DSC09648

Talk show on Smart Technology and Sustainable Agriculture

Sekolah Bisnis IPB University (SB-IPB) mengadakan Talk Show dengan topik Smart Technology and Sustainable Agriculture di Ruang Pelikan SB-IPB pada 26/09. Kegiatan ini Kerjasama SB-IPB dengan ASEAN-MAFF Japan HRD Project dengan menghadirkan Dr Yasuro Funaki dari Japan International Research Center for Agricultural Sciences (JIRCAS), Melody Laksani sebagai Japan-ASEAN sebagai Goodwill Ambassador on Food and Agriculture dan Sandi Octa Susila sebagai Owner Mitra Tani Parahyangan.

Talk show juga dihadiri oleh Yosuke Kawamoto selaku First Secretary, Mission Japan to ASEAN; Hiroaki Kinoshita selaku Project Coordinator, ASEAN-MAFF Japan HRD Project Phase 3; HRD Project team members; petani milenial; dan mahasiswa luar IPB University.

Dalam sambutannya, Dekan SB-IPB, Prof Dr Noer Azam Achsani berharap agar kegiatan yang masih dalam rangkaian peringatan 50 tahun friendship Indonesia dan Jepang ini memberikan dampak bagi keberlanjutan persahabatan Jepang dan Indonesia kedepannya. Sebagai perwakilan Indonesia dalam program kerjasama yang berlangsung sejak 2015, kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah lecture dan workshop dalam kelas yang diintegrasikan dengan mata kuliah KSBM, kunjungan ke Industri Jepang baik dosen dan mahasiswa, kunjungan ke perusahaan di Indonesia serta Talk Show dengan tema tertentu.

Peneliti JIRCAS, Dr Yasuro Funaki menyampaikan sebuah topik yang berjudul Transformation of Food System in Asia-Monsoon Region through Accelerating Application of Agricultural technologies. Strategy midori dan teknologi green Asia, merupakan strategi dan teknologi yang dapat dikembangkan di Indonesia, ucap Dr Funaki.

Melody Laksani menyampaian informasi mengenai proyek kerja sama Jepang di kawasan ASEAN, pentingnya pangan dan pertanian di kawasan ASEAN serta perlunya kerja sama yang kuat dengan Jepang. Selain hal itu, Melody juga menyampaikan pengalamanya pada program Indonesia-Japan Horticulture Public Private Partnership (IJHOP) dalam penanaman Tomat Momotaro dan Wortel Kuroda di Japan.

Selain dua pembicara tersebut, turut juga berbagi pengalaman Sandi Octa Susila yang juga merupakan alumni IPB University dan Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian berbagi pengalaman dalam merintis bisanis pada bidang pertanian terutama pemanfaatan teknologi. Petani harus kreatif, inovatif, adaptif, informatif dan aware dengan teknologi. “Bisnis pertanian tidak akan pernah ada matinya mana kala manusia masih hidup”, tuturnya. (AMS)

_MG_9930

Dorong Perkembangan Ekonomi Masyarakat, Alumni SB-IPB Luncurkan Program Pemberdayaan Innopreneur

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Himpunan Alumni Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (HA SB-IPB) meluncurkan pogram Pemberdayaan Innopreneur. Program ini diharapkan dapat melahirkan para innopreneur baru yang dapat mendorong perkembangan perekonomian masyarakat.

Program yang diluncurkan dalam acara Reuni Akbar HA SB-IPB di IPB International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/5/2023). Dalam kegiatan tersebut, turut digelar acara pelantikan pengurus SB-IPB periode 2022-2026.

Program-program unggulan HA SB-IPB yang diluncurkan mencakup lima bidang utama, yakni Program Akselerator Bisnis yang disebut SB Business XCelerator, Program Peningkatan Kompetensi bagi alumni dan mahasiswa yang disebut SB Competence, Program Kemitraan Agribisnis Terintegrasi yang disebut SB Agrofarm, Program Magang bagi mahasiswa yang disebut SB On-the-Job Training, serta Program membangun sinergi melalui jejaring yang disebut SB Connect.

