Lepas Sambut Keluarga MB-IPB

Tepat senin malam tanggal 25 Agustus 2008 setelah azan magrib berkumandang, keluarga MB-IPB mengadakan lepas sambut pimpinan MB-IPB, yaitu melepas Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec yang pernah menjabat selama 3 tahun sebagai Direktur Akademik dan kemahasiswaan MB-IPB dan kini telah menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Pengembangan IPB dan menyambut Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan yang menempati posisi Direktur Akademik dan kemahasiswaan MB-IPB sekarang dan  Dr. Ir. Noer Azzam Achsani, M.Ec sebagai Direktur Umum, Kerjasama dan SDM MB-IPB. Acara ini diawali dengan siraman rohani oleh Ir. Idqan Fahmi, M.Ec kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, termasuk sambutan dari Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec  Direktur Utama Mb-IPB dan acara ramah tamah.

Selamat Pelantikan : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, Msc & Dr. Ir. Noer Azam Achsani, MS

Keluarga MB-IPB mengucapkan selamat atas pelantikan Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSc sebagai Direktur Akademik dan Kemahasiswaan Program Pascasarjana Manajemen & Bisnis-IPB (MB-IPB) dan Dr. Ir. Noer Azam Achsani, MS sebagai Direktur Umum, Kerjasama dan SDM  Program Pascasarjana Manajemen & Bisnis-IPB (MB-IPB) oleh Rektor IPB Dr.Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc pada hari Selasa, 19 Agustus 2008. Semoga beliau dapat memberikan kemajuan di MB-IPB.

Forum: Pengembangan Agrotecnopark dalam Meningkatkan Produksi dan Mutu Agribisnis Nasional

(Selasa, 12/08/2008), CEO Forum menghadirkan Prof . Dr. Tien R. Muchtadi, MS,   Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan-IPB dengan topik “Pengembangan Agrotecnopark dalam Meningkatkan Produksi dan Mutu Agribisnis Nasional” bertempat di ruang mahoni MB-IPB. Pengembangan agrotecnopark didasarkan oleh beberapa fenomena yang terjadi pada agribisnis nasional, antara lain 1) ketahanan dan kemandirian pangan yang belum sepenuhnya terwujud; 2) rendahnya tingkat kesejahteraan petani; 3) dayasaing produk pertanian yang masih lemah (rendahnya produktivitas dan efisiensi, kecilnya skala dan keragaman usaha tani, rendahnya kualitas SDM pertanian dan rendahnya input teknologi); serta 4) belum adanya model/konsep usaha yani terpadu bersiklus biologi (BCF) yang operasional di lapangan.

Beliau memaparkan bahwa agrotecnopark merupakan kawasan untuk memfasilitasi percepatan ahli teknologi yang dihasilkan oleh lembaga litbang pemerintah, perguruan tinggi dan swasta yang sekaligus sebagai model percontohan pertanian terpadu bersiklus biologi (bio-cyclo farming). Dengan kata lain pengembangan agrotecnopark ini adalah suatu klaster inovasi yang terdiri dari komponen-komponen pendukung yaitu pasokan teknologi (LPND-Ristek : BPPT-LIPI-BATAN-LAPAN; Badan Litbang Departemen : Deptan, DKP; Perguruan Tinggi : IPB); Industri pemasok pendukung (lahan, benih, pupuk, pestisida, dll); finansial (perbankan, APBN, APBD, keuntungan BUMN); industri/pasar/masyarakat dan regulasi (PEMDA, Pemerintah Pusat).

