OSCA8564

Mahasiswa SB-IPB Pelajari Inovasi dan Kreativitas Bisnis Berkelanjutan ke Malaysia

(Kuala Lumpur, 18-20/5/23) Mahasiswa Magister Manajemen dan Bisnis Sekolah Bisnis IPB (SB-IPB) angkatan E83 yang didampingi oleh Dosen dan Tenaga Kependidikan Sekolah Bisnis IPB University yaitu Dr. Idqan Fahmi dan Hapriza Aprilia, S.Hut., melakukan kegiatan International Business Exposure ke Malaysia pada tanggal 18 – 20 Mei 2023 dengan Tema “Achieving #IPBnesian who is critical, innovative, creative, problem-solving, and competitive in the global industry”. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Mata Kuliah Kapita Selekta Bisnis dan Manajemen yang bertujuan untuk meningkatkan eksposur mahasiswa terhadap berbagai praktik bisnis dan manajemen di tingkat global.

Mahasiswa SB-IPB mengunjungi Kumpulan Media Karangkraf (Karangkraf) yang merupakan grup bisnis yang dimiliki oleh Dato (Dr) Hussamuddin Haji Yaacub yang berbisnis di berbagai bidang antara lain percetakan, mall, kesehatan dan stasiun TV. Kunjungan tersebut disambut oleh Founder Karangkraf dan dilanjutkan dengan sesi diskusi yang bertema “Believe in the company’s own ability to continue to survive and transform in this disruptive era” serta company tour untuk melihat dan mempelajari rangkaian proses produksi percetakan dan mengunjungi studio “Di Sebalik Isu Bersama FY”. Pada saat yang sama, mahasiswa dan tim pendamping juga bertemu dengan Menteri Agama Malaysia yakni Adjung Datuk Dr. Hj Mohd Na’im Hj. Mokhtar yang juga sedang melakukan pertemuan di Karangkraf.

Selain Karangkraf, mahasiswa juga mengunjungi Universiti Teknologi Malaysia (UTM) Holdings Sdn. Bhd. (UTM Holdings) dan berdiskusi bersama Mr. Izham Ismail (Director Digital Investment Relation Malaysia Digital Economy Corporation/MDEC) dan Mr. Ahmad Kamil bin Khusairi (Chief Executive Office) dengan tema diskusi “Talk on Sustainable Business Through Innovation & Creativity”. UTM Holdings mempunyai lini bisnis antara lain produk biomedis, produk vaksin hewan, benih pertanian, produk makanan dan minuman, pembiayaan syariah, manajemen properti dan fasilitas, perhotelan, pengembangan manajemen proyek, jasa konsultan, pelatihan bersertfikat, percetakan dan toko buku.

Selanjutnya, mahasiswa bertemu dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kuala Lumpur, Prof. Dr. Muhammad Firdaus, S.P, M.Si yang juga merupakan dosen pengajar di SB-IPB dan berdiskusi tentang masalah hubungan ekonomi Indonesia-Malaysia dan Studi di Malaysia. Pimpinan rombongan yakni Dr. Idqan Fahmi diberikan kesempatan sebagai Khotib sholat jumat yang dilaksanakan di KBRI. Kegiatan dilanjutkan dengan City Tour dan Cultural Exchange ke Dataran Merdeka, Twin Tower, Central Market, Batu Cave, Putra Jaya, dan beberapa pusat bisnis di Malaysia.

Mahasiswa SB IPB University dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan mampu memperkaya wawasan dan praktik bisnis skala global. Saat yang sama, kegiatan International Business Exposure juga memperluas jejaring dan kerjasama mahasiswa yang sebagian besar adalah eksekutif dan pebisnis dengan mitra bisnis dan pendidikan di negara tujuan. (Misri)

nodaii

Mengungkap Potensi dan Inovasi di Balik Smart Agriculture: Kunjungan Mahasiswa Doktor Sekolah Bisnis IPB ke Tokyo University of Agriculture, Jepang