“Program-program unggulan ini kami luncurkan sebagai wujud komitmen Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB untuk memberikan kontribusi nyata yang bermanfaat bagi almamater, alumni, calon alumni, serta masyarakat luas,” kata Ketua Umum HA SB-IPB, Irvandi Gustari, Minggu (14/5/2023)

“Termasuk perwujudan dari visi kami untuk menjadikan HA SB-IPB sebagai organisasi kebanggaan alumni dan almamater, yang berperan sebagai pengabdi masyarakat yang unggul dan menjadi rujukan,” tambahnya. Dengan harapan adanya peningkatan potensi alumni secara berkesinambungan, dengan berbagai pihak.

Dalam kesempatannya itu, Irvandi membeberkan, SB Business Xcelerator merupakan program pelatihan dan inkubator bisnis berupa bootcamp yang bertujuan untuk memberikan pelatihan intensif bagi para innopreneur atau calon innopreneur.

Pada program SB Competence merupakan program pelatihan dan peningkatan kompetensi bagi mahasiswa dan alumni SB IPB mencakup keterampilan soft skills, hard skills serta kepemimpinan.

Dirinya menjelaskan, salah satu program SB Competence juga memberikan pelatihan bagi para mahasiswa maupun alumni terkait metodologi penelitian untuk bidang bisnis dan manajemen serta tips dan trik publikasi karya ilmiah yang disebut sebagai Scientific
Technology Academic Research Series (STARS).

Lalu, SB Agrofarm ialah program kemitraan agribisnis terintegrasi yang melibatkan petani dan peternak, pemerintah daerah serta pengusaha di berbagai wilayah Indonesia.

Berikutnya, SB On-the-Job Training merupakan program kemitraan dengan perusahaan- perusahaan untuk memberikan kesempatan bagi para mahasiswa SB IPB untuk magang atau melakukan kunjungan dengan tujuan memberikan wawasan dan pengalaman praktis kepada mahasiswa SB IPB.

Terakhir, SB Connect program yang memfasilitasi alumni dan mahasiswa agar dapat membangun jejaring dengan sesama alumni maupun dengan para mitra potensial.

“Melalui program-program unggulan ini, diharapkan dapat terlahir innopreneur-innopreneur baru yang dapat mendorong perkembangan perekonomian masyarakat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Himpunan Alumni Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) atau HA SB-IPB merupakan wadah bagi para alumni Sekolah Bisnis IPB untuk memperkuat hubungan antara para alumni, serta memberikan kontribusi nyata melalui program-program yang bermanfaat bagi almamater, para alumni, calon alumni, dan masyarakat luas.

HA SB-IPB didirikan pada tahun 2016 dan beranggotakan sekitar 5000 alumni, mencakup lulusan program S1, S2 dan S3, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, berkiprah diberbagai instansi serta berbagai profesi. (Jal)

sumber: https://beritabuana.co/2023/05/14/dorong-perkembangan-ekonomi-masyarakat-alumni-sb-ipb-luncurkan-program-pemberdayaan-innopreneur/

_MG_0139

Alumni Sekolah Bisnis IPB Diharapkan Bisa Semakin Majukan Ekonomi Indonesia

telusur.co.id – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Eka Sastra, berharap Himpunan Alumni Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB-IPB) bisa semakin memajukan perekonomian Indonesia.

Menurut alumnus Doktor Manajemen dan Bisnis Angkatan 12 SB-IPB itu, peran dari alumni SB-IPB diperlukan dalam upaya merealiasikan visi ‘Indonesia Maju 2045’.

“Luar biasa alumni SB-IPB, kita berharap alumni SB IPB dapat semakin memajukan perekonomian dan menumbuhkan investasi sehingga kita dapat mencapai visi Indonesia Maju 2045,” kata Eka saat hadir di acara Reuni Akbar HA SB-IPB di IPB International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/5/23).

Terpisah, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI yang merupakan alumnus Program Doktor Manajemen dan Bisnis Angkatan 12 SB-IPB, Edhie Baskoro Yudhoyono mengaku bangga melihat perkembangan dari lulusan SB-IPB yang tersebar di berbagai bidang dan telah ikut dalam menggerakkan roda aktivitas politik, pendidikan, profesional, dan bisnis ekonomi.

“Dengan adanya HA IPB ini, maka para alumni memiliki wadah untuk melakukan kerjasama, kolaborasi serta memperkuat networking sehingga dapat berkontribusi lebih bagi perekonomian nasional” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum HA SB-IPB, Irvandi Gustari menyampaikan bahwa pihaknya meluncurkan pogram Pemberdayaan Innopreneur dalam kegiatan Reuni Akbar HA SB-IPB hari ini. Program ini diharapkan dapat melahirkan para innopreneur baru yang dapat mendorong perkembangan perekonomian masyarakat.

