crucial conversation

Crucial Conversation in Practical Approach

Pada 29 September 2020, Associate Professor Dr. Leonnard Ong yang merupakan Executive Director Frontliner Services dan juga dosen di IPMI International Business School mengisi kelas Kapita Selekta Manajemen dan Bisnis (KSMB) dengan judul “Crucial Conversation: Practical Approach”. Dr. Leonnard Ong menyelesaikan S3 dari SB-IPB, sedangkan Master of Commerce dari University of Sidney dan Master Business Administration dari The New York University. Ia juga mengikuti berbagai macam executive program dan courses di Eropa, Australia, China dan negara lainnya.

Crucial conversation yang disampaikan dibagi menjadi dua, yaitu intra personal dan inter personal communication skills. Pertama, intra personal communication skills menekankan understanding yourself dengan empat self awareness sources. Empat cara melihat diri sendiri tersebut adalah (1) others’ images melalui bagaimana orang lain melihat saya, (2) social comparison melalui bagaimana kita membandingkan dengan rekan, (3) your interpretations and evaluation melalui bagaimana kita mengevaluasi perasaan dan perilaku kita sendiri dan (4) cultural teaching melalui bagaimana pengajaran budaya mempengaruhi kita.

Kedua, inter personal communication skills menekankan pada working with others melalui tipe komunikasi dan grup untuk menyampaikan tujuan. Kita perlu memahami perbedaan atau diversity yang bisa dikelompokkan menjadi dimensi primary, secondary dan tertiary. Primary dimensions mencakup umur, gender, sexual orientation, ethnicity, race, serta mental dan physical abilities. Secondary dimensions mencakup communication style, education & communications, income, work experience, geographic location, organizational role and level, language, family status, work style, dan religion. Tertiary dimensi terdiri dari change readiness, values, beliefs, motivation, emotional intelligence, risk aversion, intellectual ability dan learning style. Ada enam hambatan untuk menerima diversity atau perbedaan yaitu prejudice, ethnocentrism, stereotypes, harassment, discrimination dan blaming the victim.

sb visit online new

SB VISIT ONLINE BATCH 3 Tahun 2020

SB Visit merupakan kegiatan annual yang diselenggarakan oleh BEM SB-IPB sejak tahun 2017. Kegiatan yang bekerja sama dengan marketing SB-IPB ini diperuntukkan khusus untuk siswa-siswi SMA dalam rangka memperkenalkan Sekolah Bisnis IPB kepada mereka. Karena permintaan dan request yang cukup tinggi dari para siswa, maka SB VISIT menghadirkan 3 Batch terhitung mulai tahun ini.

Batch 3 atau batch terakhir pada tahun ini dilaksanakan pada 26 September 2020 . Karena kuota terbatas, kegiatan ini hanya dihadiri oleh 49 audiens yang berasal dari berbagai daerah, mulai dari Sumatera Utara hingga Nusa Tenggara. Audiens-audiens ini tidak hanya merupakan siswa-siswi SMA saja, tapi juga termasuk audiens yang berasal dari fakultas universitas lain yang masih ingin berkuliah bisnis serta orang tua siswa-siswi yang memiliki ketertarikan terhadap satu-satunya Sekolah Bisnis di Bogor.

Kegiatan ini dibagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama diisi oleh Dr. Raden Dikky Indrawan, SP, MM selaku dosen Sekolah Bisnis IPB. Materi ini diisi dengan kondisi ekonomi dan bisnis saat ini yang sangat tidak stabil namun merupakan hal yang potensial dan mampu memunculkan banyak peluang bisnis yang bisa diambil oleh true entrepreneur. Untuk berkontribusi dalam hal tersebut, Sekolah Bisnis IPB hadir untuk mewadahi future entrepreneurs ini sesuai dengan motto nya, yaitu Creating New Entrepreneurs and New Ventures.

Sesi selanjutnya diisi oleh Neldo Irawan selaku Duta IPB untuk Sekolah Bisnis tahun 2019. Pada sesi ini, Neldo menjelaskan kepada para audiens terkait profil Sekolah Bisnis, achievements, fasilitas, pembelajaran, dan lain-lain. Sesi ini disambut hangat oleh para audiens dengan banyak pertanyaan mendalam seputar Sekolah Bisnis IPB University. Setelah melalui 2 sesi materi, para audiens dihibur dengan diadakannya games ringan berhadiah official merch dari SB-IPB yang dibagikan secara eksklusif kepada para pemenang dengan perolehan poin tertinggi. Para peserta yang turut aktif selama kegiatan berlangsung juga mendapatkan hadiah berupa saldo OVO.

