95024868_236880444224264_3078455944364714071_n

Mahasiswa Sarjana SB-IPB bagikan 1000 Hand Sanitizer

Sharingyuk_co adalah wadah donasi atau penggalangan dana secara online (crowdfunding) untuk campaign dan program sosial. Sharingyuk_co adalah kegiatan komunitas mahasiswa yang sedang menempuh perkuliahan Sarjana di Sekolah Bisnis IPB University yang prihatin atas kondisi Indonesia yang saat ini sedang dicemaskan oleh penyebaran wabah virus corona. Sharingyuk_co melihat adanya pelemahan ekonomi imbas wabah Covid-19 yang dirasakan para pekerja sektor informal dan pelaku UMKM. Nasib mereka kian terpuruk karena adanya kebijakan PSBB dan ditambah dengan menurunnya daya beli masyarakat di tengah pandemi. April lalu, Sharingyuk_co telah membantu pemerintah mencegah penyebaran covid-19 melalui program 1000 hand sanitizer untuk pekerja diluar rumah dari kita yang #DirumahAja. Melihat kondisi wilayah Kota Bogor dan Jakarta, di bulan Ramadhan ini Sharingyuk_co mengadakan sebuah program sosial untuk membantu membangkitkan roda perekonomian #berbagibangkitkanekonomi dengan memberdayakan pelaku UMKM melalui penyaluran bantuan langsung kepada pekerja sektor informal yang dapat memutar roda perekonomian, khususnya di lapisan masyarakat terbawah seperti membeli paket bantuan sembako dari warung kecil, memesan nasi bungkus dari warteg dan melibatkan ojek online dalam pembagian bantuan yang akan menghidupkan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19. Hasil penggalangan dana yang telah terkumpul dari #sobatberbagi akan dikelola oleh Sharingyuk_co yang outputnya berupa 1000 paket sembako, 1500 paket takjil, dan 600 nasi bungkus yang ditujukan untuk membantu para pekerja informal seperti pedagang kaki lima, pekerja serabutan dan tukang ojek yang berada di wilayah Tanah Sareal dan Bubulak, Kota Bogor serta Cililitan, Jakarta Timur. Selain melakukan donasi para #sobatberbagi juga dapat menyebarkan social project Sharingyuk_co ini lewat akun media sosial agar semakin banyak orang yang tahu tentang wadah donasi ini, serta Sharingyuk_co membuka pendaftaran bagi pelaku usaha UMKM yang terkena imbas Covid-19 agar dapat terbantu.

93239868_1136694363330041_2667060889562715676_n

Pengajian Menyambut Ramadhan dan Doa Bersama SB-IPB

Pada 20 April 2020, SB-IPB menyelenggarakan pengajian menyambut bulan suci ramadhan 1441 H, sekaligus doa bersama mengenang Alm. Dr. Aji Hermawan, MM (Dosen SB-IPB dan Ketua LPPM IPB) sekaligus beberapa Civitas IPB lainnya yang turut berpulang. Kegiatan ini dilakukan secara online melalui aplikasi Zoom di kediaman masing-masing. Acara dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Noer Azam Achsani, MS selaku Dekan SB-IPB. Adapun Tausiyah dan doa dipimpin oleh Ust. Prof. Dr. Kh. Didin Hafidhuddin, MSc.

Hadir dalam kegiatan ini antara lain Prof. Dr. Arif Satria, SP, MSi (Rektor IPB), Dr. Ir. Agus Purwito, M.Sc. Agr (Wakil Rektor Bidang Perencanaan Sumberdaya dan Keuangan), Prof.Dr.Ir. Erika B. Laconi, MS (Wakil Rektor Bidang Inovasi, Bisnis, dan Kewirausahaan IPB), Prof.Dr.Ir. Tridoyo Kusumastanto, MS (Ketua MWA), Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc (Rektor IPB 2007-2017), Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS (Wakil Rektor 2007-2017), Dr. Ir. Rinekso Soekmadi, M.Sc.F.Trop. (Dekan Fahutan IPB), Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahmad Chozin, M.Agr. (Ketua MWA periode 2014-2109), Prof.Dr. Anas Miftah Fauzi (Dekan Sekolah Pascasarjana), Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec (Dekan Sekolah Vokasi IPB), Dr. Ir. Idqan Fahmi, M.Ec (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SB), Dr. Nimmi Zulbainarni, S.Pi, M.Si (Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan SB), dosen SB IPB, dan peserta lainnya mencapai 220 orang.

