International Competition 2020

SB-IPB Menyelenggarakan International Competition 2020

Sekolah Bisnis IPB University (SB-IPB) menyelenggarakan International Competition 2020 yang merupakan bagian rangkaian acara dari International E-Conference BIEC 2020 (Business Innovation and Engineering Conference) dan 2nd ICRMIA 2020 (International Conference on Risk Management as Interdisciplinary Approach), serta E-summer course Business Innovation and Management (BIM) 2020. Peserta yang dapat mengikuti International Competition 2020 adalah peserta yang terdaftar pada kegiatan International E-Conference dan E-Summer Course tersebut.

Kategori pemenang dalam International Competition 2020 ini terdiri dari 1) kegiatan E-summer course Business Innovation and Management (BIM) 2020 dengan dua kategori, yaitu Best Innovative Solution dan Best Genuine Solution; 2) kegiatan BIEC 2020 (Business Innovation and Engineering Conference) dan 2nd ICRMIA 2020 (International Conference on Risk Management as Interdisciplinary Approach) masing-masing kategori Best Undergraduate (S1) Student Paper dan Best Undergraduate (S1) Student E-Poster. Setiap kategori diraih oleh tiga kelompok terbaik.

International Competition untuk kegiatan E-summer course Business Innovation and Management (BIM) dinilai dalam bentuk paper dan presentasi essay dengan mengangkat studi kasus di berbagai industri seperti industri makanan dan minuman, jasa ekspedisi, kesehatan, pertanian dan pariwisata dengan topik tentang inovasi di era normal. Proses penyusunan essay dilakukan selama kegiatan E-summer course berjalan, sementara materi-materi yang disampaikan oleh para dosen E-summer course dapat menjadi pengayaan dalam pembuatan essay competition tersebut.

Adapun kelompok yang menempati posisi pertama pada kategori The Most Genuine Idea Essay dengan tema “Digital Technology and Healthy Zoo Innovation in The New Normal After Covid-19 in Pandemic Era” yang diraih oleh kelompok:

  1. Arif Dzulfikar – IPB University
  2. Jessica Laurelia – Bandung Institute of Technology
  3. Intan Wahyu Pratiwi – IPB University
  4. Sulistiowati Nur Faimi – IPB University
  5. Sakurako Matsuzaki – Tokyo University of Agriculture

Sementara, kelompok yang menempati posisi pertama pada kategori The Most Innovative Essay dengan tema “ADM Express: An Automatic Machine for Delivering Packages using Technology as An Innovation in Expedition Service Sector” yang diraih oleh kelompok:

  1. Murodjon Urmonov – Putra Business School
  2. Siti Rosidah – IPB University
  3. Fathya Dhiya Ulhaq – IPB University
  4. Pangestika Krisnamurti – IPB University
  5. Syahidatul Nadia binti Bahurudin – University Utara Malaysia

Pada kategori Best Undergradute Student Paper BIEC 2020 diraih oleh Sijo G. Joy, Adhil Iqbal, Robin David, Anandu M. S, Sharukhan S dari Vidya Academy of Science and Technology Technical Campus, Kilimanoor, Trivadrum, Kerala, India dengan judul paper Development and Performance Evaluation of Environment-Friendly Thermal Insulation Material from Floating Weed Salvinia Molesta and Rice Straw, sementara kategori Best Undergradute Student E-Poster BIEC 2020 diraih oleh Nastasya Larasati Lontoh dan Andina Oktariani dari Sekolah Bisnis IPB University dengan judul Setting Up Sustainable Development Of Social Enterprises Model In Indonesia.

Pada kategori Best Undergradute Student Paper ICRMIA 2020 diraih oleh Dystiana Putri Abistha, Henny K. Suwarsinah, Annisa Ramadanti dari Sekolah Bisnis IPB University dengan judul Operational Risk Management in the Digital Food Supply Chain Business of Etanee, sementara kategori Best Undergradute Student E-Poster ICRMIA 2020 diraih oleh Savelia Salsa Bila, Agustina Widi Palupiningrum, Hartoyo dari Sekolah Bisnis IPB University dengan judul Analysis of The Operational Risk Management of Agrotourism PTPN. VIII Gunung Mas Puncak, Bogor West Java.

ccf45f8c-fd5c-4452-bfdb-13aec18feda2

International E-conference 2020

(Selasa, 28/07/2020) Sekolah Bisnis IPB menggandeng Universitas Luar Negeri sebagai partner, yaitu Putra Business School, Malaysia; Universitas Utara Malaysia; Warsaw University of Life Sciences, Poland; Hiroshima University Japan dan Indonesia Risk Management Professional Association (IRMAPA) dalam rangka penyelenggaraan BUSINESS INNOVATION & ENGINEERING CONFERENCE (BEIC) dan  2nd INTERNATIONAL CONFERENCE ON RISK MANAGEMENT AS AN INTERDISCIPLINARY APPROACH (ICRMIA) dalam bentuk E-Conference. Topik utama yang diusung dalam International E-Conference ini yaitu The New Dynamics of Business Innovation & Engineering: Creating and Protecting Value in The Era of Industry 4.0 & Society 5.0″ dengan menyajikan berbagai hasil penelitian dengan lingkup topik  terdiri atas 1) Business Engineering, 2) Sustainable Practice, 3) Multidisciplinary dan 4) Risk Management.  Terdapat 237 paper/makalah yang telah submit untuk BIEC & ICRMIA, di mana 136 peserta akan mempresentasikan makalah secara virtual, dan 53 peserta diterima sebagai presenter e-poster. Para presenter berasal dari 41 universitas / institusi di 11 negara: Bangladesh, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Maroko, Pakistan, Palestina, Filipina, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Vietnam.

Dalam sambutannya Rektor IPB Prof Arif Satria menyampaikan bahwa kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan IPB University dengan para mitra baik nasional maupun internasional diharapkan memiliki dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan ekonomi nasional. Ini adalah salah satu alasan mengapa IPB University bekerja secara konsisten dan erat dengan berbagai mitra nasional dan internasional. Prof Noer Azam Achsani Dekan Sekolah Bisnis IPB (SB IPB) mengemukakan dalam sambutannya BIEC 2020 adalah konferensi internasional kedua yang diselenggarakan oleh SB-IPB, setelah berhasil menyelenggarakan international conference ABEATS 2019 pada bulan Desember tahun lalu. BIEC 2020 diadakan dengan tujuan untuk bertukar informasi tentang isu-isu penelitian terbaru terkait dengan inovasi dan rekayasa bisnis, memperluas jaringan kerja sama internasional, dan menghasilkan publikasi yang memiliki reputasi internasional dan terakreditasi secara nasional. IRMAPA berkolaborasi dengan SB-IPB untuk menjadi konferensi satelit di BIEC 2020. Dalam konferensi ini, Rekayasa Risiko akan diterapkan dalam konteks industri 4.0 untuk melindungi dan menciptakan nilai di bidang inovasi dan rekayasa bisnis, seperti manufacturing systems, production planning and risk control, reliability and maintenance engineering, risk service innovation dan sebagainya, ujar Prof Noer Azam Achsani

Dalam International E-Conference, plenary session diisi oleh pembicara  dari co-host internasional  dan sesi parallel session yang menampilkan berbagai presentasi peserta baik dalam oral presentation maupun E poster menjadi acara inti dalam E-Conference ini. International E-Conference menyajikan dua plenary session untuk memberikan wawasan kepada para peserta, dimana 1st plenary session menghadirkan para pembicara dari Putra Business School, Malaysia, Prof . Dr. Abu Bakar Sade dan Universiti Utara Malaysia, Prof. Rushami Zien Yusoff dengan moderator Dr. Idqan Fahmi (Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaa SB IPB). Sementara, 2nd second plenary session menampilkan tiga pembicara yaitu Dr. Antonius Alijoyo (Parahyangan University, Indonesia); Dr. Yusuke Hayashi (Hiroshima Uiversity, Japan); dan Dr. Rafal Balina (Warsaw University of life Sciences Poland) dengan moderator Dr. Emy Azura Abdul Jalil (Universiti Utara Malaysia).