Pengembangan agrotechnopark ini direfleksikan melalui model bio-cyclo farming yaitu model pertanian terpadu. Dimana model bio-cyclo farming ini memiliki keunggulan sebagai berikut: 1) menghasilkan sumber penghasilan beragam, 2) tercukupinya kebutuhan gizi yang seimbang, 3) nilai tambah meningkat, 4) kesuburan dan produktifitas lahan terpelihara serta ramah lingkungan & zero waste (tidak ada limbah). Namun, bagaimana strategi-strategi yang harus dilakukan untuk mewujudkan keberhasilan pengembangan agrotecnopark ini? beliau menjelaskan terdapat 5 (lima) strategi dalam pengembangan agrotecnopark, yakni strategi pertama adalah keterpaduan yang berarti mengintegrasikan beragam usaha tani dan industri hulu-hilir dalam suatu usaha tani terpadu bersiklus biologi. Strategi kedua, mengelola seluruh aktivitas dengan pendekatan bisnis sebagai model pusat penerapan IPTEK yang mandiri. Strategi ketiga, sustainability (keberlanjutan)  yang mendayagunakan sumberdaya yang ada secara berkelanjutan untuk menjamin keberlangsungan program. Strategi keempat, pemberdayaan masyarakat, dimana memberdayakan masyarakat melalui pendidikan, pelatihan dan pelibatan pada seluruh kegiatan dan strategi kelima, pemanfaatan iptek dalam seluruh kegiatan demi peningkatan efisiensi produksi, keragaman dan kualitas produk serta nilai tambah melalui proses adaptasi, integrasi dan pengembangan iptek.

Perpustakaan : Koleksi Buku Bulan Agustus 2008

Koleksi Buku Bulan Agustus 2008

 

No Nama Buku Penerbit
1 Strategy a view from the top/Cornels A. de Kluyer pearson prentice hall
2 Logistics management and strategy/Alan Harrison and Remko Van Hook Prentice hall
3 Strategic Human Resourch management/Mike Millmore Prentice hall
4 Managerial accounting/Linda Smith Bamber Pearson education
5 Marketing management, 13th ed./Philip Kotler Prentice hall
6 Kleppners adverstising procedure/W.Ronald Lane Pearson Education
7 Adverstising, 7th ed/William Wells Pearson education
8 Statistics for busisness and economics/Paul Newbold Pearson Education
9 Business forcasting, 9th ed/John E. Hanke Pearson Education
10 Enterpriseb systems for management/Luvai F.F. Motiwalla pearson prentice hall
11 Public relations 9th ed/Dennis L.Wilcox Pearson
12 Financial economics, 2nd/Zvi Bodie Pearson Education
13 Exploring research, 7th ed/Neil J. Salkind pearson prentice hall

Selamat Lulusan Baru MMA-IPB (Periode Agustus 2008)

MB-IPB mengucapkan selamat kepada para lulusan program strata dua (S2) Manajemen Agribisisnis IPB pada periode Agustus 2008. Semoga para lulusan MM-Agribisnis IPB dapat mengabdikan dirinya bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara serta menjadi alumni MB-IPB yang membanggakan dan selamat berkarya.


DAFTAR NAMA LULUSAN BARU MMA IPB

No Nama Tanggal Lulus
1 Adi Darma, SP, MM 05 Agustus 2008
2 Mohammad Teja Ajie Sepang, S.Pi, MM 05 Agustus 2008
3 Retno Gunadi, S. SiT, MM 05 Agustus 2008

MB-IPB: Pertemuan Pimpinan Pascasajana PTN Seluruh Indonesia

(Rabu, 6/08/08), MB-IPB sebagai salah satu Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) didaulat untuk menjamu acara makan malam dan ramah tamah yang merupakan satu rangkaian dari acara Pertemuan Pimpinan Pascasarjana Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Seluruh Indonesia. Kegiatan pertemuan Pascasarjana PTN se Indonesia tersebut selalu diadakan setiap tahun dan pada pertemuan kali ini IPB menjadi tuan rumah yang diikuti oleh 46 PTN yang berlangsung pada tanggal 5 – 7 Agustus 2008. Adapun tema yang dibahas pada pertemuan ini, yaitu pertama, pangan dan kedaulatan bangsa. Kedua, ancaman krisis energi. Ketiga, dekonstruksi politik pertanian dan pedesaan dalam penanggulangan kemiskinan, dan keempat, peningkatan akses, mutu dan relevansi program Pascasarjana.

Makan malam dan ramah tamah bersama di MB-IPB ini dibuka oleh Bapak Waladan dari Humas IPB dan selanjutnya sambutan dari Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec selaku Direktur MB-IPB dan Prof. Dr. Khairil Anwar Notodiputro sebagai Dekan Sps IPB sekaligus ketua pelaksanaan pertemuan tersebut. Diharapkan dengan adanya pertemuan ini dapat meningkatkan silaturahmi antar PTN seluruh Indonesia dan mampu memberikan dorongan untuk terus meningkatkan kualitas Program Pascasarjana Seluruh Indonesia, terutama IPB dan khususnya MB-IPB.

