CEO Forum: Perkembangan Makroekonomi Indonesia dan Outlook 2012

(Ruang Mahoni MB-IPB, 2/8/11) CEO Forum MB-IPB kembali menghadirkan Avilliani, SE, M.Si (Komisaris Independen Bank BRI/ Ekonom INDEF) yang menyampaikan topik ”Perkembangan Makroekonomi Indonesia dan Outlook 2012“. Pemulihan ekonomi dunia dihadapkan pada beberapa tantangan, yaitu bagi negara maju tantangan yang dihadapi berupa belum pulihnya sektor konsumsi, dan perumahaan di AS dan masalah pengangguran dan inflasi, lambatnya konsolidasi fiskal, serta menyebarnya dampak krisis fiskal ke negara inti di Uni Eropa, Sedangkan tantangan bagi emerging market terletak pada masalah inflasi dan overheating perekonomian, menurunnya pengaruh stimulus fiskal dan ancaman sudden reversal karena tingginya inflasi.

Perkembangan ekonomi Indonesia sendiri 2011:1 yaitu terlihat bahwa struktur ekonomi baik dari sisi permintaan dan penawaran belum banyak berubah dari periode-periode sebelumnya. Distribusi pembentukan PDB pun masih berpola yang sama, dengan dominasi Jawa. Sisi permintaan ditandai dengan dominasi sektor konsumsi, sedangkan sisi penawaran masih bertumpu pada sektor tradable(dari sisi pertumbuhan didominasi oleh sektor pengangkutan dan telekomunikasi). Sementara, pertumbuhan ekonomi di patok 6,5 persen. Terpenting dari itu, pertumbuhan yang diharapkan harus inklusif, bukan eksklusif. Struktur PDB Indonesia dari sisi permintaan masih ditopang oleh sektor konsumsi (sekitar 58 persen); konsumsi pemerintah relatif rendah (9 persen); Pembentukan Modal Tetap Bruto/PMTB (25 persen); sisanya eskpor dan impor. Perbaikan kinerja ekspor bukan karena usaha pengolahan bahan mentah tetapi lebih kepada kenaikan harga komoditas pasar dunia. Dari sisi penawaran, digambarkan oleh struktur ekonomi yang tidak mendorong upaya-upaya penurunan pengangguran dan kemiskinan. Kinerja sektor tradable semakin memburuk, baik dari pangsa terhadap PDB, pertumbuhan, pembiayaan.

Peluang yang dapat diambil bagi Indonesia sendiri ditengah situasi perkembangan ekonomi tersebut, antara lain kepercayaan terhadap Indonesia meningkat dimana 1) Indonesia semakin diakui peran dan kiprahnya di dunia internasional, seperti APEC, G-20, ASEAN dan berbagai kerjasama bilateral yang sifatnya komprehensif; 2) berbagai institusi pemeringkatan internasional meningkatkan Indonesia’s Sovereignty Rating; 3) UNCTAD (2009) menetapkan Indonesia sebagai 1 dari 10 negara dengan daya tarik terbesar untuk FDI 2010 – 2011; 4) berbagai lembaga riset terkemuka memperkirakan Indonesia akan menjadi macan ekonomi dunia baru; 5) World Economic Forum menaikkan peringkat daya saing Indonesia untuk tahun 2010-2011 menjadi 44 dari peringkat 54 pada periode sebelumnya; 6) The Economist edisi bulan Desember 2010 menyatakan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru, new emerging economy; dan 7) Majalah politik Foreign Policy menyebutkan Indonesia akan menjadi super power demokrasi dunia (World’s Democratic Superpower) dalam beberapa tahun ke depan.

