CEO Forum bersama Dr. Ir. Anton Apriyantono, MS

(Ruang Mahoni MB-IPB, 31/01/2012), CEO Forum MB-IPB menghadirkan Dr. Ir. Anton Apriyantono, MS yang saat ini aktif sebagai Komisaris Independen PT BSP Tbk Group dan beberapa perusahaan lainnya. Beliau juga menjabat sebagai Menteri Pertanian pada Kabinet Pembangunan Indonesia 2004-2009. Dalam kesempatannya beliau menyampaikan Peluang bisnis dengan melihat prospek perusahaan perkebunan dalam acara CEO Forum MB-IPB .

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki berbagai komoditi perkebunan yang bukan hanya untuk pasar dalam negeri tetapi juga untuk luar negeri. “Untuk tiga produk unggulan perkebunan yaitu sawit, karet dan kakao, Indonesia masih bisa menempatkan diri di posisi pertama, kedua dan ketiga,” paparnya. Disusul dengan kopi yang menempati keempat dunia.

Melihat kondisi lahan Indonesia, Indonesia memiliki total luas potensi lahan pertanian 70 juta ha, yang  efektif untuk produksi pertanian  45 juta ha, dengan produk pangan utama dihasilkan dari lahan sawah seluas 7,9 juta ha dan di lahan kering seluas 15,6 juta. Namun luas lahan sawah cenderung menurun sebagai akibat alih fungsi lahan sawah menjadi lahan non pertanian (sekitar 50-70 ribu ha per tahun) sementara pencetakan sawah 20-40 ribu ha per tahun.

Lahan perkebunan Indonesia lebih kurang 18 juta hektar yang didominasi oleh perkebunan sawit, karet,  dan kakao maupun jenis tanaman perkebunan lainya. Tahun 2010 produksi perkebunan Kelapa sawit menghasilkan 9.9 juta ton untuk Perkebunan Besar Swasta, 7.8 juta ton  dari Perkebunan Besar Negara dan 2.1 juta ton dari Perkebunan Rakyat. Dengan melihat hasil yang melimpah maka memposisikan Indonesia sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Namun sayang, bahan baku berupa CPO diekspor, yang membuat Indonesia megkonsumsi dalam bentuk berbagai produk jadi yang bahan bakunya berasal dari Indonesia dengan harga yang cukup mahal. “Seharusnya kita yang menciptakan produk dari bahan baku yang ada,” ungkapnya.
Prospek komoditi kelapa sawit masih memiliki peluang besar dalam mengembangkan industri hilir didalam negeri seperti industri oleokimia, personal care (sabun kosmetik, shampoo), margarin, shortening, emulsifier, dll. Selain itu semakin terbatasnya minyak bumi nasional maupun dunia maka sawit dapat menjadi alternatif renewable energy yaitu menghasilkan biodisel. Adapun untuk limbah kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, kompos. Dengan kata lain semua bagian dari kelapa sawit dapat dimanfaatkan dan dapat diolah menjadi produk turunan yang memiliki nilai tambah yang prospektif.

Prospek komoditi perkebunan yang posistif lainnya adalah karet dan kakao. peningkatan kebutuhan karet, terutama Cina dan India membuat prospek komoditas menjadi meningkat terutama di pasar dunia. Nilai tambah pohon karet lainnya adalah  pemanfaatan kayunya dan ragam produk dari lateks. Kayu dari pohon karet dapat dibuat untuk bahan bangunan, furniture, particle board, parquet, MDF (Medium Density Fibreboard), dll.

Prospek komoditi kakao sangat besar menginagat permintaan dunia meningkat dalam konsumsi kakao disusul defisit kokoa dari Pantai Gading yang disebabkan karena masalah politik, Pantai Gading merupakan penghasil kakao terbesar dunia. Melihat hal tersebut komoditas kakao Indonesia memiliki peluang besar untuk menembus pasar internasional (Produk turunan kokoa semakin banyak).

Industri hilir produk perkebunan masih berpeluang sangat besar untuk dikembangkan. Diperlukan dukungan kebijakan pemerintah, industri jasa, industri logistik, jaringan pemasaran yang luas, iklim investasi yang kondusif untuk mencapai maksimal.

