100917476_251629119382586_4627296151273184499_n

Halal Bihalal Daring Idul Fitri 1441 H, Menjaga Silaturahmi Sivitas Akademika SB-IPB

Sekolah Bisnis IPB melaksanakan Acara Halal Bihalal (HBH) via daring menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meeting pada hari Sabtu, 30 Mei 2020 dimulai pukul 10.00 WIB. HBH ini dihadiri oleh Rektor IPB University, Majelis Dewan Amanat, Himpunan Alumni SB IPB, dan seluruh sivitas akademika SB IPB, serta tamu undangan lainnya yang berjumlah 279 peserta. Turut hadir pula Mahasiswa SB IPB dari Kelas Khusus Freeport di Tembagapura yang diwakili oleh Mas Herrin.

Halal bihalal dibuka oleh Hanif sebagai Master of Ceremony (MC) dan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Ali Misri. Acara dilanjutkan dengan sambutan Dekan oleh Prof. Noer Azam Achsani yang menyampaikan perkembangan SB IPB satu tahun ke belakang dengan capaian yang telah diraih, seperti Mahasiswa Berprestasi Terbaik S1 Program Sarjana IPB 2020 (Angkatan SB 54), KICK ANDY HEROES 2020: Sandi Octa Susila (Mahasiswa Program Magister SB), 501 Fabulous Global HR Leaders Awards (Mahasiswa Program Doktor SB), Juara 1 dan 2 dalam Action Plan Competition di Japanese Food Industry Field Study for ASEAN Members State (AMS) diraih oleh Mahasiswa S1 dan S2 SB IPB. Selain itu tiga jurnal SB IPB terakreditasi SINTA 2 dan ada jurnal baru yaitu Business Review and Case Studies.

Sambutan selanjutnya oleh Rektor IPB University Arif Satria yang menyampaikan setiap orang bermodal sama seperti akal dan aspek biologis yang sama (nature) namun perlu dibangun (nurture) untuk senantiasa membangun kapasitas diri sebagai pembelajar dan memberi manfaat bagi sesama. Salah satunya adalah ibadah Ramadhan, bagaimana kita memanfaatkan nurture yang harus lebih progresif untuk ibadah 11 bulan berikutnya.

Tausiah disampaikan oleh Prof. K.H. Nasaruddin Umar mengangkat arti silaturahmi. Induknya sifat-sifat Allah dalam asmaul husna ada dua yang terdapat dalam lafadz Basmallah, yaitu Ar-rahmaan dan Ar-Rahiim. Kedua sifat tersebut berasal dari kata Rahimah yang bila diartikan adalah cinta kasih yang amat dalam. Terdapat perbedaan juga pada rahmat Rahmaniyah (sementara) dan rahmat Rahimiyah (kekal atau permanen). Allah SWT mengedepankan Ar-Rahman karena secara menyeluruh memberikan cinta dan rahmat rahmaniyah. Pun dalam bersilaturahmi tidak hanya menjalin cinta kasih dengan manusia tetapi dengan makhluk lain seperti tumbuhan, hewan, dan benda mati. Hal ini terkait ukhuwah yang tidak dipopulerkan yaitu Ukhuwah Makhlukiyah. Tidak ada satupun benda dalam dunia ini yang tidak bertasbih kepada Allah. Prof. Nasaruddin menceritakan kisah Rasulullah SAW mengambil 7 butir pasir dan meminta para sahabat untuk mendengarkan. Pasir yang diletakkan di telapak tangan tidak dapat terdengar suara tasbih, Rasulullah menyuruh untuk mendekatkan pasir tersebut ke telinga dan terdengar suara seperti lebah. Seperti itulah bagaimana pasir bertasbih kepada Allah SWT. Prof. Nasaruddin juga mengingatkan kita untuk tidak berperang dengan COVID-19 karena pandemi ini merupakan musibah yang berfungsi untuk menyadarkan kita. Halal bihalal ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Pak Bachtiar serta melakukan foto bersama dengan melakukan pose Maaf lahir batin dan Salam K untuk dokumentasi via Zoom Cloud Meeting.

dsgsd

Seminar Nasional Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB

Seminar nasional Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB diselenggarakan melalui aplikasi Zoom setiap hari Jumat oleh Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB, sampai saat ini telah diselenggarakan sebanyak 5 kali, topik dan tema yang diangkat bervariasi mulai dari isu ekonomi, sosial dan isu lainnya. Seminar ini dibuka oleh Ketua Himpunan Alumni SB IPB dan Dekan/ Wakil Dekan Sekolah Bisnis IPB. Pada minggu pertama 01 Mei 2020 tema yang diusung adalah “Regulasi Ekonomi di tengah pandemi COVID-19 Solusikah?” dengan narasumber Dr. Aviliani, beliau merupakan seorang ekonom.

