UNU

Pentingnya Pendidikan dan Budaya dalam Mendukung Strategi Pembangunan yang Berkelanjutan (Kunjungan Mahasiswa Doktoral Sekolah Bisnis IPB ke Jepang)

Mahasiswa Doktor Sekolah Bisnis IPB (SB-IPB) memperoleh kesempatan istimewa
untuk mengunjungi United Nations University (UNU) di Tokyo pada tanggal 18 Mei 2023.
Lembaga ini memiliki misi untuk berkontribusi dalam mengatasi tantangan global terkait
keberlanjutan, pembangunan, dan kesejahteraan manusia melalui penelitian dan pendidikan
kolaboratif.

Selama kunjungan tersebut, mahasiswa disambut oleh Dr. Kensuke Fukushi, Academic
Programme Advisor di UNU-IAS, yang memberikan pemaparan mengenai misi dan peran
UNU-IAS (United Nations University Institute for the Advanced Study of Sustainability). Sesi
ini memberikan wawasan berharga kepada para mahasiswa mengenai program-program dan
strategi yang dijalankan oleh UNU-IAS, terutama dalam konteks kemajuan penelitian dan
pendidikan keberlanjutan.

Selain itu, mahasiswa program DMB juga mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi
dengan mahasiswa pascasarjana UNU mengenai topik “Globalisasi dan Keanekaragaman
Budaya: Bagaimana Menavigasi Perbedaan Menuju Keberhasilan yang Berkelanjutan”.
Diskusi ini membahas isu-isu seputar tantangan-tantangan yang dihadapi masyarakat kita
dalam hal keberlanjutan dan pembangunan global; bagaimana menavigasi perbedaan budaya
dan politik untuk mencapai tujuan bersama; dan bagaimana menentukan fokus area terpenting
untuk pembangunan berkelanjutan dalam beberapa tahun mendatang. Sesuai namanya, sesi
interaktif tersebut memberikan platform bagi para mahasiswa untuk bertukar ide, berbagi
pengalaman, serta menjelajahi peluang dan tantangan yang terkait dengan globalisasi dan
keanekaragaman budaya dalam konteks pembangunan berkelanjutan.

Dalam diskusi tersebut, mahasiswa menyoroti pentingnya kolaborasi dan kemitraan
antara berbagai institusi dan lembaga untuk memajukan agenda global. Namun, agenda global
saja belum cukup, komunitas global juga perlu didukung oleh kerangka kerja dan pedoman
sebagai instrumen untuk implementasi dalam mencapai tujuan bersama, yaitu keberlanjutan.
Selain itu, peserta diskusi juga menyadari bahwa pendidikan merupakan instrumen penting dan
paling kuat dalam mentransformasikan nilai-nilai keberlanjutan bagi generasi mendatang dan
untuk memastikan bahwa kehidupan manusia berkembang dengan cara yang lebih
berkelanjutan, terutama dalam mendorong perubahan sikap positif individu menuju gaya hidup
yang keberlanjutan. Pendidikan juga dipandang sebagai sarana yang efektif untuk
mentransformasikan nilai-nilai seperti kolaborasi, keanekaragaman budaya, dan pembelajaran
untuk hidup bersama sebagai modal dasar dalam mencapai tujuan keberlanjutan tersebut.
Pada kesempatan tersebut, para mahasiswa juga mendorong komunitas global untuk
mengkaji kembali nilai-nilai budaya lokal dan kearifan lokal dalam konteks keberlanjutan.

Kearifan lokal masyarakat adat dalam pelestarian alam disadari telah memainkan peran penting
dalam melindungi keanekaragaman hayati planet ini dan kesehatan keseluruhan ekosistem.
Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman budaya yang kaya, memiliki banyak
kearifan lokal yang telah terbukti berkontribusi dalam menjaga keseimbangan alam dan
lingkungan hidup. Misalnya filosofi Tri Hita Karana yang diterapkan dalam sistem irigasi
Subak di Bali merupakan sebuah praktik dari sistem manajemen air yang berkelanjutan.
Contoh lain adalah kearifan lokal suku Dayak di Kalimantan yang telah menjalankan sistem
adat melindungi hutan dan sumber daya alam secara berkelanjutan. Melalui pengenalan dan
pengakuan nilai-nilai budaya lelehur, kita dapat menggali solusi yang berkelanjutan untuk
tantangan lingkungan dan keberlanjutan.

Dalam diskusi tersebut disimpulkan bahwa penting bagi masyarakat global untuk
memahami dan menghargai kearifan lokal karena nilai-nilai tersebut dapat menjadi sumber

inspirasi dan panduan dalam merancang strategi bisnis berkelanjutan di masa depan. Dengan
mengintegrasikan kearifan lokal dan budaya indigenous dalam pendekatan pembangunan
berkelanjutan, kita dapat mencapai tujuan yang l
ebih komprehensif dan harmonis dalam
menjaga planet ini bagi generasi mendatang.

Kunjungan ke UNU merupakan bagian dari mata kuliah Eksposur Internasional Bisnis
dan Manajemen (EIBM) yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program DMB. EIBM menjadi
landasan utama untuk mewujudkan orientasi global mahasiswa melalui kegiatan merancang
dan mengikuti studi internasional. Mata kuliah ini dirancang sebagai salah satu penopang
dalam mewujudkan visi SB-IPB dalam mencetak pemimpin bisnis dan ilmuwan yang memiliki
semangat kewirausahaan, fokus keberlanjutan, dan orientasi global. Kunjungan dengan tema
“Strategi Bisnis Berkelanjutan: Kunci Sukses Jepang dalam Menghadapi Tantangan dan
Memenangkan Persaingan Global” dilakukan selama 6 hari, mulai dari tanggal 14 hingga 19
Mei 2026.