Program-program unggulan HA SB-IPB yang diluncurkan mencakup lima bidang utama, yaitu Program Akselerator Bisnis yang disebut SB Business XCelerator, Program Peningkatan Kompetensi bagi alumni dan mahasiswa yang disebut SB Competence, Program Kemitraan Agribisnis Terintegrasi yang disebut SB Agrofarm, Program Magang bagi mahasiswa yang disebut SB On-the-Job Training, serta Program membangun sinergi melalui jejaring yang disebut SB Connect.

“Program-program unggulan ini kami luncurkan sebagai wujud komitmen Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB untuk memberikan kontribusi nyata yang bermanfaat bagi almamater, alumni, calon alumni, serta masyarakat luas,” kata Irvandi.

“Program-program unggulan ini juga merupakan perwujudan dari visi kami untuk menjadikan HA SB-IPB sebagai organisasi kebanggaan alumni dan almamater, yang berperan sebagai pengabdi masyarakat yang unggul dan menjadi rujukan, juga sebagai penyelenggara peningkatan potensi alumni secara berkesinambungan, mewujudkan sinergi antara alumni dan almamater serta membangun kemitraan dengan berbagai pihak,” imbuhnya. [Tp]

sumber: https://telusur.co.id/detail/alumni-sekolah-bisnis-ipb-diharapkan-bisa-semakin-majukan-ekonomi-indonesia

INREF Smart-in-Ag Summer School 2022

Smart farming towards sustainable protein production: An interdisciplinary approach to improved protein production

18-22 July 2022, Bogor (Indonesia)

Introduction

The competition for land is fierce in Indonesia given the rising population and booming economic conditions. This makes simply expanding agricultural production impossible and raises questions about how smart farming technologies improve the economic efficiency, animal welfare and the environmental impact of agricultural production. Using an interdisciplinary approach, this summer school aims to study smart farming technologies from several scientific angles, such as (i) systems thinking, including the adoption of technology from a social system perspective, (ii) the economics of smart farming, (iii) ICT, data management and infrastructure, and (iv) the environmental aspects of smart farming.

This 5-day summer school is organised by IPB University and Wageningen University & Research as part of SMART in Ag project (Please see below). It adopts a hybrid teaching format, indicating that some activities will be presented in real life while other activities will be pre-recorded or broadcasted online.

 

Target group and learning outcomes

The course is oriented towards PhD students, postdoctoral researchers and others with background in smart farming in agriculture and who are interested in interdisciplinary research.

After successful completion of this course, students are able to:

  • Understand the importance of interdisciplinarity in making impact with smart farming
  • Apply the basics of methodologies used in various disciplines
  • Integrate and evaluate these methodologies into a holistic and transdisciplinary approach

 

Time

The Summer School will be held hybrid teaching on 18-22 July 2022

 

Participants

The number of participants is limited to 40 participants for offline and unlimited for online.

 

Lectures

Wageningen University & Research
Prof.Dr.Ir. Henk Hogeveen
Dr. Mariska van der Voort
Prof.Dr. DS (Spencer) Moore Jr
Prof.Dr.Ir. SJ (Simon) Oosting
Dr.Ir. CE (Corina) van Middelaar
Dr. HT (Thomas) Slijper, MSc

IPB University
– Prof. Dr Ir Iskandar Z Siregar, MForSc, IPU, ASEAN Eng
– Prof. Dr. Indra Jaya, M.Sc
– Dr. Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut., M.M
– Dr. Yeni Herdiyeni
– Dr. Sahara, S.P., M.Si.
– Dr.Windi Al Zahra
– Dr. Raden Dikky Indrawan, S.P., M.M

 

Course fee

Offline fee. Fee waivers are available. Please find the link for registration.

  • Offline USD 70 (Foreign) / IDR 1.000.000 (Local) – Excluded accommodation and travel. The committee will advise accommodation and travelling recommendation
  • *Online – *)Upon Request

 

Course materials

Reading materials prepared by the authors will be sent to participants in advance of the course. Scientific articles and other accompanying materials will be distributed during the course.

 

Requirements and ECTS

Participants will present five group assignment at the end of each group session, which in turn makes them eligible to obtain the amount of 3 ECTS. Participants receive a certificate after successful completion of the summer school.