Pada minggu kedua (08 Mei 2020) tema yang diangkat yaitu “Apakah UMKM Mampu Mengubah Ancaman Menjadi Peluang dalam Pandemi Covid-19?” Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi yang sangat besar pada perekonomian bangsa. Tercatat pada tahun 2019, UMKM mampu menyumbang 60,34% dari total PDB Indonesia, serta menyerap 116.673.416 (97%) tenaga kerja Indonesia. Karena kontribusinya yang signifikan tersebut dan tema pada minggu ke dua membahas mengenai UMKM, Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB University (HA SB-IPB menggandeng Pegiat Pemberdaya UMKM sekaligus Dosen Magister Manajemen Universitas Mercu Buana yaitu Dr. Ririn Wulandari, SE, MM. Ririn menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 1 2020 yang hanya sekitar 2.97% yang kemungkinan akan semakin rumit dengan pandemi covid-19. Hal tersebut tentunya menjadi tantangan luar biasa bagi para pelaku UMKM yang saat ini kondisinya sangat variatif dari kesiapan pemanfaatan teknologi, akses terhadap pasar, kemampuan modal, dan manajemen sumber dayanya. Banyaknya tantangan yang dihadapi oleh UMKM harus secepatnya diadaptasi dengan inovasi. Ada beberapa poin yang disampaikan Ririn, diantaranya fokus pada produk-produk yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen terlebih dahulu, Value Product, memanfaatkan teknologi dan mencoba memenuhi supply chain di lingkup regional terlebih dahulu.

Pada minggu ketiga (15 Mei 2020) Seminar ini mengangkat tema “Cara Memenangkan Hati Konsumen di Masa New Normal” Narasumber pada minggu ke lima adalah Dr. Mukti Ali. Beliau merupakan CEO Marketing & Management Akademi Founder Rumah Mikir, Presiden Direktur sekaligus pemilik PT. Global Teknik Engineering dan Marketing & Management Academy (MMA Center), PT. Trimukti Teknik, PT. SynergiAl Indonesia. Beliau menyampaikan dalam kondisi krisis dan setelah krisis akibat suatu bencana, khususnya Pandemi Covid-19 terjadi perubahan Perilaku dan Ekspektasi Konsumen, sehingga seorang Marketer harus berfikir dan bertindak tepat dan cepat untuk meningkatkan Value Konsumen bukan hanya sekedar apa produk/layanan yang ditawarkan, ada beberapa poin penting tips and trick untuk seorang marketer dalam memenangkan hati konsumen diantaranya Faster, Flexible, Agility, Speedier, Technology, Emphaty, Responsive, Fokus, Unik, Konsisten dan mengetahui konsumen. Beliau memberikan closing statement “ Bukan seberapa besar dan kuat perusahaan bisa bertahan pada saat dan setelah masa pandemi COVID-19, akan tetapi seberapa cepat perusahaan tersebut mampu merespon untuk beradaptasi dengan mengadopsi cara baru dalam proses bisnisnya”. Pada minggu keempat (22 Mei 2020) mengangkat tema “Bisnis Sosial selama pandemi dan sebagai Jalan Keluar dari Krisis Ekonomi” Narasumber pada minggu ke empat yaitu Dr. Ir. Judianto Hasan, MM. Beliau merupakan Director PT. Berjaya Nusantara Energi dan Chairman di APNENINDO. Pada minggu kelima (29 Mei 2020) mengangkat tema “Pembelajaran dari Pandemic COVID-19 untuk Bisnis, Pemerintahan dan Keluarga” Narasumber pada minggu ke lima yaitu Dr. Darmin Ahmad PXella. Beliau merupakan founder AACIM, Penulis “Problem Implementasi Strategi” dan “Transformasi Manajemen Kinerja”. Selain itu, seminar ini berkolaborasi dengan @sharingyuk_co, sebuah komunitas penggiat sosial untuk berdonasi secara online. Pada akhir sesi seminar tim @sharingyuk_co menjelaskan program donasi yang sedang dijalani, bulan April komunitas tersebut telah membagikan 1000 hand sanitizer kepada para pekerja informal, bulan Mei telah membagikan 100 paket sembako, 150 Nasi Box, 120 Takjil, produk yang disalurkan merupakan produk dari mitra UMKM yang terkena imbas COVID-19. Jumlah partisipan setiap diskusi sebanyak 80-450 orang terdiri dari berbagai profesi, yaitu pengusaha, akademisi, mahasiswa, pemerintah dan masyarakat umum.