Tokyo University of Agriculture atau yang lebih dikenal dengan Tokyo Nodai menjadi
tujuan menarik bagi 32 mahasiswa Doktor Sekolah Bisnis IPB (SB-IPB) pada kunjungan
internasiona, Senin 15 Mei 2023. Dipimpin oleh Dr. Nimmi Zulbainarni, kunjungan ini
merupakan bagian dari mata kuliah Eksposur Internasional Bisnis dan Manajemen (EIBM)
yang bertujuan untuk memberikan pengalaman global kepada mahasiswa doktoral melalui
studi internasional selama 6 hari, pada tanggal tanggal 14-19 Mei 2023. Mata kuliah ini
merupakan bagian penting dalam visi SB-IPB untuk menghasilkan pemimpin bisnis dan
ilmuwan yang memiliki semangat kewirausahaan, fokus keberlanjutan, dan orientasi global.

Salah satu aspek menarik dari kunjungan ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk
berdiskusi tentang
Smart Agriculture dengan dosen dan mahasiswa Pascasarjana Tokyo Nodai.
Smart Agriculture, atau pertanian cerdas, merupakan paradigma baru dalam sektor pertanian
yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dr. Ramadona
Saville, Associate Professor dari Tokyo Nodai menjelaskan bahwa Jepang telah berhasil
mengkombinasikan manufaktur dan layanan dengan teknologi yang canggih atau yang disebut
dengan istilah
sixth industry, sehingga menciptakan industri pertanian yang berkualitas tinggi.
Penerapan teknologi canggih dalam pertanian cerdas di Jepang sangatlah menarik.

Contohnya, penggunaan sensor dan sistem pemantauan otomatis untuk mengatur irigasi dan
nutrisi tanaman secara tepat, serta penggunaan drone dan robot untuk memantau kondisi lahan
pertanian. Teknologi ini memungkinkan petani untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi
penggunaan pestisida, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam. Shimoguchi Nina,
Associate Professor dari Tokyo Nodai, menambahkan bahwa teknologi seperti Internet of
Things (IoT), Big Data, dan kecerdasan buatan (
Artificial Intelligence) memiliki potensi besar
untuk menghadapi tantangan dalam industri pertanian Jepang seperti perubahan iklim,
keterbatasan lahan, dan kekurangan tenaga kerja.

Diskusi yang berlangsung antara mahasiswa SB-IPB dan mahasiswa Tokyo Nodai juga
melibatkan pertukaran ide dan pengalaman mengenai riset di bidang
Smart Agriculture.
Mahasiswa master dan doktoral dari Tokyo Nodai, yang berasal dari berbagai negara,
mempresentasikan riset yang sedang dan akan dilakukan di negara masing-masing. Ini
memberikan peluang bagi mahasiswa SB-IPB untuk memperluas wawasan dan pemahaman
mereka mengenai inovasi dalam pertanian cerdas. Kunjungan ini menjadi langkah awal dalam
mendorong mahasiswa Doktor Sekolah Bisnis IPB untuk aktif berperan dalam memajukan
pertanian cerdas di Indonesia. Pengetahuan dan pengalaman yang mereka peroleh dari diskusi
ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan memperkuat pada topik riset yang akan
mereka jalankan.

Kunjungan mahasiswa Doktor Sekolah Bisnis IPB ke Tokyo Nodai memberikan
kesempatan berharga untuk mengungkap potensi dan inovasi dalam
Smart Agriculture. Dengan
pertukaran ide, riset, dan diskusi dengan para ahli dan praktisi terkait, mahasiswa SB-IPB dapat
menggali pengetahuan baru yang dapat diterapkan dalam konteks pertanian di Indonesia dan
dunia bisnis secara lebih luas. Pengalaman ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi
perkembangan ekonomi Indonesia dan mendorong kolaborasi lebih lanjut antara Indonesia dan
Jepang, khususnya dalam bidang bisnis dan manajemen.