Sesi terakhir diisi oleh Cindy Taj Queena dan Ihsan Fahmi selaku para mahasiswa Sekolah Bisnis IPB University. Mereka hadir memberikan testimoni bagaimana cara dosen-dosen SB-IPB mengajar, berbagi ilmu bisnis dengan memberikan konsultasi bisnis, kemudian memaparkan fasilitas SB-IPB yang mampu memenuhi segala minat dan bakat mahasiswa, hingga mata kuliah yang bermanfaat untuk dipraktikkan saat berbisnis. Cindy dan Ihsan juga berbagi pengalaman bisnis yang pernah mereka lakukan, yang sedang mereka operasikan, dan bagaimana mereka menghadapi kondisi pandemi saat ini yang juga berdampak pada bisnis mereka. Antusiasme para audiens pada sesi ini sangat tinggi dengan pertanyaan yang cukup banyak dan bervariasi.

hortikultu

Peluang Pasar dan Daya Saing Produk Hortikultura di Tengah Turbulensi Covid-19

Sekolah Bisnis IPB University (SB-IPB) menyelenggarakan CEO Talks and Leadership Forum bertemakan “Peluang Pasar dan Daya Saing Produk Hortikultura di Tengah Turbulensi Covid-19” dengan Narasumber praktisi dan profesional yaitu Sandi Octa Susila. Sandi merupakan CEO dari PT Sinergi Tani Indonesia, Duta Pertanian Millenial Kementerian pertanian, dan Ketua tani Mitra Tani Parahyangan yang terdiri dari 385 Petani.

CEO Talk diselenggarakan secara virtual melaui Zoom Meeting pada 24 September 2020 dan wajib bagi mahasiswa Prodi Sarjana Bisnis Angkatan 55. Pada awal pemaparan, ditayangkan sebuah video mengenai profil pribadi dan profil usaha dari pembicara. Sandi menggeluti bisnis pertanian sejak tahun 2014, ketika menjadi mahasiswa semester 5. Usaha dimulai dengan berfokus pada Horeka (Hotel, Restoran, Katering) dan ritel. Saat ini, bisnis Sandi tidak hanya pada supply hortikultura tetapi juga beberapa lini usaha seperti agroeduwisata, mini market MTP, peningkatan client N-user dan rencana membuat smart farming.

Menurutnya, “Petani itu keren”. Petani itu bukan hanya sekedar cangkul mencangkul, pergi ke kebun, tetapi lebih dari itu. Sandi memantik semangat dengan memberikan motivasi agar memaksimalkan ilmu yang sedang kita tekuni, supaya ketika nanti terjun langsung kepada masyarakat dapat menggabungkan antara ilmu empiris dengan ilmu teoritis.
Menurut Sandi, bisnis berbasis pada ilmu, inovatif, strategi, niat yang kuat, informasi dan teknologi, serta supel. Jangan hanya menunggu tetapi harus bisa melangkah, kita harus extraordinary berpikir dan bertindak no box atau tidak ada batasan, segera pindah dari zona nyaman. Sandi juga memberikan tips dan trik yaitu bicaralah sesuai kemampuan: ketika berbicara dengan petani lebih baik diksi disesuaikan seperti menghindari kata-kata hybrid, disruptif dan bahasa lainnya yang kurang dipahami oleh petani.

Salah satu cara agar tetap bertahan di masa sekarang adalah strategi emergency exit, yaitu strategi ketika menghadapi kondisi yang tidak terduga. Mitra Tani Parahyangan juga bekerjasama dengan Kedai sayur. Di era saat ini kita tidak bisa berdiri sendiri tetapi harus saling bersinergi. Selain itu, teknologi dan digitalisasi menjadi faktor penting agar bisnis di bidang pertanian dapat bersaing.

Bisnis pertanian tidak akan ada matinya, sektor yang memiliki benefit. Dalam menjalankan sesuatu hal yang terpenting adalah integritas dan kredibilitas. Ketika ingin menggeluti suatu bidang kita harus mengetahui “medan perang”, kualitas, kuantitas, kontinuitas dan legalitas.