96138188_1688129171326066_8739175470035211001_n

SB-IPB BUSINESS TALK SERIES #3 : “Talent Management : Tool for Business Resilience & Employee Engagement in The Perspective of Productivity Improvement”

Business Talk Series (BTS) ketiga berhasil dilaksanakan via daring pada hari Minggu, 17 Mei 2020 dengan 400 peserta. Tema yang dibahas pada webinar kali ini terkait pengelolaan sumber daya manusia yaitu “Talent Management: Tool for Business Resilience” dan “Employee Engagement in The Perspective of Productivity Improvement” dengan mengundang dua narasumber yaitu Achmad Ardianto selaku Director, Executive Vice President Human Resource and Security PT Freeport Indonesia dan Prof. Dr. Ir. Syamsul Ma’arif, M.Eng, Dipl.Ing, DEA selaku Ketua Program Studi Pascasarjana SB IPB. Moderator pada BTS edisi ketiga yakni saudara Harri Kuswanda yang merupakan AVP Performance and Corporate Culture BP Jamsostek.

Pengelolaan talenta menjadi faktor penting bagi bisnis untuk dapat bertahan dan mencapai keberhasilan bisnis. Ketahanan suatu bisnis ditentukan oleh kemampuannya dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan serta perubahan yang terjadi. Kunci keberhasilan organisasi atau bisnis untuk bertahan ada pada kualitas yang dimiliki oleh sumber daya manusia di dalamnya, dimulai dari level individu hingga level group.

Di dalam ketahanan bisnis, terdapat dua hal penting untuk diperhatikan yaitu ketergantungan pasar (daya saing) dan turbulensi industri (kecepatan perubahan). Di era krisis akibat pandemi Covid-19 ini termasuk ke dalam turbulensi industri, perubahan yang sangat cepat terjadi pada lingkungan bisnis sehingga perusahaan yang mau bertahan harus bisa dengan cepat beradaptasi. 

Kegagalan organisasi biasanya ditentukan oleh kepemimpinan atau sifat organisasi itu sendiri. Orang yang bertalenta adalah yang mampu melakukan transformasi organisasi dan berorientasi di masa yang akan datang. Menurut narasumber, dalam upaya menghadapi perubahan ada tiga hal utama yaitu dari manusia, organisasi, dan teknologi. Namun, yang menjadi kunci paling utama dari ketiga hal tersebut ada pada kualitas manusia.

Manusia yang berkualitas akan menciptakan value bagi organisasi yang baik, serta mampu memanfaatkan teknologi dengan tepat guna. Manusia bertalenta harus berkelimpahan dalam hal mindset, heart-set, dan skill-set. Manusia yang cerdas, bekerja dengan ikhlas, dan tangkas dalam melakukan tugasnya dalam suatu organisasi atau bisnis. Manajemen talenta mampu menemukan dan menciptakan talenta yang mampu mendeteksi future job. Talenta semacam ini mampu menangkap, membangun, dan menerapkan ilmu yang dapat dimanfaatkan untuk menghadapi krisis yang tidak biasa dialami oleh organisasi atau bisnis karena mampu secara kreatif mendeteksi hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis.

Topik yang disampaikan pembicara kedua ini lebih spesifik mengenai employee engagement dalam perspektif peningkatan produktivitas. Orientasi dari bisnis memang profit (secara luas, baik bagi perusahaan maupun lingkungan dan sosial) yang dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas. 

Sebaik-baiknya cara untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan berinvestasi pada sumber daya manusia. Pada dasarnya, produktivitas adalah output yang dihasilkan perusahaan dari input yang harus dikelola oleh perusahaan. Menurut Bapak Achmad Ardianto, talent merupakan bagian dari input (yang mencangkup talent, machine, material, energy). Talent effectiveness sangat berhubungan erat dengan employee engagement (kemauan talenta) dan employee enablement (kemampuan talenta). Talent yang paling efektif adalah yang memiliki kemauan yang tinggi dan juga kemampuan yang tinggi. Elemen penentu talent effectiveness yang termasuk enablement yaitu tools dan environment, sedangkan yang termasuk ke dalam engagement yaitu passion dan skills. Keempat elemen harus dilengkapi dengan elemen leadership.

Menurut narasumber, cara paling efektif dan efisien untuk meningkatkan elemen-elemen ini adalah dengan meningkatkan leadership, sehingga dapat mengangkat elemen lainnya. Seorang pemimpin harus mampu memotivasi, menginspirasi, mengarahkan, mendukung, memberdayakan, dan mau menjadi role model. Saat ini model leadership harus bergeser dari model transaksional menjadi transformasional.

