Selamat Hari Raya Idul Adha 1433 H

Segenap Keluarga Program Pascasarjana MB-IPB mengucapkan ”Selamat Hari Raya Idul Adha 1433 H” kepada Pimpinan IPB,  Pimpinan Fakultas dan Departemen di IPB, Staf Pengajar, Staf Penunjang, Mahasiswa MB-IPB serta seluruh Mitra Kerja (baik pemerintah maupun swasta) yang telah turut berkontribusi dalam pencapaian pengembangan Manajemen dan Bisnis-IPB. Dengan hadirnya kembali Hari Raya Idul Adha ini memberikan sarat makna yang mendalam tentang kesetiakawanan, ukhuwwah, pengorbanan dan mendahulukan kepentingan serta kemaslahatan orang lain. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan barokah-Nya kepada kita semua. Amiiin.

MB-IPB Menjuarai SME* Business Model Competition

Tim Program pascasarjana Manajemen dan Bisnis IPB berhasil menjuarai SME* Business Model Competition yang diadakan oleh Prasetya Mulya Business School (PMBS) bekerjasama dengan Bank Central Asia (BCA) bertempat di Prasetiya Mulya Business School (19/10/12), kompetisi tersebut berkaitan tentang pengembangan model bisnis yang baik untuk Usaha Kecil Menengah (UKM), berserta memberikan solusi strategis mengenai proposisi pemasaran, branding dan model bisnis.

Dalam kompetisi tersebut  Tim MB-IPB terdiri atas Berto Mulia Wibawa, Melissa Rustandi dan Deysi Natalia. Selamat Kepada  Tim MB-IPB yang telah berhasil meraih Juara I SME* Business Model Competition. Selamat atas prestasi yang diraih Tim MB-IPB dan semoga prestasi yang telah diraih dapat dipertahankan pada kompetisi-kompetisi ilmiah nasional berikutnya.

*) Small-Medium Enterprise

CEO Forum : Turn Around sebuah Perusahaan Dhuafa Kasus PT. Mitra Kerinci

(Ruang Mahoni, 16/10/2012), CEO Forum menghadirkan Bapak Agung P. Murdanoto, Ph.D (Chief Executive Officer, PT. Mitra Kerinci), dengan mengangkat topik terkait “Turn Around Sebuah Perusahaan Dhuafa Kasus PT. Mitra Kerinci”. Acara CEO Forum ini  langsung dimoderatori oleh Ir. Yudi Setiadi, MM (manajer Divisi Akademik MB-IPB).

Dalam kesempatannya Bapak Agung P. Murdanoto menyampaikan berbagai pengalaman dalam merintis suatu perusahaan maupun dalam berkarier di dunia kerja. Dengan perjalanan karier tersebut beliau dipercayakan menjabat Chief Executive Officer di PT. Mitra Kerinci yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam Tea leaf plantation and processing. Teh merupakan salah satu komoditas perkebunan penyumbang devisa negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Teh sebagai komoditas penyumbang devisa mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi negara. Dengan mempertimbangkan peranan strategis tersebut selayaknya industri teh nasional dapat berkembang dan menjadi komoditas unggulan.

Perkembangan industri teh tersebut membuat perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam Tea leaf plantation and processing harus dapat bersaing, baik secara nasional maupun internasional. PT.Mitra Kerinci memiliki keunggulan diantaranya memiliki 1.481 ha dengan 80 % lahan memiliki  topografi relatif rata dan ditunjang dengan SDM yang mampu melakukan pemetikan secara manual, dengan gunting petik dan mesin petik.  Sebagai gambaran daya saing agroindustri (Tea) nasionalAgung P. Murdanoto, Ph.D menjelaskan bahwa pada tahun 2009 Indonesia menghasilkan 140,000 tons di bawah Vietnam 160,000 tons, dengan tingkat konsumsi 70.000 ton. Semakin berkembangnya industri ini berdampak positif terhadap World Tea Auction Price Trends yang setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Namun hal tersebut tidak diimbangi dengan kebun yang ada, berdasarkan Web Kementerian Pertanian & Data Ditjen Perkebunan(2011), Agung P. Murdanoto menjelaskan bahwa terjadi penurunan area perkebunan. Hal tersebut sangat disayangkan dimana Jabar menyumbangkan 78% dari luas area kebun teh nasional. Dengan menurunnya area tersebut maka berdampak menurunnya jumlah produksi teh nasional.