CEO Forum: “Implementasi Manajemen dan Kepemimpinan Strategik pada Perusahaan Multi Nasional: Suatu Pengalaman Praktis”

(Ruang mahoni MB-IPB, 26 Juli 2010), CEO Forum MB-IPB kali ini menghadirkan Dr.Ir. Handry Satriago, MM (President PT. GE Indonesia) dengan menyampikan topik mengenai “Implementasi Manajemen dan Kepemimpinan Strategik pada Perusahaan Multinasional: Suatu Pengalaman Praktis”. Tidak dapat dipungkiri, leadership merupakan elemen penting dalam kinerja sebuah perusahaan global yang selalu mengembangkan pemimpin-pemimpinnya untuk menjalankan operasinya di seluruh dunia termasuk Indonesia. Dr. Handry Satriago menduduki posisi sebagai pemimpin termuda dalam jajaran top eksekutif GE global, sekaligus jebolan perguruan tinggi lokal pertama yang didaulat sebagai komandan GE di Tanah Air

GE adalah perusahaan teknologi, media, dan jasa finansial yang beroperasi di lebih dari 100 negara termasuk Indonesia, sejak 1940. Dengan beragam lini produk dan jasa antara lain mesin pesawat terbang, lokomotif, pembangkit tenaga listrik, finansial, pencitraan medi, siaran televisi, juga pemurnian air, GE dengan teknologi dan kapabilitasnya memberi solusi bagi berbagai masalah terberat yang dihadapi dunia. Beberapa usaha dari GE Indonesia, diantaranya : 1) GE menguasai 80 persen penerbangan (mesin pesawat) didunia, di Indonesia Garuda Indonesia, Lion Air; 2) GE peralatan kesehatan USG dll, di Indonesia 352 yang merupakan produk GE; 3) GE transportation, diesel lokomotif 350 lokomotif merupak produk GE; 4) GE energi, 30% di Indonesia di suplai oleh GE. Dari beberapa usaha tersebut dapat dipastikan consumer GE di indonesia : maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia dan Lion Air, PLN, Pertamina, dan PT Kereta Api.

Dalam perkembangan dunia global seperti saat ini, kompetisi global mengarah pada dunia informasi, bisnis, teknologi dan mobilisasi yang semakin meningkat dan berkembang cepat. Dengan adanya kompetisi global tersebut maka pentingnya membangun keunggulan bersaing. Dr. Handry Satriagomengungkapkan terdapat dua prinsip utama dalam membangun kompetisi global tersebut seperti yang diutarakan Porter, yaitu melakukan cost leadership ataupun differensiasi. Keunggulan bersaing mampu menciptakan penemuan baru untuk menghadapi kompetisi global yang semakin ketat. Keunggulan bersaing ini juga yang mengahdirkan CEO-CEO yang handal di masa depan.

BRI Sebagai Bank Sehat, Kuat dan Tumbuh Berkesinambungan

(Ruang mahoni MB-IPB, 12 Juli 2011), CEO Forum kali ini menghadirkan Susy Liestiowaty (Kepala Divisi Analisis Resiko Kredit Bank BRI) yang memaparkan tentang “BRI sebagai bank sehat, kuat dan tumbuh berkesinambungan”. Upaya yang dilakukan BRI untuk menjadi bank yang sehat, kuat dan tumbuh berkesinambungan adalah melalui sistem kelembagaan yang baik dan kuat dengan Direktorat-direktorat yang dimiliki BRI. Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat-direktorat yang terdapat di BRI antara lain : 1) Direktorat MSDM; 2) Direktorat Bisnis UMKM; 3) Direktorat Jaringan dan Layanan; 4) Direktorat Konsumer BRI. Pada Direktorat MSDM, BRI berupaya selalu menjadi mitra manajemen dan pekerja dalam rangka membentuk SDM BRI yang profesional, produktif dan sejahtera dengan membangun kompetensi Pekerja melalui Sistem MSDM yang  terintegrasi dan komprehensif dan membangun lingkungan kerja yang kondusif dan kompetitif bagi Pekerja. Terkait dengan Direktorat UMKM, BRI sendiri tetap mempertahankan citranya sebagai perbankan yang terkemuka fokus dengan bisnis UKM. Tentunya visi tersebut harus dapat diimplementasi melalui berbagai misi yang ditetapkan, yaitu 1) mempertahankan Portofolio UMKM minimal 80%; 2) tetap Leading disektor mikro; 3) mengembangkan portofolio UMKM yang sehat dan memberikan kontribusi terbesar laba perusahaan; 4) menciptakan sinergi antar stakeholder dan 5) peduli pada masyarakat dan lingkungan.