 

Dalam materinya Abu bakar sade menyampaikan bahwa era digital menawarkan pasar yang besar dengan tuntutan nilai konsumen terletak pada inovasi. Kekuatan dunia usaha bergeser dari companies driven ke consumers driven yang menuntut ekspektasi tinggi pada produk. Dalam hal materi manajemen resiko, pembicara Dr Rafal dalam topiknya risk and challenge of investing in startups menyampaikan bahwa startup harus menerapkan inovasi dengan cara yang cerdas yang benar-benar memecahkan masalah konsumen masa kini. Inovasi tidak selalu melibatkan penggabungan teknologi baru. Nilai dapat diciptakan untuk pelanggan dalam berbagai cara non-teknis: merancang pengalaman pelanggan khusus, menerapkan konsep murah untuk layanan konsumen lainnya, atau memperkenalkan model distribusi yang tidak biasa. Dalam materi  Reshaping Organizational Risk Culture In Digital Era yang disampaikan oleh Dr. Antonius bahwa ketika organisasi bertransformasi untuk berkembang dalam lingkungan digital, keberhasilan mereka dipengaruhi oleh seberapa baik mereka mengintegrasikan tenaga kerja mereka ke dalam perjalanan transformasi. Organisasi perlu membangun budaya digital secara serius, memasukkan prinsip-prinsip eksperimen, pengambilan risiko yang cerdas, pembelajaran berkelanjutan, dan kolaborasi. Dalam kesempatan sesi plenary ini juga Dr Yusuke  menggambarkan konsep pembelajaran berkelanjutan dengan Reproductive Concept Maps melalui lesson learned dari Hiroshima University di Jepang

Dalam acara E-Conference ini juga menyelengarakan penilaian dengan kategori 1) The Best Presenter BIEC 2020 diraih oleh Peringkat 1, Siti Jahror (Sekolah Bisnis IPB University); Peringkat 2, Suhaila Abdul Hanan (Universiti Utara Malaysia); Peringkat 3, Deepika Sasi (TKM College of Enineering), sementara 2) The Best Presenter ICRMIA 2020 diraih oleh Peringkat 1, Qurroh Ayuniyyah (Bogor Ibn Khaldun University); Peringkat 2, Made Harry Kurniawan (Universitas Indonesia); Peringkat 3, Adrian Rauf (Kamika Consulting). Untuk penilaian kategori Best Poster BIEC 2020 diraih oleh Peringkat 1, Ilham Rizky Ghozali (IPB University), Peringkat 2, Andhyka Tyaz Nugraha (Universiti Utara Malaysia), Peringkat 3 (Dexan Seganoval Cahyadi (IPB University), sementara kategori Best Poster IRCMIA 2020  diraih oleh Peringkat 1, Setya Wibowo (IPB University), Peringkat 2, Eka Sudarmaji (IPB University) dan Peringkat 3, Henry Siahaan (IPB Univesity). Pada penilaian kategori penilaian perwakilan dari IPB University meraih penghargaan paling banyak.

International E-Conference ini juga merupakan acara penutupan Summer Course Business Innovation and Management (BIM) yang diselenggarakan pada 20-27 Juli 2020 oleh SB IPB. Disamping itu, International Competition juga diselenggarakan oleh SB IPB sebagai acara yang terintegrasi dengan international e-conference ini.

 

SEKOLAH BISNIS IPB GELAR INTERNATIONAL E-CONFERENCE MENGGANDENG UNIVERSITAS LUAR NEGERI : BUSINESS INNOVATION & ENGINEERING CONFERENCE (BEIC) dan 2nd INTERNATIONAL CONFERENCE ON RISK MANAGEMENT AS AN INTERDISCIPLINARY APPROACH (ICRMIA)

(Selasa, 28/07/2020)-Sekolah Bisnis IPB menggandeng Universitas Luar Negeri sebagai partner, yaitu Putra Business School, Malaysia; Universitas Utara Malaysia; Warsaw University of Life Sciences, Poland; Hiroshima University Japan dan Indonesia Risk Management Professional Association (IRMAPA) dalam rangka penyelenggaraan BUSINESS INNOVATION & ENGINEERING CONFERENCE (BEIC) dan  2nd INTERNATIONAL CONFERENCE ON RISK MANAGEMENT AS AN INTERDISCIPLINARY APPROACH (ICRMIA) dalam bentuk E-Conference. Topik utama yang diusung dalam International E-Conference ini yaitu “The New Dynamics of Business Innovation & Engineering: Creating and Protecting Value in The Era of Industry 4.0 & Society 5.0″ dengan menyajikan berbagai hasil penelitian dengan lingkup topik  terdiri atas 1) Business Engineering, 2) Sustainable Practice, 3) Multidisciplinary dan 4) Risk Management. Terdapat 237 paper/makalah yang telah submit untuk BIEC & ICRMIA, di mana 136 peserta mempresentasikan makalah secara virtual, dan 53 peserta diterima sebagai presenter e-poster. Para presenter berasal dari 41 universitas / institusi di 11 negara: Bangladesh, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Maroko, Pakistan, Palestina, Filipina, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Vietnam.

Dalam sambutannya, Rektor IPB Prof Arif Satria menyampaikan bahwa kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan IPB University dengan para mitra baik nasional maupun internasional diharapkan memiliki dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan ekonomi nasional. Ini adalah salah satu alasan mengapa IPB University bekerja secara konsisten dan erat dengan berbagai mitra nasional dan internasional. Prof Noer Azam Achsani, Dekan Sekolah Bisnis IPB (SB IPB) mengemukakan dalam sambutannya, BIEC 2020 adalah konferensi internasional kedua yang diselenggarakan oleh SB-IPB, setelah berhasil menyelenggarakan international conference ABEATS 2019 pada bulan Desember tahun lalu. BIEC 2020 diadakan dengan tujuan untuk bertukar informasi tentang isu-isu penelitian terbaru terkait dengan inovasi dan rekayasa bisnis, memperluas jaringan kerja sama internasional, dan menghasilkan publikasi yang memiliki reputasi internasional dan terakreditasi secara nasional. IRMAPA berkolaborasi dengan SB-IPB untuk menjadi konferensi satelit di BIEC 2020. Dalam konferensi ini, Rekayasa Risiko akan diterapkan dalam konteks industri 4.0 untuk melindungi dan menciptakan nilai di bidang inovasi dan rekayasa bisnis, seperti manufacturing systems, production planning and risk control, reliability and maintenance engineering, risk service innovation dan sebagainya, ujar Prof Noer Azam Achsani