Masalah tersebut dapat diatasi dengan “menaikkan volume produksi, mendorong kenaikan demand dalam negeri, sekaligus mendorong kenaikan demand luar negeri”, ungkap Chief Executive Officer di PT. Mitra Kerinci tersebut. Beliau juga memperingatkan Penurunan kinerja industri teh nasional bila tidak diselamatkan akan diisi oleh teh Impor sehingga akan mengganggu perkembangan maupun kelangsungan industri agro Indonesia khusunya teh.

Dengan masalah tersebut PT. Mitra Kerinci menyusun strategi peningkatan kualitas maupun kuantitas untuk menyampai sasaran finansial maupun operasional dengan didukung program kerja yang memadai, ungkap  Agung dalam CEO Forum saat itu.

CEO Forum “Pemasaran Hijau melalui Inovasi”

(Ruang Mahoni, 9/10/2012), CEO Forum menghadirkan Dr. Ir. Judianto Hassan, MM (Direktur Operasi/ Pemasaran PT. Energy Management Indonesia (Persero)) dengan  mengangkat Topik “Pemasaran Hijau Melalui Inovasi”. Hal itu disampaikan karena Pemasaran Hijau yang semakin menjadi kebutuhan dalam dunia bisnis baik nasional maupun internasional. Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan kenapa atau alasan green marketing itu perlu dan penting untuk tidak hanya dipahami namun harus dilakuakan. Konsep green marketing ini terbentuk terkait dengan pemanasan global yang sudah terjadi saat ini, hal tersebut bekaitan dengan perubahan iklim dan isu lingkungan lain dunia. Sehingga salah satu cara  untuk menjaga lingkungan ini adalah maka mengalakan dengan “Green Konsumerisme” dan menghimbau untuk perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan produk ramah lingkungan.

Secara singkat Direktur Operasi/Pemasaran PT. Energy Management Indonesia menjelaskan green marketing Atau dikenal sebagai Pemasaran  Hijau, Ekologi Pemasaran atau Eco-Pemasaran. Dalam  istilah sederhana mengacu pada proses menjual produk dan / atau jasa berdasarkan manfaat lingkungan mereka (konsumen), Seperti produk ramah lingkungan itu sendiri atau diproduksi dan / atau dikemas dengan cara ramah lingkungan. Dalam prakteknya pemasaran hijau yang dilakukan oleh banyak perusahaan sangat beragam karena batasan tentang apa yang disebut hijau juga sangat luas. Pada intinya pemasaran hijau harus menjaga kelestarian lingkungan hidup dimana perusahaan harus menggunakan bahan yang tidak merusak lingkungan dalam setiap tahapan kegiatan produksi yang dilakukan. Jadi apa yang disebut pemasaran hijau mencakup banyak aspek sebelum produk itu ditawarkan kepada konsumen sebagai produk hijau.

The American Marketing Association (AMA) mendefinisiskan bahwa green marketing memiliki 3 difinisi khusus yaitu (retailing definition) The marketing of products that are presumed to be environmentally safe. (social marketing definition) The development and marketing of products designed to minimize negative effects on the physical environment or to improve its quality. (environment definition) The efforts by organizations to produce, promote, package, and reclaim products in a manner that is sensitive or responsive to ecological concerns.

Dengan dasar  hal itu Perusahaan yang menggunakan pemasaran hijau harus memastikan bahwa kegiatan mereka tidak menyesatkan  kepada konsumen atau industri, dan tidak melanggar salah satu peraturan atau undang-undang yang berhubungan dengan pemasaran lingkungan. syatat pemasaran hijau meliputi Clearly state environmental benefits; Explain environmental characteristics; Explain how benefits are achieved; Ensure comparative differences are justified; Ensure negative factors are taken into consideration; and Only use meaningful terms and pictures.

Kreatif dan Inovatif ala Tim Magister Bisnis IPB

Berdiri sejak 1991, Magister Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB-IPB)—dulu bernama Magister Manajemen Agribisnis IPB—kini menjadi salah satu sekolah bisnis terkemuka di Tanah Air. Ini dibuktikan oleh sederet prestasi yang diraihnya, antara lain menempati peringkat pertama sebagai Sekolah Bisnis terbaik di Indonesia versi Webometrics Juli 2012, peringkat ketiga se-Asia Tenggara, dan peringkat ke-100 sedunia.