 Direktorat Jaringan dan Layanan berupaya memiliki jaringan kerja terluas yang dekat dengan nasabah dan produktif dengan kualitas layanan terbaik. Adapun strategi untuk mencapai tujuan tersebut melalui perluasan jaringan Kanca, KCP, Kantor Kas, BRI Unit, Teras dan e-channel yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat sesuai potensi bisnis dan meningkatkan kualitas layanan pada setiap jaringan distribusi untuk menjadi bank terbaik di Indonesia. Untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen BRI pula, BRI membentuk Direktorat Konsumer BRI dengan visi  “Menjadi salah satu market leader (top 5) consumer banking dengan mutu layanan terbaik”. Hal ini dapat diwujudkan dengan empat misi yang dilakukan BRI yaitu 1)memberikan fasilitas perbankan terkini dan lengkap untuk memenuhi kebutuhan finansial nasabah; 2) mengoptimalkan kekuatan BRI dalam jaringan, basis nasabah, dan  loyalitas nasabah; 3) menjalankan bisnis consumer banking yang aman, terpercaya dan inovatif serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik; dan 4) memiliki komitmen kuat untuk menciptakan services dan kepuasan nasabah.

CEO Forum: “Pelaksanaan Penyediaan dan Pendistribusian BBM”

(Ruang Mahoni MB-IPB, 5/07/11) CEO Forum kali ini mengangkat topik tentang “Pelaksanaan Penyediaan dan Pendistribusian BBM” yang disampaikan oleh Ir. Eri Purnomohadi, MM (Ketua Umum Himpunan Pengusaha Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas). Tidak dipungkiri BBM merupakan salah satu kebutuhan dasar di negeri ini sehingga tak ayal, kemunculan seputar opsi pembatasan BBM bersubsidi dan estimasi besaran subsidinya menimbulkan polemik tersendiri di pasar perdagangan Tanah Air, sehingga sulit melepaskan dirinya dari sorotan beragam media massa di Indonesia sampai sekarang.

Akar permasalahan dari  pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian adalah disparitas harga antar jenis BBM tinggi, akibatnya menimbulkan penyalahgunaan dan BBM adalah disparitas harga antar jenis BBM tinggi, akibatnya menimbulkan penyalahgunaan dan penyelundupan BBM, kebijakan yang perlu diambil adalah mempercepat penyesuaian harga bbm sesuai keekonomiannya (harga pasar) serta meningkatkan pengawasan. Disamping itu, perlu adanya upaya ekstra dalam mengawasi penyaluran BBM bersubsidi agar tepat sasaran sehingga tidak menimbulkan polemik yang Kuncinya pengaturan dengan closed system atau sistem distribusi tertutup dengan sistem yang komprehensif agar BBM bersubsidi tidak bisa dijualbelikan secara bebas kepada siapa saja. Adapun saran/tindakan dalam pengelolaam BBM di negara kita yaitu, membangun kilang baru sesuai kebutuhan berkepanjangan. Kuncinya pengaturan dengan closed system atau sistem distribusi tertutup dengan sistem yang komprehensif agar BBM bersubsidi tidak bisa dijualbelikan secara bebas kepada siapa saja. Adapun saran/tindakan dalam pengelolaam BBM di negara kita yaitu, membangun kilang baru sesuai kebutuhan, perlu perbaikan sistem pembayaran subsidi, mempercepat peran Badan Usaha lain yang telah mendapatkan Izin Usaha, membangun Depo yang baru, membangun dermaga dengan kapasitas yang memadai, perlu diatur lokasi depo dan dermaga yang terintegrasi, dibangun jaringan distribusi melalui pipa, membangun armada tanki nasional, memperbaiki sistem distribusi secara menyeluruh, membangun jaringan distribusi, gerakan hemat energi dan diversifikasi energi.