CEO Forum: Hybrid Micro financing

(Ruang Mahoni MB-IPB, 24/01/2012), CEO Forum ini menghadirkan Dr. B.S Kusmuljono, MBA yang menjabat sebagai Chairman CPR- Indonesia, Komisaris Bank BNI dan Ketua Komnas Keuangan Mikro dengan menyampaikan topik tentang “Hybrid Microfinancing” . Hybrid microfinance itu sendiri adalah sistem perkuatan permodalan bagi usaha mikro melalui mekanisme pemaduserasian (sinergi) sumber-sumber pembiayaan dari dana masyarakat pada perbankan dengan dana pemerintah untuk penanggulangan kemiskinan serta perluasaan lapangan pekerjaan utamanya bagi Rumah Tangga Sasaran (RTS). Keberhasilan KUR Mikro telah dibuktikan mampu menjangkau usaha mikro dan rakyat kecil, sebagai pembuktian bahwa skim penjaminan KUR Mikro tersebut telah sahih dan terus patut dilanjutkan. Tetapi aksesabilitas kaum tani dan nelayan ternyata belum mampu mendorong permintaan ataupun realisasi KUR Mikro ke sektor pertanian. Setelah dilakukan observasi lapang, masalah utamanya adalah bunga KUR – Mikro masih dipandang tinggi untuk sektor pertanian. Bunga tinggi tersebut oleh perbankan dianggap rasional karena risiko di sektor usaha pertanian termasuk tinggi.

Penerapan Hybrid microfinance dapat melalui Kredit Usaha Mikro Pertanian (KUMP). Kunci Keberhasilan KUMP dapat dilihat dari 4 sisi yaitu : 1) Dari sisi BANK : Adanya jaringan karena pada dasarnya bank penyalur harus berada di tengah-tengah calon debitur (community based); Sumber daya manusia perlu kompetensi dan budaya yang spesifik, punya komitmen serta mencintai UMKM sektor Pertanian; Sistem perlu dibangun untuk mengurangi biaya transaksi sehingga lebih efisien, transparan, sederhana dan nyaman (convenient) bagi debitur. 2) Dari sisi CALON DEBITUR / SEKTOR RIIL : Pembinaan (technical assistance) perlu karena calon debitur pada dasarnya belum bankable (persiapan status legal, administrasi, teknik produksi, kepastian pasar), yang bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, Perlu bekerjasama dengan  Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) UMK atau Tenaga Pendamping UMK, lembaga rating LKM dan pihak-pihak lainnya, Perlu alokasi dana PKBL terutama porsi hibah untuk operasional training dan pembinaan calon dan debitur KUMP. 3) Dari sisi LEMBAGA PENJAMINAN : Perlu komitmen pemerintah dalam mengalokasikan dana APBN bagi Lembaga Penjaminan yang memadai dalam kuantitas dan berjangka panjang sesuai dengan jangka waktu KUMP (10 tahun), Merintis pendirian Lembaga Penjamin Kredit Daerah (LPKD) dengan  diampu  oleh Askrindo dan Jamkrindo dan mendorong Pemda untuk mereplikasi Sistem KUMP  di daerah dengan dukungan dana dari APBD. 4) CARA PENYALURAN : Penyaluran KUMP dapat dilaksanakan secara langsung (bank kepada debitur) dan secara tidak langsung (linkage dengan lembaga keuangan mikro/LKM) serta pendekatan kemitraan inti plasma (cluster). Dengan pendekatan linkage tersebut maka dimungkinkan penyaluran KUR dapat menjangkau calon debitur yang berada di remote area dan size-nya mikro. Untuk itu perlu kerjasama dengan lembaga rating LKM independen untuk memperoleh LKM yang baik. Dengan pendekatan kemitraan dimungkinkan penyaluran KUMP menyentuh bidang pertanian secara massal dengan jumlah relatif signifikan.