Tim Magister Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB-IPB)

Pencapaian tersebut tak lepas dari upaya pembenahan yang dilakukan MB-IPB sejak 2005 lalu. Dikomandani Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc selaku Direktur Program Pascasarjana, MB-IPB mengganti posisi manager yang selama ini diisi oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS), dengan tim kependidikan—yang notabene tahu betul tentang kebutuhan dunia pendidikan.

Menurut Arief, ada empat divisi yang menjadi pusat produksi dari aktivitas dan inovasi MB-IPB. Keempat divisi itu adalah Divisi Pemasaran dengan manajer Ir. Tri Yudi Widayanti, MM; Divisi Perencanaan dan SDM dengan manajer Lidia Tri Putri, SS, MM; Divisi Akademik dan Kemahasiswaan dengan manajer Ir. Yudi Setiadi, MM; Divisi Penelitian, Pengembangan, dan Kemitraan dengan manager DR. Dudi S. Hendrawan, MM.

Langkah berikutnya adalah mengganti logo MB-IPB dengan menggandeng pakar branding Daniel Surya dan menciptakan tagline “Creating Excel People from The Excellence Place.” Dengan tagline itu, kata Arief, tim MB-IPB memegang prinsip Excel—Excellence, Commitment, Entrepreneurship, dan Leadership. “Selain itu, kami ingin menciptakan MB-IPB berkonsep marketing modern,” katanya.

Manajer Divisi Pemasaran Ir. Tri Yudi Widayanti, MM menambahkan bahwa beragam kampanye komunikasi dan pemasaran pun dibuat lebih progresif dan variatif. Mulai dari beriklan di radio, bekerja sama dengan sejumlah media massa, hingga aktivasi rutin. Bahkan, Tim MB-IPB pun tak segan-segan berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik di Indonesia dan luar negeri untuk mencari benchmark sekaligus insight.

Kekompakan Tim MB-IPB, diakui Yanti, demikian Tri Widayanti biasa disapa, tak lepas dari prinsip sekaligus budaya kerja ARIEF yang telah ditanamkan di setiap individu tim. ARIEF adalah kependekan dari Adoptability, Responsibility, Integrity, Empowering, dan Fairness.

“Di sini, kami merasakan sekali rasa kekeluargaan. Interaksi antar anggota tim, termasuk dengan atasan pun cair. Kami bebas mengemukakan pendapat maupun ide. Bahkan, kapan pun kami butuh berkoordinasi maupun berdiskusi, kami bisa lakukan lewat grup BBM (Blackberry Messenger)—yang difasilitasi kantor. Dengan demikian, keputusan dapat diambil dengan cepat,” cerita Yanti.

sumber: http://mix.co.id/people/team/kreatif-dan-inovatif-ala-tim-magister-bisnis-ipb/

CEO and Entrepreneurial “Entrepreneurship Memberdayakan Setiap Orang”

(Mahoni,4/9/2012) Kesempatan kali ini CEO forum menghadirkan Ir. R. Rudy Irawan, MM (CEO PT. Mitra Stania Prima) dengan mengangkat tema “Entrepreneurship Memberdayakan Setiap Orang”. Rudy Irawan, MM dalam awal acara menjelaskan apa itu entrepreneur, beliau mendefinisikan entrepreneur   adalah orang yang memiliki usaha, perusahaan atau ide dan menggunakan sistem akuntabilitas dalam menjalakannya dengan mempertimbangkan resiko dan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Entrepreneur berasal dari kata  loanword dari French (entreprende) yang berarti “to undertake”. Dengan memahami definisi tersebut maka kita mengetahui wujud nyata dari seorang entrepreneurship itu bagaimana? “Dengan menciptakan entrepreneurship Perekonomian akan cepat berubah lebih baik”. Tutur CEO PT. Mitra Stania Prima.