Harapannya dengan diadakannya CEO Talk ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada masyarakat, khususnya mahasiswa dan civitas SB-IPB dalam menjalankan bisnis berdasarkan pengalaman empiris yang bersumber dari praktisi.


community value

Nurturing Community Value for Sustainable Social Impact

Kapita Selekta Manajemen dan Bisnis (KSMB) Kelas E72 pada 22 September 2020 menghadirkan Ibu Aling Nur Naluri yang merupakan founder dari Salam Rancage. Salam Rancage bermula dari keinginan untuk memberikan contoh langsung kepada para murid di Sekolah Alam yang berawal dari Bank Sampah. Muncul ide untuk memanfaatkan limbah kertas menjadi kerajinan tangan. Setelah melalui tahapan percobaan yang panjang, akhirnya berhasil dibuat kerajinan yang berkualitas sehingga bisa diekspor ke Eropa, Amerika Serikat, Jepang dan lainnya. Pemilihan pasar ekspor memang dengan harapan jenisnya tidak banyak tetapi volumenya besar, sehingga para Ibu yang diberdayakan bisa menguasainya dengan baik.

Pemberdayaan para wanita tahun pertama untuk membuat kerajinan tangan hanya satu wanita yang bertahan. Tetapi Bu Aling tetap optimis, satu yang tersisa akan menginspirasi lainnya. Setelah berjalan sekitar delapan tahun, para Ibu yang tergabung dengan Salam Rancage sekitar 90 orang. Sebuah perjalanan yang panjang dengan menanamkan nilai kesabaran, ketekunan dan kemandirian.

Dari kegiatan kerajinan tangan, lalu dikembangkan program sakebun dan pasar dongko. Program sakebun digerakkan untuk menanam di sekitar rumah dan pekarangan. Para Ibu menanam berbagai macam sayuran. Program ini berjalan dengan baik dan terdapat kelebihan produksi sehingga dimunculkan pasar dongko untuk menjual hasil kebunnya. Pada pasar dongko ini para Ibu juga menjual berbagai makanan olahannya. Dalam masa pandemi Covid-19, Salam Rancage memproduksi masker sedangkan pasar dongko dijalankan sebagai online dengan pemesanan dan diantar ke rumah pemesan. Program pemberdayaan wanita yang dilakukan Salam Rancage bertujuan jangka panjang dan berkelanjutan. Para Ibu diharapkan bisa memiliki kepercayaan diri dan kemandirian

Groceries

Business Model Optimalization of Market Mechanism through eGroceries and Big Data Analysis

Pada tanggal 22 September 2020, Kapita Selekta Manajemen dan Bisnis (KSMB) Kelas R63 dan R64 kedatangan pembicara tamu dari TukangSayur.Co, Bapak Rafael Jeffry Anwar Sani. Pembicara memaparkan mengenai “Business model optimization market mechanism eGroceries & big data analytics”. TukangSayur.Co merupakan digital startup E-groceries yang didirikan tahun 2016. Impiannya adalah memberikan solusi bagi para ibu rumah tangga untuk dapat membeli kebutuhan bahan makanan dan rumah tangga secara efisien dan biaya efektif seraya memberdayakan pedagang pasar tradisional di seluruh negeri. Saat ini, TukangSayur.co sudah hadir di 35 kota di Indonesia.

Bahan makanan (groceries) merupakan kebutuhan pokok yang menjadi prioritas. Pasar tradisional mengalami kecenderungan penurunan jumlah sedangkan proporsi kebutuhan bahan makanan relatif tinggi, hampir 40%. Hal-hal tersebut merupakan beberapa alasan didirikannya TukangSayur.Co.

TukangSayur.Co memiliki empat komponen utama dalam menjalankan bisnisnya. Pertama adalah data driven consumer demand melalui penetapan harga, ketersediaan, penetrasi, segmentasi, persona dan nilai siklus hidup. Kedua adalah demand supply compilation melalui sentuhan personal dan hubungan pelanggan, Ketiga adalah data driven demand area/region melalui produk SKU, pangsa pasar, ketersediaan, penetapan harga, rantai pasok dan kesehatan. Keempat adalah kemasan melalui higienitas, keamanan, rute dan sumberdaya manusia.