Dalam pengajian ini, Ust. Prof. Dr. Kh. Didin Hafidhuddin, MSc. memberikan tausiyah untuk menyambut bulan suci ramadhan dengan tetap penuh suka cita dan rasa syukur di tengah pandemi Covid-19. Senantiasa memohon ampun, intropeksi diri, dan mengambil hikmah atas segala cobaan yang kita dan bangsa hadapi. Tausiyah ditutup dengan doa bersama menyambut ramadhan dan mendoakan yang telah berpulang. Rektor IPB University tidak lupa memberikan sambutan terkait beberapa Civitas IPB yang baru berpulang disusul dengan sambutan beberapa perwakilan Dekan. Pengajian dan doa berjalan dengan khidmat.

ivtzfavgjpq8nglwdqjr

Profil Alumni: Herry Nugraha, S.Si, M.M

Herry Nugraha atau yang kerap disapa Herry adalah salah satu pengusaha kelahiran Tanah Pasundan yang berkecimpung di bidang agribisnis. Start-up yang didirikan bersama 2 rekannya yaitu E-tanee berhasil masuk sebagai Top 9 Accelerate Gojek Batch 3. E-tanee adalah aplikasi yang fokus pada produk pangan dan pertanian. Berangkat dari masalah yaitu petani dan peternak yang kurang mendapatkan hak ekonomi secara baik. E-tanee adalah satu dari 8 unit usaha Perwiratama Group. Perwiratama Group adalah perusahaan yang berhasil dibangun secara terintegrasi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir karena mencakup aktivitas bisnis dari hulu ke hilir. Tidak hanya sibuk mengurus bisnisnya, Herry juga dipercaya untuk bergabung dengan (Badan Usaha Milik Daerah) BUMD Jawa Barat sebagai salah satu narasumber pembinaan dan menjadi satu-satunya representatif dari IPB. Herry juga ingin berkontribusi untuk negara dengan turut mengevaluasi dan merencanakan roadmap ke depan. Sebelum menjadi pengusaha seperti sekarang, pria kelahiran Cianjur ini sempat bekerja di beberapa perusahaan sebelum akhirnya memutuskan untuk berwirausaha. Herry mengaku merasakan adanya turning point saat Herry mendapatkan tugas kerja ke Eropa. Pada saat itu, Herry juga memperhatikan budaya kerja masyarakat di sana dan tergerak untuk berwirausaha. Selain itu, motivasi Herry menjadi pengusaha adalah karena ingin hidup lebih bebas dan fleksibel. Jalan untuk menjadi pengusaha seperti sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa yang mempertemukan Herry dengan Cecep dan Sahid. Dengan niat dan dengan latar belakang yang saling melengkapi, mereka bertiga memutuskan untuk mendirikan Perwiratama Group.
Di balik kesuksesannya, pengusaha satu ini mengaku bahwa Sekolah Bisnis IPB ikut berperan dalam pembentukan pola pikir wirausaha, khususnya terkait competitive advantage dan kolaborasi. Dengan pola pikir yang telah diajarkan, dampaknya adalah paham terkait dealing with problem, kompetisi bisnis, cara memperlakukan seluruh stakeholder, dan memudahkan dalam membuat value pada bisnis serta memperhatikan setiap aspek dalam value chain nya. “Salah satu mata kuliah yang paling saya rasakan penting diterapkan dalam bisnis adalah tentang competitive advantage nya Michael Porter. Untuk bisa bersaing dengan bisnis lain, kita harus punya strong point untuk membedakan produk kita dengan produk lain yang sejenis,” katanya. Dalam membangun bisnis bagi pemula, Herry menyarankan untuk fokus dan menjalankan bisnis secara kolaborasi. Herry sempat mengalami beberapa kegagalan dalam berbisnis seperti kafe dan pabrik pizza karena tidak fokus dan segala sesuatunya diurus seorang diri. Namun, hal tersebut tidak dijadikan sebagai hambatan untuk memulai bisnis.