CEO PT. Mitra Stania Prima pada acara CEO Forum MB-IPB juga menjelaskan tahap-tahap menjadi calon entrepreneur yang meliputi Discovery (tahap dimana entrepreneur menghasilkan ide-ide, peluang dan pasar), Concept Development (tahap dimana entrepreneur merencanakan usaha, mengidentifikasi sumber daya, mengidentifikasi strategi ) Resourcing (tahap dimana entrepreneur mengidentifikasi sumber daya manusia, keuangan, modal yang dibutuhkan untuk start-up ) Actualization (tahap dimana entrepreneur mengjalankan usaha dan memanfaatkan sumber daya untuk mencapai tujuan dan sasaran) dan Harvesting (tahap dimana entrepreneur memutuskan masa depan usaha (pertumbuhan, perkembangan, masa depannya).
Menjadi entrepreneur harus memiliki Skill Entrepreneurial dan Sikap Entrepreneurial karena hal tersebut tidak bisa dipisahkan dari seorang entrepreneur. Rudy Irawan, MM juga menyampaikan Konsep 5 N dalam mejadi entrepreneur yang sukses yaitu Nalar, Nalur, Nurani, Nyali dan Nekad. Sealain itu harus ditunjang dengan Kreativitas & Inovasi sehingga dapat berkompetisi dengan pesaing lainnya. Dalam akhir sesion beliau berpesan sebelum kita menjadi entepreneur/berusaha kita harus dapat menjawab maupun mengetahui 1) Segmen pasar apa yang disasar? 2)Apa model bisnis? 3)Seberapa besar pasar anda? 4)Bagaimana anda bisa melindungi bisnis anda? 5)Apa yang anda keluarkan (produk/jasa)?

MB-IPB Siap Tingkatkan Prestasi Asean dan Dunia

Metrotvnews.com, Bogor: Sekolah Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB-IPB) akan mempertahankan prestasi di berbagai bidang yang diraih pada 2012. Mereka siap meningkatkan prestasi di tahun berikutnya. Ini  untuk menjawab tantangan dan kepercayaan terhadap lembaga pendidikan tersebut.

“Kami betul-betul mensyukuri akumulasi berbagai capaian yang diperoleh MB-IPB pada periode ini,” kata Direktur Program Pascasarjana MB-IPB Arief Daryanto pada acara halalbihalal di Bogor, Jawa Barat, Ahad (2/9).

Setelah berhasil melalui audit internal dengan baik, MB-IPB kembali tersertifikasi ISO 9001:2008 tanpa hambatan yang berarti.

“Hal ini menunjukkan upaya kami memberi pelayanan yang terbaik dengan perbaikan tanpa henti (continuous improvement) sudah semakin menjadi budaya bagi kami,” katanya.

Program reakreditasi program Magister Manajemen (MM) yang dirasa lebih berat karena Badan Akrditasi Nasional (BAN) menggunakan sistem dan indikator baru yang lebih rumit, juga berhasil dilalui dengan perolehan hasil Akreditasi A.

Hasil terbaik, yaitu akreditasi A, juga diperoleh untuk program Doktor Manajemen Bisnis. Prestasi ini mengulang sejarah program MM yang juga langsung mendapatkan hasil akreditasi terbaik pada saat pertama kali diakreditasi tahun 2000.

Pencapaian sertifikasi dan akreditasi tersebut juga dilengkapi dengan data terbaru Webometrics bulan Juli 2012 yang menempatkan MB-IPB sebagai sekolah bisnis terbaik di Indonesia, peringkat 3 di ASEAN dan peringkat 100 di dunia.

“Terus terang, peringkat ini merupakan sebuah kejutan yang sangat menyenangkan bagi kami. Sebab, jauh di atas dugaan dan target yang kami tetapkan,” kata Arief Daryanto.

Tahun 2012 ini MB-IPB berhasil melaksanakan salah satu mandat Kemendikbud, yaitu MM Terapan Agribisnis dengan sistem pembelajaran jarak jauh dengan dual-mode. Mandat lainnya, yaitu MM Perguruan Tinggi rencananya dimulai Oktober 2012.

Program MM Syariah juga sekarang sudah memasuki periode matrikulasi, sedangkan Program Post, Shipping dan Logistic Management dimulai bulan Oktober ini.

Selain berbagai capaian lembaga, para mahasiswa juga mencatatkan berbagai prestasi yang layak untuk kita apresiasi bersama pada momen ini. Di antaranya, Suwinto Johan yang memperoleh penghargaan Best Proposal Research dan Efendi, sebagai finalis pada Kompetisi Doctor Journey on Management FE UI Jakarta.