Pak Jeffry menceritakan perjalanan bisnis TukangSayur.co yang terus berkembang secara organik. Faktor kunci keberhasilannya adalah dengan mengetahui pelanggan, kompetitor dan komunitas, serta berkolaborasi dengan ekosistem yang mendukung. Hingga saat ini, TukangSayur.co sudah melalui empat fase bisnis, yaitu learn a skill, apply it, share it dan monetize it. Hingga memasuki fase kelima grow it sekaligus untuk tetap berkelanjutan. Para mahasiswa mendapatkan pembelajaran dan beberapa terinspirasi untuk bisnis di bidang pertanian.

CV Jambi Sentra Herbalindo

Tingkatkan Nilai Tukar Petani dengan Atsiri

SB IPB, Bogor –  Salah satu komoditas potensial untuk diekspor adalah atsiri (essential oil), yang juga menjadi sasaran para penjajah terdahulu. Indonesia menjadi salah satu produsen atsiri dunia seperti nilam, cengkeh, kayu manis, dan sereh wangi. M. Prayoga Sunandar, salah satu mahasiswa Magister Sekolah Bisnis IPB kelas pagi angkatan R63 menyadari hal tersebut dan melihat peluang untuk mengembangkan bisnis atsiri di daerah asalnya sekaligus yang menjadi daerah potensial atsiri yaitu Jambi.

Pendiri CV Jambi Sentra Herbalindo ini menyadari bahwa banyak lahan tidur yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh para petani. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya edukasi kepada para petani bahwa terdapat komoditas potensial lain selain kelapa sawit dan karet, yaitu atsiri. Di samping itu, nilai tukar petani (NTP) juga rendah sehingga sosok yang sering disapa Yoga ini akhirnya menggerakkan para petani di Jambi untuk menanam atsiri.

Bisnis rintisan yang sudah dijalankannya sejak tahun 2018 ini memiliki beberapa misi, salah satunya menumbuhkan kemandirian ekonomi dan meningkatkan ekonomi kerakyatan yaitu dengan meningkatkan NTP melalui penanaman komoditas atsiri supaya para petani memiliki pilihan alternatif untuk komoditas yang ditanam. Sebagai sociopreneur yang memiliki mimpi yang besar, tentu banyak risiko yang akhirnya harus dihadapi. Kendala utama yang harus dihadapi selain modal adalah terbatasnya pengetahuan para petani mengenai atsiri sehingga butuh edukasi yang lebih dengan tujuan supaya para petani tertarik menanam atsiri. Bagi para petani yang belum pernah menanam atsiri pun diberikan pendampingan penuh dalam proses penanaman atsiri sehingga mengurangi kekhawatiran para petani dalam melakukan penanaman.

“Investasi alat dan bahan juga masih menjadi kendala dan tantangan tersendiri yang saat ini kami coba untuk sinergikan karena tidak semua petani mampu membeli bibit dan alat seperti alat suling serta pemilihan varietas bibit yang benar di awal penanaman itu sangat penting,” ungkap Yoga. Berbagai solusi dilakukan supaya kendala dapat teratasi dengan baik. Yoga mengatakan bahwa yang terpenting dari bisnis ini bukan hanya kuantitas, tetapi kualitas. Salah satu solusi yang dihadirkan adalah alat untuk mengecek tingkat kualitas hasil produksi karena masih banyak petani yang terkecoh, menganggap hasil panennya kurang baik jika dihargai murah. Seluruh proses mulai dari sosialisasi, penanaman, produksi (penyulingan, pemanenan), hingga distribusi direncanakan dengan baik.

Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, mahasiswa program MM ini mengakui bahwa bisnisnya pun terdampak. “Beberapa pabrik sempat tutup tetapi sudah kembali normal sekarang. Kami akhirnya memutuskan untuk berjualan hand sanitizer yang memiliki tren meningkat tetapi dicampur dengan essential oil sehingga ada perbedaan,” tegasnya. Dengan berbagai kendala dan risiko yang ada, CV Jambi Sentra Herbalindo tetap bertahan walaupun fakta menunjukkan bahwa pasar luar negeri memiliki rasa ketidakpercayaan terhadap produk Indonesia. Hal ini justru membuat Yoga berpikir untuk mengembangkan jejak telusur (traceability) untuk setiap produk yang dihasilkan sehingga mengurangi adanya tindak kecurangan dan meningkatkan kepercayaan pasar luar negeri terhadap bisnis atsiri Indonesia.