Dapat disimpulkan dari pembahasan kedua pembicara ini yaitu pengelolaan sumber daya manusia yang tepat adalah kunci keberhasilan untuk mempertahankan dan mencapai keberhasilan organisasi atau bisnis bahkan di saat krisis. Kunci dari peningkatan efektivitas sumber daya manusia yang bertalenta dari organisasi atau bisnis yaitu leadership yang berorientasi pada model transformasional.

96582593_2645083195712700_4071015095367103331_n

Sarjana Bisnis: Karya Milenial Festival

Sinergi Solutif adalah gerakan kolaborasi bisnis mahasiswa yang mengadakan program webinar dan galang donasi yang berlangsung selama 9 hari. Tim sinergi solutif terdiri dari 13 orang, yaitu Sultan Firmansyah SB 54 dan Satrio Wicaksono SB 55 sebagai founder, Fathwanurillah Dwi A SB 55, Cahyania Nursyabani SB 55, Nahla Ridhona R.P SB 55, Hanna Fadhila F SB 55, Aninda Putri SB 55, 4 orang dari fakultas lain, 1 orang dari Sekolah Vokasi, dan 1 orang dari FIB Universitas Indonesia.

Webinar yang diselenggarakan Sinergi Solutif diberi nama Karya Millenial Festival. Karya Milenial Festival menghadirkan 10 pembicara yang keren-keren melalui zoom dan live streaming di channel youtube Sekolah Bisnis IPB. Rangkaian Webinar ini dilaksanakan pada 09- 17 Mei 2020. Berikut daftar pembicara Karya Milenial Festival :

  1.  Fadlan Muzakki (Koordinator PPI Dunia), pada tanggal 09 Mei 2020
  2. Klemens B. Rahardja (Founder The Entrepreneur Society), pada tanggal 10 Mei 2020
  3. Dr. Tirta (Founder Shoes & Care), pada tanggal 10 Mei 2020
  4. Kiki Aulia Ucup (Director Program Synchronize Festival), pada tanggal 11 Mei 2020
  5. Jamil Azzaini (CEO Kubik Leadership), pada tanggal 13 Mei 2020
  6. Safhira Alfarisi (Founder & President of Beasiswa 10.000), pada tanggal 14 Mei 2020
  7. Soleh Hidayat (Chief Waqf Officer Rumah Zakat), pada tanggal 15 Mei 2020
  8. Motulz Anto (CEO Kreavi), pada tanggal 16 Mei 2020
  9. Citra Natasya (Founder House of Perempuan), pada tanggal 17 Mei 2020
  10. Prof. Dr. Ir. Noer Azam Achsani, MS (Dekan Sekolah Bisnis IPB), pada tanggal 17 Mei 2020 

Kesuksesan Karya Millenial Festival tidak luput dari dukungan Sekolah Bisnis yang telah memberikan akses pada zoom dan channel youtube Sekolah Bisnis IPB. Hingga akhir rangkaian, tercatat 558 peserta yang telah berpartisipasi pada Karya Millenial Festival dan total donasi yang telah terkumpul sekitar Rp 6.610.910. Donasi ini akan disalurkan melalui Rumah Zakat ketiga titik daerah di pulau Jawa berupa APD yang akan dibagikan ke rumah sakit rujukan dan paket sembako yang akan diberikan kepada rumah tangga yang terdampak covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan dapat berkarya lagi di kemudian hari untuk terus menyebarkan manfaat bagi masyarakat luas.

WhatsApp Image 2020-05-03 at 14.31.49

Upcoming Crisis: Business Cycle or Covid-19?

Sekolah Bisnis IPB menyelenggarakan Business Talk Series (BTS) secara daring dengan mengangkat tema Upcoming Crisis: Business Cycle or Covid-19?(10/5). Pembicara yang dihadirkan adalah Bapak Damhuri Nasution selaku Head of Research BNI Sekuritas dan Bapak Noer Azam Achsani selaku Dekan Sekolah Bisnis IPB. Selain itu, talkshow daring juga disiarkan langsung melalui akun Youtube Sekolah Bisnis IPB.

Talkshow daring dibuka oleh Bapak Ferry Ardiansyah selaku moderator pada pukul 10.00 WIB, dilanjut dengan sambutan sekaligus pengenalan SB IPB oleh Bapak Idqan Fahmi selaku Wakil Dekan Akademik SB IPB, pemaparan materi oleh narasumber, dan diskusi daring dengan peserta BTS #2.