Prestasi tersebut melanjutkan prestasi sebelumnya yang diraih oleh Dwi Idawati yang meraih penghargaan Best Proposal Research pada acara sejenis di tahun sebelumnya.(Ant/****)

Halal Bil Halal Civitas Akademika MB-IPB 1433 H

(Taman MB-IPB, 1/09/12), Program Pascasarjana MB-IPB menyelenggarakan halal bihalal dengan para Pimpinan IPB,  seluruh civitas akademika MB-IPB (Staf Pengajar, Staf Penunjang, dan Mahasiswa MB-IPB, baik Mahasiswa Program Magister maupun Program Doktor) dan para mitra MB-IPB yang bertempat di halaman tengah Gedung MB-IPB. Halal bil halal kali ini dihadiri pula oleh Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec (Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Pengembangan IPB), Dr. Ir. Dahrul Syah, Msc.Agr(Dekan Pascasarjana IPB) dan para guru besar MB-IPB.

Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc selaku Direktur MB-IPB memberikan sambutan dan sekaligus mewakili manajemen dan staf MB-IPB menyampaikan permohonan maaf lahir dan bathin atas segala kekurangan dalam memberikan pelayanan terhadap civitas akademika MB-IPB. Dalam kesempatan tersebut Dr. Arief Daryanto menyampaikan beberapa prestasi MB-IPB tahun ini antara lain: reakreditasi program magister dengan nilai A, terakreditasinya program doktor dengan nilai A,  MB-IPB menempati peringkat pertama di Indonesia, peringkat ketiga Asia Tenggara dan peringkat 100 dunia dalam Pemeringkatan Webometrics untuk kategori sekolah bisnis juli 2012, dan juara dalam berbagai lomba nasional lainnya. Acara sambutan disambung dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Direktur MB-IPB Sebagai ucapan syukur MB-IPB yang secara simbolis diberikan kepada  Dr. Ir. Dahrul Syah, Msc.Agr selaku Dekan Pascasarjana IPB  dan Prof. Dr. Ir. Sjafri Mangkuprawira selaku dosen senior MB-IPB.

Acara inti berupa Siraman rohani sebagai sebuah pencerahan disampaikan oleh Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MS yang merupakan ketua umum BAZNAS. Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan bagaimana menciptakan semangat ramadhan setelah pasca ramadahan. “Suatu perbuatan yang mulia ketika kita mampu memaafkan dan memberi maaf kepada orang lain terkhusus suasana Idul fitri atau lebaran, karena hal tersebut merupakan salah satu ciri dari ketakwaan seseorang yang dapat memberikan kebersihan hati. Dengan hal tersebut akan membangkitkan semangat etos kerja tinggi dan bersemangat dalam melakukan kebaikan baik secara fisik maupun rohani karena dengan hati yang bersih akan terhindar dari sifat hasud dan dengki. Sifat hasud/dengki merupakan sifat yang menjadi sumber kerusakan maupun permasalahan, sesuai siroh Rasulullah SAW “ sahabat bertanya kepada Rosululloh, siapa itu orang yang rugi atau bangkrut? Maka Rasul menjawabnya: orang yang rugi adalah orang suka beribadah tetapi disertai sifat buruk kepada orang lain”. hasud/dengki  merupakan sikap batin tidak senang terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain, sehingga harus dihindari, “ ungkap KH. Prof Didin.

Dalam kesempatan terakhirnya KH. Prof Didin berpesan terkait menciptakan semangat ramadhan setelah pasca ramadahan yaitu dengan imsak (menahan diri), menahan diri dari sesuatu yang dilarang dan melakukan apa yang diperintahkan. Acara halal bihalal ini diakhiri ramah-tamah sesama civitas akademika MB-IPB dan untuk menghibur dan memeriahkan acara tersebut MB-IPB menghadirkan aktris penyanyi Yana Yulio yang merupakan salah satu alumni IPB angkatan ke-16.

CEO Forum : Membangun Bisnis Keluarga

(Mahoni,28/8/2012) Kesempatan kali ini CEO forum menghadirkan Ibu Ning Harmanto dan Bapak Harmanto yang merupakan Pemilik PT. Makotadewa Indonesia (PT. DMI),  perusahaan herbal pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi Hazard Analysis Critical Control Point (Manajemen Keamanan Pangan Internasional).
Dalam kesempatan tersebut beliau mengangkat tema “Membangun Bisnis Keluarga“ dengan dasar mereka adalah pasangan suami-istri (keluarga). Pada CEO forum tersebut beliau menyampaikan statement bahwa bisnis itu berbagi, berbagi kerja, rezeki, informasi maupun manfaat. Beliau juga menjelaskan berbagi tips untuk meningkatkan daya jual produk yang meliputi Produk atau Jasa selalu dibutuhkan, Berijin dan Legalitas Resmi, Inovatif – beda dari yang sudah ada, Raih Kepercayaan – Bermutu/Berkualitas dan Promosi Online/Offline. Dengan Hal tersebut maka akan menghasilkan produk yang berkualitas dan memberi kepuasan terhadap konsumen.