“Kami yakin potensi ini besar melihat permintaan atsiri di Eropa semakin meningkat karena mereka memasuki masa aging population sehingga cenderung memilih produk yang alami. Kami juga memiliki sertifikasi organik yang sangat dibutuhkan untuk masuk pasar Eropa,” tegasnya.
Hingga saat ini, CV Jambi Sentra Herbalindo menjadi penyedia bahan baku (raw material) untuk industri-industri dengan 35 orang petani binaannya. Produk yang ditawarkan diantaranya sereh wangi, lemongrass, minyak sirih, dan nilam. CV Jambi Sentra Herbalindo juga sudah bekerja sama dengan Science and Techno Park IPB University yang bersedia membantu pengembangan bisnisnya. Untuk mencapai pasar ekspor, Yoga juga sedang mengikuti pendampingan program eksportir yang diadakan oleh Centre for the Promotion of Imports from developing countries (CBI) Belanda.
Keputusan Yoga untuk melanjutkan pendidikan Magister di SB IPB bukan tanpa tujuan. Beliau ingin meningkatkan pengetahuan mengenai strategi bisnis dalam bidang agroindustri yang sedang digelutinya, menambah relasi dengan teman baru dan dosen, serta mengetahui lebih dalam wawasan terkait bisnis secara global.

Di akhir wawancara, Yoga menyampaikan beberapa pesan untuk para pengusaha terutama yang baru memulainya. “Bisnis adalah seni, butuh proses yang panjang untuk meraih keberhasilan. Tentu banyak rintangan, tugas kita adalah memikirkan bagaimana dapat bertahan, konsisten, dan merencanakan strategi dengan baik,” katanya. Lalu, Yoga juga berpesan kepada semua yang berminat bisnis di bidang ekspor, “Indonesia memiliki banyak komoditas potensial yang dapat diekspor, tetapi yang paling penting adalah kita mengetahui siapa buyer kita untuk meminimalisasi kendala di kemudian hari. Selain itu, kita juga harus mengetahui dengan benar regulasi di setiap negara, kebutuhan negara yang bersangkutan, dan menjaga relasi dengan teman atau kerabat di luar negeri.”

ceo talk peradaban bangsa

Pengalaman Menyulap Perusahaan Bangkrut Jadi Istana Peradaban Kebanggaan Bangsa

Kelas Kapita Selekta Manajemen dan Bisnis (KSMB) SB-IPB tanggal 15 September 2020 untuk Prodi Magister Kelas R63 dan R64 kedatangan pembicara istimewa, Bapak Dr. Achmad Fachrodji, yang merupakan Direktur Utama Balai Pustaka. Sebelumnya Dr. Achmad menjabat sebagai Direktur BUMN Perhutani dan Inhutani. Ia menamatkan S3 dari Program Doktor Manajemen dan Bisnis (DMB) Sekolah Bisnis IPB University dan merupakan wisudawan S3 Bisnis Terbaik IPB University tahun 2010. Dr. Achmad juga mengajar di Universitas Mercu Buana dan mendapatkan penghargaan sebagai dosen e-learning terbaik selama tiga tahun berturut-turut. Beliau membuka pertemuan dengan pantun Balai Pustaka. “Indah berkembang bunga cempaka, Sinar rembulan penghias angkasa; Kami datang dari Balai Pustaka, Istana Peradaban kebanggaan bangsa.”

Dr. Achmad Fachrodji membagikan pengalamannya dalam menyulap perusahaan bangkrut menjadi istana peradaban kebanggaan bangsa. Pada saat masuk ke Balai Pustaka (BP) tahun 2016, BP dalam keadaan merugi selama 15 tahun, karyawan tidak digaji selama 5 bulan, hutang menumpuk, tidak bankable, revenue kecil, pabrik tidak beroperasi, suasana kantor kumuh dan bahkan terancam untuk ditutup. Dr. Achmad Fachrodji datang dengan pendekatan baru “change” atau “berubah”, dari BP yang semula jalan di tempat berubah menjadi berlari kencang seperti panther. Ia menampilkan visi BP sebagai “Terdepan dalam industri penerbitan, percetakan dan multimedia”. Budaya perusahaan yang dibangun yaitu CERDAS (creative, energic, responsive, dynamic, active dan smart) dan tata nilai perusahaan yaitu JUARA (jujur, unggul, amanah, rajin dan adil).

Untuk dapat berlari kencang, diperlukan suatu pengungkit dan lompatan. Beberapa hal yang perlu selalu ditanamkan adalah berfikir besar dengan dimulai dari yang besar tanpa melupakan yang kecil (pareto); philosophy of tiga kali: 1x membayar kewajiban masa lalu, 1x menyelesaikan yang sekarang dan 1x menjemput masa depan; dan manajemen lebih dengan memberikan pelayanan yang lebih besar dibanding ekspektasi pelanggan.