“Do it whenever it’s possible. Bisnis itu mudah asal tahu caranya. Beneran,” ungkapnya sembari tersenyum. Sebagai salah satu alumni Sekolah Bisnis IPB, Herry berharap para mahasiswa memperbesar jaringan koneksinya. “Tapi, kalau memang belum siap membangun bisnis, bisa kerja dulu dengan niat belajar dan jadikan pengalaman tersebut bekal saat mulai berbisnis. Because, the real business is in the working place, not in campus.” Walaupun sekarang bisnisnya sudah semakin bersinar, Herry masih mengingat dukanya saat baru akan mulai berbisnis karena pada hakikatnya setiap bisnis pasti akan mengalami fase yang tidak mulus. “Kalau dalam berbisnis, biasanya kita melalui 4 tahap. Forming atau pembentukan adalah tahap awal. Setelah itu ada yang namanya tahap storming atau tahap chaos bisnis, biasanya pada tahap ini pelaku bisnis diuji apakah dapat mengatasi masalah atau menyerah di tengah jalan. Jika bisa melewati tahap ini, tahap selanjutnya adalah norming atau normal. Setelah itu baru ke tahap performing atau growth.”
Herry mengatakan bahwa tahap storming adalah tahap dimana dapat membedakan entrepreneur dan non-entrepreneur dari mentalitasnya. Sifat yang harus dimiliki entrepreneur itu diantaranya: drive (punya energi besar untuk tumbuh), determination (harus yakin apa yang dilakukan), persistent (gigih dalam berusaha), dan resilience (tahan banting terhadap masalah apapun). Untuk menyelesaikan masalah di tahap storming harus rasional dan profesional. Herry memiliki prinsip yang selalu diterapkannya yaitu ‘Think Big, Act Big’. “Kalau bisnisnya mau besar, berpikirnya juga harus besar. Kalau bisnis kita masih pemula tapi punya pola pikir besar, lambat laun bisnisnya akan menyesuaikan. Pun kalau ingin bekerja sama juga sekalian dengan pemain-pemain besar karena kita harus melakukan langkah-langkah yang besar,” ungkapnya. “Seperti E-tanee yang sampai hari ini masih ingin dikembangkan lebih besar lagi, maka dari itu kita juga kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar dan juga institusi keuangan yang besar,” lanjutnya.
Bagi Herry, hal yang paling menantang dalam menjalankan bisnis adalah mengelola uang karena mengelola bisnis pasti juga bicara tentang mengelola cash flow. Dimulai dari modal yang kebanyakan orang menyerah saat tidak memiliki modal yang cukup untuk berbisnis. Saat diminta pendapat mengenai strategi finansial, Herry menjawab, “Kalau dari modal dasar bisnis, yang penting untuk diperhatikan adalah cash flow awal untuk memenuhi kebutuhan capital expenditure dan working capital, bisa didapat dari “orang lain” (use other people’s money, tapi non bank ya!), berbagai sumber contohnya pihak ketiga (masyarakat lewat sharing economy model), angel investor dan venture capital. Kalau untuk masalah mengelola keuangan, awal mulai berbisnis kita harus punya rencana yang clear sehingga cash flow dan laba ruginya sudah bisa diprediksi.”
Herry bersama kedua rekannya berhasil membawa Etanee berkembang lebih jauh dan pada bulan lalu juga berkesempatan mengikuti Demo Days di depan 15 venture capital lokal dan asing. Tidak hanya itu, Etanee juga akan berkolaborasi dengan ekosistem GoJek dan startup finalis lain ke growth stage berikutnya. Semua ini dapat tercapai karena para founders yang ‘Think Big, Act Big’. Secara social impact, E-tanee akan reshaping atau rekonstruksi industri pangan menjadi lebih berkeadilan dan spesifik pada agri-foods (produk pangan berbasis pertanian). Selain itu, E-tanee juga menyelesaikan masalah supply chain, memikirkan bagaimana produk yang bagus dapat sampai ke konsumen dengan harga wajar dan pelaku ekonomi di setiap rantai bisnisnya mendapatkan harga sesuai dengan usahanya. Jika dilihat secara finansial, ‘Think Big’ nya adalah untuk mendapatkan kekayaan secara cepat.
“Dalam berbisnis, kita tergantung dengan apa yang kita pikirkan dan lakukan. Jangan pernah punya inferiority syndrome karena setiap orang memiliki nilai lebih. Punya motivasi sendiri dan membangun semangat yang ada di dalam diri itu penting karena seorang pengusaha harus independen,” katanya. Kalimat motivasinya tersebut sekaligus menutup sesi wawancara.