Pemaparan pertama terkait ‘Pengenalan Analisis Siklus Bisnis dan Aplikasinya’ disampaikan oleh Bapak Damhuri Nasution selaku Head of Research BNI Sekuritas. Pria lulusan statistika IPB itu mengawali presentasinya dengan memperkenalkan teori ekonometrika dan time series sebagai alat proyeksi yang dapat digunakan dalam menganalisis siklus bisnis.

Analisis siklus bisnis bermanfaat untuk dijadikan sebagai bahan masukan dalam berinvestasi di pasar modal, masukan bagi sektor perbankan dalam ekspansi kredit dan potensi DPK, formulasi kebijakan yang counter cyclical, ekspansi usaha, dan launching produk baru bagi pelaku usaha. Dalam kesimpulannya beliau menyampaikan bahwa krisis memang tidak dapat dihindari namun dampak risikonya dapat dimitigasi.

Pemaparan kedua disampaikan oleh Bapak Noer Azam Achsani dengan topik ‘The Next Global Recession: Business Cycle or Covid-19?’ yang membahas terkait siklus bisnis, analisis siklus bisnis sebagai early warning system, Covid-19, serta langkah yang harus ditempuh pasca krisis dan pandemi Covid-19. Beliau menyampaikan bahwa siklus ekonomi berlangsung secara teratur dan berulang dari waktu ke waktu.

Hal tersebut memberikan sinyal kepada kita untuk memahami arah perekonomian (GDP) ke depan sehingga kebijakan/keputusan dapat dibuat dengan tepat. Perlambatan ekonomi sudah terjadi di seluruh dunia termasuk di Indonesia sejak 2018 sebelum adanya pandemi Covid-19. Pelemahan ekonomi berdampak pada semua pihak, tidak terkecuali pada rumah tangga, UMKM, korporasi, dan sektor keuangan. Disimpulkannya, siklus ekonomi memang menuju krisis, Covid 19 membuat krisis datang lebih cepat dan lebih parah.

Sesi diskusi dan tanya jawab secara daring berlangsung sangat interaktif, peserta diskusi bahkan menyarankan agar SB IPB menginisiasi terbentuknya Business Cycle Center sebagai pusat analisis siklus bisnis di Indonesia. Hal tersebut disambut positif oleh Prof Noer Azam Achsani selaku Dekan SB IPB. Setiap krisis pasti ada akhirnya, stay safe everyone! (FK)

95135805_565351407434879_6460458399348994796_n

CEO Talk & Entrepreneurial Development Forum: Trend Industri Telekomunikasi serta pemanfaatan IoT dalam menghadapi Pandemi COVID-19

Kelas Kapita Selekta Manajemen dan Bisnis (KSMB) hari Sabtu tanggal 9 Mei 2020 dihadiri oleh kelas E69 dan E70 via Zoom Cloud Meeting. Dr. Irfan Nabhani yang merupakan SVP Head of Subsidiary & Portfolio Mgt PT Indosat, Tbk menyampaikan materi “New Telco Order”. Beliau berpengalaman lebih dari 15 tahun di industri telekomunikasi Indonesia. Pendidikan S1 diselesaikan di UNPAD, S2 di ITB dan S3 di SB-IPB.

Pandemi Covid-19 membawa perubahan yang cukup besar dalam kehidupan kita, salah satunya peranan dunia virtual atau digital. Sektor telekomunikasi memiliki peran besar dalam situasi ini, yaitu (1) provide business critical connectivity and network resiliency, (2) keep business runny by means of video and remote collaboration tools, dan (3) keep families together (informed & entertained) during social isolation. Dalam jangka pendek, sektor telekomunikasi menghadapi beberapa risiko seperti (1) risk of traffic explosion, traffic exceeding network capacity, (2) risk of deployed on network deployment, partner/government ecosystem, dan (3) risk on revenue, customer spending pattern change. Trend technology 4.0 dalam hal aplikasi saat ini hingga masa depan bisa dikategorikan dalam mobility, industrial IoT (IIoT), mass market/retail, health, dan supplies.

Indosat IoT dan digital application dapat dikategorikan dalam logical layer, physical layer dan connectivity layer. Beberapa implementasi solusi digital yang dilakukan Indosat IoT adalah Nextfleet, Productivity Monitoring, iKanvas. Sesi diskusi sangat hidup dengan banyak mahasiswa bertanya dan berbagi pengalaman. Pembicara menekankan pentingnya membangun ekosistem, sehingga setiap pelaku dapat bersama-sama mengembangkan pemerataan akses digital bagi seluruh Indonesia.