Beliau juga menceritakan program dari PT. DMI yang salah satunya adalah program “ Sebangku (Sehat bangsaKU)”, dimana program tersebut bertitik erat pentingnya kembali ke alam karena semakin tingginya biaya berobat. Dengan program tersebut diharapkan masyarakat memiliki tanaman herbal di setiap rumah tangga. SEBANGKU juga sebagai program pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan perempuan. Pada akhir acara tersebut beliau berharap Pengembangan produk herbal bisa memberdayakan banyak petani dan masyarakat madani /social entrepreneurship.

CEO Forum: “Switching Quadrant : From Professional To Be Entrepreneur”

(Ruang Mahoni, 7/08/2012), CEO Forum menghadirkan Bapak Ir. Achmad Razaki, MM (Mantan Associate Director PT. Panasonic Gobel Indonesia), dengan mengangkat topik terkait “Switching Quadrant : From Professional to be entrepreneur”. CEO forum kali ini tidak hanya dihadiri oleh Mahasiwa Magister Manajemen MB-IPB, juga diikuti oleh Para Mahasiswa Magister Terapan Agribisnis Polije (Politeknik Negeri Jember) secara video conference.
Acara kali ini  langsung dimoderatori oleh Ir. Yudi Setiadi, MM (manajer Divisi Akademik MB-IPB). Dalam kesempatannya Bapak Achmad Razaki berbagai pengalaman terkait kariernya yang dahulu Associate Director PT. Panasonic Gobel Indonesia memilih pesiun dini dan terjun kedunia entrepreneur atau dapat disebut From Professional to be entrepreneur.

Kini, Achmad Razaki memilih menjadi entrepreneur dibanding tetap menjabat Associate Director PT. Panasonic Gobel Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan swasta multinasional Indonesia. Hanya ada empat alasan utama memilih keputusan untuk menjadi entrepreneurship yaitu opportunity (peluang), freedom (kebebasan), self esteem (harga diri) dan get others dreams (menuju mimpi yang lain).

“Dengan entrepreneur akan memberi banyak peluang baik material maupun non material, dan yang paling penting adalah get impressive profit”. Tidak hanya itu, entrepreneur membuat pribadi yang lebih kuat karena dengan entrepreneur kita akan menjadi seorang owner dari suatu usaha yang memiliki banyak tenaga kerja, dan mewujudkan impian secara pribadi, begitu ungkapnya dalam Forum tersebut.

Beliau menyampaikan, sebelum memutuskan menjadi entrepreneur, harus siap segala kemungkinan yang akan terjadi seperti resiko dan ketidakpastian harus menjadi pertimbangan dalam berbisnis “The Potential Drawbacks of Entrepreneurship With these potential rewards, entrepreneurship also presents risk and uncertainty”. Langkah-langkah untuk memulai bisnis/entrepreneur adalah dengan mengetahui secara mendalam terhadap bisnis yang akan dipilih, memiliki rencana bisnis yang kuat, mampu mengelola financial yang efektif, mampu meng-organize  karyawan yang dimiliki, dan siap terhadap kompetisi bisnis yang kita pilih.

Dalam kesempatan tersebut pula, beliau juga berbagi pengalaman terhadap pilihan bisnisnya yaitu Franchise, dari sekian banyak Franchise beliau memilih dibidang perbengkelan “Mr. Montir”. Semakin berkembangnya dan semakin tinggi jumlah pengguna kendaraan bermotor membuat mantan Associate Director PT. Panasonic Gobel Indonesia memilih Mr. Montir sebagai bisnisnya saat ini. Keuntungan dari bisnis Franchise itu sendiri adalah bisnis yang sudah ter-organize secara nasional, sehingga tidak repot untuk membuat produk sendiri, Tidak repot membuat sistem & prosedur, Franchisor as Counter Part & Business Consultant, mempersingkat melakukan proses feasibility study, dan mempersingkat proses belajar. Dengan adanya kelebihan tersebut maka dapat meminimkan biaya dan resiko kegagalan.