Dalam International E-Conference, plenary session diisi oleh pembicara  dari co-host internasional  dan sesi parallel session yang menampilkan berbagai presentasi peserta baik dalam oral presentation maupun E-poster menjadi acara inti dalam E-Conference ini. International E-Conference menyajikan dua plenary session untuk memberikan wawasan kepada para peserta, dimana 1st plenary session menghadirkan para pembicara dari Putra Business School, Malaysia, Prof . Dr. Abu Bakar Sade dan Universiti Utara Malaysia, Prof. Rushami Zien Yusoff dengan moderator Dr. Idqan Fahmi (Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaa SB IPB). Sementara, 2nd second plenary session menampilkan tiga pembicara yaitu Dr. Antonius Alijoyo (Parahyangan University, Indonesia); Dr. Yusuke Hayashi (Hiroshima Uiversity, Japan); dan Dr. Rafal Balina (Warsaw University of life Sciences Poland) dengan moderator Dr. Emy Azura Abdul Jalil (Universiti Utara Malaysia).

Dalam materinya, Abu bakar sade menyampaikan bahwa era digital menawarkan pasar yang besar dengan tuntutan nilai konsumen terletak pada inovasi. Kekuatan dunia usaha bergeser dari companies driven ke consumers driven yang menuntut ekspektasi tinggi pada produk. Dalam hal materi manajemen resiko, pembicara Dr Rafal dalam topiknya risk and challenge of investing in startups menyampaikan bahwa startup harus menerapkan inovasi dengan cara yang cerdas yang benar-benar memecahkan masalah konsumen masa kini. Inovasi tidak selalu melibatkan penggabungan teknologi baru. Nilai dapat diciptakan untuk pelanggan dalam berbagai cara non-teknis: merancang pengalaman pelanggan khusus, menerapkan konsep murah untuk layanan konsumen lainnya, atau memperkenalkan model distribusi yang tidak biasa. Dalam materi  Reshaping Organizational Risk Culture In Digital Era yang disampaikan oleh Dr. Antonius bahwa ketika organisasi bertransformasi untuk berkembang dalam lingkungan digital, keberhasilan mereka dipengaruhi oleh seberapa baik mereka mengintegrasikan tenaga kerja mereka ke dalam perjalanan transformasi. Organisasi perlu membangun budaya digital secara serius, memasukkan prinsip-prinsip eksperimen, pengambilan risiko yang cerdas, pembelajaran berkelanjutan, dan kolaborasi. Dalam kesempatan sesi plenary ini juga, Dr.Yusuke menggambarkan konsep pembelajaran berkelanjutan dengan Reproductive Concept Maps melalui lesson learned dari Hiroshima University di Jepang

Dalam acara E-Conference ini juga menyelengarakan penilaian dengan kategori 1) The Best Presenter BIEC 2020 diraih oleh Peringkat 1, Siti Jahroh (Sekolah Bisnis IPB University) dengan judul Women’s Group Participation on Local Economy and Business Performance (Case Study in Batang District, Central Java, Indonesia); Peringkat 2, Suhaila Abdul Hanan (Universiti Utara Malaysia) judul The Role Of Physical Infrastructure And Facilities In Green Campus: A Review; Peringkat 3, Deepika Sasi (TKM College of Enineering) An Intelligent Real Time Crowd Management and Driver Alert System for Public Transportation.

sementara 2) The Best Presenter ICRMIA 2020 diraih oleh Peringkat 1, Qurroh Ayuniyyah (Bogor Ibn Khaldun University) dengan judul Risk Management for Cash Waqf in Indonesia; Peringkat 2, Made Harry Kurniawan (Universitas Indonesia) judul  The Impact of Local Influencer Endorsements on Consumer Purchasing Intentions: a Replication Study for the Indonesian SMEs Market Perspective, Peringkat 3, Adrian Rauf (Kamika Consulting) dengan judul COVID-19 pandemic impact on logistics mobility and raw materials supply vulnerability in pharmaceuticals industry: A case study of export-oriented multinational pharmaceutical company based in Indonesia.

Untuk penilaian kategori Best Poster BIEC 2020 diraih oleh Peringkat 1, Ilham Rizky Ghozali, Rindang Matoati, Abdul Rashid Abdullah (IPB University) judul Financial Literacy: A Comparative Study Among Undergraduate Students at IPB University and Universiti Putra Malaysia, Peringkat 2, Andhyka Tyaz Nugraha,Nor Hasni Osman (Universiti Utara Malaysia) judul The causality relationship between CO2 emission, sectoral economic growth, household expenditure and renewable energy in Indonesia. Peringkat 3 Dexan Seganoval Cahyadi,Pramono D Fewidarto,Noor Azlin Ismail (IPB University) judul Consumers’ Perception Toward Purchasing Halal Products: A Comparative Study Between Muslim And Non-Muslim Students In FEM IPB UNIVERSITY and SBE UPM. Sementara kategori Best Poster IRCMIA 2020  diraih oleh Peringkat 1, Setyo Wibowo, Noer Azam Achsani, Arif Imam Suroso, Hendro Sasongko (IPB University) judul Internal Audit and Risk Management: an International Evidence, Peringkat 2, Eka Sudarmaji, Noer Azam Achsani, Yandra Arkeman, Idqan Fahmi (IPB University) judul Product Service System (PSS) Business Model Innovation on Energy-Saving Company (ESCO) dan Peringkat 3, Henry Siahaan,DS Priyarsono,Bustanul Arifin,Amzul Rifin (IPB University) judul Performance Analysis of BUMDs of Food Sector in DKI Jakarta. Pada penilaian kategori penilaian perwakilan dari IPB University meraih penghargaan paling banyak.

International E-Conference ini juga merupakan acara penutupan Summer Course Business Innovation and Management (BIM) yang diselenggarakan pada 20-27 Juli 2020 oleh SB IPB. Disamping itu, International Competition juga diselenggarakan oleh SB IPB sebagai acara yang terintegrasi dengan international e-conference ini.

Dua mahasiswa IPB sabet Best Student pada International E-Summer Course

Selama delapan hari berturut-turut sebanyak 172 peserta dari 14 negara mengikuti kegiatan E-Summer Course yang diselenggarakan oleh Sekolah Bisnis IPB University. Kegiatan E-summer course Business Innovation and Management (BIM) 2020, mengusung topik “The New Dynamics of Business Innovation and Engineering: Creating and Protecting Value in the Era of Industry 4.0 and Society 5.0” merupakan kerjasama antara IPB University, University Utara Malaysia, Putra Business School (Malaysia), Hiroshima University (Jepang), Warsaw University of Life Sciences (Polandia) dan Kirirom Institute of Technology (Kamboja).