95024868_236880444224264_3078455944364714071_n

Mahasiswa Sarjana SB-IPB bagikan 1000 Hand Sanitizer

Sharingyuk_co adalah wadah donasi atau penggalangan dana secara online (crowdfunding) untuk campaign dan program sosial. Sharingyuk_co adalah kegiatan komunitas mahasiswa yang sedang menempuh perkuliahan Sarjana di Sekolah Bisnis IPB University yang prihatin atas kondisi Indonesia yang saat ini sedang dicemaskan oleh penyebaran wabah virus corona. Sharingyuk_co melihat adanya pelemahan ekonomi imbas wabah Covid-19 yang dirasakan para pekerja sektor informal dan pelaku UMKM. Nasib mereka kian terpuruk karena adanya kebijakan PSBB dan ditambah dengan menurunnya daya beli masyarakat di tengah pandemi. April lalu, Sharingyuk_co telah membantu pemerintah mencegah penyebaran covid-19 melalui program 1000 hand sanitizer untuk pekerja diluar rumah dari kita yang #DirumahAja. Melihat kondisi wilayah Kota Bogor dan Jakarta, di bulan Ramadhan ini Sharingyuk_co mengadakan sebuah program sosial untuk membantu membangkitkan roda perekonomian #berbagibangkitkanekonomi dengan memberdayakan pelaku UMKM melalui penyaluran bantuan langsung kepada pekerja sektor informal yang dapat memutar roda perekonomian, khususnya di lapisan masyarakat terbawah seperti membeli paket bantuan sembako dari warung kecil, memesan nasi bungkus dari warteg dan melibatkan ojek online dalam pembagian bantuan yang akan menghidupkan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19. Hasil penggalangan dana yang telah terkumpul dari #sobatberbagi akan dikelola oleh Sharingyuk_co yang outputnya berupa 1000 paket sembako, 1500 paket takjil, dan 600 nasi bungkus yang ditujukan untuk membantu para pekerja informal seperti pedagang kaki lima, pekerja serabutan dan tukang ojek yang berada di wilayah Tanah Sareal dan Bubulak, Kota Bogor serta Cililitan, Jakarta Timur. Selain melakukan donasi para #sobatberbagi juga dapat menyebarkan social project Sharingyuk_co ini lewat akun media sosial agar semakin banyak orang yang tahu tentang wadah donasi ini, serta Sharingyuk_co membuka pendaftaran bagi pelaku usaha UMKM yang terkena imbas Covid-19 agar dapat terbantu.

93239868_1136694363330041_2667060889562715676_n

Pengajian Menyambut Ramadhan dan Doa Bersama SB-IPB

Pada 20 April 2020, SB-IPB menyelenggarakan pengajian menyambut bulan suci ramadhan 1441 H, sekaligus doa bersama mengenang Alm. Dr. Aji Hermawan, MM (Dosen SB-IPB dan Ketua LPPM IPB) sekaligus beberapa Civitas IPB lainnya yang turut berpulang. Kegiatan ini dilakukan secara online melalui aplikasi Zoom di kediaman masing-masing. Acara dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Noer Azam Achsani, MS selaku Dekan SB-IPB. Adapun Tausiyah dan doa dipimpin oleh Ust. Prof. Dr. Kh. Didin Hafidhuddin, MSc.

Hadir dalam kegiatan ini antara lain Prof. Dr. Arif Satria, SP, MSi (Rektor IPB), Dr. Ir. Agus Purwito, M.Sc. Agr (Wakil Rektor Bidang Perencanaan Sumberdaya dan Keuangan), Prof.Dr.Ir. Erika B. Laconi, MS (Wakil Rektor Bidang Inovasi, Bisnis, dan Kewirausahaan IPB), Prof.Dr.Ir. Tridoyo Kusumastanto, MS (Ketua MWA), Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc (Rektor IPB 2007-2017), Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS (Wakil Rektor 2007-2017), Dr. Ir. Rinekso Soekmadi, M.Sc.F.Trop. (Dekan Fahutan IPB), Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahmad Chozin, M.Agr. (Ketua MWA periode 2014-2109), Prof.Dr. Anas Miftah Fauzi (Dekan Sekolah Pascasarjana), Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec (Dekan Sekolah Vokasi IPB), Dr. Ir. Idqan Fahmi, M.Ec (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SB), Dr. Nimmi Zulbainarni, S.Pi, M.Si (Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan SB), dosen SB IPB, dan peserta lainnya mencapai 220 orang.