Selain mengunjungi UNU, 32 mahasiswa doktoral yang dipimpin oleh Dr. Nimmi
Zulbainarni juga berkesempatan mengunjungi Tokyo University of Agriculture (Tokyo
Nodai), Japan International Cooperation Agency (JICA), Ministry of Agriculture, Forestry, and
Fisheries of Japan (MAFF), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Yamaha
Kakegawa Factory, serta beberapa industri dan pusat bisnis lainnya di Jepang. (DEE)

nodaii

Mengungkap Potensi dan Inovasi di Balik Smart Agriculture: Kunjungan Mahasiswa Doktor Sekolah Bisnis IPB ke Tokyo University of Agriculture, Jepang

Tokyo University of Agriculture atau yang lebih dikenal dengan Tokyo Nodai menjadi
tujuan menarik bagi 32 mahasiswa Doktor Sekolah Bisnis IPB (SB-IPB) pada kunjungan
internasiona, Senin 15 Mei 2023. Dipimpin oleh Dr. Nimmi Zulbainarni, kunjungan ini
merupakan bagian dari mata kuliah Eksposur Internasional Bisnis dan Manajemen (EIBM)
yang bertujuan untuk memberikan pengalaman global kepada mahasiswa doktoral melalui
studi internasional selama 6 hari, pada tanggal tanggal 14-19 Mei 2023. Mata kuliah ini
merupakan bagian penting dalam visi SB-IPB untuk menghasilkan pemimpin bisnis dan
ilmuwan yang memiliki semangat kewirausahaan, fokus keberlanjutan, dan orientasi global.

Salah satu aspek menarik dari kunjungan ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk
berdiskusi tentang
Smart Agriculture dengan dosen dan mahasiswa Pascasarjana Tokyo Nodai.
Smart Agriculture, atau pertanian cerdas, merupakan paradigma baru dalam sektor pertanian
yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dr. Ramadona
Saville, Associate Professor dari Tokyo Nodai menjelaskan bahwa Jepang telah berhasil
mengkombinasikan manufaktur dan layanan dengan teknologi yang canggih atau yang disebut
dengan istilah
sixth industry, sehingga menciptakan industri pertanian yang berkualitas tinggi.
Penerapan teknologi canggih dalam pertanian cerdas di Jepang sangatlah menarik.

Contohnya, penggunaan sensor dan sistem pemantauan otomatis untuk mengatur irigasi dan
nutrisi tanaman secara tepat, serta penggunaan drone dan robot untuk memantau kondisi lahan
pertanian. Teknologi ini memungkinkan petani untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi
penggunaan pestisida, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam. Shimoguchi Nina,
Associate Professor dari Tokyo Nodai, menambahkan bahwa teknologi seperti Internet of
Things (IoT), Big Data, dan kecerdasan buatan (
Artificial Intelligence) memiliki potensi besar
untuk menghadapi tantangan dalam industri pertanian Jepang seperti perubahan iklim,
keterbatasan lahan, dan kekurangan tenaga kerja.

Diskusi yang berlangsung antara mahasiswa SB-IPB dan mahasiswa Tokyo Nodai juga
melibatkan pertukaran ide dan pengalaman mengenai riset di bidang
Smart Agriculture.
Mahasiswa master dan doktoral dari Tokyo Nodai, yang berasal dari berbagai negara,
mempresentasikan riset yang sedang dan akan dilakukan di negara masing-masing. Ini
memberikan peluang bagi mahasiswa SB-IPB untuk memperluas wawasan dan pemahaman
mereka mengenai inovasi dalam pertanian cerdas. Kunjungan ini menjadi langkah awal dalam
mendorong mahasiswa Doktor Sekolah Bisnis IPB untuk aktif berperan dalam memajukan
pertanian cerdas di Indonesia. Pengetahuan dan pengalaman yang mereka peroleh dari diskusi
ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan memperkuat pada topik riset yang akan
mereka jalankan.

Kunjungan mahasiswa Doktor Sekolah Bisnis IPB ke Tokyo Nodai memberikan
kesempatan berharga untuk mengungkap potensi dan inovasi dalam
Smart Agriculture. Dengan
pertukaran ide, riset, dan diskusi dengan para ahli dan praktisi terkait, mahasiswa SB-IPB dapat
menggali pengetahuan baru yang dapat diterapkan dalam konteks pertanian di Indonesia dan
dunia bisnis secara lebih luas. Pengalaman ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi
perkembangan ekonomi Indonesia dan mendorong kolaborasi lebih lanjut antara Indonesia dan
Jepang, khususnya dalam bidang bisnis dan manajemen.

Selain kunjungan ke Tokyo Nodai, mahasiswa SB-IPB juga melakukan kunjungan dan
diskusi dengan sejumlah lembaga terkait di Jepang, termasuk Japan International Cooperation
Agency (JICA), Ministry of Agriculture, Forestry, and Fisheries of Japan (MAFF), United
Nations University (UNU), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Yamaha
Kakegawa Factory, serta beberapa industri dan pusat bisnis lainnya di Tokyo. Kunjungan ini

memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari lebih lanjut tentang kerja sama
internasional, peran lembaga pemerintah, dan sektor bisnis yang menjadi kunci keberhasilan
Jepang dalam menghadapi tantangan dan memenangkan persaingan global. (DEE)