Kegiatan yang diselenggarakan dalam konsep virtual ini merupakan bentuk jaringan global yang memfasilitasi para mahasiswa lintas negara dalam memperkaya pengetahuan dan menjelajahi pengalaman internasional dari rumah masing-masing. Rangkaian program E-Summer Course BIM ini diisi dengan kombinasi perpaduan para pengajar dari Sekolah Bisnis IPB University (Prof Noer Azam Achsani, Dr Idqan Fahmi dan Dr Hartoyo) dan perguruan tinggi mancanegara yaitu pengajar dari University Utara Malaysia (Associate Prof Farizal Rajemi dan Dr Emy Ezura), Putra Business School, Malaysia (Prof Sazali Abdul Wahab dan Dr Ahmad Shaharuddin); Hiroshima University, Jepang (Dr Yusuke hayashi), Warsaw University of Life Sciences, Polandia (Dr Rafal Balina) dan Kirirom Institute of Technology, Cambodia (Dr Masamu Kamaga).

Dalam pelaksanaannya, peserta wajib mengikuti seluruh online course/video lesson yang dilaksanakan secara synchronous dan asynchronous, menilai pengetahuan dan pemahaman mereka melalui kuis dan penugasan, terlibat dengan peserta lain dan mengkolaborasikan ide-ide inovasi mereka dengan mengerjakan tugas tim dan mengikuti international competition.

Kegiatan e-summer course BIM 2020 yang diselenggarakan dari tanggal 20-28 Juli 2020 ini ditutup dengan Business Innovation and Engineering Conference (BIEC).  Diakhir kegiatan diumumkan tiga best student e-summer course, yaitu Nguyen Hanh Nhung (Tokyo University of Agriculture), Diana Marina dan Ardelia Nadhilah Rosyad (Sekolah Bisnis IPB University). Ketiganya dinilai memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyelesaikan berbagai quiz, essay, penugasan dan sangat aktif dalam proses pembelajaran.

Ketiganya merasa bangga menjadi bagian dari E-summer course dan berharap kegiatan yang baik ini dapat dilaksanakan secara berkala karena dinilai memberikan pengalaman yang sangat menarik juga membekali kemampuan dalam mengidentifikasi dan mengenali peluang bisnis, mengintegrasikan informasi, teori, dan praktik terbaik ke dalam analisis masalah organisasi bisnis. Selain itu juga memperkuat daya saing organisasi bisnis yang ada dalam menghadapi persaingan global, bekerja bersama dalam satu tim dan mengembangkan jaringan internasional serta mengkomunikasikan argumen secara efektif dalam format verbal dan tertulis kepada banyak pemangku kepentingan. (AO)

E-Summer Course BIM

E-Summer Course Business Innovation and Management 2020

(Bogor, 20 Juli 2020) Sekolah Bisnis IPB University (SB-IPB) telah mengadakan opening E-Summer Course Business Innovation and Management (BIM) 2020 yang mengusung topik “The New Dynamics of Business Innovation & Engineering: Creating and Protecting Value in the Era of Industry 4.0 & Society 5.0”. Pembukaan menghadirkan Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria, SP, M.Si dengan memberikan sambutan langsung kepada seluruh peserta.

BIM merupakan program kerjasama antara IPB University, Indonesia; University Utara Malaysia, Putra Business School, Malaysia; Hiroshima University, Jepang; Warsaw University of Life Sciences, Polandia; and Kirirom Institute of Technology, Kamboja. E-Summer Course BIM akan diselenggarakan dalam konsep virtual pada 20 – 28 Juli 2020. Kegiatan E-Summer Course BIM adalah kegiatan yang pertama kali diselenggarakan sebagai inisiasi/langkah awal membuat sebuah virtual platform dan jaringan global untuk memfasilitasi para mahasiswa lintas negara dengan pengayaan pengetahuan dan menjelajahi pengalaman internasional dari rumah mereka. Sebanyak 172 peserta dari 11 universitas telah mendaftar dalam program ini. Sekolah Bisnis IPB University (SB-IPB) menyambut mahasiswa dari departemen lain di IPB University, universitas lain di Indonesia dan universitas negara lain. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ini berasal dari 14 negara yaitu : Indonesia, Malaysia, Jepang, Kamboja, Nigeria, Pakistan, Bangladesh, Irak, Polandia, Arab Saudi, Uzbekistan, Vietnam, Somalia, dan Inggris Raya.

Rangkaian program E-Summer Course BIM ini diisi dengan kombinasi perpaduan para pengajar dari Sekolah Bisnis IPB University (Prof. Noer Azam Achsani, Dr. Idqan Fahmi, dan Dr. Hartoyo) dan universitas mancanegara, yaitu pengajar dari University Utara Malaysia (Associate Prof. Farizal Rajemi dan Dr. Emy Ezura), Putra Business School, Malaysia (Prof. Sazali Abdul Wahab dan Dr. Ahmad Shaharuddin); Hiroshima University, Jepang (Dr. Yusuke Hayashi); Warsaw University of Life Sciences, Polandia (Dr. Rafal Balina); dan Kirirom Institute of Technology, Kamboja (Dr. Masamu Kamaga). Ada 10 dosen pengajar topik khusus yang disesuaikan dengan tema umum dalam rangkaian online course, seperti daya saing bisnis, inovasi, keberlanjutan, dan manajemen. Di akhir sesi para tim dosen dan peserta dapat menerbitkan international book chapter yang diambil dari berbagai pembelajaran selama proses summer course.

Peserta E-Summer Course dibagi dalam 30 kelompok yang terdiri dari 5-6 orang yang terdiri dari multistrata (Sarjana dan Pascasarjana). Rentang waktu yang harus disediakan oleh peserta adalah 8 jam per hari untuk menyelesaikan seluruh program. Program terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu Online Lectures (synchronous and/or asynchronous), Quiz/Self-Assessment, dan Team Assignments. Peserta harus mengambil bagian dalam online course/video lesson, menilai pengetahuan dan pemahaman mereka melalui kuis, terlibat dengan peserta lain dan mengkolaborasikan ide-ide inovasi mereka dengan mengerjakan tugas tim dan mengikuti international competition. Peserta didorong untuk mengeksplorasi pengetahuan dalam kerangka kerja logis agar dapat memahami dengan baik terkait topik yang diusung.

Kegiatan summer course yang berbasis online ini dirancang dengan metode perkuliahan yang interaktif. Salah satu model kegiatan yang merupakan bagian dari E-Summer Course yang sifatnya memicu interaktif para peserta dengan permainan Ecofunopoly, yaitu sebuah permainan edukatif berbasis lingkungan karya alumni IPB University. Kegiatan BIM ini memiliki bobot setara dengan 2 SKS dan dapat ditansfer nilainya. Selain program e-summer course, ada juga kompetisi essay untuk peserta yang termasuk dalam rangkaian kegiatan. Sesi kuliah online akan dimulai pada 21-25 Juli dan akan ditutup pada 27 Juli dengan ujian akhir berupa Project Presentation yang merupakan bagian dari international competition. Peserta summer course secara otomatis terdaftar di international conference yang diselenggarakan oleh SB-IPB yaitu BIEC 2020 (Business Innovation and Engineering Conference) dan 2nd ICRMIA 2020 (International Conference on Risk Management as Interdisciplinary Approach) serta berpeluang untuk terlibat dalam internasional kompetisi.