CEO Forum: The Power of Marketing

(5/08/08), CEO forum menghadirkan pakar di bidang marketing yaitu Nelly N. Ma’arif, MM dan Dr. Eva Zhoriva Yusuf untuk menjelaskan kekuatan sebuah marketing dalam sebuah bisnis bahkan kekuatan marketing pada sektor-sektor yang tidak berorientasi keuntungan. CEO forum kali ini dipandu oleh Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSc. Presentasi pertama diawali oleh Nelly N. Ma’arif, MM yang memberikan gambaran tentang sejarah dari marketing. Penerapan teknik marketing telah ada sejak tahun 1912 dan pertama kali diterapkan oleh VOC.  Teknik marketing di Indonesia pertama kali diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar yang kini sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia, yaitu Unilever dan Nestle Indonesia. Menurut pandangan beliau marketing adalah kemampuan untuk menciptakan produk, jasa, dan persepsi yang diperuntukkan bagi sasaran pengguna sehingga fokus dari marketing itu sendiri yaitu perusahaan, pasar dan konsumen. Marketing memberikan kontribusi nyata terhadap sosial. Dimana masyarakat lebih mengenal berbagai produk yang mampu mendukung pangan, papan, dan sandang. Maka dari itu, konsep marketing tidak hanya diterapkan pada sektor bisnis, namun juga diterapkan pada sektor-sektor non profit seperti, sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, museum, bahkan politik dan orkestra simponi. Beliau menjelaskan 20 tugas utama dari marketer antara lain, mempertahankan kesetiaan pelanggan terhadap produk, mampu memformulasikan strategi bisnis, menciptakan demand dan keunggulan kompetitif serta mencapai target yang diharapkan. Tugas ini dapat tercapai bila marketer memiliki  kemampuan antara lain seperti komunikasi, kemampuan analitis, perencanaan, dan keahlian lainnya yang mendukung kesuksesan dari marketer. Beliau pun menekankan bahwa marketing tidak dapat dilepaskan dari beberapa konsep yang harus dikuasai seperti, konsep produksi, penjualan, produk, branding, pelayanan pelanggan maupun relationship concept.

Pada sesi kedua dari CEO forum ini,  Dr. Eva Zhoriva Yusuf menjabarkan hal-hal yang terdapat pada buku yang ditulis beliau bersama rekannya yaitu Dr. Lesley Wiliams yaitu manajemen pemasaran dengan studi kasus Indonesia. Dasar beliau menulis sebuah buku tentang pemasaran dengan studi kasus Indonesia karena melihat terbatasnya referensi kasus pemasaran di Indonesia yang sebenarnya sangat diperlukan untuk meninjau strategi pemasaran ke depan dalam berbisnis di Indonesia. Dalam pandangan beliau, konsep CSR (corporate social responsibility) merupakan salah satu manajemen pemasaran yang tangguh untuk menciptakan demand.

 

Perpustakaan : Koleksi Buku Juli 2008

KOLEKSI BUKU YANG TERBIT JULI 2008

NO NAMA BUKU PENERBIT
1 Consumer behavior: buying, having and being, 7th ed/Michael R.Solomon Pearson  Prentice Hall
2 International business: challenges of..4th ed/John J.Wild Pearson education
3 International  business: the chalenges…3rd ed/John J. Wild Pearson education
4 Options, futures, and…., 3rd ed/John C. Hull Pearson education
5 Consumer behavior: an asia…/Roger Blackwell Thomson
6 Busienss Research methods/Donald R. Cooper, 10th ed McGraw hill
7 International marketing: an Asia-Pacific …/Richard Pletcher Pearson education
8 Marketing management/Russell S.Winer, 3rd ed Pearson education
9 Operation management/Jay Heizer, 9th ed Pearson education
10 Complete englinsh grammar for the toefl test: …/Silvester G.S. Indonesia cerdas
11 Activity based cost system/Mulyadi UGM
12 Manajemen pemasaran: studi kasus indonesia/Eva Z.Yusuf PPM
13 Panduan pendayagunaan open source software: perangkat lunak bebas & open source Ristek
14 Panduan pendayagunaa….: aplikasi perkantoran openOffice.org Ristek
15 Panduan pendayagunaan….: CMS, dan ERP Ristek
16 Panduan pendayagunaan….: bahasa pemograman open source Ristek
17 Panduan pendayagunaan…: Petunjuk instalasi IGOS Nusantara Ristek
18 Panduan pendayagunaan…: Konfigurasi Server Linux Ristek
19 Panduan pendayagunaan…: RDBMS, MySQL Ristek
20 Panduan pendayagunaan…..:aplikasi untuk server Ristek
21 Panduan teknis budidaya kelapa sawit/Iyung Pahan IWH
22 Rice import surge in indonesia/M. Husein sawit ICASEPS & AAI
23 Portfolio theory and performance analysis/Noel Amenc John Wiley & Sons
24 Teknik sistem informasi geografis dan…../Bambang Rudyanto Bakosurtanal