Selain kunjungan ke Tokyo Nodai, mahasiswa SB-IPB juga melakukan kunjungan dan
diskusi dengan sejumlah lembaga terkait di Jepang, termasuk Japan International Cooperation
Agency (JICA), Ministry of Agriculture, Forestry, and Fisheries of Japan (MAFF), United
Nations University (UNU), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Yamaha
Kakegawa Factory, serta beberapa industri dan pusat bisnis lainnya di Tokyo. Kunjungan ini

memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari lebih lanjut tentang kerja sama
internasional, peran lembaga pemerintah, dan sektor bisnis yang menjadi kunci keberhasilan
Jepang dalam menghadapi tantangan dan memenangkan persaingan global. (DEE)

WhatsApp Image 2022-02-22 at 17.27.01

SB-IPB Bangun Kampus Ramah Disabilitas

Dalam rangka mendukung program pendidikan tinggi ramah bagi para disabilitas, Sekolah bisnis juga menjadi bagian dari lembaga pendidikan tinggi yang menyediakan fasilitas bagi mahasiswa disabilitas. Hal ini merupakan implementasi dari penerapan Undang-Undang Penyandang Kecacatan Tahun 2007 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada tahun ini Sekolah bisnis telah merencanakan berbagai fasilitas yang dapat memudahkan mahasiswa disabilitas untuk menempuh proses pembelajaran. Penyediaan fasilitas disabilitas dilakukan Selama tahun 2021 di Sekolah Bisnis IPB.

Penyediaan fasilitas ini bermanfaat untuk calon mahasiswa penyandang disabilitas yang ingin melanjutkan studinya di Sekolah Bisnis. Selain itu bagi kampus adalah merupakan perwujudan dari perguruan tinggi yang ramah bagi difabel. Penyediaan fasilitas bagi disabilitas telah direncanakan pada pertengahan tahun 2021 dan akan diimplementasikan pada hasil dari proses revitalisasi Gedung A Sekolah Bisnis IPB University.

SDGs 2021 6

SB IPB Membuka Kelas Hybrid dan Penyediaan Prokes dalam Mitigasi Covid-19

Kondisi pandemic mengharuskan seluruh civitas Akademika Sekolah Bisnis IPB University menjalankan Protokol Kesehatan sesuai dengan kebijakan Satgas Covid-19 selama berada wilayah Kampus. Pihak pengelola SB-IPB menyediakan sarana dan prasarana dalam menunjang aktivitas sesuai dengan kebijakan protokol Kesehatan diantaranya pengadaan banner scan QR PeduliLindungi, penanda dalam mengantre, handsanitizer otomatis dan alat Protokol Kesehatan lainnya.

Selain itu, pihak pengelola juga menyediakan sarana dan prasarana dalam menunjang Pertemuan Tatap Muka (PTM) terbatas dengan metode Hybrid, dimana pembelajaran dilakukan dengan metode daring dan luring. Kegiatan penyediaan prokes dilakukan Setiap hari di Sekolah Bisnis IPB University.

Kegiatan ini bermanfaat untuk menunjang aktivitas para civitas akademika yang saat ini sudah mulai masuk kantor dan tidak full kerja dari rumah. Scan QR PeduliLindungi ditujukan agar mengetahui jumlah pengunjung yang mendatangi Sekolah Bisnis, selain itu juga untuk melacak zonasi kewaspadaan Covid-19. Pengadaan kelas hybrid ditujukan agar menfasilitasi kebijakan dari kemendikbud yang berisi tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka terbatas dengan protokol Kesehatan yang ketat.

Penyediaan atribut dan alat-alat dalam menunjang Protokol Kesehatan Covid-19 berjalan dengan lancar dimana penyediaan di fokuskan pada fasilitas di Gedung B dan C dikarenakan sedang ada renovasi di Gedung A. Kegiatan PTM dengan metode Hybrid juga dilakukan dengan lancar dimana kegiatan ditujukan pada mahasiswa pogram sarjana. Namun, kegiatan PTM dengan metode Hybrid ini hanya berlangsung 1 pekan dikarenakan peningkatan kasus Covid-19 di Kota Bogor sehingga mengharuskan kegiatan pembelajaran dengan full metode daring dilanjutkan.