CEO & Entrepreneurial Development Forum: “Pengembangan Entrepreneurship : Suatu Pengalaman di PTPN XII”

(Mahoni MB-IPB, 05/03/2011), Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis-IPB menyelenggarakan CEO & Entrepreneurial Development Forum yang disampaikan oleh Ir. Nurhidayat, MM, Direktur Utama PTPN XII. Pada kesempatan ini, Nurhidayat menyampaikan materi dengan topik “Pengembangan Entrepreneurship: Suatu Pengalaman di PTPN XII” dengan dimoderatori oleh Ir. Dudi S. Hendrawan, MM selaku Manajer Divisi Kerjasama dan Pengembangan Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis-Institut Pertanian Bogor (MB-IPB).

PTPN (PT. Perkebunan Nusantara) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang komoditas pertanian seperti kelapa sawit, karet, aneka tanaman, gula, tembakau dan lain-lain. Saat ini terdapat 14 PTPN yang lokasinya tersebar di Indonesia. PTPN 12 sendiri terletak di wilayah Jawa Timur. Sebelumnya terdapat 32 PTPN di Indonesia kemudian tahun 1996 ada merger, penggabungan-penggabungan PTPN, menjadi PTPN 1 sampai 14. PTPN 12 merupakan penggabungan dari PTPN 23, 26 dan 29 yang kebetulan berlokasi di Jawa Timur dengan komoditi utama kopi, cokelat, teh dan karet.

Pada tahun 2007, PTPN 12 menyadari bahwa apabila hanya mengandalkan upaya-upaya untuk meningkatkan efektivitas operasional, seperti upaya peningkatan produksi, produktivitas dan berusaha menjual dengan lebih baik untuk mendapatkan laba yang lebih bagus maka sulit bagi PTPN 12 untuk memperoleh pendapatan atau laba tambahan yang bisa menjaga kesinambungan usaha. Oleh karena itu, PTPN 12 menyadari harus melakukan sesuatu berupa pemetaan, analisa manajemen strategis, analisis SWOT, analisis eksternal dan internal untuk menyusun strategi baru dalam rangka transformasi bisnis atau lompatan perolehan laba.

Pada presentasinya, Nurhidayat menyampaikan beberapa problematika struktural perusahaan yang dihadapi oleh PTPN 12  yaitu 1) problem keuangan seperti kebocoran operasional yang kontinu dan bunga modal tinggi; 2) problem operasional seperti produktivitas rendah dan lini produksi lemah; 3) problem manajemen seperti manajemen tidak efektif dan inefisiensi. PTPN 12 menyadari hal pertama yang harus disentuh dalam perbaikan ini adalah sumber daya manusia (SDM).

Nurhidayat juga memaparkan 3 elemen dari keunggulan bisnis yang terdiri atas 1) pelaku bisnis; 2) lembaga bisnis; dan 3) proses bisnis. Elemen pelaku bisnis terkait dengan manusia termasuk kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan adversity, kepemimpinan dan penguasaan bisnis. Di akhir presentasi, Nurhidayat menyatakan bahwa 3 hal penting dalam entrepreneurship adalah 1) Menciptakan peluang; 2) Melakukan inovasi produk; 3) Berani mengambil resiko yang terukur.

CEO & Entrepreneurial Development Forum: Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan di Indonesia

(Mahoni MB-IPB, 4/26/2011), Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis-IPB menyelenggarakan CEO & Entrepreneurial Development Forum yang disampaikan oleh Anton J. Supit, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Perunggasan Indonesia (GAPPI)/Komisaris Utama Sierad Produce. Pada kesempatan ini, Anton J. Supit menyampaikan materi dengan topik “Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan di Indonesia” dengan dimoderatori oleh Ir. Yudi Setiadi, MM selaku Manajer Divisi Akademik dan Kemahasiswaan Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis-Institut Pertanian Bogor (MB-IPB).

Saat ini, setelah perang dingin, pandangan dunia tertuju pada kekuatan ekonomi, orang berlomba-lomba mengembangkan ekonomi. Belajar dari bangsa-bangsa timur seperti Jepang dan Korea bahwa bangsa yang sukses adalah bangsa niaga. Oleh karena itu bangsa Indonesia harus mengubah paradigma menjadi bangsa niaga bukan bangsa siaga.