Dengan kepiawaian Dr. Achmad Fachrodji yang gemar berpantun, beliau mengembangkan prinsip synergy dengan perusahaan lainnya seperti Bank Mandiri, Telkom, dan lain-lain. Pantun nya menjadi media dalam mengembangkan kerjasama yang mampu menciptakan keuntungan bagi BP. Dr. Achmad Fachrodji masuk BP tahun 2016 yang merugi, tahun 2017 Dr. Achmad Fachrodji mampu mengubahnya sehingga meraup keuntungan atau laba yang terus meningkat hingga sekarang.

Setelah selesai pemaparan, para mahasiswa antusias mengajukan pertanyaan sehingga terjadi diskusi yang hangat. Dr. Achmad Fachrodji juga memberikan 3 buku pantun beliau kepada mahasiswa dengan pertanyaan terbaik. Komti Kelas R63 (Defni) menyampaikan pantun balasan untuk Balai Pustaka. “Orang kurus belajar fisika, Makan malamnya dicuri angsa, Maju terus Balai Pustaka, Jadi Istana Peradaban Bangsa”.

seleksi doktor

Seleksi Program Doktor Manajemen dan Bisnis Peride 2 Tahun 2020 Sekolah Bisnis IPB University

SB-IPB telah melaksanakan seleksi wawancara dalam rangka penerimaan mahasiswa baru program Doktor Manajemen dan Bisnis Periode 2 Tahun 2020 untuk Program Doktor angkatan 16 (DMB16).Peserta di wawancarai oleh evaluator melalui Zoom. Proses seleksi ini dilaksanakan selama tiga hari (10-12 September 2020). SB-IPB membuka penerimaan program Magister dan Doktor Manajemen dan Bisnis 2 kali dalam setahun. Perkuliahan Program Doktor dimulai serentak ketika penerimaan periode 2 selesai. Silahkan persiapkan diri untuk mendaftar pada Periode 1 Tahun 2021 mendatang! Cek selalu pendaftaran online program SB-IPB melalui link : www.admisi.ipb.ac.id, Narahubung 08111108358 (Admisi SB-IPB)

POTENTIAL INVESTMENT

Strategy for Post-Covid Recovery, Business Leadership for The New Era and Approach for Potential Investment

Sekolah Bisnis (SB-IPB) kembali mengadakan Business Talk Series (BTS) ke-9 via daring yang dihadiri oleh sekitar 150 peserta pada Rabu, 9 September 2020. Webinar kali ini menghadirkan dua pembicara yang sekaligus merupakan alumni DMB SB IPB yaitu Dr. Bambang Siswaji yang menyampaikan topik “Investment Approach to Support the Recovery of Economy Affected by Covid-19” dan Dr. Irvandi Gustari, SE, MBA yang membahas mengenai “Effectiveness of Strategic Leadership in Crisis Management”.

Webinar dibuka oleh moderator yaitu Asaduddin Abdullah, MSc yang merupakan Dosen SB-IPB tepat pukul 13.00 WIB. Acara dimulai dengan penampilan video profil IPB dan SB-IPB, lalu sambutan oleh Prof. Dr. Noer Azam Achsani, MS selaku Dekan SB-IPB, dan dilanjutkan dengan presentasi kedua pembicara.

Direktur Utama PNM Investment Management, Dr. Bambang Siswaji mengawali pemaparan dengan menunjukkan arus lingkar pendapatan (circular flow of income) dan menjelaskan bahwa pertumbuhan PDB saat ini sedang menurun sehingga menyebabkan kontraksi di Kuartal II tahun 2020. Penurunan perekonomian dunia ini ternyata sudah dirasakan sebelum pandemi dari angka 3,6% menjadi 2,9% pada tahun 2019. Pada pembahasannya, beliau juga menegaskan tentang pentingnya mengetahui penyebab terjadinya krisis sehingga dapat mengatasinya dengan baik. Beliau memfokuskan pada cakupan perusahaan, pasar tenaga kerja, rumah tangga, serta pasar barang dan jasa karena merepresentasikan kegiatan sektor riil, mencerminkan kegiatan produksi dan pendapatan riil dari sektor ini. Aliran yang dapat menambah volume yaitu investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor, yang kemudian disebut injection. Sementara aliran yang mengurangi volume yaitu saving, pajak, dan impor, yang kemudian disebut leakages. Terjadinya kontraksi menunjukkan bahwa saat pandemi ini, injection kurang dari leakages.