 

Project Information

Smart-In-Ag (short for Smart Indonesian Agriculture) is a joint research program between Wageningen University and Research and IPB University in Indonesia, together with State Agriculture Polytechnic in Kupang, and several industrial partners: Single Spark, e-Fishery, WorldFish, and Dairy Pro Indonesia. It is funded by INREF and LPDP. Additionally, project partners add to the funding by in-kind contributions. The project is structured as follows: three topic lines (decision support, dairy data collection, and fish data collection) are combined with five disciplines (economic efficiency, environmental sustainability, system infrastructure, uptake & social system, data & algorithms). Nine PhD students are executing the work and are supervised by researchers from Wageningen University and IPB University. For more information on regarding the project and the description of the PhD projects, please visit the Smart-In-Ag website at: https://smart-in-ag.com.

 

Benefits

– Transferable course credit (2 credits)
– Expert lectures
– Class discussions
– Certificate

 

Requirements

– Upload Recent Photograph
– Upload Student ID
– Upload Passport/ID
– Upload Vaccine Certificate
– Upload Curriculum Vitae
– Upload Motivation Letter for Fee waivers / Scholarship Grant

 

 

Contact

Ms. Indhy Aidha Putri : inref@apps.sb.ipb.ac.id

 

Registration and Payment Deadline on 08 July 2022

 

CLICK FOR REGISTRATION

 

WhatsApp Image 2021-12-15 at 23.22.09

SB IPB dan Kementerian Keuangan adakan International e-Seminar

Sekolah Bisnis IPB (SB IPB) menyelenggarakan International E-Seminar: Towards Asean Chairmanship 2023 pada 13-15 Desember 2021 secara daring. Seminar ini merupakan kerja sama antara IPB University dan Kementerian Keuangan Indonesia dengan mengangkat tema Advancing The Concept of ASEAN Regionalism: Regional Value Chain and Connectivity, Recovery, and Collective Competitiveness. Kegiatan pada hari pertama dihadiri lebih dari 120 partisipan melalui aplikasi Zoom Clouds Meeting dan Youtube Streaming. Sebanyak 14 negara menjadi partisipan dalam kegiatan ini yaitu Indonesia, Vietnam, Bangladesh, South Korea, Pakistan, Malaysia, Philippines, India, Afghanistan, United Kingdom, Japan, Australia, England dan United States.

Call for Papers (CFP) pada seminar ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk menggali ide-ide baru dan up to date sehingga dapat menjadi salah satu acuan Indonesia dalam menyusun agenda di Finance Track yang meliputi: Sustainable Finance, Digital Economy, dan Human Capital. Seminar ini diawali dengan sambutan oleh Wempi Saputra (Director of Center for Regional and Bilateral Policy) dan Keynote Speech dari Suahasil Nazara selaku Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) serta Prof. Arif Satria selaku Rektor IPB University. Dalam sambutan (13/12/21), Bapak Wempi Saputra menyampaikan bahwa dengan mengundang partisipan dari dalam negeri dan luar negeri, diharapkan pengetahuan dan pelajaran yang di bagikan dalam seminar ini dapat memberikan wawasan luas dalam mempersiapkan Indonesia sebagai Asean Chair selanjutnya pada tahun 2023. “Saya berharap seminar ini dapat menjadi wadah interaktif untuk bertukar pemahaman dan pengalaman antara pemerintah, peneliti, akademisi, dan publik sebagai partisipan”, ungkapnya.

Selanjutnya dalam Keynote Speech Bapak Suahasil Nazara selaku Wamenkeu, beliau menyatakan bahwa tahun 2023 akan menjadi momen penting bagi Indonesia, karena pada tahun 2022 mendatang Indonesia akan memegang dan menyelesaikan tugas Presidensi G20 serta akan langsung melanjutkan sebagai ASEAN Chairmanship dan ASEAN Plus Three Co-Chairmanship. Beliau juga mengatakan bahwa kerja sama ASEAN menjadi sangat penting dalam mempromosikan lapangan kerja, konektivitas, dan rantai nilai global yang jauh lebih baik di antara negara-negara ASEAN. Indonesia akan mampu memainkan peran yang sangat aktif dan signifikan di forum internasional. Maka sangat penting bagi kita untuk mengatur agenda dengan cara yang sangat strategis, jelas Bapak Suahasil Nazara.