Kegiatan e-summer course BIM 2020 ini ditutup dengan Business Innovation and Engineering Conference (BIEC). Diakhir kegiatan diumumkan tiga best student e-summer course, yaitu Nguyen Hanh Nhung (Tokyo University of Agriculture), Diana Marina dan Ardelia Nadhilah Rosyad (Sekolah Bisnis IPB University). Ketiganya dinilai memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyelesaikan berbagai quiz, essay, penugasan dan sangat aktif dalam proses pembelajaran. Ketiganya merasa bangga menjadi bagian dari E-summer course dan berharap kegiatan yang baik ini dapat dilaksanakan secara berkala karena dinilai memberikan pengalaman yang sangat menarik juga membekali kemampuan dalam mengidentifikasi dan mengenali peluang bisnis, mengintegrasikan informasi, teori, dan praktik terbaik ke dalam analisis masalah organisasi bisnis. Selain itu juga memperkuat daya saing organisasi bisnis yang ada dalam menghadapi persaingan global, bekerja bersama dalam satu tim dan mengembangkan jaringan internasional serta mengkomunikasikan argumen secara efektif dalam format verbal dan tertulis kepada banyak pemangku kepentingan.

Opening E-Summer Course Business Innovation and Management 2020

Bogor, 20 Juli 2020—Sekolah Bisnis IPB University (SB-IPB) telah mengadakan opening E-Summer Course Business Innovation and Management (BIM) 2020 yang mengusung topik “The New Dynamics of Business Innovation & Engineering: Creating and Protecting Value in the Era of Industry 4.0 & Society 5.0”. Pembukaan menghadirkan Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria, SPi, MSi dengan memberikan sambutan langsung kepada seluruh peserta. 

BIM merupakan program Kerjasama antara IPB University, Indonesia; University Utara Malaysia, Putra Business School, Malaysia; Hiroshima University, Japan; Warsaw University of Life Sciences, Poland; and Kirirom Institute of Technology, Cambodia. E-Summer Course BIM akan diselenggarakan dalam konsep virtual pada 20 – 28 Juli 2020.

Rangkaian program E-Summer Course BIM ini diisi dengan kombinasi perpaduan para pengajar dari Sekolah Bisnis IPB University (Prof Noer Azam Achsani, Dr. Idqan Fahmi, dan Dr. Hartoyo) dan Universitas mancanegara yaitu pengajar dari University Utara Malaysia (Associate Prof Farizal Rajemi dan Dr Emy Ezura), Putra Business School, Malaysia (Prof Sazali Abdul Wahab dan Dr. Ahmad Shaharuddin); Hiroshima University, Japan (Dr. Yusuke hayashi); Warsaw University of Life Sciences, Poland (Dr. Rafal Balina); and Kirirom Institute of Technology, Cambodia (Dr. Masamu Kamaga). Di akhir sesi diharapkan para tim dosen dan peserta dapat menerbitkan international book chapter yang diambil dari berbagai pembelajaran selama proses summer course.

Peserta E-Summer Course dibagi dalam 30 kelompok yang terdiri dari 5-6 orang yang terdiri dari multistrata (Sarjana dan Pascasarjana). Rentang waktu yang harus disediakan oleh peserta adalah 8 jam per hari untuk menyelesaikan seluruh program. Program terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu Online Lectures (synchronous and/or asynchronous), Quiz/Self-Assessment, dan Team Assignments. Peserta didorong untuk mengeksplorasi pengetahuan dalam kerangka kerja logis agar dapat memahami dengan baik terkait topik yang diusung. Kegiatan summer course yang berbasis online ini dirancang dengan metode perkuliahan yang interaktif. Salah satu model kegiatan yang merupakan bagian dari E-Summer Course yang sifatnya memicu interaktif para peserta dengan permainan Ecofunopoly yiatu sebuah permainan edukatif berbasis lingkungan karya alumni IPB University. Kegiatan BIM ini memiliki bobot setara dengan 2 SKS dan dapat ditansfer nilainya. Selain program e-summer course, ada juga kompetisi essay  untuk peserta yang termasuk dalam rangkaian kegiatan. Sesi kuliah online akan dimulai pada 21-25 Juli dan akan ditutup pada 27 Juli dengan ujian akhir berupa Project Presentation. Peserta summer course secara otomatis terdaftar di internasional conference yang diselenggarakan oleh SB-IPB yaitu BIEC 2020 (Business Innovation and Engineering Conference) dan 2nd ICRMIA 2020 (International Conference on Risk Management as Interdisciplinary Approach) serta berpeluang untuk terlibat dalam kompetisi internasional.

Prof Noer Azam Achsani (Dekan SB-IPB) sebagai host dalam acara ini juga menyampaikan bahwa kegiatan E-Summer Course BIM adalah kegiatan yang pertama kali diselenggarakan sebagai inisiasi/langkah awal membuat sebuah virtual platform dan jaringan global untuk memfasilitasi para mahasiswa lintas negara dengan pengayaan pengetahuan dan menjelajahi pengalaman internasional dari rumah mereka. Sebanyak 172 peserta dari 11 universitas telah mendaftar dalam program ini. Sekolah Bisnis IPB University (SB-IPB) menyambut mahasiswa dari departemen lain di IPB University, universitas lain di Indonesia dan universitas negara lain. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ini berasal dari 14 negara yaitu : Indonesia, Malaysia, Jepang, Kamboja, Nigeria, Pakistan, Bangladesh, Irak, Polandia, Arab Saudi, Uzbekistan, Vietnam, Somalia, dan Inggris Raya.

“Sekarang kalian menjadi bagian dari Sivitas Akademika Sekolah Bisnis IPB University. Saya bangga memiliki kalian semua di sini bersama dengan mahasiswa kami yang juga mengikuti e-summer course ini. Kalian adalah pelopor dalam kegiatan ini, dan kalian akan diingat telah berkontribusi pada platform pendidikan baru ini. Saya harap kegiatan e-summer course ini bermanfaat bagi kita semua”, ungkap Dekan SB-IPB dalam sambutannya kepada seluruh peserta.

Dengan kegiatan e-summer course ini, SB-IPB berharap peserta dapat mencapai serangkaian hasil pembelajaran seperti mampu mengidentifikasi dan mengenali peluang bisnis; mengintegrasikan informasi, teori, dan praktik terbaik ke dalam analisis masalah organisasi bisnis; memperkuat daya saing organisasi bisnis yang ada dalam menghadapi persaingan global; bekerja bersama dalam satu tim dan mengembangkan jaringan internasional; serta mengkomunikasikan argumen secara efektif dalam format verbal dan tertulis kepada banyak pemangku kepentingan.

Ada 10 dosen pengajar topik khusus yang disesuaikan dengan tema umum dalam rangkaian online course, seperti daya saing bisnis, inovasi, keberlanjutan, dan manajemen. Peserta harus mengambil bagian dalam online course/video lesson, menilai pengetahuan dan pemahaman mereka melalui kuis, terlibat dengan peserta lain dan mengkolaborasikan ide-ide inovasi mereka dengan mengerjakan tugas tim. SB-IPB berharap seluruh peserta dapat menikmati dan memiliki momen yang bermanfaat selama mengikuti Program E-Summer Course  Business Innovation and Management 2020. (AO/NF)

SEMINAR NASIONAL HIMPUNAN ALUMNI SB-IPB

Diskusi dan silaturahmi dapat menjadi media penting untuk membahas mengenai isu berbagai bidang seperti peternakan, pertanian, pendidikan, bisnis dan bidang lainnya. Melihat hal tersebut,  Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB (SB-IPB) melakukan inisiatif dengan menyelenggarakan sebuah webinar nasional pada bulan Juli sebanyak dua kali. Webinar ini diselenggarakan pada Jumat, 03 Juli dan 10 Juli 2020 melalui Zoom meetings dari pukul 09.00-10.30 WIB. Seminar ini dibuka oleh Dr. Ir. R. Rudy Irawan, MM sebagai Ketua Himpunan Alumni SB IPB dan Prof. Dr. Ir. Noer Azam Achsani, MS sebagai Dekan Sekolah Bisnis IPB.