CEO Forum: Re-Writing Your Future Workshop How to Motivate Own-Self

(Ruang Mahoni MB-IPB, 17/01/2012), CEO forum kali ini mengangkat topik tentang “Re-Writing Your Future Workshop how to motivate own-self” dengan menghadirkan Ir. Nunny H. Hersiana (CEO Hypnolangsing, Mindful Eating Specialist, Life Coach & Counsellor). Pada kesempatan ini, ibu Nunny memaparkan tentang Neuro Linguistik Programming (NLP) merupakan sebuah model komunikasi interpersonal dan pendekatan alternatif terhadap psikoterapi yang didasarkan kepada pembelajaran subyektif mengenai bahasa, komunikasi, dan perubahan personal. NLP memberikan seperangkat presuposisi bagi individu agar dapat berfungsi secara “normal”. Individu tidak perlu meyakini setiap presuposisi ini, namun individu menjadi lebih efektif jika mengaplikasikannya seolah semua presuposisi berikut benar. Ibu Nunny memberikan salah satu bentuk presuposisi yaitu “The Map is Not The Territory”, dimana presuposisi tersebut menjelaskan bahwa setiap individu memiliki model dunia di dalam pikirannya. Namun tidak satupun dari berbagai model tersebut yang benar-benar akurat dalam merepresentasikan area yang sebenarnya. Peta dapat menjadi area ketika individu benar-benar menyakini model dunia di pikirannya, dengan begitu model tersebut berubah menjadi kenyataan bagi dirinya. Berbagai sumber daya dan batasan yang ada pada model tersebut, menjadi nyata baginya.

Dalam NLP, hipnosis seringkali digunakan. Hipnosis adalah suatu kondisimental atau diberlakukannya peran imajinatif. Imajinasi adalah proses membangun kembali persepsi dari suatu benda yang terlebih dahulu diberi persepsi pengertian. Hipnosis biasanya disebabkan oleh prosedur yang dikenal sebagai induksi hipnosis, yang umumnya terdiri dari rangkaian panjang instruksi awal dan sugesti. Re-writing your future yang diberikan oleh ibu Nunny terdiri dari 4 hal, yaitu 1) ubah bingkai/reframe, dengan melakukan A tulis 5 kalimat keluhan, komplain yang tidak berguna & ingin dihilangkan, B ganti kata kuncinya dengan kata pengganti yang bermanfaat. Reframing tipsnya adalah “ketika kita merubah bingkai kita, maknanya akan berubah dan respon pun berubah, cara berpikir dan bertindak juga berubah. 2) ubah belief lama; 3) tetapkan tujuan dengan menyatakan dalam bentuk positive, pastikan dalam kendala, spesifik, ekologis dan seimbang, dapat diinderakan melalui pengalaman, dapat diinderakan melalui pengalaman goal yang kuat hasilnya dapat dilihat didengar, dialami termasuk didalam pikiran serta setiap perilaku ada tujuan positif, pertahankan elemen positif kemudian bermanfaat bagi sekitar. 4) fokus dan terakhir 5) aktifkan tombol motivasi.

Bedah Buku: Membangun Ekonomi Komperatif Strategi Meningkatkan Kemakmuran Nusa dan Resiliensi Bangsa

(Ruang Mahoni MB-IPB, 10/01/12), Dalam rangka Pembukaan Kegiatan CEO and Entrepreneurial Development Forum Tahun 2012, MB-IPB menyelenggarakan acara Bedah Buku “Membangun Ekonomi Komparatif : Strategi Meningkatkan Kemakmuran Nusa dan Resiliensi Bangsa” karya Prof. Dr. Ir. Eriyatno, MSAE (Guru Besar TIN-IPB), dengan pembahas Dr.Ir. Yusman Syaukat, MEc (Dekan FEM-IPB) dan Dr.Ir. Arief Daryanto, MEc (Direktur MB-IPB). Bertindak sebagai moderator adalah Dr.Ir. Noer Azam Achsani, MS. Buku ini menyajikan dasar pemikiran Sistem Ekonomi Komparatif berdasarkan studi literatur dan studi banding diberbagai negara. Sistem Ekonomi Komperatif merupakan  tatanan perekonomian yang berbasis lokal, berorientasi pada masyarakat dan mengabdi untuk membangun kehidupan yang lebih baik bagi semua, serta tidak hanya meningkatkan keuntungan. Dengan dijiwai semangat patriotik, dinamika sistem tersebut membutuhkan keberanian dan perubahan yang kreatif dari cara mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi serta mengorganisir sektor finansial. Disamping itu, buku ini merumuskan Agenda Ekonomi Komparatif dalam konteks Indonesia: SEKRI (Sistem Ekonomi Komparatif Republik Indonesia), pertama, “4 Sehat 5 Sempurna” untuk meningkatkan daya tahan bangsa melalui pemberdayaan ekonomi akar rumput

  • Penyehatan haluan kebijakan ekonomi
  • Penyehatan kedaulatan ekonomi negara
  • Penyehatan kemandirian komunitas
  • Penyehatan pajak dan pendapatan bagi pemerataan pembangunan
  • Restrukturisasi pasar finansial