Rektor IPB University, Prof. Arif Satria turut memberikan Keynote Speech pada seminar internasional kali ini. Beliau menyatakan bahwa Science and Technology akan menjadi peran penting dalam Asean Chairmanship 2023. “New Economy sering kali di dibandingkan dengan revolusi industri dimana terdapat parallel antara kedua hal tersebut. Efek dari internet akan menjadi lebih besar dan faktanya dalam jangka panjang, tidak hanya pada industri yang akan ter revolusi, tetapi juga segala aspek dalam kehidupan termasuk sosiologi, psikologi, budaya, politik, sains, and bidang lainnya, ungkap Rektor IPB.

International E-Seminar: Towards ASEAN Chairmanship 2023 berkolaborasi dengan beberapa dosen dari universitas mancanegara sebagai Scientific Committee seperti Prof. Dr. Zulkornain Yusof, Prof. Dr. Sazali Abdul Wahab dan Prof. Wan Fadzillah Wan Yusoff dari Putra Business School, Malaysia; Dr. Rafal Balina dari Faculty of Economic Sciences, Warsaw University of Life Sciences (SGGW), Poland; Prof. Dr. Azlan Amran dari Graduate School of Business Universiti Sains Malaysia, Malaysia; Masamu Kamaga, Ph.D dari Kirirom Institute of Technology (KIT), Cambodia. Sementara dari IPB University, Indonesia adalah Prof. Dr Noer Azam Achsani, Prof. Syamsul Maarif, Prof. Dr. Muhammad Firdaus dan Prof. Dr. Ir. Bambang Juanda, MS.

Tema paper pada seminar di hari pertama terkait dengan sustainable finance dengan topik paper yang beragam. Paper pertama dijelaskan oleh peserta dari mahasiswa SB-IPB, Rabiatul Adwiyah yang membahas terkait Green Supply Chain Management Performance of Palm Oil Products; Paper kedua terkait Financial and Economic Viability of Pumped Storage oleh Kahhar Hawari dari PLN Indonesia; paper ketiga terkait Sharia Stock Mutual Fund Performance in Indonesia and Malaysia oleh Galuh Hasanah dari Perbanas Institute serta paper terakhir terkait Value Relevance of Accounting Information in Sustainable Finance oleh Yuni Pristiwati. Pada akhir seminar, paper yang sudah dipresentasikan kemudian didiskusikan bersama dengan Henri Blas selaku Chief Content Officer dari Global Infrastructure Hub dan Noer Azam Achsani selaku dekan Sekolah Bisnis IPB (SB IPB) yang dimoderatori oleh Kristen Baker dari Australian Treasury. (RA/NF)

 

Screenshot_2020-05-18 Sekolah Bisnis IPB ( sekolahbisnisipb) • Foto dan video Instagram(2)

Manajemen SDM Era COVID-19

SB IPB, BOGOR – Business Talk Series (BTS) ketiga berhasil dilaksanakan via daring pada hari Minggu, 17 Mei 2020 dengan 400 peserta. Tema yang dibahas pada webinar kali ini terkait pengelolaan sumber daya manusia yaitu “Talent Management: Tool for Business Resilience” dan “Employee Engagement in The Perspective of Productivity Improvement” dengan mengundang dua narasumber yaitu Achmad Ardianto selaku Director, Executive Vice President Human Resource and Security PT Freeport Indonesia dan Prof.Dr. Ir. Syamsul Ma’arif, M.Eng, Dipl.Ing, DEA selaku Ketua Program Studi Pascasarjana SB IPB.

Pengelolaan talenta menjadi faktor penting bagi bisnis untuk dapat bertahan dan mencapai keberhasilan bisnis. Ketahanan suatu bisnis ditentukan oleh kemampuannya dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan serta perubahan yang terjadi. Kunci keberhasilan organisasi atau bisnis untuk bertahan ada pada kualitas yang dimiliki oleh sumber daya manusia di dalamnya, dimulai dari level individu hingga level grup.

Di dalam ketahanan bisnis, terdapat dua hal penting untuk diperhatikan yaitu ketergantungan pasar (daya saing) dan turbulensi industri (kecepatan perubahan). Di era krisis akibat pandemi Covid-19 ini termasuk ke dalam turbulensi industri, perubahan yang sangat cepat terjadi pada lingkungan bisnis sehingga perusahaan yang mau bertahan harus bisa dengan cepat beradaptasi.