Tema pada tanggal 03 Juli 2020 mengangkat isu Pendidikan. Pembicara yang mengisi webinar ini adalah Dr. Ir. Arissetyanto Nugroho, MM, CMA, IPU. yang merupakan alumni Doktor Manajemen dan Bisnis SB-IPB sekaligus Dosen Tetap Prodi Doktoral Program Pascasarjana Universitas Marcubuana. Tema yang diusung adalah “Peran Pendidikan dalam Menyiapkan Sumber Daya Manusia Sebelum dan Sesudah Pandemi COVID-19” yang dimoderatori oleh Muthiah Nurul Izzati. Pada awal pemaparan diskusi menyatakan bahwa dalam kondisi apapun, tujuan pendidikan itu tetap sama.

Ada 9 hal yang akan membentuk masa depan pembelajaran pendidikan, yang pertama adalah beragam waktu dan tempat, siswa akan memiliki ruang belajar di waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda, perangkat E-Learning memfasilitasi pembelajaran jarak jauh untuk pembelajaran teori tetapi untuk pembelajaran praktis harus diajarkan secara langsung dan interaktif dikelas. Kedua adalah pembelajaran yang dipersonalisasi, siswa belajar disesuaikan dengan kemampuan masing-masing hal ini dapat menciptakan pegalaman yang positif dan mengurangi jumlah siswa yang kehilangan kepercayaan diri tentang kemampuan akademik mereka. Ketiga adalah kebebasan untuk memilih, hal ini lebih menekankan kepada cara untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap orang mungkin akan memiliki cara yang berbeda. Enam hal terakhir yang dapat membentuk masa depan pembelajaran adalah pembelajaran yang berbasis proyek, pengalaman lapangan, interpretasi data, sistem dalam ujian yang berubah sepenuhnya, keterlibatan siswa, dan mentoring yang merupakan aspek yang paling dasar bagi keberhasilan siswa.

Pada webinar diskusi kedua mengangkat tema mengenai peternakan yang berjudul “Strategi Kebijakan Pemeriintah dalam persusuan Indonesia” yang menghadirkan pembicara dari Kementerian Pertanian yaitu Ir. Fini Murfiani, M.Si. Topik bahasan pada diskusi ini yaitu mengenai regulasi, situasi kondisi dan permasalahan, Kebijakan dan strategi, serta operasional. Mulai dari pembahasan regulasi yang ada pada UU No.18 tahun 2009 juncto Undang-undang 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2013 tentang Pemberdayaan Peternak, Permentan 13/2017 tentang Kemitraan Usaha Peternakan, Permentan 33/2018 tentang Penyediaan dan Peredaran Susu dan Permentan 14/2020 tentang Pendaftaran dan Perizinan Usaha Peternakan.

Sikon persusuan saat ini didominasi peternakan rakyat dengan skala kepemilikan sapi 2-3 ekor yang masih berupa usaha sampingan yang belum berorientasi bisnis dan belum memenuhi skala usaha. Populasi sapi perah pada tahun 2019 sebanyak 561.061 ekor mengalami penuruan dari tahun 2018, produktivitas 10-12 liter/ekor/hari, sementara kebutuhan susu nasional 2019 sebanyak 4.332,88 ton dan 78% dipenuhi oleh impor. Hal ini menunjukan pertumbuhan demand lebih tinggi dari pertumbuhan produksi. Hal ini juga diperburuk dengan biaya produksi tinggi dan penurunan jumlah peternak sapi perah. Dampak pandemi Covid-19 terhadap usaha peternakan sapi perah diantaranya adalah banyaknya susu rusak dan susu yang ditolak IPS dan koperasi karena penurunan serapan susu, sehingga susu berlebih di peternak non koperasi dan penyimpanan tidak memadai.

Kebijakan dan strategi ditjen PKH dalam pengembangan persusuan nasional diantaranya yaitu kebijakan dan strategi peningkatan populasi sapi perah (ada program dikomandan, rearing, kemitraan, insetif, investasi), peningkatan produktivitas (penerapan GFP, mengembangkan jenis sapi baru, peningkatan kompetensi sdm), perbaikan kualitas susu (pelatihan penerapan GAHP,GMP dan DHP, perbaikan peralatan dan infrastruktur) dan pengembangan usaha (asuransi keuangan/kredit, asuransi ternak, promosi, pengurangan pajak penghasilan).

Tantangan generasi millenial dalam pengembangan peternakan sapi perah yaitu kualitas dan kuantitas SSDN, produktivitas peternakan sapi perah, pengembangan industri peternakan 4.0, pengembangan strategi pemasaran, penerapan good practices mulai dari Good Farming Practices (GFP) sampai Good Retail Practices (GRP) menuju nilai tambah dan daya saing. Perbincangan pada webinar diskusi kedua bulan Juli ini sangat interaktif antara audiens dan juga pembicara, banyak audiens yang berasal dari berbagai praktisi maupun akademisi yang ahli di bidang pertanian. Webinar ini juga menghasilkan suatu kerjasama antara Sekolah Bisnis IPB University dengan Kementerian Pertanian mengenai Kebijakan persusuan.

SB IPB

Persiapan New Normal: Protokol Kesehatan SB-IPB University

IPB University secara resmi menerbitkan surat edaran mengenai penetapan awal tahun akademik 2020/2021 dan penyelenggaraan kegiatan akademik dan kemahasiswaan pada 10 Juni 2020. Dengan surat edaran ini, Prof. Dr. Arif Satria, M.Si selaku rektor pelaksana kegiatan akademik di IPB University dalam Orde Baru Normal. Pada surat edaran sebelumnya, Pimpinan IPB University memutuskan untuk secara bertahap melonggarkan larangan masuk ke kampus IPB (Partially Close Down) sejak 30 Mei 2020 dengan protokol yang berfungsi pada situasi normal baru.

Kegiatan belajar dan bekerja di rumah masih dilakukan secara online atau non-tatap muka dengan yang lainnya, namun masing-masing Satker IPB (termasuk SB-IPB) telah melaksanakan tugas staf piket pada setiap hari kerja. Hal tersebut membuat SB-IPB menyiapkan protokol kesehatan yang memadai untuk mendukung kebijakan yang telah dikeluarkan IPB University. Beberapa protokol kesehatan dalam tatanan normal baru yang telah diterapkan oleh SB-IPB adalah protokol masuk kampus dengan pengecekan suhu oleh petugas keamanan, pemberian rambu peringatan untuk menerapkan social/physical distancing baik saat memasuki kampus maupun di lobby dan spot-spot pelayanan pada kampus, menyediakan hand sanitizer di setiap sudut kampus, memfasilitasi staf dan dosen SB-IPB dengan membagikan masker dan pelindung wajah, mensosialisasikan peraturan staf atau dosen yang kurang sehat untuk Bekerja Dari Rumah serta tetap meminimalisir pelayanan serta agenda tatap muka dengan memaksimalkan teknologi dan admin online.