92843819_691134744990744_5791916288692879460_n

Gerakan SB-IPB peduli via aksi relawan mandiri (RAM) HA IPB

SB IPB turut berpartisipasi menjadi bagian dalam aksi relawan mandiri (ARM) HA IPB untuk menyalurkan bantuan kepada tiga golongan, yaitu Pegawai Harian Lepas IPB, Ojek Online dan Pedagang Kaki Lima (PKL) sekitar kampus pada kondisi pandemic Covid-19 saat ini. Bantuan diserahkan via ARM HA IPB. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Muhammad Bachtiar, MM salah satu pengajar SB-IPB kepada tim crisis center IPB.

93529757_877854549344235_9095030011792614943_n

Soft launching KITAAMAN.ID

Pada 14 April 2020 telah dilaksanakan soft launching KitaAman.id, yang merupakan kolaborasi 3 universitas (Informatika ITB, HIRC FKM UI – Sekolah Bisnis IPB). KitaAman.id membantu memberikan informasi dan saran preventif dalam mengatasi penyebaran virus COVID-19 di Indonesia. Informasi didapat dari pelaporan yang dilakukan oleh masyarakat (crowdsourcing) dan relawan melalui deteksi risiko dan self assessment. Perwakilan SB-IPB (Dr. Nimmi Zulbainarni – Wakil Dekan) memberikan sambutan pada soft launching. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan solusi berbasis sains dan teknologi untuk mengurangi dan mengatasi dampak virus COVID-19 di Indonesia. KitaAman.id: Amankan Diri, Keluarga, dan Sekitar Anda

Covid-19 sebuah ‘A blessing in disguise’

Beberapa bulan ini Covid-19 menjadi kata yang paling populer. Bagaimana tidak semua merasakan dampak dari Covid-19 ini. Orang kota, orang desa hingga dunia. Bisnis keluarga hingga raksasa semua tak terkecualikan. Semua tatanan dunia yang “seolah-olah” sudah baik, dipenuhi oleh banyak orang dan ilmuwan pintar, dikuasai perusahaan-perusahaan besar dengan teknologi mutakhir serta didukung sistem ekonomi yang konon kabarnya telah mapan. Namun nyatanya semua “ambyar” klo kata alm. Bung Didi Kempot. Semua seolah-olah “terdiam” ketika Covid-19 mewabah. Bukan tanpa upaya namun tak berdaya. Obat belum ada yang menemukan, dampaknya tidak bisa terelakkan. Ada istilah A blessing in disguise dalam kasus ini saya memaknainya sebuah berkah terselubung, berarti sesuatu yang pada awalnya tampak buruk atau tidak menyenangkan, tapi ternyata dibelakang hari, menghasilkan sesuatu yang baik.

Akhir-akhir ini orang mulai menyadari dan konsen terkait beberapa hal berikut ini.

  1. Kebersihan diremehkan sekarang jadi didahulukan
  2. Pemerintah yang katanya berdigdaya justru terlihat tanpa daya
  3. Produk impor yang didewakan, sekarang produk lokal yang dirindukan.
  4. Kerja di kantor jadi motivator sekarang kerja di rumah jadi penyanggah.
  5. Minyak mentah jadi lahan basah menjadi seolah olah sampah (tak ada nilainya)

Ada orang bilang bahwa adanya Covid-19 ini menjadi momen menata kembali dunia ini. Tampaknya pendapat tersebut tidak terlalu salah. Tatanan dunia dan negara yang saat ini dinilai mapan justru perlu dipikir ulang eksistensinya. Krisis melanda dimana- mana menandakan ada yang salah dalam menata dunia. Sistem dan gerakan pembaharu mulai muncul menuju titik “keseimbangan baru”

Perubahan tatanan dunia baru akan muncul dengan berbagai kesempatan dan inovasinya. Wabah ini setidaknya harus menyadarkan dan membangkitkan kita. Pemerintah harus sadar bahwa dalam mengelola negara ini haruslah komprehensif dan terintegrasi tidak hanya kaca mata ekonomi dan politik semata tetapi faktor kesehatan, sosial kemasyarakatan, lingkungan, agama, hingga hidup berkeluarga harus jadi pertimbangan secara bersama-sama.

Masyarakat harus semakin sadar akan pentingnya kebersihan. Hal lain yang kita harus sadar dan bersyukur adalah hidup bermasyarakat itu indah, beberapa minggu di rumah tanpa interaksi yang intens sudah sangat membosankan. Saling berbagi manfaat antar sesama ternyata membuat hidup semakin bermakna. Disisi lain kita juga harus sadar bahwa dirumah kita punya keluarga, mereka tetap merindukan kita dirumah. Ternyata di rumah juga bisa produktif. Wabah menyadari kita hidup harus seimbang antara keluarga dengan bermasyarakat.

