilaksanakan selama tiga hari ini akan mewawancara sebanyak 38 orang calon mahasiswa doktor untuk angkatan DMB14.

Wawancara merupakan bagian penting dan menentukan pada seleksi mahasiswa baru Program Doktor Manajemen dan Bisnis di SB-IPB. Adapun pada kegiatan wawancara calon mahasiswa diuji tentang rencana penelitian, latar belakang akademik dan profesionalisme serta komitmen selama studi. Pewawancara terdiri dari tiga hingga lima orang dosen yang kompeten di bidangnya. Pagi ini hadir sebagai pewawancara adalah Prof.Dr. Anas Miftah Fauzi (Dekan Sekolah Pascasarjana), Prof.Dr. M. Syamsul Maarif (Ketua Program Studi Pascasarjana SB-IPB), Prof.Dr. M. Parulian Hutagaol (Guru Besar IPB), Dr.Ir. Hartoyo (Ketua Program Studi Sarjana Bisnis IPB) dan Dr.Ir. Heny Kuswanti (Sekretaris Program Studi Doktor Manajemen dan Bisnis SB-IPB).

Semoga seleksi ini menjaring calon mahasiswa terbaik SB-IPB.

omi

SB-IPB: Olimpiade Mahasiswa IPB 2018

Sekolah Bisnis SB-IPB mengikuti Ajang olahraga tahunan terbesar Institut Pertanian Bogor “Olimpiade Mahasiswa IPB 2018” yang diselenggarakan oleh Kementerian Apresiasi dan Olahraga BEM KM 2018. Kegiatan ini dilaksanakan 15 April 2018 – 6 Mei 2018. Selain Sekolah Bisnis, kegiatan ini juga di ikuti 9 fakultas, Sekolah Vokasi, serta PPKU.

Olimpiade Mahasiswa IPB menghadirkan 11 cabang olahraga (Cabor) untuk dilombakan. “Ini adalah sebuah ajang yang bisa digunakan sebagai pemacu prestasi, kemudian mengasah solidaritas mahasiswa IPB,” ujar Rektor IPB Dr. Arif Satria, MSi.

Dalam OMI 2018 SB-IPB meraih Juara 2 perlombaan renang gaya kupu kupu (Raka Wisnu Irawan, SB52), Peringkat 4 cabor Aerobik, dan Juara di cabor Badminton.

Terima kasih banyak atas kerja keras dan usaha terbaiknya. Selamat atas lompatan prestasi yang sangat baik. Insya Allah tahun depan lebih meningkat lagi. Aamiin YRA.

juara 2

Mahasiswa Sarjana Bisnis 53 Juara Favorit 2 Kompetisi CBCC (Creatonomics Business Creativity Competition)

Selamat dan sukses untuk Savelia Salsabila, Salma Mutmainah dan Dita Yuniar (Mahasiswa Program Sarjana Bisnis Angkatan 53 SB-IPB) yang berhasil meraih juara favorit 2 dalam kompetisi CBCC (Creatonomics Business Creativity Competition) yang dilaksanakan oleh Universitas Brawijaya. Tim mengusung tema “Produk gaun balita serat nanas”. Bahan baku berasal dari daun nanas yang juga mengintegrasikan bisnis dg pendekatan komunitas pada petani nanas.

Kompetisi ide bisnis CBCC adalah salah satu acara utama CBCC. Dalam ide bisnis ini diharapkan dapat menangkap ide bisnis kreatif sesuai dengan 16 sub-sektor ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan dengan melakukan presentasi dengan teknik pitching oleh semua peserta. 16 sub-sektor tersebut adalah :

  1. Aplikasi dan pengembang permainan
  2. Arsitektur
  3. Desain interior
  4. Desain komunikasi visual
  5. Desain produk
  6. Fashion
  7. Film, animasi, video
  8. Fotografi
  9. Kriya
  10. Kuliner
  11. Musik
  12. Penerbitan
  13. Periklanan
  14. Seni pertunjukkan
  15. Seni rupa
  16. Televisi dan radio