Dipaparkan juga oleh Pak Bambang bahwa telah terjadi negative multiplier effect saat pandemi Covid-19. Hal ini berdampak beruntun kepada seluruh bidang bisnis karena berkaitan satu dengan yang lain. Pada saat seperti ini juga memicu meningkatnya pengangguran yang akan menimbulkan kerawanan jika tidak diatasi dengan segera. Pemerintah telah melakukan solusi, salah satunya adalah Program Pemulihan Ekonomi dari sisi kebijakan fiskal ekspansif, kebijakan moneter oleh BI, dan institusi keuangan. Program ini dianggarkan sebesar 695,2 triliun rupiah untuk bidang kesehatan, sosial, sektoral, UMKM, insentif usaha, dan pembiayaan korporasi. Berdasarkan hal tersebut, diharapkan institusi keuangan dapat tetap mendukung investasi pada korporasi, konsumsi dan produksi pun diharapkan bertahan atau bahkan meningkat.

Pada kondisi seperti sekarang ini, tantangan utama yang harus dihadapi dan diperbaiki adalah keyakinan konsumen yang rendah. Keyakinan konsumen berpotensi meningkat atau kemungkinan melakukan spending ketika melihat ekonomi meningkat, meningkatnya indeks pasar modal, serta masalah utama yaitu pandemi ini berkurang. Maka dari itu, pemerintah harus menjadi pengelola utama program dengan baik. Program yang dirancang harus jelas dan targetnya juga harus jelas. Pemerintah pun dapat lebih aktif melakukan investasi langsung kepada kesehatan, pertanian, pariwisata, perumahan sederhana, serta infrastruktur untuk meyakinkan konsumen karena sektor tersebut akan menstimulasi peningkatan GDP.

Beliau juga menjelaskan terkait investasi di pasar modal, risiko investasi, dan manfaat reksadana. Dengan melakukan investasi di saat pandemi ini akan berpotensi memicu sentimen positif di masyarakat. Hal ini diperkuat dengan penjelasan beliau bahwa indeks pasar modal akan tumbuh berkorelasi dengan pertumbuhan GDP. Jadi, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi investor untuk masuk. Pada intinya, pemerintah perlu bekerja sama dengan berbagai pihak guna mengembalikan keyakinan konsumen dan pebisnis. Bahkan beliau menambahkan, bahwa pandemi ini dapat dimanfaatkan untuk reset perekonomian, dan bangkit kembali didasarkan keunggulan kompetitif, ramah lingkungan, dan sosial.

Pemaparan dilanjutkan oleh Pak Irvandi. Diawali dengan penjelasan terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini minus sejak Desember 2019 sebesar -1,74 persen dan terus menurun hingga Juni 2020 sebesar 4,19 persen. Pertumbuhan negatif ini menunjukkan Indonesia dapat mengalami resesi berkepanjangan. Namun, keadaan ini tidak boleh membuat masyarakat menyerah. Penurunan ekonomi Indonesia tidak separah negara-negara lain, bahkan masih lebih baik dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia. Pada kondisi krisis ini ada tiga pertanyaan, jelas beliau. Apa yang kita ingin lakukan saat ini? Apa yang bisa kita lakukan saat ini? Kondisi di saat kita tidak tahu harus melakukan apa? Ketidakpastian dalam kondisi krisis ini membutuhkan cara-cara kepemimpinan yang taktis. Gaya kepemimpinan secara umum terbagi menjadi tiga, yaitu authoritarian, participative, dan delegative.

Di antara banyaknya jenis kepemimpinan yang dapat dibentuk, cara kepemimpinan ini perlu disesuaikan dengan situasi. Situasi pandemi Covid-19 ini seorang pemimpin harus dapat memiliki sikap 5C yaitu Calm, Confidence, Clarity, Care, dan Consistence. Dengan mengenali situasi, sikap, dan prioritas pemimpin di masa pandemi dapat disimpulkan gaya kepemimpinan yang sesuai pada masa krisis pandemi berdasarkan subordinate/bawahan. Gaya kepemimpinan authoriratian cocok digunakan untuk inexperienced dan capable subordinate karena keputusan langsung diambil terpusat oleh pemimpin, sedangkan expert subordinate dapat dilibatkan dalam pengambilan keputusan sehingga gaya kepemimpinan yang cocok adalah participate.