CEO Forum: Strategi Pembiayaan dalam Menunjang Ekonomi Nasional di Sektor Agribisnis

(Selasa, 15/7), CEO Forum kali ini mengundang Dr. Endang S. Thohari (Tenaga Ahli Departemen Pertanian/Adviser Induk Koperasi Tani dan Nelayan) untuk memberikan penjelasan tentang topik ”Strategi Pembiayaan dalam Menunjang Ekonomi Nasional di Sektor Agribisnis” bertempat di ruang mahoni MB-IPB. Topik ini dirasa menjadi topik yang penting bagi mahasiswa yang bergelut di bidang manajemen dan agribisnis karena diharapkan para intelektual yang menekuni bidang ini mampu mengetahui secara detail mekanisme dan strategi pembiayaan yang tepat dalam mendukung kemajuan sektor agribisnis di Indonesia.

Pada awal presentasi Dr. Endang S. Thohari menekankan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang seharusnya menjadi prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional karena telah terbukti tangguh selama krisis ekonomi yang terjadi di tahun 1998 dan mampu memberikan pertumbuhan positif pada saat itu. Kondisi ini sebenarnya dapat menjadi acuan bagi pemerintah bahwa pembangunan pertanian bersifat strategis dalam menunjang ekonomi nasional. Mewujudkan pembangunan pertanian yang berkelanjutan tidak terlepas dari dukungan pembiayaan di sektor agribisnis itu sendiri. Oleh karena itu, perlu adanya strategi pembiayaan tersebut kearah sektor agribisnis nasional tersebut.

Beliau mengemukakan bahwa terdapat peluang pembiayaan untuk sektor pertanian itu sendiri. Hal ini dapat ditinjau dari sumber dana yang ada di bank/likuiditas perbankan  yang sangat  tinggi, sedangkan loan to deposit ratio (LDR) baru sekitar 69,87 persen, selain itu alokasi kredit sektor pertanian oleh perbankan masih relatif kecil (< 6 persen) dan potensi usaha mikro, kecil dan menengah di sektor pertanian juga cukup besar. Pemaparan beliau tidak sebatas pada peluang pembiayaan saja. Permasalahan akses pembiayaan pertanian dijelaskan oleh beliau, antara lain: 1) ketidakmampuan petani/ peternak menyediakan agunan; 2) terbatasnya pengetahuan petani/peternak membuat proposal/cash flow usaha; 3) terbatasnya jumlah dan jangkauan operasi bank dan 4) terbatasnya tenaga pendamping untuk menjembatani petani dan lembaga pembiayaan baik perbankan maupun non perbankan. Adapun model skim kredit/pembiayaan sektor pertanian yang dipaparkan adalah Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E), Skim Pelayanan Pembiayaan Pertanian (SP-3), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Pada sesi ini beliau menjabarkan secara detail perkembangan, fitur, penyaluran, ketentuan pokok, landasan teori hingga langkah-langkah menumbuhkan lembaga keuangan mikro dalam model skim pembiayaan tersebut. Pada akhir presentasi, beliau memberikan sebuah kredo pemberdayaan UMKM yang patut kita pikirkan bersama-sama yaitu : ”datangilah mereka, tinggallah bersama mereka, belajarlah dari mereka, cintailah mereka, mulailah dari apa yang mereka ketahui, bangunlah dari apa yang mereka miliki, dengan sumberdaya terbaik yang mereka miliki, ketika semua karya selesai, semua tugas tercapai mereka akan berkata : KAMI TELAH MELAKUKANNYA SENDIRI !”.