Dalam pengajian ini, Ust. Prof. Dr. Kh. Didin Hafidhuddin, MSc. memberikan tausiyah untuk menyambut bulan suci ramadhan dengan tetap penuh suka cita dan rasa syukur di tengah pandemi Covid-19. Senantiasa memohon ampun, intropeksi diri, dan mengambil hikmah atas segala cobaan yang kita dan bangsa hadapi. Tausiyah ditutup dengan doa bersama menyambut ramadhan dan mendoakan yang telah berpulang. Rektor IPB University tidak lupa memberikan sambutan terkait beberapa Civitas IPB yang baru berpulang disusul dengan sambutan beberapa perwakilan Dekan. Pengajian dan doa berjalan dengan khidmat.

ivtzfavgjpq8nglwdqjr

Profil Alumni: Herry Nugraha, S.Si, M.M

Herry Nugraha atau yang kerap disapa Herry adalah salah satu pengusaha kelahiran Tanah Pasundan yang berkecimpung di bidang agribisnis. Start-up yang didirikan bersama 2 rekannya yaitu E-tanee berhasil masuk sebagai Top 9 Accelerate Gojek Batch 3. E-tanee adalah aplikasi yang fokus pada produk pangan dan pertanian. Berangkat dari masalah yaitu petani dan peternak yang kurang mendapatkan hak ekonomi secara baik. E-tanee adalah satu dari 8 unit usaha Perwiratama Group. Perwiratama Group adalah perusahaan yang berhasil dibangun secara terintegrasi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir karena mencakup aktivitas bisnis dari hulu ke hilir. Tidak hanya sibuk mengurus bisnisnya, Herry juga dipercaya untuk bergabung dengan (Badan Usaha Milik Daerah) BUMD Jawa Barat sebagai salah satu narasumber pembinaan dan menjadi satu-satunya representatif dari IPB. Herry juga ingin berkontribusi untuk negara dengan turut mengevaluasi dan merencanakan roadmap ke depan. Sebelum menjadi pengusaha seperti sekarang, pria kelahiran Cianjur ini sempat bekerja di beberapa perusahaan sebelum akhirnya memutuskan untuk berwirausaha. Herry mengaku merasakan adanya turning point saat Herry mendapatkan tugas kerja ke Eropa. Pada saat itu, Herry juga memperhatikan budaya kerja masyarakat di sana dan tergerak untuk berwirausaha. Selain itu, motivasi Herry menjadi pengusaha adalah karena ingin hidup lebih bebas dan fleksibel. Jalan untuk menjadi pengusaha seperti sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa yang mempertemukan Herry dengan Cecep dan Sahid. Dengan niat dan dengan latar belakang yang saling melengkapi, mereka bertiga memutuskan untuk mendirikan Perwiratama Group.
Di balik kesuksesannya, pengusaha satu ini mengaku bahwa Sekolah Bisnis IPB ikut berperan dalam pembentukan pola pikir wirausaha, khususnya terkait competitive advantage dan kolaborasi. Dengan pola pikir yang telah diajarkan, dampaknya adalah paham terkait dealing with problem, kompetisi bisnis, cara memperlakukan seluruh stakeholder, dan memudahkan dalam membuat value pada bisnis serta memperhatikan setiap aspek dalam value chain nya. “Salah satu mata kuliah yang paling saya rasakan penting diterapkan dalam bisnis adalah tentang competitive advantage nya Michael Porter. Untuk bisa bersaing dengan bisnis lain, kita harus punya strong point untuk membedakan produk kita dengan produk lain yang sejenis,” katanya. Dalam membangun bisnis bagi pemula, Herry menyarankan untuk fokus dan menjalankan bisnis secara kolaborasi. Herry sempat mengalami beberapa kegagalan dalam berbisnis seperti kafe dan pabrik pizza karena tidak fokus dan segala sesuatunya diurus seorang diri. Namun, hal tersebut tidak dijadikan sebagai hambatan untuk memulai bisnis.
“Do it whenever it’s possible. Bisnis itu mudah asal tahu caranya. Beneran,” ungkapnya sembari tersenyum. Sebagai salah satu alumni Sekolah Bisnis IPB, Herry berharap para mahasiswa memperbesar jaringan koneksinya. “Tapi, kalau memang belum siap membangun bisnis, bisa kerja dulu dengan niat belajar dan jadikan pengalaman tersebut bekal saat mulai berbisnis. Because, the real business is in the working place, not in campus.” Walaupun sekarang bisnisnya sudah semakin bersinar, Herry masih mengingat dukanya saat baru akan mulai berbisnis karena pada hakikatnya setiap bisnis pasti akan mengalami fase yang tidak mulus. “Kalau dalam berbisnis, biasanya kita melalui 4 tahap. Forming atau pembentukan adalah tahap awal. Setelah itu ada yang namanya tahap storming atau tahap chaos bisnis, biasanya pada tahap ini pelaku bisnis diuji apakah dapat mengatasi masalah atau menyerah di tengah jalan. Jika bisa melewati tahap ini, tahap selanjutnya adalah norming atau normal. Setelah itu baru ke tahap performing atau growth.”