Webinar STAR’S (Scientific Technology Academic Research Series) Metodologi Penelitian untuk Manajemen dan Bisnis serta Tips Publikasi

STAR’S (Scientific Technology Academic Research Series) adalah webinar series yang membahas mengenai metodologi penelitian untuk manajemen dan bisnis serta publikasi, sukses diselenggarakan oleh Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB. Webinar ini diselenggarakan setiap hari Minggu pukul 09.00 WIB – 12.00 WIB. Pada akhir sesi dilakukan diskusi antara partisipan. Tiga partisipan teraktif akan mendapatkan doorprize. Webinar ini terbuka untuk umum dan free e-certificate untuk setiap peserta. Webinar ini dibuka oleh Dr. Ir. R. Rudy Irawan, MM. sebagai Ketua Himpunan Alumni SB-IPB dan Prof.Dr. Ir. Noer Azam Achsani, MS sebagai Dekan Sekolah Bisnis IPB.

Pada Bulan Juli terselenggara acara webinar STAR’S sebanyak 3 kali. Minggu pertama pada tanggal 05 Juli 2020, HA SB-IPB mengundang dua narasumber yaitu Prof. Dr. Ir. M. Syamsul Maarif, M.Eng, Dipl.Ing, DEA yang menjelaskan mengenai System Methodology dalam manajemen dan Bisnis. Awal pemaparan beliau menyampaikan pengertian dari sistem analisis, “systems analysis: The analysis of the role of a proposed system and the identification of a set of requirements that the system should meet, and thus the starting point for system design. Terdapat dua jenis sistem analisis yaitu Hard System dan Soft System Analisis, Hard system biasanya menggunakan komputer dan teknik yang digunakan dalam pengoperasian penelitian. Hard system lebih melihat cara terbaik untuk mencapai dan menguji opsi yang dipilih dari pengembangan dan analisis, Hard System memiliki tujuan eksplisit yang diatur oleh aturan tetap seperti yang dihadapi dalam pengambilan keputusan, contoh sistem yang menerapkan Hard Systems Methodologi adalah Forecasting, Simulation, Mathematical Programming dan Project Management.

Hard System analysis adalah suatu pendekatan kriteria jamak sementara Soft System Analysis atau Soft System Methodology (SSM) digunakan untuk menangani sistem yang tidak dapat dengan mudah diukur, terutama yang melibatkan orang yang berinteraksi dengan manusia satu sama lain atau dengan “sistem”. SSM ini berguna untuk memahami motivasi, sudut pandang dan interaksi jawaban yang tidak dapat diukur. Soft systems melihat apa yang harus dilakukan untuk mencapai peningkatan, biasanya analisis sebelum aplikasi atau implementasi.

Hard Soft Systems Analysis membahas masalah identifikasi biaya/penghematan, memperbaiki metode, dan pengembangan persyaratan pengguna, sementara Soft System mencoba untuk memahami komplesitas, mengidentifikasi kelemahan, dan memahami hubungan. Ada tujuh tahap SSM dan beberapa bentuk dari SSM, diantaranya The General Form of a Purposeful Activity Model (PAM). Pada diskusi kali ini juga djelaskan secara rinci mulai dari perbedaan SSM dengan pendekatan sistem yang lain. Empat tahap SSM (Sistem lunak), panduan dalam membangun model, dan cara menyusun model.

Pembicara kedua yaitu Dr. Sekar Prasetyanigtyas, S.Si, M.Pd memaparkan mengenai Soft System Methodology dalam riset pertanian organik. Awal pemaparan menjelaskan pengertian SSM secara umum dan cara mengumpulkan data untuk SSM, diantaranya melakukan perbincangan secara informal, membaca dokumen, dan melakukan wawancara. Ada empat SSM activities menurut Checkland 2010, yaitu Finding out, Model Building, Discussion, Defining/taking action. Beliau juga menjelaskan mengenai CATWOE terminology yang merupakan Customers Beneficiaries/Victims. Actors yang mengerjakan T, Transformation dari input ke output, Weltanschauung world view yang membuat T itu bermakna, Owner responsible, Environment “givens”, constraints.  Selanjutnya dijelaskan terkait CATWOE terminology, customers yaitu farmers, staffs, owner. Actors yaitu Farmers, staffs, owner, IOA, Regulator.

Transformation bermula dari pengetahuan yang buruk dalam operasional. Word View yaitu koordinasi antara dukungan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi. Pengelolaan yang baik bermanfaat untuk semua orang dan mengarah pada peningkatan finansial, sosial & lingkungan. Owner yaitu Owner dan Foundation. Environmental Constraints yaitu kapabilitas, budaya, sikap, dan akses informasi.

Webinar selanjutnya mengusung tema mengenai Sistem Dinamik. Dr. Irman Firmansyah, M.Si sebagai ketua System Dynamic Center dan Ketua Asosiasi Ahli Sistem Dinamik Indonesia menjadi pembicara pada diskusi ke-5 pada webinar STAR’S ini dengan menjelaskan mengenai “The Power of System Thinking” dalam perencanaan strategi bisnis dan manajemen. Pada awal pemaparan menjelaskan mengenai pemanfaatan data dan analisis, jenis-jenis data seperti data nominal, ordinal, data interval, dan data rasio. Pengertian sistem yaitu kompleks dan saling terkait. Dinamika yaitu perubahan, selanjutnya menjelaskan mengenai System Thinking.

Pembicara kedua yaitu Dr. Casnan, S.Si., M.Si. yang membahas mengenai teknik prioritas faktor-faktor penting dalam bisnis dan manajemen. Beliau memaparkan pengertian mengenai Intepretative Structural Modelling (ISM) dan juga menjelaskan mengenai output ISM, beliau memberikan contoh pada model pengendalian konversi lahan sawah mulai dari tujuan sampai analisis kebutuhan.

Webinar ketiga pada tanggal 26 Juli 2020, Himpunan Alumni SB-IPB mengundang Dr.Ir. Hamzah Bustomi, MM. untuk memaparkan Interpretative Structural Modelling (ISM) mengenai “Teori dan Aplikasi ISM dalam Penelitian Terapan maupun Analisis Kebijakan”. Interpretative Structural Modelling (ISM) adalah salah satu teknik permodelan yang dikembangkan untuk perencanaan kebijakan strategis (Eriyatno 1998). Kegunaan ISM yaitu untuk mengembangkan beberapa tipe struktur, yaitu struktur pengaruh, struktur prioritas dan kategodi ide. Metodologi dan teknik ISM dibagi menjadi dua bagian yaitu klasifikasi sub elemen dan penyusunan hirarki. Prinsip dasarnya adalah identifikasi dari struktur didalam suatu sistem yang memberikan nilai manfaat yang tinggi guna meramu sistem secara efektif dan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

ISM sangat bermanfaat dalam strukturisasi program, identifikasi sub-elemen kunci, perumusan hirarki hubungan antar sub-elemen. Klasifikasi elemen kedalam 4 sektor, yaitu Autonomus, Dependent, Linkages, dan Independent. Ada beberapa tahapan ISM yaitu identifikasi elemen dan subelemen, pengisian kuesioner pakar (FGD &IDI), rekapitulasi dan olah data (menggunakan software ISM), serta hasil dan interpretasi. Intepretasi hasil ISM dapat diklasifikasikan menjadi sub-elemen kedalam 4 sektor, yaitu : (1) Autonomus-S1: Weak driver-weak dependent (sub-elemen sedikit terkait dengan sistem), (2) Dependent-S2: Weak driver-strong dependent (sub-elemen tidak bebas), (3) Linkages-S3: Strong driver-strong dependent (sub-elemen sensitif dan tidak stabil), (4) Independent-S4: Strong driver-weak dependent (sub-elemen bebas).