Mengenai daya saing, Anton J. Supit mengutip teori Michael Porter yaitu Diamond Model. Beliau mengatakan bahwa untuk mempunyai daya saing internasional, ada 4 faktor yang sangat penting, yaitu 1) Factor conditions; 2) Demand conditions; 3) Related and Supporting Industries dan 4) Firm StrategyStructure and Rivalry. Selain itu harus ada kesempatan dan peraturan pemerintah yang memegang peranan penting.

Pemerintah memegang peranan yang sangat penting termasuk pada komoditas peternakan. Peternakan, terutama ayam, sangat rentan terhadap faktor eksternal. Apapun usaha biosecurity yang telah dilakukan seperti membuat pagar disekitar peternakan ayam, apabila peraturan biosecuritymengenai tata ruang tidak ditaati maka akan menjadi masalah. Saat ini, virus AI (Avian Influenza) semakin berkembang dan mengglobal sehingga ia bisa muncul dimana-mana termasuk di Jepang yang sangat disiplin.

Di Indonesia, belum ada aturan yang jelas. Pemerintah hanya memiliki panduan dari Menteri Pertanian bahwa jarak breeding farm dengan penduduk itu sekitar 1 km. Tetapi karena ini bukan Undang-undang dan tidak sanksi sehingga peternak seenaknya saja memelihara ayam tanpa memperhatikan biosecurity. Berbeda dengan di Thailand, pemerintahnya memiliki Undang-undang yang jelas. Apabila terjadi satu penyakit di suatu daerah, unggas atau ayam yang akan keluar dari daerah tersebut akan diperiksa dulu oleh dinas setempat baru boleh keluar. Anton J. Supit juga menyatakan bahwa peluang usaha di bidang peternakan sangat besar. Selain itu peternakan juga memberikan sumbangan kepada kualitas SDM.

CEO & Entrepreneurial Development Forum: “Striving to Supremacy in Retail Banking Industry”

(Mahoni MB-IPB, 4/19/2011), Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis-IPB menyelenggarakan CEO & Entrepreneurial Development Forum yang disampaikan oleh Ventje Rahardjo, Direktur Utama BRI Syariah. Pada kesempatan ini, Ventje Rahardjo menyampaikan materi tentang elemen-elemen kunci dalam membangun sebuah retail bankingdengan dimoderatori oleh Dr. Ir. Azam Achsani, MS selaku Direktur Administrasi, Keuangan dan SDM Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis-Institut Pertanian Bogor (MB-IPB).

Retail banking memiliki banyak definisi, salah satunya adalah berdasarkan Bank Indonesia yang menyebutkan bahwa retail banking adalah bank yang melayani pinjaman kecil dan menengah (UKM) sampai dengan Rp. 50 Miliar. Sedangkan BRI Syariah mengklaim dirinya sebagai retail banking yang melayani pinjaman kecil dan menengah (UKM) sampai dengan Rp. 5 Miliar.

Elemen-elemen kunci dalam membangun retail banking adalah 1) Performance-oriented corporate leadership; 2) Sophisticated marketing and sales; 3) Differentiated and efficient distribution; 4) Cost efficient processes & IT; dan 5) Superior credit policy and skills. Kelima elemen tersebut dibutuhkan untuk membangun excellence in retail banking.

Hal-hal yang termasuk dalam elemen pertama performance-oriented corporate leadership antara lain visi dan strategi, kepemimpinan manajemen level atas serta struktur organisasi. Hal-hal yang termasuk dalam elemen kedua sophisticated marketing and sales antara lain segmentasi, harga, budaya penjualan dan budaya pelayanan. Hal-hal yang termasuk dalam elemen ketiga differentiated and efficient distribution antara lain brand capacity managementdevelopment of future channelsdan multi channel management. Hal-hal yang termasuk dalam elemen keempat cost efficient processes & IT antara lain separation of front and back officeprocess design for key products dan IT portfolio/software development. Sedangkan hal-hal yang termasuk dalam elemen kelima superior credit policy and skills antara lain kebijakan mengenai budaya pembiayaan, portofolio pembiayaan dan risk-based pricing.