Bagi pebisnis, wabah menyadari kita bahwa ketidakpastian akan selalu ada. Justru yang pasti adalah ketidakpastian itu. Walau banyak bisnis yang bertumbangan namun adanya wabah ini memberikan kesempatan munculnya bisnis-bisnis baru yang sebelumnya belum atau tidak terpikirkan atau diremehkan. Akan muncul model-model dan jenis bisnis baru sejalan adaptasinya para pebisnis.

Akademisi harus sadar bahwa menuntut dan mengembangkan ilmu itu tiada henti-hentinya. Ternyata ilmu yang ada dan berkembang saat ini baik konsep, metode, sistem dan kepakaran yang berkembang setidaknya belum mampu menjawab apa obat virus ini yang artinya kita harus berusaha terus mencari ilmu sambil harus berani mengevaluasi yang sudah berjalan ini. Alhamdulillah sudah mulai muncul banyak pemikiran dan kepakaran baru akibat adanya wabah penyakit ini yang mudah-mudahan memberikan keberkahan dan keselamatan tidak hanya untuk dunia juga untuk akhirat kelak.

Dapat disimpulkan wabah Covid-19 adalah sebuah A blessing in disguise, dimana disatu sisi wabah ini harus menjadi muhasabah kita dan harus terus berupaya menerima, berusaha dan mencari solusinya. Disisi lain, wabah ini harus dijadikan sebagai sebuah momen terbentuknya “keseimbangan baru” dimana munculnya kebangkitan dan cara baru dalam menata dunia ini dengan tatanan yang benar (redesign the future of the world).

Catatan terakhir dan muara dari semua ini adalah kita harus sadar bahwa kita, masyarakat & negara tidaklah boleh sombong akan yang kita peroleh saat ini, kita harus sadar siapa kita, di atas langit masih ada langit. Ketidakpastian akan terus ada, yang pasti hanya takdir Allah. Kita harus tetap maksimal berusaha sesuai aturan-Nya dan menerima hasilnya dengan bersyukur padanya-Nya

CEO Talk and Entrepreneurial Development Forum”Business During Corona: How to survive?”

Audy Joinaldy yang merupakan Chairman Perkasa Group dan Lintas Agro Group berkenan memberikan pengalaman dalam berbisnis dengan mahasiswa Program Magister kelas pagi angkatan R62 dan R63 pada tanggal 14 April 2020 pada mata kuliah Kapita Selekta Manajemen dan Bisnis (KSMB) dengan tema “Business during corona: how to survive?”. Audy mendapatkan berbagai gelar akademik baik dari IPB, Wageningen University, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Gadjah Mada. Audy juga aktif di berbagai organisasi, sebagai Ketua Umum Himpunan Alumni Fakultas Peternakan IPB, Wakil Ketua Bidang Hubungan Lembaga dan Masyarakat Pinsar Indonesia, Wakil Ketua Umum PAPMM dan lain-lain.

Audy menyampaikan gambaran ekonomi makro seperti pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan volume perdagangan, purchasing manager indeks, inflasi, nilai tukar dan lain-lain. Perkembangan dunia yang ditandai dengan ketegangan, konflik dan ketidakpastian merupakan tantangan bagi dunia bisnis. Di sisi lain, pertumbuhan penduduk memberikan peluang bisnis. Dari sisi industri, terdapat beberapa sektor yang mengalami penurunan seperti newspapers, restaurants dan lain-lain, serta terdapat beberapa yang mengalami pertumbuhan seperti internet, online publishing dan lain-lain.

Dengan adanya pandemic Covid-19 terdapat sektor bisnis yang berpotensi sebagai pemenang seperti pertanian, e-commerce, ICT dan lain-lain, sedangkan yang berpotensi sebagai yang terpuruk adalah pariwisata, penerbangan, otomotif dan lain-lain. Menghadapi pandemi Covid-19 bisnis harus fokus pada empat hal yaitu: (1) protect your employees, (2) set up a cross-functional Covid-19 response team, (3) ensure that liquidity is sufficient dan (4) stabilize the supply chain. Langkah bisnis yang harus segera diambil adalah: (1) stay close to your customers, (2) practice the plan, dan (3) demonstrate purpose. Audy menjelaskan pengalaman beliau yang berupaya tetap dekat dengan customers seperti melakukan penjualan langsung karena harga yang jatuh. Mahasiswa menyampaikan pertanyaan dan juga pengalaman melalui interaksi yang aktif meskipun disampaikan secara online.