Kedua, pengarusutamaan pembangunan nasional melalui pengembangan ekonomi rumahtangga dan pembangunan UKM berbasis teknologi. Pembangunan Industri rumahan merupakan suatu  sistem produksi bukan perdagangan, yang berarti ada produk yang dihasilkan melalui proses nilai tambah dari bahan baku tertentu, yang dilakukan di tempat rumah perorangan dan bukan di suatu pabrik.  70% pelaku Industri Rumahan adalah kaum perempuan. Umumnya produk dari Industri Rumahan (IR) adalah buatan tangan (hand made) dan atau bersifat unik pada cara-cara yang berbeda nyata, yang sering dikaitkan dengan kearifan lokal (local wisdom) dan teknologi tepat sasaran. Kewirausahaan atau Pemuda menjadi wirausaha adalah salah satu solusi prospektif dalam membangun Sistem Ekonomi yang Komparatif, kerena langsung mengurangi beban penyediaan lapangan kerja di sektor formal. Selain itu keberlanjutan usahanya di tingkatUKM juga terkait dengan aplikasi teknologi serta inovasi dan kreativitas dari wirausaha muda. Ketiga, pentingnya penegakan hukum.

Website MB-IPB Kembali Meraih Juara Umum Piala Bergilir Rektor Lomba Situs Web Unit Kerja IPB Tahun 2011

(Jumat, 6 Januari 2012), Website Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis-Institut Pertanian Bogor (http://mb.ipb.ac.id) kembali meraih Juara Umum Piala Bergilir Rektor Lomba Situs Web Unit Kerja IPB Tahun 2011. Hal ini berdasarkan pengumuman Direktur Komunikasi dan Sistem Informasi IPB yang menetapkan pemenang lomba situs web unit kerja Tahun 2011 sebagai berikut :

1 Juara Umum Piala Bergilir  Rektor : Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis – MB  (http://mb.ipb.ac.id )
2 Penghargaan Kategori Program Studi Pascasarjana : Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis – MB  (http://mb.ipb.ac.id )
3 Juara Kategori Fakultas : Fakultas Ekologi Manusia (http://fema.ipb.ac.id)
4 Juara Kategori Departemen : Departemen Agronomi Dan Holtikultura (http://math.ipb.ac.id)
5 Juara Kategori Kantor/Direktorat/Unit Kerja : Perpustakaan IPB (http://perpustakaan.ipb.ac.id)
6 Juara Kategori Pusat : Seafast Center (http://www.seafast.ipb.ac.id)

 

Selamat Tahun Baru 2012

Segenap Keluarga Program Pascasarjana MB-IPB mengucapkan ”Selamat Tahun Baru 2012” kepada Pimpinan IPB,  Pimpinan Fakultas dan Departemen di IPB, Staf Pengajar, Staf Penunjang, Mahasiswa MB-IPB serta seluruh Mitra Kerja (baik pemerintah maupun swasta) yang telah turut berkontribusi dalam pencapaian pengembangan Manajemen dan Bisnis-IPB.

Tahun baru memiliki makna pembaharuan dalam segala bidang agar kehidupan yang dijalani di tahun yang baru lebih baik dari tahun lama yang baru ditinggalkan. Semoga  Tahun Baru ini memberikan semangat baru bagi MB-IPB untuk menjadi lebih maju dan semangat untuk meraih segala impian karena selalu ada harapan baru untuk berubah menjadi lebih baik. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan barokah-Nya kepada kita semua. Amiiin.

Widyawisata Luar Negeri MB-IPB Malaysia dan Singapura (E36)

Peserta : Kelas E36
Tujuan : Malaysia Dan Singapura
Tanggal Pelaksanaan : 17-19 Desember 2011
 Foto Bersama  

 

 

Widyawisata Luar Negeri MB-IPB Malaysia dan Singapura (R44)

Peserta : Kelas R44
Tujuan : Malaysia Dan Singapura
Tanggal Pelaksanaan : 14-18 Maret 2011
   
 Foto Bersama :

Widyawisata Dalam Negeri MB-IPB (R45)

Peserta : Kelas R44

 

Tujuan

 

: Sukabumi, Karawang, Cimahi, Bandung dan D.I. Yogyakarta.

 

Tanggal Pelaksanaan

 

: 14-19 November 2011
Foto Bersama :  

Widyawisata Luar Negeri MB-IPB Vietnam (E37)

 

Peserta                            : Kelas E37

Tujuan                             : Vietnam

Tanggal Pelaksanaan    : 24 -26 September 2011