Herry mengatakan bahwa tahap storming adalah tahap dimana dapat membedakan entrepreneur dan non-entrepreneur dari mentalitasnya. Sifat yang harus dimiliki entrepreneur itu diantaranya: drive (punya energi besar untuk tumbuh), determination (harus yakin apa yang dilakukan), persistent (gigih dalam berusaha), dan resilience (tahan banting terhadap masalah apapun). Untuk menyelesaikan masalah di tahap storming harus rasional dan profesional. Herry memiliki prinsip yang selalu diterapkannya yaitu ‘Think Big, Act Big’. “Kalau bisnisnya mau besar, berpikirnya juga harus besar. Kalau bisnis kita masih pemula tapi punya pola pikir besar, lambat laun bisnisnya akan menyesuaikan. Pun kalau ingin bekerja sama juga sekalian dengan pemain-pemain besar karena kita harus melakukan langkah-langkah yang besar,” ungkapnya. “Seperti E-tanee yang sampai hari ini masih ingin dikembangkan lebih besar lagi, maka dari itu kita juga kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar dan juga institusi keuangan yang besar,” lanjutnya.
Bagi Herry, hal yang paling menantang dalam menjalankan bisnis adalah mengelola uang karena mengelola bisnis pasti juga bicara tentang mengelola cash flow. Dimulai dari modal yang kebanyakan orang menyerah saat tidak memiliki modal yang cukup untuk berbisnis. Saat diminta pendapat mengenai strategi finansial, Herry menjawab, “Kalau dari modal dasar bisnis, yang penting untuk diperhatikan adalah cash flow awal untuk memenuhi kebutuhan capital expenditure dan working capital, bisa didapat dari “orang lain” (use other people’s money, tapi non bank ya!), berbagai sumber contohnya pihak ketiga (masyarakat lewat sharing economy model), angel investor dan venture capital. Kalau untuk masalah mengelola keuangan, awal mulai berbisnis kita harus punya rencana yang clear sehingga cash flow dan laba ruginya sudah bisa diprediksi.”
Herry bersama kedua rekannya berhasil membawa Etanee berkembang lebih jauh dan pada bulan lalu juga berkesempatan mengikuti Demo Days di depan 15 venture capital lokal dan asing. Tidak hanya itu, Etanee juga akan berkolaborasi dengan ekosistem GoJek dan startup finalis lain ke growth stage berikutnya. Semua ini dapat tercapai karena para founders yang ‘Think Big, Act Big’. Secara social impact, E-tanee akan reshaping atau rekonstruksi industri pangan menjadi lebih berkeadilan dan spesifik pada agri-foods (produk pangan berbasis pertanian). Selain itu, E-tanee juga menyelesaikan masalah supply chain, memikirkan bagaimana produk yang bagus dapat sampai ke konsumen dengan harga wajar dan pelaku ekonomi di setiap rantai bisnisnya mendapatkan harga sesuai dengan usahanya. Jika dilihat secara finansial, ‘Think Big’ nya adalah untuk mendapatkan kekayaan secara cepat.
“Dalam berbisnis, kita tergantung dengan apa yang kita pikirkan dan lakukan. Jangan pernah punya inferiority syndrome karena setiap orang memiliki nilai lebih. Punya motivasi sendiri dan membangun semangat yang ada di dalam diri itu penting karena seorang pengusaha harus independen,” katanya. Kalimat motivasinya tersebut sekaligus menutup sesi wawancara.

92843819_691134744990744_5791916288692879460_n

Gerakan SB-IPB peduli via aksi relawan mandiri (RAM) HA IPB

SB IPB turut berpartisipasi menjadi bagian dalam aksi relawan mandiri (ARM) HA IPB untuk menyalurkan bantuan kepada tiga golongan, yaitu Pegawai Harian Lepas IPB, Ojek Online dan Pedagang Kaki Lima (PKL) sekitar kampus pada kondisi pandemic Covid-19 saat ini. Bantuan diserahkan via ARM HA IPB. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Muhammad Bachtiar, MM salah satu pengajar SB-IPB kepada tim crisis center IPB.