IMG-20201223-WA0006

Campaign twibbon

Sebagai bentuk dukungan kebijakan #DirumahAja dari pemerintah untuk memutus mata rantai penularan virus Covid-19, SB-IPB mengadakan Campaign bertema Work From Home (WFH) dengan mengajak civitas akademika untuk Kompak Melawan Pandemi Covid-19. Mematuhi kebijakan Work/Learn From Home merupakan hal kecil yang berdampak besar. Civitas diajak untuk membagikan momen Work/Learn From Home pada twibbon yang SB-IPB sediakan dengan cara share pada sosial media masing-masing dan tak lupa menandai sosial media SB pada postnya. Selain untuk memutus mata rantai penularan Covid19, campaign ini diharapkan dapat menjadi ajang menyebarkan semangat. Adanya pandemi Covid-19, jangan sampai membuat stress lantas tidak produktif karena bersama kesulitan ada kemudahan.

Networking and Business Talk 2.0 dan 3.0 ABEST SB IPB

Himpunan Profesi Mahasiswa Sarjana Bisnis SB-IPB (ABEST) menjalankan program kerja yang bertajuk Networking and Business Talk (NOBITA). Ada dua kegiatan NOBITA yang dilaksanakan pada Bulan April, yaitu (1) “NOBITA 2.0 : Think Globally, Act Locally Homely” bersama Anwar Hadi Isnianto (Konsultan Wirausaha) dan (2) “NOBITA 3.0 : Think About Your Future with Stock Investment” bersama Fadly Fatah (Investor Development Staff dari Indonesia Stock Exchange” yang juga merupakan man behind @ngertisaham. Kegiatan dilaksanakan via aplikasi Zoom Cloud Meeting. Kegiatan ini dapat menjadi alternatif yang bermanfaat untuk mengisi waktu luang di tengah pandemi yang mengharuskan SBers tetap stay at home and learn/work from home. Sungguh kegiatan yang dapat menambah insight baru dari para narasumber yang ahli di bidangnya.

gwg

Berpartisipasi dalam menangani Covid-19, mahasiswa SB-IPB melakukan Penggalangan Dana

Merebaknya wabah Virus Corona (Covid-19) di Indonesia, termasuk di Bogor, makin mengkhawatirkan. Kebijakan bekerja, belajar bahkan beribadah dari rumah, membatasi pergerakan warga demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Namun, masih banyak warga yang beraktifitas di luar rumah, dengan alasan ekonomi jika hanya berdiam diri dirumah. Terlebih untuk menengah kebawah. Hal itu pun memancing reaksi banyak pihak, salah satunya mahasiswa Pasca-Sarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) (E67), Ria Rusty Yulita.

wanita yang juga pemilik Bakso Pakde Jangkung, Orange Resto dari Labuan Seafood itu berinisiatif untuk melakukan penggalangan dana menghadapi dampak mewabahnya Covid-19, berawal dari keresahannya saat melihat orang-orang sibuk donasi ke Rumah Sakit (RS), tapi masyarakat kelas bawah yang terpaksa mengabaikan kebijakan Stay at Home, dan harus cari uang hariang, malah terlupakan.

Pihaknya melakukan penggalangan dana selama satu minggu, mulai Jumat (28/3) hingga Sabtu (4/4). Penyaluran bantuan diharapkan bisa dilakukan pada 6 April. Target masyarakat yang akan diberikan bantuan yakni masyarakat kurang mampu yang terpaksa tidak bisa mengikuti anjuran pemerintah untuk diam di rumah, karena kebutuhan hidup di Kota dan Kabupaten Bogor atau masyarakat yang memiliki istilah “kalau tidak keluar, tidak makan”. Rusty berfikir jika ada bantuan logistik, masyarakat tersebut bisa tetap stay di rumah.

Nantinya, bentuk bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat yakni berbentuk Paket Logistik dengan nilai per paket kurang lebih Rp100 ribu. Yang berisi beras ukuran lima Liter, mie instan sepuluh bungkus hingga minyak goreng satu liter. Timnya melakukan distribusi menyerahkan langsung kepada pedagang kaki lima (PKL), pemulung atau ojek online di jalan sambil tetap menghimbau mereka untuk tinggal di rumah.

Untuk pertanggungjawaban dana, pihaknya selalu meng-update total saldo setiap hari hasil sumbangan berbagai pihak yang berpartisipasi melalui fitur story akun Instagram-nya, @rusty_frog. Serta menyertakan bon pembelian bahan bantuan yang juga akan ditampilkan di Story Instagram. “Bukan soal berapa banyak yang kita sumbangkan, tapi kepedulian kamu terhadap kita, saudara kita, dan negara ini. Jadi Stay Home, tapi kita bisa Keep Help,” pungkas Rusty. 

Source Doc : Metropolitan

92466595_241131940347090_4551340032776812999_n

Perpanjangan Partially Close Down IPB University hingga 19 April

Pembatasan masuk kampus IPB University (Partially Close Down) yang semula diberlakukan hingga tanggal 05 April 2020, kini diperpanjang hingga tanggal 19 April 2020 berdasarkan Surat Nomor 5000/T2/MM/2020 tentang perpanjangan masa pembatasan masuk kampus. Hal ini karena masa tanggap darurat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Protokol ini berlaku bagi seluruh warga IPB tanpa kecuali termasuk Sekolah Bisnis IPB. Namun, pembatasan tersebut dikecualikan untuk petugas yang dikhususkan sehingga kegiatan akademik mahasiswa pun tetap dijalankan secara online atau metode non tatap muka lainnya.

Sekolah Bisnis IPB tetap melaksanakan kegiatan akademik melalui daring. Sekolah Bisnis juga terus menghimbau sivitas akademika untuk tetap menjaga kesehatan, stay at home jika tidak ada keperluan mendesak, menerapkan Physical and social distancing dan selalu berdoa agar pandemi segera berakhir.

IMG-20201223-WA0005

K ACCESS: Permudah Kegiatan Akademik Mahasiswa SB IPB

K-Access merupakan aplikasi yang dapat memfasilitasi dan memudahkan mahasiswa/i SB-IPB untuk mendaftarkan tugas akhir (Presentasi Bisnis, Seminar Hasil, Kolokium, Sidang Komisi, Prelim, dsb) maupun scan kehadiran seminar melalui fitur yang tersedia. Fasilitas ini diinisiasi oleh Akademik SB-IPB untuk mendukung dan memudahkan kegiatan akademik mahasiswa yang harus tetap berjalan secara online di tengah adanya pandemi Covid-19. Mahasiswa diberikan sosialisasi mengenai cara login maupun cara melakukan pendaftaran dan juga mengisi absensi kehadiran pada seminar. Aplikasi ini memanfaatkan akses gmail masing-masing yang kemudian dihubungkan ke aplikasi AppSheet melalui link yang telah disediakan akademik. Seluruh mahasiswa SB-IPB dapat mendaftar atau mengupdate jadwal tugas akhir secara berkala melalui login K-Access. Kontrol data tetap ada di Akademik SB-IPB yang mewajibkan mahasiswa konfirmasi untuk pengaturan kesediaan moderator. K-Access adalah bentuk dukungan SB-IPB memerangi Pandemi Covid-19. Adanya wabah yang mengharuskan masyarakat termasuk mahasiswa untuk stay at home dan learn from home tidak boleh menghalangi kelancaran dalam menuntut ilmu dan tetap fokus untuk menyelesaikan studi.