Dirut BRI Syariah yang sebelumnya pernah bekerja di beberapa bank konvensional ini juga memaparkan bahwa bank syariah adalah berbasis pada keimanan dan tanggung jawab sosial masyarakat. Bank syariah adalah berbasis keimanan karena hal tersebut yang mendasari model pembiayaannya, operasionalnya, moral dan nilai etika dari staf, manajemen, dewan direktur dan pemegang sahamnnya. Selain itu, beliau juga menampilkan tayangan beberapa iklan mengenai BRI Syariah di sela-sela presentasi.

Selamat Tahun Baru 2011

Segenap Keluarga Program Pascasarjana MB-IPB mengucapkan ”Selamat Tahun Baru Masehi 2011” kepada Pimpinan IPB,  Pimpinan Fakultas dan Departemen di IPB, Staf Pengajar, Staf Penunjang, Mahasiswa MB-IPB serta seluruh Mitra Kerja (baik pemerintah maupun swasta) yang telah turut berkontribusi dalam pencapaian pengembangan Manajemen dan Bisnis-IPB.

Tahun baru memiliki makna pembaharuan dalam segala bidang agar kehidupan yang dijalani di tahun yang baru lebih baik dari tahun lama yang baru ditinggalkan. Semoga  Tahun Baru ini memberikan semangat baru bagi MB-IPB untuk menjadi lebih maju dan semangat untuk meraih segala impian karena selalu ada harapan baru untuk berubah menjadi lebih baik. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan barokah-Nya kepada kita semua. Amiiin.

Bedah Buku: “Indonesia Menentukan Nasib: Dari Reformasi ke Transformasi Kelembagaan”

(Ruang Mahoni MB-IPB, 16 Desember 2010), Departemen Agribisnis, FEM IPB bekerjasama dengan Harvard Kennedy School Indonesia Program menyelenggarakan bedah buku yang berjudul “Indonesia Menentukan Nasib : dari Reformasi ke Transformasi Kelembagaan”. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Kompas dan merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harvard Kennedy School Ash Center for Democratic Governance and Innovation bekerjasama dengan Rajawali Foundation mengenai studi (strategic assessment) tentang prospek pertumbuhan ekonomi dan tata kelola demokratis di Indonesia (yang diselenggarakan pada Juni hingga Agustus 2009). Kegiatan diskusi dan bedah buku bertujuan untuk menyebarluaskan gagasan yang terdapat dalam buku tersebut.

Acara ini menghadirkan para pembahas dengan latar belakang akademisi ekonomi pertanian sekaligus Direktur Program Pascasarjana MB-IPB Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec dan peneliti/birokrat (staf Ahli Menteri Pertanian) Prof. Dr. Ir. Pantjar Siamtupang, MS. Berdasarkan hasil diskusi dipaparkan bahwa buku ini menjelaskan bahwa indonesia telah mengalami transformasi dari berbagai aspek (politik, budaya, sosial, pemerintahaan dan ekonomi), sejak masa kemerdekaan hingga setelah reformasi. Pola transformasi kelembagaan terutama di bidang ekonomi (yang diikuti oleh aspek lain politik, sosial, dan lainnya). Berdasarkan hasil temuan dalam kajian Harvard Kennedy School dan Rajawali Foundation menyebutkan bahwa orde reformasi memberikan peranan perubahan yang besar dalam tatanan perekonomian, politik, sosial-budaya. Namun demkian terdapat beberapa catatan yang harus diperhatikan dalam orde reformasi ini, diantaranya adalah ; (a) Pertumbuhan ekonomi secara makro, namun sebenarnya tidak menggambarkan kondisi rill, (b) kinerja ekonomi Indonesia, khususnya di Asia termasuk yang paling lambat dengan potensi yang dimiliki, (c) BPS harus mampu meningkatkan validasi data resmi sesuai dengan kondisi sebenarnya (fakta).