CEO Talk and Entrepreneurial Development Forum ‘Cognitive Enterprise’

Mata kuliah Kapita Selekta Manajemen dan Bisnis kelas Sore Angkatan E70 mendapatkan kehormatan dengan kehadiran Bapak Panji Wasmana yang merupakan Chief Technology Officer dari IPB Indonesia pada tanggal 18 April 2020. Selain pendidikan formal tingkat sarjana dan master dari IPB, beliau juga mendapatkan lebih dari 35 sertifikat informal yang berhubungan dengan teknologi informasi (TI). Dengan pengalaman sekitar dua puluh tahun di industri TI, beliau membagikan pengalaman beliau dengan tema “Cognitive Enterprise”. 

Kata “Cognitive Enterprise” mungkin sudah sering kita dengar, atau mungkin juga ada yang baru mendengarnya. Perjalanan perkembangan digital yang ditandai dengan Artificial Intelligent (AI), blockchain, IoT dan lain-lain telah memberi dampak pada perusahaan, yang bahkan dampaknya bersifat eksponensial. Kemampuan perkembangan tersebut diterapkan dalam perusahaan, bukan hanya pada skala usaha tetapi juga perubahan pada bisnis inti serta prosesnya. Fenomena perkembangan tersebut dinamakan “Cognitive Enterprise” oleh tim IBM pada tahun 2018.

Dalam white paper “Building the cognitive enterprise: a blueprint for AI-powered transformation” yang dikeluarkan IBM Institute for Business Value, disebutkan tiga model bisnis yang muncul dengan masing-masing tiga komponen kunci suksesnya. Pertama adalah model bisnis “Market-making Business Platforms” dengan tiga komponen kunci suksesnya, yaitu (1) double down on “Big Bets”, (2) create a new business blue print, dan (3) orchestrate compelling change. Kedua adalah model bisnis “Intelligent Workflows” dengan tiga komponen kunci suksesnya yaitu (1) embed exponential technologies, (2) drive value from data, dan (3) deploy through hybrid multi cloud. Terakhir adalah model bisnis “Enterprise Experience and Humanity” dengan tiga komponen kunci suksesnya yaitu (1) elevate human-technology partnerships, (2) cultivate smart leadership, skills and culture, dan (3) performs with purposeful agility.

Panji memaparkan hal tersebut dengan memberikan gambaran berdasarkan pengalaman beliau selama bekerja di industri teknologi. Para mahasiswa antusias, beberapa alumni dan umum juga mengikuti secara online.

93645342_253871685769010_7875671402734416466_n

Tips Kuliah Online SB-IPB

Ditengah pandemic Covid-19, SB-IPB melakukan kuliah dengan dua cara, yaitu asynchronous menggunakan Learning Management System (LMS) dan synchronous menggunakan zoom cloud meeting. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk perkuliahan menggunakan Zoom Cloud Meeting. Selamat Kuliah Online SBers! Stay Connected – Keep Productive – Always Contribute.

Yuk simak Tips Produktif memanfaatkan E-Learning via New LMS selama kita #DirumahAja. Bersama kesulitan ada kemudahan. Keep Productive SBers!

IMG-20201223-WA0003

Online Activity Program Magister Kelas Kerjasama PT Freeport Indonesia

SB-IPB menyelenggarakan online learning dengan mahasiswa Program Magister Manajemen dan Bisnis yang merupakan kerja sama dengan PT. Freeport Indonesia. Dosen yang mengajar pada kesempatan ini adalah Prof.Dr. Noer Azam Achsani, MS dan Dra. Alfa Chasanah, MA dimana dosen berada di Bogor dan mayoritas mahasiswa berada di Tembagapura, Papua. Proses pembelajaran asynchronous memanfaatkan learning management system (LMS) yang dimiliki oleh IPB yaitu htpps://newlms.ipb.ac.id, sedangkan pembelajaran synchronous menggunakan video conference. Selama proses pembelajaran mahasiswa dan dosen tidak menemukan kendala sama sekali atau dapat dikatakan berjalan dengan lancar.