Seminar Nasional: Prinsip Syariah dalam Percepatan Pembangunan Pertanian Organik di Indonesia

Tepat hari Rabu, 9 Juli 2008 Pusat Kajian Pembangunan Syariah (PKPS) Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) IPB menyelenggarakan seminar nasional ”Prinsip Syariah dalam Percepatan Pembangunan Pertanian Organik Di Indonesia” bertempat di ruang mahoni MB-IPB. Seminar nasional ini mengundang Bapak Anton Apriyantono (Menteri Pertanian) dan Ibu Siti Ch. Fadjriah (Deputi Gubernur BI) sebagai keynote speech. Dalam seminar kali ini diskusi dibagi menjadi dua bagian dalam jam yang telah ditentukan panitia dengan topik tertentu.

Pembicara yang mengisi diskusi panel 1 mengangkat tema tentang”Prinsip Syariah dalam Percepatan Pembangunan Pertanian Organik”adalah : 1) Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin (Baznas & IPB)), 2) Dr. Ir. Rachmat Pambudy, MS (LP2NU), 3) Dr. Zaenal Soejaiz (Maporina), 4) Prof. Dr. Ir. Bunasor Sanim, M.Sc (Kepala PKPS IPB) dengan moderator Dr. Ir. Ahmad Sulaeman. Sedangkan pembicara diskusi panel 2 tentang ”Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Percepatan Pembangunan Pertanian Organik” adalah : 1) Dr. Mulia M. Siregar (Direktorat Perbankan Syariah BI), 2) Ir. Andi Buchari, MM (Direktur Pemasaran & Administrasi BMI), 3) Ir. Wawan Ruswanto, MBA (PT. BRI) dan Ir. Lukman M. Baga, M.Ec sebagai moderator pada sesi tersebut. Seminar ini diikuti oleh berbagai kalangan yang berjumlah sekitar 150 orang mulai dari Pimpinan yang berada di lingkungan IPB, Perguruan Tinggi, Departemen-departemen pemerintah, asosiasi hingga mahasiswa

Seminar nasional kali ini bertujuan untuk membangun sebuah paradigma baru pembangunan pertanian, khususnya pertanian organik yang mengedepankan prinsip-prinsip syariah di Indonesia. Mengapa pertanian organik? ini disebabkan adanya perubahan life style kearah hidup sehat yang menjadi tren baru dikalangan masyarakat Indonesia kini bahkan dunia. Pasar produk pertanian organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan budidaya pertanian organik harus menjadi prioritas pengembangan pertanian di Indonesia. Keberhasilan pengembangan pertanian organik tersebut tidak terlepas dari modal pembiayaan yang menjadi subsistem pendukung dari usaha agribisnis. Sistem pembiayaan syariah diyakini mampu menjadi alternatif modal pembiayaan dalam  mengembangkan pertanian organik. Hal ini didasarkan bahwa penerapan prinsip syariah dalam pembiayaan agribisnis sebenarnya lebih sesuai dengan karakter petani dan pertanian di Indonesia, sehingga lebih memungkinkan untuk diterapkan, dibandingkan dengan sistem bunga. Dengan penerapan pembiayaan syariah para pelaku agribisnis khususnya wirausaha agribisnis dituntut kemampuan optimalnya. Dimana para wirausaha agribisnis dan petani memperoleh modal guna menjalankan usaha taninnya tanpa harus memikirkan cicilan pengembalian uang pokok dan bunganya pada waktu tertentu. Kewajiban petani adalah memproduksi komoditas pertaninnya yang kemudian hasilnya diserahkan kepada pemodal sesuai yang disepakati pada saat akad kredit.

Dengan adanya seminar ini diharapkan akan mampu meningkatkan penerapan prinsip-prinsip syariah dalam mengembangkan dan mengaplikasi pertanian organik di Indonesia serta teridentifikasinya konsep pengembangan pertanian organik yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, tepat, terarah dan mengedepankan keunggulan lokal.