Gaya kepemimpinan pada masa krisis ini tentunya harus didukung oleh mitigasi risiko, good coorporate government, dan timeline teknis. Menutup materinya, Pak Irvandi mengutip John F Kennedy bahwa krisis merepresentasikan dua berkarakter, satu sisi yaitu bahaya sedangkan sisi lainnya adalah peluang.

WhatsApp Image 2021-06-07 at 10.08.51

SB IPB Gelar Pelatihan Daring Praktek Kepemimpinan di Era Kenormalan baru

Sekolah Bisnis IPB kembali melakukan kerjasama Pelatihan daring untuk peningkatan softskill mahasiswa yang dilaksanakan 2 hari di bulan Agustus 2020, dengan tema Praktek Kepemimpinan di Era Kenormalan Baru. Adapun Fasilitator Utama : Drs. Istoto Suharyoto, MM. Sasaran Kegiatan ini adalah sekitar 80an mahasiswa Angkatan 55 Sekolah Bisnis IPB.

Kebutuhan yang hendak dipenuhi dari training ini adalah

  1.  Safety need : Peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap (KSA) mengenai praktek kepemimpinan dalam keadaan kekinian.
  2. Esteem : Menyiapkan diri memenuhi kebutuhan kompetensi sesuai kebutuhan dan tantangan zaman.
  3. Self-actualization : Menjadi pribadi Up to date dan mampu menjawab kebutuhan dan tantangan zaman.

Learning objectives dari pelatihan ini adalah, setelah mengikuti pelatihan daring dua hari ini dengan sungguh-sungguh, melaksanakan instruksi fasilitator belajar, maka peserta:
1. Menyadari keadaan kekinian yang sudah dan terus bakal berubah dan memerlukan perubahan mindset untuk terus mampu bertahan dan memenangkan persaingan.
2. Mengenali faktor-faktor internal diri penentu kepemimpinan unggul seorang Leader kekinian yang fleksibel dan memiliki agility menyiasati perubahan dan keadaan.
3. Menguasai kompetensi komunikasi dan interaksi kepemimpinan untuk sukses menginspirasi anggota mencapai tujuan-tujuan bersama dalam kondisi kekinian.
4. Mengoptimalkan potensi kepemimpinan diri untuk menjadi leader unggul, berintegritas dan berprestasi progresif. Menjadi Leader berintegritas, solutif, inspiratif dan kompeten untuk team yang kompak dan berprestasi optimal.

Pokok materi pelatihan ini adalah:

  1. Menyadari Keadan Sekarang. Memotret present state Leadership.
    Menggali informasi keadaan saat ini dan kedepan serta membangun kesadaran kepemimpinan kekinian. Menemukan dan menyadari keadaan perkembangan budaya manusia, perkembangan industri, perkembangan teknologi dan informasi, dan tantangan kepemimpinan kekinian.
    Memahami betapa pentingnya membangun team distnce, interaksi komunikasi intensif distance, menangani team dalam menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dll.
  2. Leadership Mindset. Mengakses sumber daya diri kepemimpinan berbasis kerja pikiran. Setiap orang adalah insan, pemilik jadi diri, menguasai pikirannya sendiri, perubahan dunia adalah buah pikiran manusia, menggali potensi kepemimpinan dunia dimulai dari memimpin diri, dan itu dimulai dari leading self mindset.
  3. Komunikasi alat sukses kepemimpinan, struktur, makna, tujuan, tantangan, dan kunci suksesnya, dan menyesuaikan dengan keadaan kekinian yang berbasis teknologi dan bermedia cyber.
  4.  Tantangan Kepemimpinan. Tantangan kepemimpinan masa kini : Berintegritas, berwawasan kedepan/solutif, menginspirasi dan kompeten dan diterapkan dalam kondisi kenormalan baru. Membangun team kuat dalam kondisi perubahan cepat. Membangkitkan mindset tepat, membangun dan mengembangakan koneksitas, menjadi dirigent team progresif, membangun budaya feedback, leading team sukses.

Terdapat 5 mahasiswa terbaik pada pelatihan yang diadakan dua hari ini, yaitu Rio Kevin, Krisna, Fairuz, Ramadhova, dan M. Wildan