Diskusi ini juga mengkaitkan dan membahas bagaimana peran dan kebijakan yang ada dari era ke era pada bidang pertanian, walaupun tidak dibahas secara khusus dalam buku tersebut, namun kegiatan diskusi dari awal sudah mengkaitkan terhadap pembangunan pertanian. Peningkatan daya saing sebagai upaya menjawab tantangan global dan peluang usaha global  dibahas dalam diskusi ini. Perlu upaya dan kerja keras dari Indonesia untuk bisa meningkatkan daya saingnya guna menjawab tantangan dan peluang global, indeks daya saing Indonesia yang relatif tidak beranjak hanya pada ranking-ranking sama pada tahun-tahun sebelumnya, merupakan indikator bahwa permasalahan yang dihadapi Indonesia sangat besar. Diantaranya adalah tingginya tingkat korupsi, pungutan liar, birokrasi yang panjang dan berbelit-belit sehingga menciptakan investasi yang rendah.

Lokakarya Akademik MB-IPB: Evaluasi Falsafah dan Struktur Kurikulum Pendidikan Manajemen untuk Menyongsong Era Ekonomi Global

(Ruang Jati MB-IPB, 13 & 20/10/2010), Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis-Institut Pertanian Bogor (MB-IPB) menilai sudah saatnya untuk melakukan evaluasi dan penyesuaian kurikulum Program S2 Magister Manajemen (MM) dan Program S3 Doktor Manajemen Bisnis (DMB) melalui penyelenggaraan Lokakarya Akademik Tahun 2010. Tagline yang digunakan dalam lokakarya akademik tahun ini adalah “Evaluasi Falsafah dan Struktur Kurikulum Pendidikan Manajemen Untuk Menyongsong Era Ekonomi Global. Kegiatan ini merupakan bagian dari perbaikan terus-menerus yang dilakukan MB-IPB untuk menyempurnakan kurikulum maupun penyelenggaraan proses pendidikan mulai dari struktur kurikulum, silabus mata kuliah sampai bentuk karya akhir berupa Tesis dan Disertasi. Lokakarya ini melibatkan pihak eksternal pemangku kepentingan MB-IPB.

Dalam Sambutannya, Dr. Ir. Arief Daryanto selaku Direktur MB-IPB menyatakan bahwa Lokakarya Akademik merupakan hajatan besar yang amat penting.  Dimana lokakarya Akademik ini merupakan keniscayaan untuk selalu melakukan evaluasi dan penyesuaian dengan perkembangan lingkungan bisnis yang sangat dinamis dan perkembangan ilmu yang tidak kalah cepatnya. Disamping itu, penyelenggaraan lokakarya akademik juga merupakan tuntutan dari sistem manajemen mutu yang MB-IPB gunakan. Sejak dua tahun lalu MB-IPB sudah menerapkan ISO 9001:2008 sehingga menjadi unit pertama yang disertifikasi ISO 9001 di IPB. Kebijakan mutu yang telah MB-IPB tetapkan adalah selalu memperhatikan tuntutan pelanggan dan stakeholders, selalu sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku dan selalu melakukan perbaikan secara terus menerus (continuous improvement). Dengan berbagai motivasi itulah Lokakarya ini kembali MB-IPB lakukan. Lokakarya ini dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Hermanto Siregar, M.Ec, Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Pengembangan IPB sebagai Plh. Rektor IPB yang sedang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.

Para narasumber yang dihadirkan pada acara Lokakarya akademik tahun 2010, terdiri dari  1) Dr. Ir. Andi Ilham Said, MSOM (Sekolah Tinggi Manajemen PPM) dengan menyampaikan topik tentang “Komponen Science, Craft, Art dan Soul : Bagaimana Mewujudkan dan Menyeimbangkan dalam Kurikulum Program Magister Manajemen?”; 2) Dr.Ir. Dermawan Wibisono, M.Eng (Dekan SBM ITB) dengan topik “Filosofi dan Bentuk Karya Akhir pada Berbagai Strata di Sekolah Bisnis”; dan 3) Dr. Hargo Utomo, MBA, M.Com (MM-UGM) dengan menyampaikan topik tentang “Penggunaan Case Teaching dalam Penyelenggaraan Program Magister Manajemen”. Pada lokakarya kurikulum Program S3 DMB, Prof. Dr. Ujang Sumarwan sebagai Asisten Direktur MB-IPB Bidang Akademik dan Kemahasiswaan membahas tentang Struktur Kurikulum Doktor Manajemen Bisnis yang diselenggarakan MB-IPB.