Kegagalan organisasi biasanya ditentukan oleh kepemiminan atau sifat organisasi itu sendiri. Orang yang bertalenta adalah yang mampu melakukan transformasi organisasi dan berorientasi di masa yang akan datang. Menurut narasumber, dalam upaya menghadapi perubahan ada tiga hal utama yaitu dari manusia, organisasi, dan teknologi. Namun, yang menjadi kunci paling utama dari ketiga hal tersebut ada pada kualitas manusia.

Manusia yang berkualitas akan menciptakan value bagi organisasi yang baik, serta mampu memanfaatkan teknologi dengan tepat guna. Manusia bertalenta harus berkelimpahan dalam hal mind-set, heart-set, dan skill-set. Manusia yang cerdas, bekerja dengan ikhlas, dan tangkas dalam melakukan tugasnya dalam suatu organisasi atau bisnis. Manajemen talenta mampu menemukan dan menciptakan talenta yang mampu mendeteksi future job.  Talenta semacam ini mampu menangkap, membangun, dan menerapkan ilmu yang dapat dimanfaatkan untuk menghadapi krisis yang tidak biasa dialami oleh organisasi atau bisnis karena mampu secara kreatif mendeteksi hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis.

Topik yang disampaikan pembicara kedua ini lebih spesifik mengenai employee engagement dalam perspektif peningkatan produktivitas. Orientasi dari bisnis memang profit (secara luas, baik bagi perusahaan maupun lingkungan dan sosial) yang dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas. Sebaik-baiknya cara untuk meningkatkan produtivitas adalah dengan berinvestasi pada sumber daya manusia. Pada dasarnya, produktivitas adalah output yang dihasilkan perusahaan dari input yang harus dikelola oleh perusahaan. Menurut Bapak Achmad Ardianto, talent merupakan bagian dari input (yang mencangkup talent, machine, material, energy). Talent effectiveness sangat berhubungan erat dengan employee engagement (kemauan talenta) dan employee enablement (kemampuan talenta). Talent yang paling efektif adalah yang memiliki kemauan yang tinggi dan juga kemampuan yang tinggi. Elemen penentu talent effectiveness yang termasuk enablement yaitu tools dan environment, sedangkan yang termasuk ke dalam engagement yaitu passion dan skills. Keempat elemen harus dilengkapi dengan elemen leadership.

Menurut narasumber, cara paling efektif dan efisien untuk meningkatkan elemen-elemen ini adalah dengan meningkatkan leadership, sehingga dapat mengangkat elemen lainnya. Seorang pemimpin harus mampu memotivasi, menginspirasi, mengarahkan, mendukung, memberdayakan, dan mau menjadi role model. Saat ini model leadership harus bergeser dari model transaksional menjadi transformasional.

Dapat disimpulkan dari pembahasan kedua pembicara ini yaitu pengelolaan sumber daya manusia yang tepat adalah kunci keberhasilan untuk mempertahankan dan mencapai keberhasilan organisasi atau bisnis bahkan di saat krisis. Kunci dari peningkatan efektivitas sumber daya manusia yang bertalenta dari organisasi atau bisnis yaitu leadership yang berorientasi pada model transformasional.

71816442_1347667142078380_3347672521829777408_n

Bintang Agrianita Tim Vocal Group SB IPB

Sekolah Bisnis IPB University (SB-IPB) mengikuti Bintang Agrianita Tim Vocal Group. Kegiatan ini merupakan penutupan dalam rangkaian Dies Natalis IPB ke 56: “Innovation for Nation”. Kegiatan ini dilakukan pada 5 Oktober 2019 di lapangan Rektorat IPB-University. Peserta Bintang Agrianita Tim Vocal Group adalah agrianita fakultas/unit di lingkungan IPB-University.

Tim Bintang Agrianita Tim Vocal Group SB-IPB dipimpin langsung oleh Ibu Reni Lestari (Istri Dekan SB) selaku Ketua Agrianita SB-IPB bersama dosen maupun staf di SB-IPB.

Batas Akhir Pendaftaran Program Doktor (S3) DMB-13 Gel II

Batas Akhir Pendaftaran Program Doktor (S3) DMB-13 Gel II : 16 September 2017
Tes Penerimaan : Oktober 2017
Pre Doctoral : November 2017 – Februari 2018
Perkuliahan : Maret 2018 – Agustus 2019
Disertasi : September 2019 – Februari 2021