Elemen paling kuat yaitu elemen KUNCI. Beberapa contoh penelitian yang menggunakan metode ISM seperti model struktural dari elemen stakeholder yang terlibat pada pengembangan model GBCM Waduk Jatiluhur, model kelembagaan BCM Bank Indonesia, dan model kolaborasi lembaga litbang dengan industri berbasis STP. Diskusi ini dibagi menjadi dua sesi yang diselingi dengan tanya jawab, sesi pertama pemaparan mengenai teori dan pengertian dari ISM dan pada sesi kedua yaitu sesi demo software yang telah dirancang oleh pembicara.

Harapannya dengan diadakannya webinar mengenai metodologi penelitian untuk manajemen dan bisnis serta publikasi ini dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan semangat kepenulisan para peneliti di bidang bisnis dan manajemen.

WhatsApp Image 2020-09-23 at 14.41.13

Business Talk Series (BTS): Coping Behavior Individu dan Keluarga Terhadap Pandemi Covid-19

Bogor, 29 Juni 2020 – Sekolah Bisnis IPB  (SB-IPB) kembali menggelar Business Talk Series
(BTS) edisi ketujuh pada Senin (29/6). SB-IPB bekerjasama dengan fakultas Ekologi Manusia IPB University (FEMA IPB) berkesempatan menyelenggarakan Webinar Series kelima yang diselenggarakan oleh “Asian Association for Consumer Interest and Marketing” (AACIM) bekerjasama dengan London School of Public Relation (LSPR), Universitas Airlangga (UNAIR), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), STIE Perbanas, dan BPKN. Webinar ini mengangkat topik “Coping Behavior of Individual and Families Against Pandemi Covid-19 ”. Lima narasumber diundang dalam webinar ini, yaitu (1) Ir. Yahya Agung Kuntadi, MM menjelaskan tentang Quo Vadis The Rational Thinking in Covid19 Pandemic (2) Dr. Ir. Dwi Hastuti, M. Sc  menjelaskan tentang pembentukan karakter SDM di era TUNA (3) Dr. Megawati Simanjuntak, SP, M.Si mengangkat topik Strategi Coping Keluarga Indonesia Menghadapi Pandemi Covid-19 (4) Prof. Dr. Ir. Yosini Deliana , MS memaparkan tentang Pergeseran Pola Belanja Konsumen saat Pandemi Covid-19; dan (5) Dr. Yudha Heryawan Asnawi, MM yang menutup sesi webinar dengan pembahasan terkait Fakta Sosial saat Pandemi Covid-19 dari segi etika dan sudut pandang bisnis.

Webinar dibuka oleh pemateri mahasiswa S1 SB IPB yaitu Neldo dan Maria Jacklyn tepat pada pukul 08.30 WIB. Acara diawali dengan pemutaran video profil Business School, FEMA, dan AACIM kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu sambutan dari Prof. Dr. Noer Azam Achsani, MS selaku Dekan SB IPB dan Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc sebagai Presiden AACIM.

Selanjutnya webinar diambil alih oleh Moderator yaitu Hanif dan Fitry Primadona. Satu persatu pemateri diberi kesempatan selama sepuluh menit untuk menjelaskan materinya masing-masing, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang diisi dengan beberapa pertanyaan dari peserta tentang setiap sesi.

Ir. Yahya Agung Kuntadi, MM menyampaikan bahwa aliran pemikiran yang dimiliki oleh manusia dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu rasional dan emosional. Pemikiran rasional bertumpu pada logika sebagai respons terhadap fenomena yang dianalisis dengan proses tertentu dan untuk sementara disusun pikiran emosional bertumpu pada perasaan yang dianalisis secara cepat dan tidak ada aturan baku. Pemikiran rasional dibutuhkan oleh manusia untuk mengambil keputusan di tengah kondisi yang tidak menentu. Inilah yang terjadi saat ini selama pandemi Covid-19. Selanjutnya Dr. Ir. Dwi Hastuti fokus pada dampak psikologis yang dialami keluarga akibat pandemi Covid-19. “Solusi menghadapi era baru adalah bagaimana menciptakan lingkungan yang bebas stres dan berusaha mengelolanya, merangsang otak dengan hormon bahagia, relaksasi dengan aktivitas motorik ringan, serta makan makanan yang baik. Selain itu, penting juga untuk dilakukan. membangun emosi positif dan menciptakan sumber kebahagiaan dalam keluarga karena emosi adalah energi untuk berkomunikasi, menyebarkan energi positif ke sekitar kehidupan keluarga dan masyarakat, ”ujarnya. Megawati Simanjuntak SP, M.Si mengatakan keluarga merupakan bagian terkecil yang terdampak Covid-19, terutama dari sisi kondisi ekonomi atau pendapatan. Perubahan yang terjadi menyebabkan banyak pekerja di-PHK atau di-PHK. Berdasarkan data dari SEMRU Research Institute Telah terjadi peningkatan persentase keluarga miskin di Indonesia akibat pandemi Covid-19 dari 8,2% menjadi 15,4%, selain itu perasaan kekeluargaan juga menunjukkan hasil yang lebih buruk. harus melakukan strategi coping dengan membatasi pengeluaran dan menambah aliran pendapatan, ”ujarnya.

Prof. Dr. Ir. Yosini Deliana, MS mengatakan pergeseran pola belanja tersebut disebabkan oleh faktor perekonomian yang terganggu oleh PHK. “Pola pengeluaran berbagai jenis konsumen selama pandemi ini dapat dilihat dari aspek pendapatan, produk yang dibeli, cara berbelanja, dan fokus barang yang dibeli. Antar generasi juga memiliki kesukaan masing-masing. Namun, ada hal-hal yang menjadi penyebabnya. jangan berubah di era baru, misalnya harus ada nilai pengalaman, keinginan mendapatkan harga yang wajar, serta mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya, ”jelasnya. Sementara itu, Dr. Yudha Heryawan Asnawi mengatakan ekspansi pasar virtual menyebabkan dekonstruksi pasar bergeser dari bursa sukarela menjadi bursa ambiguitas, sehingga menciptakan pasar yang koersif atau “pasar paksa” dan penguatan kekuatan yang menekan ketahanan konsumen. Oleh karena itu, aturan atau lembaga yang memelihara moral dan etika dalam berbisnis yang memenuhi tiga hal, yaitu keberadaan manusia pendukung, sistem sosial, dan ruang kehidupan. Webinar tersebut diakhiri pada pukul 11.30 dengan pernyataan penutup dari Prof. Ujang Sumarwan selaku presiden AACIM